INDIGO

#Mulai Aktivitas Lagi



#Mulai Aktivitas Lagi

0Terkadang Rasa Rindu Itu Tidak Bisa Di Tutupi     
0

--------------------     

Semuanya langsung terasa pening bagiku yang aku bisa dengar sekarang hanyalah suara "Nging" di telingaku. Semuanya terasa berjalan begitu lambat, aku melihat sekeliling untuk memastikan bahwa aku sudah sendirian berada di kamar ini.      

Rasanya dia sudah pergi dari kamarku, dengan cepat aku langsung bergegas untuk segera masuk ke dalam tubuhku kembali. Aku merangkak perlahan untuk menuju ke dalam tubuhku, dengan perlahan dan agak tertatih aku menghempaskan diriku untuk masuk ke dalam tubuhku kembali.      

Semuanya langsung menjadi gelap pada saat aku mencoba untuk memasuki tubuhku kembali. Gelap itu namun hanya sesaat dengan cepat aku mencoba untuk membuka mata karena aku sudah bisa merasakan sepenuhnya aku berada didalam tubuhku sendiri.     

Saat aku membuka mataku dengan perlahan semuanya terlihat masih kabur sehingga aku memutuskan untuk mengucek mataku beberapa kali, kemudian aku membukanya kembali. Pada saat aku membuka mataku semuanya menjadi normal dalam artian Aku sudah kembali ke dalam tubuhku lagi dan rasanya Ini udah selesai.     

Aku putuskan untuk langsung duduk dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukaku. Karena rasanya aku harus segera turun untuk makan malam. Aku tidak mau terlalu lama di kamar, malah terjadi hal yang gak jelas nantinya.      

Aku berjalan menyusuri lorong untuk mencari toilet yang airnya mengalir. Karena toilet di depan kamarku mati jadi aku harus menuju ke lorong sebelah kiri. Aku berjalan dengan perlahan masih memegangi tembok yang berada di lorong karena aku berjalan masih belum seimbang.     

"Eh Ejh Kamu udah baikan?"     

Aku langsung menoleh ke sumber suara yang barusan melintas di samping kananku.      

"Ah iya aku udah agak enakkan jadi bentar lagi aku akan turun untuk makan malam!" jawabku dengan pelan kepada Andre.      

"Ah okay kalau gitu aku tunggu kamu di tangga ya, kita turun bareng!" ujarnya sambil menepuk pundakku.      

Aku hanya menganggukkan kepalaku dengan pelan dan langsung bergegas menuju ke toilet untuk mencuci wajahku.      

Huhhh rasanya airnya sangat dingin pada saat aku menyalakan air kran dan mulai membasahi wajahku dengan air mengalir.      

Setelah selesai aku mencuci mukaku aku langsung bergegas menuju ke kamar untuk mengganti pakaianku setelah itu baru turun ke bawah untuk makan malam bersama dengan Andre.      

Aku berkaca sebentar untuk merapikan rambutku, dan langsung menghampiri Andre. Malam ini aku pakai pakaian santai jadi lebih adem kalau di pakai.      

"Yuk Ndre!" ajakku sambil menuruni tangga.      

"Eh ngomong-ngomong si Hera nanyain lu mulu tahu, jadi ilfil guenya!" cetus Andre dengan tiba-tiba.      

"Hmm masa, memangnya kenapa!?" tanyaku penasaran padanya.      

"Hmmm kagak tahu juga, gak jelas mendingan nanti kamu tanya aja langsung sama dia nya biar tahu noh!" jawab Andre.      

"Halah males ah aku urusan sama dia, malah panjang ceritanya!"     

"Seriusan, gak mau! Masa iya! Gak nyesel!" ejek Andre     

"Alah apaan sih lu!"      

"Wkwkwk wek gak kena!"     

Tapi lucu juga kalau punya temen yang agak resek gini hehehe, ya meskipun dia kakak kelas aku namun dia gak mau di kakak kelas kan sama aku hehehe maunya seumuran aja hahaha.      

Aku sama Andre langsung mengantri untuk mengambil makan malam. Pada saat mengantri aku tiba-tiba merasakan bahwa akan ada seseorang yang menghampiriku dan berbicara kepadaku sesuatu hal, Namun aku belum tahu siapa persis seseorang yang akan menghampiriku itu.     

Namun aku biarkan perasaan itu berlalu saja karena setelah ini aku bener-bener harus fokus dengan mengantri makan daripada nanti tidak jelas, Jadi aku putuskan untuk melupakan apa yang aku rasakan barusan. Malam hari ini lauknya menggunakan ayam goreng dan juga kentang, ini adalah salah satu makanan favorit aku yang ada di sini.      

Di sini tidak pernah dapat makanan berupa bubur atau apa yang biasanya itu terjadi di asrama yang lainnya, namun di asrama ini bener-bener berkelas banget bahkan layaknya kayak Bintang enam deh hehehe bagi aku karena semuanya yang aku rasanya belum pernah rasakan di rumah aku rasakan di sini.     

Pada saat aku dan Andre sudah selesai mengantri mengambil makan, aku memutuskan untuk mengajak Andre mengambil tempat duduk di bagian paling pojok di sebelah ruangan kelas.     

"Oke Ejh sekarang kita makan dulu ya!" ujap Andre setelah itu sambil mengucap doa.     

Bayangan yang aku rasakan pada waktu mengantri tadi tiba-tiba muncul kembali, bahwa sesaat lagi akan ada seseorang yang datang menghampiriku dan mengajakku mengobrol dan dia mengatakan sesuatu hal yang rasanya sangat penting bagiku. Namun aku belum tahu pasti Siapakah dia? karena gambaran yang aku lihat ini sangatlah masih buram belum benar-benar terlihat dengan jelas.     

Aku rasa Aku baru saja mendapatkan sebuah gambaran Dejavu yang dimana gambaran itu akan terjadi sesaat lagi. Namun ya mau gimana lagi, aku harus menunggunya sampai momen itu terjadi setelah ini. Sambil menunggu aku menikmati makanan ku pada malam hari ini. Tidak tahu entah mengapa tiba-tiba aku teringat akan di rumah.     

Ayah dan ibu lagi ngapain ya? Apakah mereka juga sudah makan dengan makanan yang enak juga atau mereka belum makan sama sekali. Tidak tahu entah mengapa tiba-tiba aku aku rindu dengan keluargaku yang berada di rumah ingin sekali rasanya menelpon mereka berdua, Namun rasanya kalau sekarang mereka pasti sudah tidur karena di desa Aku baru saja sore gitu pasti sudah tidur.     

Sedangkan di sini aku bisa begadang sampai jam 12 atau mungkin sampai jam 1 malam pun masih belum ngantuk karena kegiatan disini bener-bener menyenangkan sekali menurutku.     

"Segera di makan Ejh Jangan ngelamun aja!" Ungkap Andre sambil menyenggol tanganku.     

"Oh iya iya sorry sorry aku ngelamun bentar cuma kangen sama rumah!" Ujarku pada Andre dan kemudian dia memberikan ekspresi yang sok iba gimana gitu kepadaku.     

"Halah udah nggak usah sok-sok terharu gitu biasa aja kali kalo kangen rumah ya begini!" Ujarku pada Andre yang kemudian dia malah sewot karena aku ganggu mood-nya yang baru terharu malah tak buat dia ketawa. Ops sorry ya Ndre.      

Baru saja aku mau menyendok sesuap nasi dan lauk untuk kusuapkan ke dalam Mulutku, tiba-tiba aku merasakan bahwa bayangan seseorang yang akan mengajakku mengobrol itu tiba-tiba datang kembali. Aku memegangi keningku dengan tangan kananku, menekannya sedikit keras karena aku merasakan seperti agak pusing tiba-tiba datang di kepalaku.     

Tak Lama setelah itu aku mendengar suara derap kaki dari belakangku dan sebelum dia datang Aku sudah menolehnya.     

"Kamu mau ngomong apa?" Ujarku langsung to the point dengan anak yang barusan tiba di hadapanku saat ini.      

Dan yang jelas aja dia datang dan berhenti di hadapanku dengan ekspresi yang kaget karena mungkin aku sudah mengetahui apa yang akan dia katakan.     

"Loh kok kamu tahu kalau aku mau ngobrol penting sama kamu!" ujar Hera bingung sambil duduk di sebelah Andre.      

-------------------     

"Awan aku baru ingat bahwa aku pernah di hantui dengan parah pada saat aku berada di Vila!" ujarku pada Awan yang langsung membuatnya kaget.      

"Vila mana?" tanyanya penasaran.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.