INDIGO

#Sosok Kepala Besar!



#Sosok Kepala Besar!

0Mereka Tidak Mengganggu, Jikalau Tidak Di Ganggu!     
0

------------------     

Aku hanya berdiri terdiam di samping pagar balkon melihat sosok kepala besar itu masih terdiam mengintip ke arah jendela. aku masih berfikir bahwa apakah yang aku lihat tadi hanya sebuah bayangan putih doang apakah itu matanya dia yang aku lihat?.     

Aku putuskan untuk tidak bersuara sama sekali dan tidak melihatnya karena jikalau aku berkontak mata dan Dia melihatku makanya akan benar-benar di luar dugaan dan juga rencanaku.     

Bisa dibilang sosok tersebut sangat sangat menjijikkan titik karena yang aku lihat sekarang adalah sosok kepala yang begitu besar beserta rambut arang-arang yang menghiasi kepalanya borokan punyanya. Serta badan yang kurus kering seperti anak kecil. Bisa dibilang seperti hantu anak yang terkena penyakit yang kepalanya besar itu.     

Kalian pasti tahu bahwa kebanyakan ada anak yang lahir dengan kondisi kepalanya lebih besar daripada ukuran tubuhnya dan ini adalah hantu yang aku lihat sekarang. Aku nggak tahu yang jelas penyakitnya dia apa namun Kalian pasti sudah paham dengan apa yang kumaksud.     

Dia sangat kecil, jemari tangannya begitu panjang dan juga kurus seperti tulang dan yang membuat Aku jijik lagi adalah ternyata di bagian sisi kanan sebelah kepalanya itu ada sebuah lubang yang kalau bener-bener di dekatin atau dilihat otak dari sosok anak kecil ini akan terlihat.     

Sumpah aku nggak kuat Sumpah aku nggak kuat aku pengen muntah dan beneran saja rasa mual ku ini bener-bener keluar hingga membuat sebuah suara yang gaduh.     

Dengan segera aku langsung menuju ke ruangan dapur lagi dan menutup pintu dengan keras langsung aku berlari menuju ke arah di mana anak-anak Masih duduk dengan posisi yang sama melihat ke arahku kaget pada saat aku berlari kearah mereka.     

Anak-anak yang melihat ku berlari kearah mereka dengan spontan mereka Langsung berdiri dan berbondong-bondong berlari menuju ke ruangan yang sudah kita tata untuk tempat tidur kita bersama.     

Dan tentunya kalian pasti sudah tahu juga bahwa mereka bukan hanya berlari dan berbondong-bondong saja namun disertai dengan teriakan yang begitu melengking pada saat melihat aku berlari kearah mereka!     

"AHHHHH BURUANNNNNNN!!" Teriak mereka secara bersamaan.     

Sebenarnya dalam posisi ini aku menahan tawaku karena melihat mereka lari terbirit-birit olehku. Aku berhenti sambil memegangi perutku karena aku benar-benar tertawa terpingkal-pingkal melihat mereka yang berlari terbirit-birit menuju ke ruangan di mana kita akan tidur.     

"Buruan masuk kita mau tutup pintunya!" Ujar Prima dari balik pintu yang hendak dia tutup.     

Aku yang sebelumnya masih mengatur nafas dan juga tawaku aku langsung dengan segera menuju ke ruangan di mana kita akan tidur malam ini.     

Dan pada waktu aku memasuki ruangan tersebut Prima langsung menutup dengan keras pintu geser untuk ruangan kami.     

BLAKKKK     

"Widih, santai bro!"     

Ujarku pada Prima.     

Setelah aku benar-benar sudah duduk di ranjang depan pintu ruangan kami mereka Langsung membuat lingkaran duduk manis melihatku dan menunggu Cerita yang setelah ini aku ceritakan kepada mereka.     

"Apaan tadi yang kakak lihat!"     

"Itu beneran sosok dari yang tak kasat mata tah?"     

"Kak gimana tadi kakak dijailin tah!"     

" Kak itu beneran kan yang kita lihat itu sosok hantu! "     

"Kak jangan nakut-nakutin ya!"     

Aku hanya melihat mereka dengan tatapan kosong pada waktu mereka menanyakan pertanyaan yang buanyak banget dan dan aku hanya bisa melihat mereka sambil berpikir "Aku harus siap gimana apakah mereka akan mengerti!"     

oke aku ambil nafas dalam-dalam serta Aku benar-benar memikirkan kalimat apa yang cocok untuk aku ceritakan kepada mereka yang awam dan tidak awam. karena bisa dibilang yang benar-benar tidak awam disitu hanyalah aku dan juga Reza sedangkan yang lainnya adalah mereka yang awam alias normal tidak bisa melihat sosok yang tak kasat mata.     

Masalahnya ini mereka semuanya tadi hampir semuanya melihat apa yang aku lihat bersama dengan Reza juga. Jadi rasanya aku akan menjelaskan poin-poin yang benar-benar aku akan berikan kepada mereka secara universal.     

"Jadi gini guys di dalam dunia yang kita tempati alias bumi ini kita memiliki tiga dunia yang sebenarnya nggak kalian tahu, alias bisa dibilang dunia lain yang tak kasat mata..."     

***     

Aku ceritakan semuanya dari titik awal hingga titik akhir, pengalaman yang aku alami dengan dunia yang tak kasat mata.     

Dan setelah aku selesai bercerita tentang pengalamanku mereka hanya bisa diam dan memandangku dengan tatapan kosong dengan bibir terbuka seperti bengong mendengarkan ceritaku apakah ini nyata atau tidak.     

"Guys sekali lagi aku katakan kepada kalian, kalau kalian percaya silakan kalau kalian nggak percaya juga silakan. karena sebenarnya kita itu hidup berdampingan dengan makhluk yang tak kasat mata sudah dari zamannya sejak kita belum lahir. jadi itu semuanya keputusan kalian masing-masing oke kakak hanya menceritakan agar kalian paham dengan apa yang kakak maksud! " ujarku kepada mereka semuanya yang masih terdiam melihatku dengan tatapan yang sama.     

Tak lama setelah aku bercerita selesai mereka semuanya langsung bubar menuju ke ranjang mereka masing-masing di ruangan yang kita tempati sekarang. Bisa dibilang kami bertujuh cewek cowok tidurnya bareng. Namun ya ranjangnya beda ada.     

Aku nggak tahu apa yang mereka pikirkan sekarang namun yang jelas aku hanya pingin mereka tahu apa yang sebenarnya aku alami dan juga aku rasain. karena kalau aku tidak mengungkapkan hal tersebut maka mereka akan bertanya-tanya sampai aku nggak tahu jelasinnya bagaimana nanti.     

Aku bangkit berdiri dan menuju ke ranjang yang aku tempati untuk tidur. Reza memutuskan untuk tidur bersama aku.     

Satu ranjang springbed ini ditempati untuk 2 orang. Untuk yang cowok-cowok kita berada di ruangan yang pintunya digeser. Untuk yang cewek mereka tidur di dalam ruangan yang masih berada di dalam ruangan yang sama dengan kami namun ada ruangan lagi dengan pintu yang berbeda.     

Pada intinya untuk cewek-cewek mereka tidur di tempat sebelumnya aku tidur di luar ini jadi mereka tidur di bagian dalam kita di bagian luar di sisi kamarnya mereka namun kita masih memiliki pintu untuk ditutup menjaga dari sosok yang tak kasat mata.     

Tapi sebenarnya juga percuma sih ada pintu ada tembok sedangkan mereka yang tidak terlihat tidak memerlukan pintu dan juga tembok!     

"Kakak tadi lihat apa aja sih di sana!" Tanya Reza sambil melihat ke arahku yang sedang duduk di tepi ranjang.     

"Sumpah ZA rasanya kita benar-benar bertempat tinggal untuk pengisian ini ditempat yang salah!"     

Ujarku pada Reza.     

"Hah kok bisa kak?"     

"Karena disinilah tempat "Mereka" Berkumpul!"     

Reza langsung terdiam pada saat Aku mengutarakan kalimat terakhir ku...     

---------------------     

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya nanti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.