INDIGO

#Hantu Banyu



#Hantu Banyu

0Benteng Yang Paling Kuat Adalah Imanmu Sendiri     
0

--------------------     

Namun di sisi lain dari aku melihat pemandangan yang begitu Wow. Aku juga bisa melihat samar-samar bahwa ada sesuatu yang berada di bawah air. Dia sosok berwarna putih pucat. seperti manusia namun berbeda.     

Dia berenang mengitari perahu kami.     

Pada saat aku melihatnya, dia kemudian berhenti berenang. Dan lama kelamaan mendekati permukaan, dan semakin lama juga sosoknya semakin terlihat.     

Tak lama setelah kepalanya mendekati permukaan air yang berombak besar ini, dia memunculkan kepalanya dan melihat ke arahku.     

Mata yang gelap berwarna hitam penuh menatapku dengan tajam. Kemudian wajahnya yang pucat dan sangat putih itu melihat ke arahku terus menerus, dia memiliki rambut yang arang-arang alias tipis banget. Rambut berwarna putih bergelombang dan acak-acakan, telinganya bentuknya sangat aneh.     

Aneh pokoknya.     

Dia tidak memunculkan keseluruhan dari tubuhnya ke permukaan, hanya kepalanya saja.     

Aku rasa sosok ini tidak asing bagiku, aku mencoba untuk diam sebentar. Detik itu juga aku langsung ingat dengan sebuah kejadian yang pernah aku alami sebelumnya di sekolah gratis yang aku tinggali. Dan kejadian malam itu belum sempat aku ceritakan.     

Aku langsung flashback saat aku berjaga malam di sebelah danau.     

Dimana malam itu ada sebuah kunjungan yang melaksanakan Camping di area luas dan ada beberapa pohon di sebelah danau. Mereka menggunakan empat tenda.     

Malam itu aku mendapatkan giliran untuk berjaga malam disana dengan kedua temanku.     

Pada saat itu aku masih sekolah tepatnya, dan kedua teman sekelasku. Mereka Danang dan Putra.     

Di danau tempat kerjaku ini memiliki sebuah dua pulau kecil di tengah-tengah danau. Dan kalau ingin menuju ke pulau itu, bisa di akses dengan menggunakan jembatan goyang yang berada di seberang danau.     

Ada sebuah dermaga kecil di bagian ujung danau kalau di lihat dari tengah pulau. Dermaga kecil itu gunanya untuk saat kalau ada yang mau naik perahu rakit, mereka naiknya dari dermaga.     

Nah kami bertiga memutuskan untuk tidur di depan jembatan goyang, yang dimana disana juga ada sebuah dermaga yang ke dua.     

Ku membawa selimut tipis begitupun juga dengan kedua temanku. Kami duduk bertiga di dermaga kecil yang berada di depan jembatan goyang.     

Malam sudah semakin larut dan sepi, kabut pun datang menemani membuat suasana menjadi lebih mencekam.     

Anak-anak yang berada di tenda pun sudah terlelap semua dalam mimpinya. Tingga Aku, Danang dan Putra yang masih On melihat sekeliling. Memang ada sih, kaka pembina yang membantu jaga juga untuk memastikan area ini. Namun mereka sedang istirahat di joglo panggung yang berada di dekat danau.     

"Ejh, kamu pernah lihat hantu gak?"     

Putra tiba-tiba nyeletuk memecahkan keheningan.     

"Hmm gak pernah, kenapa?"     

Jawabku ngeles     

"Ya gak papa, siapa tahu pernah. Kalau aku mah tiap hari, udah kayak makanan sehari-hari nongol sana nongol sini. Tuh di pulau yang sana ada mbak kunti lagi duduk!"     

Sambil menunjuk pulau yang di maksud     

Aku melihat ke arah yang di tunjuk, namun tidak ada apa-apa.     

Dan kelihatan juga aura dia gelap, berati dia bohong alias gak jujur. Heheh aku mengikuti saja permainannya.     

"Ohhh kayak apa dia?"     

Aku bertanya pelan     

"Ngaco loh Put!"     

Danang nyahut.     

"Dia duduk sambil, nyanyi gitu dan sekarang lihat ke arah kita!"     

"Masa Put???"     

Seru Danang     

"Iya dia suka sama kamu Nang!"     

Tambah ngaconya     

"Put bangke lo!"     

"Hahahah kalian ini mau aja aku kibulin!"     

Teriak dan tawa Putra melengking     

Aku hanya diam dan ketawa kecut ke arahnya.     

Tak lama setelah bercanda gak jelasnya mereka berdua.     

Tiba-tiba suara pun tidak terdengar lagi...     

Ku melihat mereka berdua sudah pada ngebo di sebelahku.     

Malam semakin larut dan dingin semakin menusuk.     

Kulihat jam di hpku menunjukkan pukul 03.24 pagi.     

Aku masih belum bisa tidur, ngantuk iya. Namun aku aja yang gak bisa tidur.     

Pada waktu aku mau membaringkan badan, tiba-tiba aku melihat sosok putih pucat duduk di dermaga. Aku bisa melihat dia pucat karena terkena silau cahaya dari lampu sorot tenda yang mengarah ke danau.     

Sosok putih pucat itu duduk di pinggiran demaga dengan tatapan mata yang tajam mengarah kepadaku, dengan mata berwarna hitam penuh dan rambut yang arang-arang alias tipis.     

Belum lama aku melihatnya, hanya sekilas mungkin. Sosok itu langsung menceburkan diri ke danau.     

Hingga membuat gelombang air yang lumayan besar.     

Pada detik yang sama juga, Danang dan Putra terbangun.     

"Ehh siapa yang kecebur ituh?"     

Danang nyolot     

"Eh lo juga lihat? Aku juga tadi sekilas doang!"     

Tambah Putra.     

Aku hanya diam, melihat mereka berdua riuh mempermasalahkan yang kecebur barusan.     

Tak lama setelah itu, aku dan kedua temanku memutuskan untuk balik ke asrama dengan izin kaka pembina yang jaga di area camping malam itu.     

.     

.     

.     

Itulah yang aku ingat pada saat aku melihat sosok pucat putih yang sekarang sedang menatapku tajam. Dia hanya terdiam terombang-ambing gelombang laut.     

"Penjaganya sini mas!"     

Aku langsung menoleh, pada saat bapak yang mengantar kita dengan Boat mengetahui apa yang ku lihat.     

Aku hanya melontarkan senyuman kepadanya sambil mengangguk mengiyakan perkataannya.     

"Hantu Banyu!"     

"Selalu ada di manapun pokoknya bersifat air, dia gak bakalan ganggu kalau kita gak ganggu juga. Nah kebetulan dia muncul berarti ada sesuatu yang perlu di cek biasanya!"     

Jelas bapak itu.     

"Dia muncul dimanapun tempatnya, namun pada saat kita mencarinya di tempat terakhir dia dilihat, sosok itu tidak pernah ada. Seperti memang dia tidak pernah berada di situ sebelumnya!"     

Tambahnya.     

Aku menganggukkan kepala mengiyakan apa yang di katakan oleh bapak itu.     

Tak lama setelah aku melihat lagi ke arah sosok yang di maksud. Eh dia sudah tidak ada, dia sudah menghilang dari permukaan...     

Waktu pun habis, kami pun balik menuju ke tempat dimana tadi kita berangkat...     

Semakin lama semakin jauh dari tengah pantai, dan ombak besar sudah berubah menjadi air yang tenang.     

Sekarang kami sudah melewati aliran sungai yang tadi kita lewati sebelumnya.     

Karena waktunya sangat pas, aku mengambil Hp untuk Selfie dan foto-foto.     

Setelah selesai berfoto kami pun menepi, menandakan bahwa trip naik perahunya sudah selesai.     

Aku dan Zahid menuju ke warung dekat parkir motor, untuk membeli minuman. Karena sangat panas sekali jadi butuh asupan berupa Es.     

Zahid memesan es teh dua gelas.     

Dan waktu aku duduk termenung menunggu orderan datang. Aku melihat ke arah sungai di tempat dermaga di mana orang naik dan turun dari perahu.     

Memang dari tempat aku duduk, sungai itu masih terlihat jelas dari sini.     

"Ini kak!"     

"Ah okay thank you!"     

Aku kaget pada waktu minum es, tiba-tiba sosok putih pucat itu muncul lagi di pojokan dermaga.     

Ku kucek mataku untuk memastikan bahwa yang aku lihat benar, bukan sebuah ilusi semata.     

Dan itu benar, memang dia yang tadi aku lihat sebelumnya di tengah-tengah laut.     

Apa yang dia mau?     

Mengapa dia menampakkan sosoknya lagi kepadaku.     

Dia hanya diam melihat ke arahku.     

Dengan tatapan tajam.     

Tak lama kemudian, mulutnya bergerak seperti mengucapkan sesuatu kepada ku.     

Namun aku tidak dengar apa yang dia katakan.     

Dia mengatakan nya lagi...     

Namun aku hanya tahu bahwa bibirnya bergerak seperti mengucapkan sesuatu, namun aku tidak tahu apa yang dia bicarakan.     

Aku berpaling dan meneguk es di gelasku. Ku melihatnya lagi, dia masih melihat kearahku dan masih juga bibirnya seperti mengucapkan sesuatu yang tidak aku tahui..     

Ada Apa Sebenarnya?     

.     

.     

.     

---------------------     

Jaga Dirimu Dimanapun Kamu Berada     

-Ejh-     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.