INDIGO

#Gangguan Tiba (Tamafakhus)



#Gangguan Tiba (Tamafakhus)

0Cobalah Untuk Bersabar Dengan Kejadian Yang Ada     
0

------------------     

BRAKKK     

Setelah terdengar suara benturan tersebut sosok Griffin yang ditunggangi oleh Aldo dan juga Ejh Menjadi oleng tidak terkendali secara tiba-tiba.     

Mereka meluncur dengan cepat tanpa sosok keriting yang mengepakkan sayapnya. Dan sekarang posisi mereka sangat dekat dengan tebing bebatuan Bukit Qotus.     

Namun dengan cepat Griffin tersebut langsung mencoba dengan keras untuk mengepakkan sayapnya kembali, meskipun keseimbangan nya masih oleng namun sosok Kristen tersebut berhasil menghindari bebatuan yang ada di tebing Qotus.     

Aldo dan Ejh yang berada di posisi tersebut sempat tidak bisa bernafas dengan normal.     

Ternyata memang benar Apa yang dirasakan oleh Ejh, lain kali Mendingan aku akan langsung mendengarkan saja apa yang dia katakan. Karena ternyata dia bisa mengetahui sesuatu hal yang buruk yang belum terjadi. Lain kali aku harus benar-benar menuruti apa yang dia katakan. Batin Aldo dengan menyesal.     

Sedangkan di sisi lain Ejh masih belum bisa menenangkan dirinya karena bisa dibilang salah satu kelemahannya adalah phobia akan ketinggian.     

Tangannya gemetar dan matanya melebar. Disaat seperti ini meski terbang bisa pun Ejh tidak lakukan. Karena di saat seperti ini berpikiran jernih rasanya percuma. Karena itu adalah hal yang paling sulit di lakukan.      

Mereka masih ter Pontang panting mencoba mengimbangkan bagaimana mereka terbang. Karena rasanya setelah mendapatkan sebuah benturan keras itu ada beberapa titik di tubuh Griffin yang mungkin cidera.     

Sosok Griffin itu mencoba untuk benar-benar menyeimbangkan bagaimana dia terbang, dan berusaha secepat mungkin untuk bisa sampai di puncak daratan bukit.     

Aldo mencoba melihat ke segala arah untuk memastikan apa yang baru saja menabrak mereka. Sedangkan Ejh dia mencoba untuk menenangkan diri secepat mungkin karena dia tahu bahwa kalau dia tidak dengan segera tenang maka semuanya akan berantakan.     

"Apakah kamu baik-baik saja? " tanya Aldo padaku.     

 Aku hanya bisa mengangguk dan kepalaku sambil tersenyum tipis kearahnya karena saat ini yang aku rasakan hanyalah Bagaimana aku bisa tenang.     

"Aldo apakah kamu tahu siapakah yang baru saja menabrak kita!" Tanya ku kepada Aldo.     

Namun aku hanya memperhatikan Aldo melihat sekeliling untuk memastikan Siapa yang sebenarnya baru saja menabrak kami. Karena aku sangat yakin sekali bahwa kami tadi ditabrak oleh sesuatu yang sangat besar dan keras.     

Setelah berusaha dengan keras akhirnya mereka berhasil mendarat di bagian puncak dari bukit Qotus. Dengan cepat Aldo langsung turun dari punggung Griffin dan disusul oleh Ejh. Aldo kemudian meminta sosok Griffin tersebut untuk duduk di hadapannya. Rasanya Aldo akan mengecek keadaan Griffin. Di sisi lain Ejh berjaga melihat sekeliling.     

Pada saat Griffin sudah duduk dihadapan dari Aldo, dia langsung mengarahkan jemari tangannya ke depan dari kepala Griffin. Aldo memejamkan matanya pada saat dia melakukannya Seberkas cahaya berwarna putih kekuningan muncul dari jemari tangannya. Dan pada saat itu juga seperti sebuah untaian benang panjang keluar dari kelima ujung jari Aldo.     

Untaian benang bercahaya tersebut kemudian melilit bagian tubuh Griffin.     

Ejh yang berdiri beberapa langkah dari Aldo Dia terlihat sibuk melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang datang ataupun akan menyerang mereka.     

Aku bingung saat ini, Apa yang sebenarnya menyerang kami barusan. Karena tidak mungkin sekali bahwa tadi sebuah benturan keras itu bukan ulah dari sosok lain. Aku sangat yakin sekali bahwa itu adalah ulah dari sosok hewan lain yang mungkin sama seperti Griffin. Mengapa aku mengucapkannya bahwa mungkin yang menabrak kami tadi adalah sosoknya sama dengan Griffin? Karena dia juga bisa berkamuflase untuk menyamarkan bentuknya agar kami juga tidak bisa melihatnya.     

Aku menoleh ke arah di mana Aldo berdiri Dia terlihat sibuk untuk mengecek keadaan dari Griffin. Semoga saja jadi dia tidak apa-apa.     

Sambil aku mau nunggu memastikan bahwa Aldo sudah selesai dengan mengecek keadaan dari sosok makhluk mitologi tersebut aku mencoba untuk mencari sosok apa yang sebenarnya menabrak kami.     

Jikalau aku tidak bisa melihatnya Maka aku harus menggunakan kelebihan mataku untuk melihat gimana keberadaannya sekarang. Aku mencoba berkonsentrasi untuk benar-benar bisa melihat apa yang tidak terlihat sekarang. Aku memejamkan mata sejenak kurentangkan tanganku ke samping kanan ini juga kiri untuk merasakan keberadaan dari mereka yang mungkin berada di sekitar sini.     

Aku mengarahkan telapak tanganku ke arah nanti juga kiri dari di mana Aku berdiri sekarang. Aku berputar dengan perlahan untuk mencoba mencari keberadaan sosok lain yang yang berada di sekitar sini. Aku berputar Ke arah kiri dengan perlahan sambil masih merentangkan kedua tanganku. Aku benar-benar merasakan jangkauan di setiap sisi dari tempat ini dan aku benar-benar bisa merasakannya.     

Aku benar-benar bisa merasakan setiap sisi dari tempat yang aku aku aku pindai dengan kelebihanku. Bisa dibilang aku memancarkan Sebuah gelombang sensor untuk menangkap keberadaan mereka yang berada di sekitar sini. Saat aku berada pada posisi berbalikan dari di mana Aku berdiri sebelumnya aku merasakan ada sesuatu hal yang aneh yang berada di sebelah kananku.     

Aku mencoba untuk benar-benar memastikan Apakah itu benar atau tidak. Karena yang aku rasakan ini adalah samar-samar bahwa aku merasakan sosok lain berdiri di balik kegelapan bayangan di antara pohon besar yang berada di sebelah kananku. Aku mencoba fokuskan lagi sensor yang aku keluarkan dari tanganku. Dan benar aku bisa merasakan detak jantungnya saat ini.     

Ku turunkan tanganku dengan perlahan dan kubuka mataku dengan perlahan pada waktu aku melihat lurus pas ke arah di mana dia berada.     

Aku melihat bahwa dia benar-benar bisa berkamuflase seperti Griffin. Namun yang aku lihat sekarang adalah sosok yang berbeda dari Griffin. Dia berbentuk hampir sama seperti Griffin namun ada beberapa perbedaan di bagian bentuk tubuhnya.     

Aku melihat bagian kepalanya adalah sosok Rajawali, dan dia juga memiliki sepasang sayap yang sangat gagah. Namun kali ini tubuhnya tidak sama dengan sosok Griffin yang berada di sebelahku yang di mana sekarang sedang diobati oleh Aldo.     

Di mana sosok yang sekarang bersama dengan Aldo dia adalah sosok singa setengah Rajawali. Namun yang aku lihat sekarang bentuk dari tubuhnya sangat berbeda. Dia bukan sosok dari singa kulitnya dan juga bulunya pun berbeda dengan Griffin yang dimiliki oleh Aldo.     

Tubuhnya ini lebih cenderung berwarna hitam pekat. Dan ekornya juga berbeda, ekor dari sosok ini berbentuk seperti ujung dari anak panah. Aku sipit dan mataku dan sosok tersebut juga melihat ke arahku. Matanya berwarna merah menyala.     

" Hei kamu mau kemana!? " aku mendengar teriakan Aldo namun aku tidak menoleh ke arahnya. Dan pada saat aku mendengar hentakan kaki darinya aku langsung mengisyaratkan tanganku agar dia tetap diam dan tenang di tempatnya.     

Aku melirik ke arahnya dan memberikan sebuah isyarat bahwa aku akan baik-baik saja. Dan kali ini aku melihat Aldo hanya menganggukkan kepalanya dengan tenang. Aku rasa dia benar-benar percaya kepada aku sekarang.     

Semakin lama aku berjalan semakin dekat ke arahnya. Dia tidak bergerak sama sekali pada saat aku mendekat ke arahnya, aku mengangkat tangan kananku ke arahnya pada saat aku benar-benar sudah mulai dekat dengannya.     

Semoga aku bisa menjinakkannya.     

-------------------     

"Apakah yang terjadi setelah itu?" Awan bertanya kepadaku dengan penasaran.      

"Kamu lihat saja setelah ini!" ujarku sambil tersenyum tipis ke arahnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.