INDIGO

#Aku Sulit Mengontrolnya



#Aku Sulit Mengontrolnya

0Terkadang Kita Tidak Menginginkan Apa Yang Sudah Terjadi Kepada Hidup Kita.     
0

--------------------     

Aku mencoba untuk meneruskan langkahku menuju ke tangga yang akan aku turunin. Namun sekali lagi lorong yang kulalui rasanya sangat jauh lebih jauh lebih panjang daripada sebelumnya. Aku menoleh sekali lagi ke arah kiriku dan Yang benar saja aku masih berada di depan kamarku lagi. Aduh bagaimana ini, aku memutuskan untuk Turun ke bawah atau aku kehausan berada di dalam kamar!      

Mengapa tidak ada anak sama sekali astaga!!! Aku paling benci di saat-saat seperti ini karena aku merasa seperti tidak berguna sama sekali. Karena disaat aku sakit seperti ini semua indraku benar-benar tidak bekerja secara maksimal. Apa yang seharusnya tidak aku dengar aku bisa dengar, apa yang seharusnya tidak aku ingin lihat aku bisa lihat, apa yang seharusnya tidak ingin aku lihat atau aku dengar atau apapun itu semuanya menjadi satu tercampur dan aku bisa merasakan semuanya.     

Aku memutuskan untuk diam di depan kamarku, aku memejamkan mata dan di saat aku memejamkan mata, semuanya rasanya langsung menyerbu ke arahku. Yang kumaksud menyerbu ke arahku adalah sebuah bisikan, sebuah sosok yang mendekat ke arahku, sesuatu hal yang sangat mengerikan mendekat ke arahku, dan aku mendengar suara hati setiap anak yang berada di sini dengan sangat jelas.      

Dan aku tidak menyukainya sama sekali Jujur aku sangat tidak menyukainya sama sekali karena ini terlalu berlebihan menurutku di saat aku sedang seperti ini, aku tidak bisa mengontrol semuanya. Aku menyandarkan diriku ke tembok dan kemudian aku duduk kelantai.      

Andai saja di saat seperti ini ada yang bisa menolongku. Setidaknya Awan berada di sisiku itu sudah sangat cukup. Namun sudah sangat lama ini dia tidak muncul sama sekali dan aku rasa Dia memutuskan untuk pergi dari sisiku. Namun yang aku pikirkan lagi adalah disisi lain aku takut jikalau dia tertangkap oleh 'Para Pencari'.      

Apakah dia bisa menjalani atau menghadapi semua itu sendirian?Atau Dia memiliki teman di luar sana? yang jelas aku tidak tahu sama sekali namun aku benar-benar tidak merasakan kehadirannya disisiku saat ini. Rasanya seperti dia benar-benar menghilang dari kehidupanku.      

Astaga Mengapa ini semuanya terjadi kepadaku. Kalau saja Makhluk Akar itu tidak ada dan kalau saja Makhluk Akar itu tidak memburuku malam hari itu, pasti semua ini tidak akan terjadi dan Tri Santhi pun tidak akan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ku. Rasanya semuanya ini begitu bercampur aduk membuat aku bingung sendiri.     

Namun sekarang percuma jikalau Aku ingin menyesalinya saat ini. Karena semuanya sudah benar-benar terjadi dan mau dikembalikan lagi aku bukanlah seseorang yg bisa berteleportasi ke dalam waktu melewati waktu untuk maju ataupun mundur, itu bukan keahlianku dan itu bukan kemampuanku.     

Dan jikalau ada hal yang seperti itu maka aku ingin melakukannya sekali lagi untuk memperbaiki semuanya setidaknya.      

Aku berdiam diri di depan kamarku dan masih menyadarkan diriku di tembok di sebelah pintu kamarku, nggak tahu apa yang akan aku lakukan. Karena percuma juga disaat aku seperti ini aku turun kebawah Malah takutnya apa yang aku pikirkan tidak sesuai dengan yang apa aku inginkan. Karena takutnya kejadian yang lebih aneh malah merancau di dalam diriku, apa yang harus aku lakukan setelah ini? Apakah aku harus berdiam diri, sendiri di dalam kamar atau aku harus ngapain?...     

Atau aku setelah ini akan kembali tidur dan kembali merasakan lucid Dream itu? Atau aku ngapain? Sangat beruntung sekali Jika aku setelah ini kembali tidur terus aku bisa kembali menuju ke dunianya Aldo.      

Maka aku bisa melanjutkan perjalananku di sana.     

Namun aku kayak seperti tidak percaya saja jika aku bisa kembali ke sana, karena Setelah dari pusaran air itu rasanya aku benar-benar keluar dari area tersebut.      

Apakah aku bisa kembali lagi ke sana? Atau aku tidak bisa kembali kesana sama sekali? Aduh aku bingung sekali dengan apa yang kurasakan saat ini, mengapa aku bisa menjadi seperti ini sih aku nggak suka kalau aku lagi sakit seperti ini karena rasanya tidak enak sama sekali.      

Dan rasanya aku sudah mengulangi kalimat tersebut banyak sekali dalam barisan ini, Oke sekarang aku harus benar-benar memutuskan setelah ini aku mau ngapain!      

Yang pertama di saat aku turun maka aku tidak jelas akan kemana.     

Yang kedua di saat aku memutuskan untuk tidur, Apakah aku masih bisa lucid Dream setelah itu?     

Yang ketiga atau Aku Hanya berdiam diri di depan kamarku sambil bengong kayak orang bego sekarang ini!     

Oke sekarang daripada aku berpikiran tidak jelas seperti ini, aku memutuskan untuk berdiri dan menuju ke kamar mandi, untuk ngapain? Cuci muka!      

Aku berjalan perlahan menuju kamar mandi dan menyalakan keran dengan perlahan, disaat airnya keluar kubasuh tanganku dan Ku Basuh muka ku dengan perlahan.     

Kurasakan dinginnya Air ini menyelimuti wajahku saat ini. Dan aku harap aku benar-benar bisa bangun dari apa yang aku rasakan saat ini. Namun aku tidak berharap banyak jika aku benar-benar bisa bangun.      

Setelah Aku Basuh mukaku aku bergegas balik menuju ke kamarku. Aku lebih memilih untuk pilihan yang kedua. Aku lebih memilih untuk tidur Dan semoga aku bisa melanjutkan untuk lucid Dream menuju ke dunianya Aldo!     

Loh! Kok beda sih?      

Aku bingung pada saat aku keluar dari kamar mandi aku mendapati diriku di tempat yang berbeda! Ini dimana!      

Karena pada waktu aku keluar dari kamar mandi tiba-tiba aku sudah berada di tempat yang berbeda. Perbedaannya ini adalah sangat sangat berbeda. Karena tiba-tiba aku berada di sebuah tempat yang belum aku ketahui rasanya.      

Yang ku lihat sekarang adalah aku berada di samping sebuah tembok besar yang menjulang tinggi di sebelah kananku di mana Aku menyandarkan tanganku sebelah kanan ke tembok besar ini. Dan pada saat aku melihat kebelakang kembali untuk melihat kamar mandi yang aku aku tempati untuk membasuh mukaku tadi itu sudah tidak ada sekarang.      

Yang terlihat sekarang adalah tembok besar itu berada di sebelah kananku dan di sebelah kiriku adalah sebuah pemandangan yang sangat mustahil Aku bisa lihat saat ini. Ada apa ini dengan mataku! Ku kucek mataku dengan keras dan melihat kembali.     

Namun yang aku lihat masih sama bahwa aku berada di tempat yang berbeda. Yang jelas ini bukan tempatku! Yang kulihat saat ini yang berada di depanku adalah sebuah kota yang sangat sangat luas dan sangat-sangat bagus.     

Dan tentunya aku tidak menginginkan hal ini...      

---------------------     

"Ya elah, kamu kemana lagi itu Ejh!" ujar Awan menimpali.      

"Kamu juga akan tahu setelah ini!" jawabku singkat.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.