INDIGO

#Aku Terundang!



#Aku Terundang!

0Jikalau Kita Sudah Memasuki Sebuah Lubang Hitam, Maka Kita Juga Harus Menyelesaikan nya.     
0

------------------     

Aku tidak tahu malam ini rasanya aku sulit banget untuk mendiamkan mata dan tidur titik karena aku kaya benar-benar tidak nyaman dengan apa yang aku lihat tadi di belakang ruangan. aku bangkit duduk di ranjangku serta melihat kearah anak-anak apakah mereka sudah tidur atau belum.     

Pertama aku melihat Rezadan dia bisa tidur dengan pulas di sebelahku, yang kedua aku melihat Prima dan juga Joe serta Ilham mereka juga bisa tidur dengan lelap di ranjang mereka masing-masing.     

Dan untuk memastikan apakah Grace sama Cindy sudah tidur juga, nggak mungkin aku masuk ke kamar mereka.     

Aku memejamkan mataku untuk sekedar melihat apakah Grace dengan Cindy Sudah tidur atau belum.pada saat aku sudah mau jam kan mataku aku benar-benar bisa melihat mereka berdua sekarang titik dan yang aku kaget adalah mereka berdua belum tidur sama sekali, malah mereka duduk sambil berhimpitan satu sama lain di pojokan ranjang.     

Tunggu ini ada apa!?     

Kok aku melihat mereka kayak benar-benar ketakutan berada di dalam kamar itu. aku membuka mataku dengan segera dan melihat handphone di sebelah ranjang Ku menunjukkan pukul 3 pagi.     

Dengan segera aku langsung bangkit berdiri dan menuju ke kamar Cindy dan juga Grace.     

Tanpa basa-basi aku langsung mencoba untuk membuka pintu mereka namun rasanya pintu ini terkunci dari dalam jadi aku tidak bisa membukanya dari luar. Dan anehnya Lagi mengapa Ciny dan juga Grace tidak berteriak atau pun mencoba untuk keluar dari ruangan tersebut namun mereka hanya berhimpitan memojok melihat kearah pintu.     

Tunggu apakah ada sosok di balik pintu yang berada di depanku ini?     

Aku mencoba untuk memejamkan mataku kembali dan pintunya aku mencoba untuk melihat lebih dalam apa yang sebenarnya mereka lihat. Pada saat aku sudah memejamkan mataku dan berhasil aku mencoba untuk melihat lebih dalam ke kamar tersebut. dan bisa dibilang aku menggunakan astral projection untuk melakukan penglihatanku ini.     

Pada saat aku memasuki ruangan kamar iniaku mencoba mendekat kearah Cindy dan juga Grace dan melihat ke arah pintu, karena aku penasaran Apa yang sebenarnya mereka lihat sekarang.     

Pada saat aku memfokuskan mataku ke arah pintu dan ternyata yang dilihat oleh Cindy dan juga Grace adalah sosok yang aku lihat sebelumnya tadi di balik ruangan dapur.     

Yaitu sosok anak kecil berkepala besar yang menjijikan tadi aku lihat itu.      

Dengan segera aku langsung kembali lagi ke tubuhku.     

setelah aku benar-benar sudah berada dalam tubuhku lagi aku langsung dengan cepat mendobrak pintu tersebut.     

BRAKKKK     

BRAKKKK     

BRAKKKK     

Bukan hanya dengan satu hentakan kaki untuk mendobrak pintu ini namun aku menggunakan tiga kali hentakan kaki untuk mendobrak pintu ini. Dandi dobrakan yang ketiga aku berhasil membuka pintu tersebut dan langsung masuk menuju kearah Cindy dan juga Grace.     

"Guys guys guys please tenangin diri dulu oke tenangin diri dulu!"     

ujarku kepada mereka berdua pada saat aku melihat mereka berdua benar-benar ketakutan setengah mati.     

Mereka tidak mengucapkan sepatah katapun namun mereka berdua hanya memberikan ekspresi yang benar-benar ketakutan dan serta wajah mereka yang pucat membuatku semakin khawatir akan nya.     

Dan pada waktu Aku menoleh kearah pintu lagi sosok anak kecil itu sudah menghilang alias tidak ada sama sekali di tempatnya tadi.     

Saat aku berbalik melihat ke arah Cindy dan juga Grace lagi mereka berdua sudah tenang dan sudah rileks daripada sebelumnya tadi.     

"Guys Gimana kalau nggak papa kan!" Tanyaku kepada mereka berdua.     

Sekali lagi mereka tidak menjawabku dengan ngomong, mereka hanya menggelengkan kepala secara bersamaan untuk menjawab pertanyaanku.     

Setelah aku memastikan bahwa mereka sudah tidak apa-apa aku langsung memutuskan untuk keluar dari kamar tersebut.     

"Kak!"     

Namun langkahku terhenti pada waktu aku hendak keluar dari pintu kamar tersebut Grace memanggilku.     

Dengan cepat aku langsung menoleh lagi ke arah mereka berdua dan bertanya kepada mereka berdua.     

"Ya ada apa?"     

"Kak Kita mendingan tidurnya bareng sama cowok-cowok aja tapi kita satu ranjang nggak bareng sama mereka nggak papa kan Kak soalnya kita berdua nggak berani sendirian lagi!"     

Ujar Cindy menimpali.     

Aku terdiam sejenak ketika Cindy dan Grace memutuskan untuk tidur bersama dengan kita di ruangan sebelah.     

Namun Sebenarnya apa yang dikatakan mereka berdua ada benarnya juga karena aku nggak mau mengambil resiko jadi aku mengiyakan apa yang mereka berdua minta.     

"Oke nggak papa ayo kamu langsung tidur di depan aja bersama dengan mereka namun kamu tidur yang di bagian ranjang paling pojok ya di tempatnya Prima!"     

"Okay kak"     

Mereka berdua langsung bergegas membawa selimut dan juga bantal menuju ke ruangan sebelah di mana tempat kami tidur. Pada saat aku keluar dari kamar Cindy dan juga Grace Aku kaget karena ternyata para cowok-cowok ini masih tidur dengan pulas.     

Yang aku bingung kan adalah apakah mereka tadi tidak mendengar suara sekeras itu di saat aku mendobrak pintu yang berada disebelah ranjangnya mereka ini.     

Ada apa ini sebenarnya mengapa mereka seperti tidak terganggu sekali oleh suara berisik Yang aku timbulkan tadi.     

Tanpa pikir panjang lagi aku langsung membangunkan Prima dan memintanya untuk segera pindah di ranjang sebelahnya...     

Pada waktu aku membangunkan Prima dengan sangat mudah dia langsung bangun dan berpindah di ranjang sebelah, Jadi apakah mereka tadi tidak mendengar aku mendobrak pintu?     

Sudahlah Jangan dipikirkan dulu Untuk masalah ini mendingan kita bahas besok lagi, gumamku dalam hati.     

"Guys kalian berdua bisa langsung tidur di sebelah sini dulu ya!" Ujarku kepada mereka berdua sembari Aku kembali menuju ke ranjangku lagi.     

Sambil berjalan menuju ke ranjangku aku hanya memikirkan kejadian barusan, mengapa mereka berdua bisa melihat sosok anak kecil berkepala besar itu! Bisa dibilang sosok ini bukanlah hantu atau setan bisa jadi selesai Ini adalah jin yang berubah bentuk!     

Aku harus benar hati-hati akan hal ini kalau tidak maka akan ada korban nantinya! Aku duduk di ranjangku sambil merebahkan diri mencoba untuk merilekskan pikiran ku.     

Baru saja aku merebahkan diriku tiba-tiba aku langsung berada di sebuah alam mimpi.     

Aku berada di alam mimpi yang bisa dibilang aku belum pernah mengunjunginya sebelumnya. Aku berada di sebuah gerbang di depansebuah bangunan yang sangat-sangat besar yang sekarang berdiri dengan kokoh di hadapanku. Aku mencoba melihat sekeliling memastikan bahwa aku benar-benar tidak tersesat di dunia lain lagi.     

Pada waktu aku melihat sekeliling aku melihat jalan yang tak asing bagiku. Dan itu adalah jalan yang berada di depan villa yang aku tempati sekarang.     

Aku membalikkan tubuhku lagi dan melihat gerbang tersebut dan aku tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Karena apa ya aku lihat sekarang bukan hanyalah sebuah bangunan besar.     

Melainkan Sebuah kerajaan kuno.     

-------------------     

Gak Mungkin, ini gak mungkin...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.