Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT)

Namaku Reka



Namaku Reka

0  Menjelang keberangkatannya, Said menyempatkan diri kembali ke desanya, Tapi kali ini Tuti tidak ikut, meskipun Said kekeh mengajaknya.     
0

  "Apa kau tak mau ikut denganku? " Tanya Said penuh harap.     

  "Nggak usah.. kan kita baru aja balik ke sini. kau pulang saja sendirian" kata Tuti.     

  "Sabtu minggu kan libur.. apa salahnya " Bujuk Said.     

  "Saiiid... kau tidak boleh begini, aku takut.. jika kau seperti ini, kau akan mudah melupakanku jika kau jauh dariku." Kata Tuti.     

  "Apa kau pikir cintaku seperti Bluetooth. akan terhubung dengan perangkat yang dekat " Kata Said cemberut.     

  "Aku akan sangat berharap tidak.. " Jawab Tuti lirih.     

  Said dapat melihat ke khawatiran Tuti dari matanya. Dia langsung memeluk Tuti meskipun nanti resikonya dia akan kena tonjok, Tuti kaget... tapi.. dia hanya terdiam... dia malah memeluk Said semakin erat, seolah-olah ingin melepas beban di hatinya.     

  Dia merasa berat untuk melepas kekasihnya ini ke negara orang, tapi demi masa depannya dia merelakannya.     

  " Aku akan pulang dulu" Kata Said sambil melepas pelukannya.     

  "Hati-hati di jalan..     

  ...    

  Sesampai di desa itu, dia menceritakan berita itu pada orang tuanya, Orang tuanya amat senang, sekaligus sedih, Karna Said tak akan pulang dalam waktu yang lama.     

  Dia juga mengunjungi kakaknya, dan bercerira banyak hal.     

  " Apa kau yakin akan pergi? " Tanya Bayu.     

  "Sebenarnya tidak... aku akan jauh dari Tuti dalam waktu yang lama, entah aku sanggup atau tidak.     

  Bayu dapat merasakan perasaan Said, dia juga pernah merasakan hal yang sama ketika Claudia akan LPJ dulu. Dia merasa separuh jiwanya pergi ( Lebay dikit). Apa lagi Said, akan berada dalam waktu yang lama di negeri sakura itu, pasti akan sangat berat baginya dan bagi Tuti tentunya.     

  " Kak... apa kau pernah mencium kakak ipar sebelum kalian menikah? " Bayu hampir saja melompat karna kaget mendengar pertanyaan adiknya.     

  "Kenapa kau bertanya seperti itu? " Tanya Bayu lagi..     

  "Kakak.. aku bertanya, kenapa kau malah. balik tanya? Apa salahnya menjawab pertanyaanku. Tapi... melihat reaksimu tadi, aku rasa kau pernah melakukannya. Apa kakak ipar memukulmu? "Tanya Said lagi.     

  Bayu tak bisa menjawabnya.. dia tak ingin adiknya nekat nyium Tuti nantinya.     

  "Udah.. nggak usah mikir yang gituan, kau masih kecil" Kata Bayu mengalihkan pertanyaan Said. Said nampak kecewa mendapat jawaban itu.     

  ........    

  Akhirnya, seminggu kemudian, dia benar benar harus berangkat ke negeri sakura itu,     

  dia tidak merasa senang berada di sana, karna dia tidak mengenal seorangpun. Saat dia sedang bingung.. dia melihat seorang wanita, postur tubuh, rambut, tinggi, dan warna kulit sama persis dengan Tuti. Said berlari mengejar wanita itu, dia berharap Tuti akan ada di sana.    

  Tanpa ragu, Said menarik tangan gadis itu dari belakang, gadis itu menoleh ke belakang, ternyata bukan kekasihnya.     

  "sorry, I'm wrong" Kata Said minta maaf karna salah orang.     

  "It is okay" Jawab perempuan itu.     

  "excuse me, I go first" kata Said mintak izin pergi duluan.     

  "see you again" kata Gadis itu. Said hanya tersenyum menjawabnya.     

  Akhirnya, Said menemukan kelasnya, dia duduk di bangku paling depan, agar bisa lebih memahami pelajaran, sebab.. dia harus sedikit memutar otak untuk mencerna pelajaran itu karna perbedaan bahasa.     

  Ternyata gadis tadi satu kelas dengannya, gadis itu mendekatinya dan duduk di sebelahnya.     

  " hey ... is your class here?"(Hei. kelasmu di sini? )Tanya gadis itu.. ( langsung di translet aja ya.. biar nggak repot :grinning_face_with_sweat:)    

  "Yes" jawab Said singkat.     

  "Where do you come from?"(dari mana asalmu? ")    

  "Indonesia" jawaban Said masih singkat    

  " Really? I'm also Indonesian, but I was born here (Sungguh? Aku juga orang indonesia, tapi aku lahir disini).jawab gadis itu.     

  "Can you speak Indonesian?"(apa kamu bisa bahasa Indonesia?) " tanya Said.     

  " Tentu saja, Meskipun aku tidak besar di sana, aku sangat ingin mempelajari budaya negeriku. termasuk bahasaku" Jawab gadis itu.     

  "Senang bisa berkenalan denganmu " kata Said.     

  " Btw.. tadi kamu kira aku siapa? " tanya gadis itu lagi.     

  "kekasihku.. seandainya dia tidak sakit waktu ujian, aku yakin kami akan berangkat bersama ke sini, tapi.. karna kondisinya tidak fit.. dia gagal. " Kata Said sedih    

  "Ooo.. aku turut prihatin " kata gadis itu lagi.     

  " Namaku Reka" Kata gadis itu sambil mengulurkan tangan.     

  "Said" Jawab said membalas salamnya.     

  Tak lama kemudian, dosen mereka masuk, kelaspun di mulai, Said mendengarkan dengan serius, jika ada bahasa yang tak di mengerti, dia menanyakan pada Reka, gadis itu membantunya dengan senang hati.     

  ....    

  Di Indonesia, tepatnya di tempat Tuti.     

  Hari - hari nya sedikit suram tanpa ada orang yang mengusilinya . Dia rindu akan keusilan dan celotehan Said padanya, dia juga rindu saat Said ngambek karna ulahnya, akhirnya dia menarik nafas panjang dan menghempqskan nafas itu untuk menghilangkan lelah di hatinya.     

  Teman - teman Tuti pun merasa prihatin akan nasib sahabat mereka, dan mereka memutuskan akan membuat gadis itu sibuk, agar tak terlalu memikirkan kekasinya yang telah pergi ke negri orang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.