I'LL Teach You Marianne

Firasat



Firasat

0  Setelah Aaron pergi Anne memilih untuk membuat cookies supaya besok pagi ia tak perlu membuat lagi saat ada di coffe shop, dengan berbekal buku resep milik sang ibu yang sudah ia tulis ulang Anne berhasil membuat berbagai macam rasa cookies enak yang cocok dilidah para pelanggan di coffe shop miliknya. Sebenarnya Anne bisa saja merekrut seorang koki namun ia beranggapan semua pekerjaan itu masih bisa ia handle sendiri sehinga ia memutuskan mengerjakan sendiri, lagipula baginya tak sulit jika hanya membuat cookies sebanyak 100 buah setiap hari dengan dua varian rasa.    
0

  "Waktu cepat sekali berlalu," ucap Anne lirih saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul dua pagi.    

  Karena semua pekerjaannya juga sudah selesai Anne akhirnya merapikan cookies-cookies itu di dalam tempat yang biasa ia bawa ke coffe shop sebagai tempat cookies, setelah semua cookies buatannya rapi dalam tempatnya Anne pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum tidur. Saat waktu menunjukkan pukul tiga pagi barulah Anne bisa merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuknya, ia punya waktu lima jam untuk tidur sebelum harus bekerja lagi seperti hari-hari sebelumnya.    

  Sementara itu dari sebuah pesawat jet nampak seorang pria berkaca mata hitam turun dari pesawat mahal itu menuju landasan pacu, ekspresi pria itu tak terbaca karena ia menggunakan kacamata hitam yang cukup besar. Namun aura kemarahan nampak tak bersahabat keluar dari tubuh pria itu sehingga membuat anak buahnya yang menjemput tak ada yang berani menutup mulutnya.    

  "Langsung ke hotel," ucap pria itu dingin.    

  "Baik tuan," jawab seorang driver yang sudah stanby dengan cepat.    

  Tak lama kemudian mobil mobil itupun meninggalkan area bandara menuju ke sebuah hotel yang sudah disiapkan sebelumnya, di dalam mobil pria yang memakai kacamata hitam itu perlahan melepaskan kacamatanya dan menatap foto Anne di ponselnya.    

  "Pantas saja kau diceraikan suamimu Anne, kau ternyata sangat murahan," ucap pria itu yang ternyata adalah Jack penuh emosi.    

  Jack langsung kembali ke Inggris setelah semua urusannya selesai, ia kembali ke New Castle Upon Tyne menggunakan pesawat jet pribadinya sehingga tak membutuhkan waktu lama. Ia sengaja pergi ke hotel karena saat ini ia datang bersama para bodyguardnya, ia tak mungkin mengajak mereka ke apartemen sederhananya saat ini. Walaupun sebenaranya Jack masih punya banyak urusan yang harus diselesaikan di Swiss, namun ia tak bisa menahan dirinya lebih lama lagi di rumahnya pasca ia melihat foto Anne sedang berjalan bersama Aaron. Aaron merupakan salah satu pengusaha yang ia kenal beberapa tahun yang lalu saat sedang ada pesta di London, rasa cemburu dan kecewa benar-benar menguasai dirinya saat ini.    

  Setelah sampai di hotel mereka langsung menuju kamar masing-masing termasuk Jack, ia sebenarnya tidak mengantuk dan lelah hanya saja karena ia tak bisa mendatangi Anne sepagi ini akhirnya ia memutuskan pergi ke hotel sambil menunggu pagi tiba. Waktu terasa berjalan sangat lambat baginya, berkali-kali ia melihat jam ditangan kirinya.    

  "Lebih baik aku memejamkan mata sejenak, masih ada waktu dua jam lagi untuk bertemu dengan perempuan itu untuk memberinya pelajaran," ucap Jack lirih sambil memejamkan kedua matanya, Jack akhirnya tidur dengan semua rasa kecewa dalam dirinya.    

  Selama ini ia menyembunyikan identitasnya dari Anne bukan tanpa alasan, ia ingin melihat Anne wanita seperti apa. Saat ia mulai merasa Anne adalah wanita yang layak yang bisa ia jadikan teman hidup tiba-tiba ia mendapat laporan kalau Anne bersama dengan Aaron, mengetahui hal itu membuat Jack sangat murka. Usahanya selama satu setengah tahun untuk tak menyentuh Anne sia-sia, walau ia tak pernah mengungkapkan isi hatinya pada Anne namun baginya Anne adalah miliknya maka dari itu ia tak terima saat mengetahui Anne bersama pria lain. Jack merasa dihianati oleh Anne, maka dari itu ia rela kembali ke Inggris dalam waktu cepat untuk melampiaskan semua rasa kecewanya pada Anne. Pada wanita yang ia anggap sebagai wanita baik-baik itu.    

  Bunyi alarm yang ada diatas nakas membuat Anne bangun dari tidur singkatnya, entah kenapa ia kali ini tak bisa tidur dengan nyenyak. Padahal biasanya ia akan tidur dengan nyenyak saat sudah selesai bekerja, namun kali ia merasa sangat berbeda.    

  "Perasaan apa ini Tuhan...kenapa aku merasa sangat tidak nyaman seperti ini," ucap Anne dalam hati sambil menyentuh dadanya, ia merasa seperti akan terjadi hal mengerikan menimpanya. Perasaan yang sama seperti saat ia tau mantan suaminya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri, sebuah perasaan yang tak dapat dideskripsikan dengan akal sehat olehnya.    

  Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.