I'LL Teach You Marianne

Tertantang



Tertantang

0  Mendengar perkataan Daniel membuat Aaron terdiam, gelas brandy yang ada di tangannya tak jadi ia hantamkan ke lantai seperti beberapa gelas lainnya yang sudah berserakan dibawah kakinya.    
0

  "Pergi kau aku tak mau melihatmu!!" usir Aaron ketus pada Daniel yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.    

  "Memangnya kalau aku pergi kau mau apa? apa kau mau menghancurkan ruang kerjamu lagi?" tanya Daniel tanpa rasa takut sambil duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Aaron.    

  "Aku salah memang sudah merekrut mu menjadi asisten pribadiku dulu, lebih baik aku mencari asisten pribadi yang tidak aku kenal sehingga ia bisa menghormatiku tak seperti dirimu yang kurang ajar ini," jawab Aaron ketus.     

  Daniel tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Aaron, ia tau sebenarnya Aaron tidaklah benar-benar marah padanya. Kata-kata kasar dari Aaron seperti ini sudah sering ia dengar sebelumnya, ia pun tak mempermasalahkan itu karena tau kalau Aaron mengatakan ini karena sedang marah saja.    

  "Siapa nama gadis itu?" tanya Daniel sambil tersenyum.    

  "Anne," jawab Aaron tanpa sadar.    

  "Memangnya apa yang kau lakukan sampai membuat gadis itu akhirnya menjauh darimu?" tanya Daniel kembali.    

  "Aku tak melakukan apa-apa, tiba-tiba saja ia menghilang begitu saja di saat hari kedua aku mendatangi toko tempatnya bekerja," jawab Aaron lirih dengan suara parau, ia masih belum sadar kalau sudah menceritakan tentang Anne pada Daniel.    

  "What!!!!sejak kapan selera wanita seorang Aaron Sean Connery ganti ke pelayan toko...hallo wake up Aaron!!! Model, artist, anak pengusaha, sosialita mereka masih banyak Aaron, bisa-bisanya kau suka pada pelayan toko rendahan seperti itu. Oh my God," sahut Daniel dengan suara meninggi, ia tak percaya kalau teman baiknya itu kacau hari ini karena seorang pelayan toko yang menurutnya tak selevel dengan para wanita yang pernah bersanding dengan Aaron.    

  kesadaran Aaron akhirnya kembali saat mendengar suara Daniel yang meninggi ia kemudian terlihat diam beberapa saat sambil mencerna Apa yang sebenarnya sudah ia katakan sebelumnya kepada ada asisten pribadinya itu.    

  "Memangnya pelayan toko itu secantik siapa! apakah dia secantik Audrey Hepburn atau secantik pemenang Miss Universe sampai kau menggila seperti ini Aaron?" tanya Daniel kembali.     

  Deg     

  Deg    

  Deg    

  Jantung Aaron berdetak sangat cepat mendengar perkataan Daniel, ia kini akhirnya sadar bahwa ia sudah membahas mengenai Anne kepada Daniel secara tidak sengaja.    

  "Sebenarnya apa yang kau bicarakan Daniel?" tanya Aaron pura-pura tidak terjadi apa-apa.     

  "Hahhh kau ini kenapa? apa kau sedang mabuk?" tanya Daniel bingung.    

  "Siapa yang mabuk, oh ya tugas yang aku berikan padamu pakah sudah kau selesaikan? kalau sudah kau selesaikan mana aku ingin melihatnya," jawab Aaron mengalihkan pembicaraan.     

  Wajah Daniel langsung memucat mendengar perkataan Aaron, pasalnya tugas yang diberikan oleh kawan baik nya itu belum sama sekali ia sentuh sejak tadi pagi. Karena banyaknya data yang harus ia rangkum, pasalnya Daniel diminta Aaron untuk merekap hasil keuntungan perusahaan selama enam bulan terakhir di negara-negara Eropa barat tempat Aaron mengekspansi perusahaannya. Sebenarnya Daniel bisa secepatnya mengerjakan tugas itu karena tugas yang diberikan Aaron adalah tugas yang biasa ia lakukan di bulan-bulan sebelumnya, namun karena Daniel tak ada gairah mengerjakannya kali ini akhirnya berkas itu tergeletak begitu saja di atas meja kerjanya yang tak jauh dari ruangan Aaron.    

  "Kalau kau belum menyelesaikannya sampai sore ini maka lebih baik kau pulang malam untuk menyelesaikan tugas itu dan serahkan di mejaku paling lambat besok pagi jam tujuh pagi," hardik Aaron dengan suara meninggi mengancam Daniel.     

  Tanpa menjawab ucapan Aaron, Daniel langsung balik kanan dan keluar dari ruangan atasannya itu untuk segera kembali ke mejanya. Ia tau kalau Aaron tidak pernah main-main kalau urusan pekerjaan, oleh karena itu Daniel memilih untuk segera kembali ke mejanya lagi untuk mengerjakan tugas yang diperintahkan Aaron tadi pagi kepada dirinya. Melihat Daniel langsung pergi begitu saja membuat Aaron tersenyum, ia tau kalau asistennya itu sangat takut kalau dirinya marah. Berteman dengan Daniel selama hampir lebih dari 5 tahun membuat Aaron tau dan hafal sifat asisten pribadinya itu, walaupun dia sering kurang ajar kepada dirinya namun kalau untuk urusan pekerjaan Daniel sangat bisa diandalkan. Oleh karena itu Aaron mempercayakan Daniel untuk menghitung keuntungan perusahaan selama 6 bulan terakhir, padahal sebenarnya tugas ini bisa dilakukan oleh manajer keuangan namun Aaron memberikan kesempatan itu kepada Daniel untuk belajar lebih baik lagi.     

  "Kau benar-benar sudah membuatku kehilangan konsentrasi Anne, kemana kau pergi? dan kenapa kau pergi begitu saja?" ucap Aaron dalam hati bertanya-tanya tentang alasan Anne pergi.    

  Berbagai pertanyaan berkeliaran di dalam kepala Aaron memikirkan alasan kenapa Anne langsung pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa kepada dirinya, bahkan ponselnya pun sudah tidak aktif sejak ia menghilang hari itu. Dan hal ini membuat seseorang Aaron Sean Connery frustasi, pasalnya belum pernah ia merasakan hal seperti ini sebelumnya. Aaron merasa dicampakkan oleh seorang wanita dan ini membuatnya sedikit kesal, tak pernah mendapatkan penolakan di dalam hidupnya benar-benar membuat apa yang terjadi pada dirinya kali ini terasa sangat menyakitkan.     

  "Jangan panggil aku Aaron Sean Connery kalau tak bisa menemukanmu, akan kucari seluruh Inggris sampai ke pelosok nya untuk mendapatkanmu kembali," ucap Aaron dalam hati penuh tekad.    

  Sementara itu di sebuah kamar mewah yang ada di resort yang terletak didaerah pegunungan Alpen Swiss nampak seorang pria tampan yang memiliki jambang di wajahnya sedang duduk seorang diri sambil memegang gelas yang berisikan Vodka yang sudah ia habiskan setengah, ia duduk membelakangi ranjang dimana nampak seorang wanita cantik sedang tertidur tanpa memakai pakaian apapun setelah mereka selesai bercinta.     

  "Sangat mudah bagiku mencari wanita yang bisa menemaniku tidur Anne, jangan kira karena aku baik padamu selama satu setengah tahun ini kau bisa berbuat seenaknya saja padaku. Kau belum tau siapa Jackson Muller yang sebenarnya Marianne, teruslah bersembunyi sampai kau puas. Namun jangan salahkan aku jika suatu saat aku berhasil menemukanmu nanti, akan ada hukuman besar yang akan kuberikan kepadamu Marianne," ucap Jackson penuh dendam sambil tersenyum sinis mengingat Marianne yang sudah ia cari selama satu minggu terakhir ini.    

  Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.