I'LL Teach You Marianne

New life



New life

0  Di dalam kamar hotelnya Jack sudah menghabiskan berbotol-botol minuman keras sendirian sehingga saat ini ia sudah tertidur pulas, para bodyguard yang berjaga dikamar lainnya nampak heran melihat perubahan sikap sang tuan. Pasalnya baru kali ini mereka melihat sang tuan kembali mabuk-mabukkan setelah sekian lama.    

  "Jangan-jangan wanita yang tadi tuan marahi adalah wanita yang sudah membuatnya tinggal di kota ini selama dua tahun," ucap seorang pria berbadan besar yang memiliki tato di lehernya pelan.    

  "Sepertinya begitu, kalau tidak mana mungkin tuan sampai semarah itu," jawab pria lainnya dengan cepat.    

  "Sudah-sudah jangan bergosip, kalau tuan tau kita bisa kena marah. Lebih baik kita tidur, hari sudah malam," sahut Jody memotong perkataan para bodyguard.    

  Melihat Jody datang para bodyguard itu langsung naik ke ranjang masing-masing, Jody adalah kepala bodyguard yang paling dipercaya oleh Jack. Jody hanya tersenyum melihat anak buahnya pergi tidur, ia kemudian berjalan menuju balkon untuk menikmati udara malam sambil menghabiskan sebatang rokok yang ada ditangannya.    

  Sementara itu ditempat lain nampak Aaron sedang sibuk dengan pekerjaanya, ia hari ini sangat sibuk karena harus mengurus beberapa hal penting yang harus ia selesaikan secepatnya. Karena inilah ia tak bisa menemui Anne hari ini dan lupa mengabarinya, padahal ia kemarin sudah berjanji akan datang kembali ke coffee shop milik Anne.    

  "Sudah jam dua pagi, aku rasa gadis itu sudah tidur. Lebih baik besok saja aku langsung datang ke coffe shopnya, aku yakin dia pasti akan kaget saat melihatku datang," ucap Aaron pelan sambil menatap jam ditangan kanannya.    

  Karena sudah lelah akhirnya Aaron memilih untuk segera tidur, hari ini benar-benar menguras otaknya. Para pegawainya di London tiba-tiba menghubunginya dan mengatakan kalau ada masalah di perusahaan, sontak Aaron pun harus turun tangan. Walau ia sedang ada di kota lain namun ia ikut meeting dadakan itu dengan anak buahnya melalui aplikasi Zoom. Setelah berkutat di depan laptop hampir lebih dari sepuluh jam akhirnya masalah di perusahaannya bisa teratasi dengan baik, Aaron bahkan melupakan janjinya untuk makan malam dengan sahabatnya karena pekerjaannya ini.    

  Sebagai seorang CEO sebuah perusahaan pengembangan properti Aaron sangat disibukkan dengan berbagai hal yang beruurusan dengan uang dan surat ijin, dan masalah yang datang kali ini adalah pihak pengembang yang menjadi tangan kanannya mengatakan kalau tanah tempat mereka membangun apartemen 40 lantai bermasalah karena telibat sengketa dengan ahli waris pertama yang mengatakan kalau ia belum pernah menjual tanah itu. Alhasil Aaron harus mengerahkan sepuluh orang advokat kepercayaannya untuk mengurus hal ini, ia tak mau kalau proyek yang hampir selesai itu bermasalah. Sudah banyak sekali uang yang Aaron investasikan dalam proyek ini maka dari itu ia hampir gila tadi pagi saat team inti dikantornya mengabarkan masalah ini, setelah team legalnya turun tangan akhirnya Aaron bisa bernafas lega. Rupanya sang ahli waris pertama hanya mengada-ada saja dan mencoba mencari keuntungan sendiri saja, pasalnya ia sendiri sudah di coret dari nama penerima warisan tanah yang sekarang sudah berdiri 38 lantai apartemen oleh keluarganya karena ia sudah banyak sekali menipu banyak orang dan merugikan keluarganya sehingga ia di coret dari nama penerima warisan,    

  London, Inggris    

  Setelah berkendara selama hampir delapan jam akhirnya mobil box yang disewa Anne tiba disebuah komplek bangunan apartemen yang cukup ramai, dengan penuh semangat Anne turun dari mobil. Ia berjalan menuju ke lobby dimana sudah ada dua security yang berjaga dan bersiap membantunya memasukkan barang-barang ke dalam unit apartemen barunya. Rupanya saat Anne menjual apartemen dan cofee shopnya ia juga membeli sebuah apartemen tipe Loft yang memiliki satu ruangan kecil diatas yang dihubungkan sebuah tangga sehingga ia memiliki kamar tidur yang lebih privat, setelah membayat biaya antar dan memberi tip pada pengemudi mobil box yang sudah mengantarnya sampai ke London Anne lalu masuk ke dalam apartemen. Keenam koper besarnya dan beberapa barang pribadinya sudah dibawa oleh kedua security yang sudah menunggunya sejak jam dua pagi.    

  "Terima kasih pak atas bantuannya," ucap Anne penuh syukur pada dua orang security yang membantunya sambil memberikan uang terima kasih pada kedua pria baik hati itu.    

  "Ini sudah tanggung jawab kami nona, anda tak usah seperti ini. Kami melakukan semua ini dengan ikhlas nona," jawab salah seorang security menolak uang pemberian Anne.    

  "Jangan pak, terima saja. Anggap ini uang untuk membeli kopi dari saya karena bapak berdua rela bergadang demi menunggu saya sampai di apartemen ini" sahut Anne kembali sambil mencengkramkan uang pecahan seratus dollar pada security itu dengan sungguh-sungguh.    

  "Baiklah kalau anda memaksa saya akan menerimanya nona," jawab sang security kembali pasrah.    

  Anne tersenyum mendengar perkataan sang security, ia kemudian masuk ke dalam apartment ketika kedua security yang membantunya sudah masuk ke dalam lift. Senyum Anne tersungging saat melihat kamar barunya, walau apartemen itu masih kosong dengan barang-barang namun Anne cukup senang dan puas. Ia memang sengaja membeli apartemen yang kosong tanpa barang-barang sehingga ia bisa mendesain sendiri kamarnya mau seperti apa, harga apartemen yang ia tempati saat ini jauh lebih mahal dari apartemen lamanya. Tinggal di London ibukota Inggris membutuhkan biaya yang sangat besar dan Anne sadar akan itu, maka dari itu ia memilih apartemen kosong ini supanya ia bisa sedikit menghemat uangnya dan memakai barang-barang dari apartemen lamanya.    

  Sebuah senyum tersungging diwajah Anne saat melihat spingbed miliknya yang sengaja ia bawa juga sudah ada dilantai dua, rupanya kedua security tadi sudah meletakkan barang paling penting itu ditempat yang tepat. Karena lelah Anne akhirnya memilih tidur setelah ia memasang bed cover diranjangnya yang ia letakkan begitu saja di lantai setelah ia alasi karpet bulu, Anne sengaja tak memakai ranjang supaya leluasa ada dilanti dua apartemennya dan pilihannya itu benar. Selain ia akan lebih leluasa ia juga lebih mudah jika ingin membersihkan ruangan lantai duanya.    

  "Semangat Anne, dulu kau saja bisa menjalani hidupmu saat kau dibuang oleh penjahat itu. Sekarang kau juga pasti bisa melakukannya lagi, semangat Marianne...setelah ini perjalan hidupmu akan dimulai lagi dari nol," ucap Anne lirih sambil menguap, ia sudah tak bisa menahan rasa kantuknya.    

  Tak lama kemudian Anne tertidur saat matahari baru muncul dari ufuk timur, ia benar-benar lelah sehingga langsung terlelap ketika tubuhnya menyentuh kasur kesayangannya diapartemen barunya yang ada di London. Sebuah apartemen yang ada didekat pusat kota yang memang menjadi incaran Anne, ia selalu berusaha mencari apartemen yang ramai dan dekat jalan raya untuk meminimalisir kejahatan. Karena kedepannya Anne akan sangat sibuk dan ia akan sering pulang malam, maka dari itu Anne mencari apartemen yang mudah dijangkau kendaraan umum dan ramai seperti apartemennya saat ini walaupun harganya lumayan mahal.    

  "Marianne.....argghhhhhh fuck!!!!!"    

  Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.