I'LL Teach You Marianne

Bergerak cepat



Bergerak cepat

0  Anne berlari menuju ke taman untuk menenangkan diri, ia tak menyangka sama sekali akan mendapat perlakuan seperti itu dari Jack orang yang sangat ia kenal selama satu setengah tahun ini. Selama tinggal di Inggris Anne tak punya teman lain karena memang ia merasa tak mudah bergaul apalagi dengan masa lalunya yang menyakitkan, tak mudah baginya untuk kembali percaya pada orang lagi. Dan sejak Jack datang entah mengapa ia lebih mudah berbagi keluh kesah dengan pria dingin itu, Anne merasa Jack lain dari orang kebayanyakan yang tak akan perduli dengan apapun maka dari itu ia mulai menceritakan tentang masa lalunya pada Jack sedikit demi sedikit sampai ia menceritakan tentang statusnya yang merupakan janda dari seorang Leonardo Ganke yang merupakan salah satu penguasaha muda yang paling sukses saat ini di Jerman.    
0

  "S-sekali lagi aku salah menilai orang hiksss...aku bodoh akulah yang bodoh disini hiks hiks...." tangis Anne akhirnya pecah setelah ia tahan saat ada dihadapan Jack tadi, setelah berdiam diri ditaman selama hampir satu jam Anne akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartmennya.    

  Dengan menggunakan jalan memutar Anne perlu waktu lebih lama untuk sampai ke apartemennya, ia sengaja melakukan hal itu karena tak mau melewati coffe shop miliknya. Anne tak mau bertemu lagi dengan Jack maka dari itu ia memilih jalan yang lebih jauh untuk pulang ke apartemennya, sesampainya di apartemen Anne mengeluarkan laptopnya dan mulai melakukan apa yang ada dalam pikirannya selama satu jam tadi. Niatnya sudah bulat untuk melakukan itu, dengan air mata yang masih berurai dari kedua matanya Anne masuk ke sebuah situs jual beli properti. Anne berniat menjual coffe shop miliknya lengkap dengan semua barang-barangnya di dalam dan satu apartemen yang ia tempati saat ini, tak menunggu lama sudah ada beberapa orang yang langsung berminat.    

  Coffe shop milik Anne ada disebuah jalan protokol yang ramai jadi tak sulit baginya untuk mencari pembeli, begitu juga dengan apartemennya. Setelah mendapatkan pembeli tertinggi akhirnya Anne setuju untuk bertemu dengan mereka, walau Anne belum menyerahkan kunci dan dokumen-dokumen kepemilikan coffe shop dan apartemennya kedua pembelinya itu sudah mentransfer yang dalam jumlah yang sangat besar. Harga yang Anne pasang pada situs jual beli properti itu sebenarnya sudah tiga kali lipat harga awal waktu ia membeli dua bangunan itu dua tahun lalu, awalnya Anne tak menyangka akan ada pembeli yang mau membeli dua bangunan pribadi miliknya namun keraguannya terpatahkan saat ada dua orang yang langsung membayar lunas coffe shop dan apartmennya.    

  "Lebih baik aku merapikan barang-barangku dulu sebelum bertemu mereka," ucap Anne dalam hati sambil menyeka air mata yang masih mengalir di wajahnya.    

  Sebenarnya Anne tak mau menjual tempat usahanya itu namun mengingat kata-kata Jack membuatnya sangat sakit hati, ia akhirnya memutuskan menjual bangunan itu karena tak mau bertemu lagi dengan Jack.    

  "Ok nona Marianne sesuai kesepakatan maka coffe shop itu menjadi milik saya dengan semua barang-barangnya di dalam," ucap Mr George sang pembeli coffe shop dengan ramah saat selesai menandatangai berkas-bekas jual beli yang sudah di sahkan notaris.    

  "Iya tuan George, kalau anda berniat menjualnya lagi tolong hubungi saya. Saya akan membelinya lagi," jawab Anne pelan dengan senyum yang dipaksakan.    

  Mendengar perkataan Anne tuan George tertawa terbahak-bahak, ia tak percaya akan bertemu dengan orang seperti Anne.    

  "Saya sudah lama sekali mengingkan cofee shop itu nona jadi tak mungkin saya menjualnya lagi walaupun itu dengan anda sekalipun sebagai pemilik awal nona," sahut tuan George sambil tertawa.    

  "Ya siapa tau saja anda akan berubah pikiran suatu saat nanti tuan he he he," ucap Anne tersipu malu.    

  "Ternyata anda semenyenangkan ini nona Anne, saya menyesal baru bisa berbicara banyak pada anda disaat-saat seperti ini," jawab tuan George pelan memuji Anne.    

  Anne hanya tersenyum mendengar perkataan tuan George, baginya perkataan seperti ini adalah sebuah basa-basi busuk seorang pria saja. Apalagi lelaki kaya seperti tuan George yang merupakan seorang duda, tak lama kemudian Anne pun berpamitan pergi. Ia merasa tak nyaman duduk berdua dengan tuan George yang berkali-kali berupaya menyentuh tangannya, walau pada awalnya tuan George belum mengijinkan Anne pergi namun akhirnya ia mengalah karena Anne terus menerus mendapatkan telepon dari seseorang.    

  "Akhirnya bisa lepas juga dari orang tua itu," ucap Anne penuh syukur saat sudah keluar dari restoran tempatnya bertemu dengan tuan George, Anne kemudian naik sebuah bus yang kebetulan berhenti dihalte bus yang tak jauh dari tempatnya berada. Tujuan Anne kali ini adalah sebuah mall yang tak jauh dari restoran yang baru ia datangi.    

  Saat matahari hampir terbenam di ufuk barat Anne baru terlihat di apartemennya, ia baru saja kembali dari sebuah coffe shop yang ada di sebuah mall dimana ia tadi bertemu dengan sang pembeli apartmennya. Karena semua berkas dan surat-surat penting bukti kepemilikan gedung tempatnya tinggal sudah beralih tangan akhirnya Anne memutuskan untuk segera keluar dari apartemennya, walau sebenarnya pemilik barunya mengatakan Anne masih boleh tinggal di apartemen itu sampai ia menemukan tempat tinggal baru. Namun Anne memutuskan untuk segera angkat kaki dari apatement yang menjadi tempatnya beristirahat selama hampir dua tahun ini sejak ia datang ke New Castle Upon Tyne pasca ia bercerai, setelah merapikan baju dan beberapa barang-barang penting selama hampir enam jam akhirnya Anne pun bersiap meninggalkan apartemennya.    

  "Terima kasih atas kebersamaan selama dua tahun ini, aku pasti akan sangat merindukan apartemen ini," ucap Anne pelan saat sudah ada didalam mobil box yang ia sewa untuk membawa barang-barangnya menuju ke tempat baru yang menjadi tujuannya.    

  "Selamat tinggal New Castle, nanti aku akan sering mengunjungimu...."    

  Bersambung


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.