I'LL Teach You Marianne

'maafkan putriku'



'maafkan putriku'

0Semua kekagetan Brandon semakin menjadi saat melihat Christian berlarian menghindar kejaran Luis, tawa anak lelaki itu keras membahana di seluruh lantai itu.      
0

"Christ, hati-hati baby,"ucap Anne dengan lembut.     

Jack melingkarkan tangannya ke pinggang Anne. "It's ok, dia bersama Luis."     

"Iya tapi... Jack sepertinya kau ada tamu,"ucap Anne pelan saat menyadari keberadaan Brandon Allen yang sudah berdiri bersama Erick.      

Jack pun langsung menoleh dan memalingkan wajahnya mencari tahu siapa tamu yang disebut oleh Anne.     

"Brandon Allen,"desis Jack lirih saat berhasil mengenali sosok yang berada tak jauh dihadapannya itu.      

"Siapa dia?"tanya Anne pelan setelah berbisik pada Jack.      

"Ayah Giselle."     

Anne langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar nama Giselle disebut, ia merasa terganggu dengan sang mantan sekretaris suaminya yang pernah mengungkapkan perasaannya pada Jack beberapa bulan yang lalu.      

Jack tersenyum saat menyadari Anne menghentikan langkahnya. "It's ok, trust me."     

"Kenapa dia muncul? Pria itu tak sedang berusaha memintamu untuk anaknya, bukan?"     

Jack terkekeh mendengar perkataan istrinya, ia kemudian mendaratkan sebuah kecupan di pipi Anne denan sedikit menunduk. "Mana mungkin, lagipula jika hal itu terjadi aku juga pasti akan menolaknya mentah-mentah. Kau tak tergantikan oleh siapapun, sayang. Jadi jangan berpikir aneh-aneh seperti itu."     

Anne menghela nafas panjang. "Entahlah, feelingku tak enak. Ya sudah ayo kita temui, rasanya tak etis membuat tamu kita menunggu terlalu lama."     

Jack tersenyum, ia kemudian mengendurkan pelukannya dari tubuh Anne dan mengajaknya berjalan menuju tempat tamunya berada.     

Jantung Brandon Allen berdetak sangat cepat saat melihat Anne, ia terpukau pada wanita yang sedang hamil besar itu. Kini ia sadar apa yang sudah membuat Jack memilihnya, Giselle putrinya benar-benar tak ada apa-apanya dihadapan Anne.      

Setelah berkenalan singkat dengan Anne, Jack akhirnya mengajar Brandon Allen untuk masuk ke ruangannya. Seolah tahu ada pengganggu Christian yang sebelum-sebelumnya berlarian bersama Luis akhirnya memilih masuk ke dalam ruangan sang ayah bersama Luis, anak itu seperti paham dengan perasaan sang ibu yang tak suka dengan tamu ayahnya.      

"Saya tak menyangka putramu sudah sebesar dan setampan ni, Jack. Rasanya baru kemarin kau dan Giselle bermain di taman bersama,"ucap Brandon Allen tanpa sadar.      

"Bukan hanya tampan, Christian juga memiliki kepintaran yang sama sepertiku,"sahut Jack sarkas     

Brandon Allen tersenyum tipis, ia merasakan atmosfer yang sangat tak nyaman berada diruangan Jack. "Lalu anak keduamu, apa dia.."     

"Langsung ke inti saja, Brandon. Katakan apa tujuanmu datang kekantorku?"Jack langsung memotong perkataan Brandon Allen dengan cepat. "Kalau kau masih mau membahas masa kecilku dengan Giselle lebih baik kau pergi, hubunganku dan putrimu hanya teman saja tak lebih."     

Wajah Brandon Allen langsung pucat, ia tak menyangka Jack akan berani bicara seperti itu pada dirinya. Padahal ia hanya tak sengaja menyinggung nama Giselle dihadapan Jack.      

"Aku ingin minta tolong padamu, Jack. Tolong jangan buat putriku mengalami hal serupa dengan yang terjadi pada Shopia, dia memang bersalah karena mencintaimu tapi sungguh putriku adalah gadis yang baik. Dia tak mungkin berani mengganggu ketenangan rumah tangga kalian jadi aku mohon dengan sangat tolong jangan singkirkan putriku sama seperti kau menyingkirkan mantan tunanganmu itu,"ucap Brandon Allen dengan cepat sambil meraih tangan Jack yang berada diatas meja.      

Mendengar nama Shopia disebut membuat emosi Jack naik, ia tak suka ada orang asing tiba-tiba muncul dan bicara tak jelas dengan menyinggung wanita yang sudah ia hukum beberapa tahun yang lalu itu.      

Saat Jack akan membuka mulutnya untuk menjawab perkataan Brandon tiba-tiba Anne meraih tangan Jack dari cengkraman Brandon.      

"Atas dasar apa anda memberi perintah pada suamiku? Memangnya anda tahu apa atas apa yang sudah dilakukan suamiku pada Selma!"     

"Selma?"     

"Ck, sepertinya anda tak tahu apa-apa dalam masalah ini. Jadi lebih baik anda jangan bicara sembarangan lagi, lagipula suamiku tak akan berbuat sesuatu yang tidak masuk akal termasuk memberi hukuman kepada mantan teman baikku itu,"ucap Anne kembali dengan suara meninggi.      

Semua orang yang ada ditempat itu terkejut mendengar perkataan Anne, termasuk Jack sendiri. Ia tak menyangka Anne akan seberani itu.      

"Begini Nyonya, sepertinya anda salah sangka. Maksud saya tadi adalah…"     

"Dimana flashdisk itu, Jack?"Anne langsung memotong perkataan Brandon Allen dengan cepat.      

"Flashdisk, flashdisk apa?"tanya Jack bingung.      

Anne menaikkan satu alisnya. "Flashdisk yang ditemukan Alice."     

"Akh flashdisk itu, tapi tunggu untuk apa flashdisk itu?"tanya Jack bodoh.     

"Berikan saja padaku,"jawab Anne ketus.      

Menyadari Anne hampir marah akhirnya Jack pun memutuskan untuk memberikan flashdisk yang dimaksud Anne, flashdisk pink milik Giselle yang tertinggal di ruangannya itupun kini sudah ada ditangan Anne.      

"Luis, bawa keluar putraku. Aku tak ingin ia tercemar,"ucap Anne pelan sambil memainkan flashdisk yang baru saja diserahkan Jack.      

"Siap Nyonya."      

Tanpa membantah Luis pun membawa Christian keluar dari ruangan Jack, meski awalnya Christian menolak.      

Setelah Christian keluar Anne lalu memberi kode pada Erick untuk menyiapkan semuanya, ia bahkan secara langsung yang mematikan lampu ruangan Jack yang sudah terkunci rapat dari dalam setelah Erick keluar. Anne tak mau ada seorangpun yang mengganggu mereka, kali ini ia harus turun tangan secara langsung memberi peringatan pada ayah dari wanita yang jelas-jelas sedang menargetkan ayah dari anak-anaknya untuk dijadikan suami.      

Tanpa bicara Anne kemudian memutar tombol 'play' pada remote yang ia pegang, Jack yang sudah bisa menebak dengan apa yang akan dilakukan Anne tersenyum.      

"Lihat apa yang sudah putri kesayanganmu itu lakukan, Tuan Allen,"ucap Anne pelan sambil tersenyum.      

Brandon Allen yang sejak tadi bingung melihat apa yang dilakukan Erick sangat terkejut saat melihat ke layar televisi yang ada dihadapannya, saat ini dilayar televisi sudah muncul foto-foto nudes Giselle dalam berbagai pose. Ia bahkan juga tak segan menunjukkan area kewanitaannya di depan kamera dan jujur saja Anne sangat malu saat melihat foto-foto yang muncul di layar televisi, harga dirinya sebagai wanita ikut tercoreng dengan apa yang dilakukan oleh Giselle.      

"A-apa maksudnya ini semua? Kenapa kalian tega memfitnah putriku untuk…"     

"Fitnah!! Apa maksudnya dengan kata fitnah? Asal anda tahu ini semua putrimu lakukan untuk menggoda suamiku,"sahut Jack dengan keras, ia yang sudah mencoba bersabar sejak tadi akhirnya bicara dengan nada tinggi.      

"Tapi putri ku tak akan mungkin melakukan hal serendah ini, ini semua pasti hoax. Giselle ku adalah gadis baik-baik, dia tak akan mungkin berbuat hal semenjijikan ini,"ucap Brandon Allen tak mau kalah, Brandon tak terima melihat foto-foto yang saat ini sudah dihentikan oleh Anne.      

Anne tersenyum tipis mendengar perkataan Brandon. "Baik, sepertinya foto-foto itu belum cukup untukmu. Sekarang lihatlah video ini."     

Anne langsung memutar sebuah video masturbasi milik Giselle yang terang-terangan menyebut nama Jack berkali-kali saat sedang memuaskan dirinya, dalam video itu juga terlihat bagaimana gila nya Giselle yang membuat berbagai manakin berwajah foto Jack untuk melampiaskan hasratnya. Melihat rekaman video yang tak mungkin di edit itu Brandon Allen nyaris pingsan, ia tak percaya putrinya mampu melakukan hal serendah itu.      

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan kepada wanita yang sudah dengan terang-terangan melakukan ini semua untuk menggoda suamiku, Tuan Allen?"tanya Anne pelan sembari mematikan televisi yang masih memutar video gila Giselle.      

Brandon Allen tak menjawab perkataan Anne, wajah pucatnya tertunduk dengan keringat dingin yang sudah membanjiri wajahnya.      

Anne menipiskan bibirnya melihat sikap Brandon, ia kemudian menyalakan lampu ruangan Jack kembali dan duduk dengan anggun disamping Jack.      

"Kau tahu alasan suamiku menghukum Shopia Higgins?"tanya Anne kembali pada Brandon.     

Dengan lemas pria itu menggelengkan kepalanya, ia tak punya tenaga untuk membuka mulutnya.      

"Shopia Higgins juga melakukan hal yang hampir mirip dengan apa yang dilakukan putrimu, dia melakukan segala cara untuk menghancurkan pernikahan kami. Lalu menurutmu kira-kira hukuman apa yang pantas diberikan pada putrimu yang sudah melakukan hal serendah ini? Aku yakin sekali video dan foto-foto ini akan diberikan Giselle pada suamiku, karena kau tahu pada bagian luar flashdisk itu tertulis jelas tulisan 'for my love Jack'. Masih beruntung aku tak menyebarluaskan video menjijikkan ini karena aku masih kasihan kepada putrimu dan kepada keluarga kalian, karena aku yakin sekali jika video ini tersebar maka kalian tidak akan pernah lagi mampu menunjukkan wajah kalian di hadapan public. Karena percayalah perbuatan serendah ini yang dilakukan oleh seorang gadis yang belum menikah untuk menggoda suami orang adalah perbuatan yang paling sangat dibenci oleh semua wanita yang sudah menikah, semua istri-istri para lelaki di luar pasti sana akan membelaku dan menghujat putrimu,"imbuh Anne kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya, senyumnya mengembang saat bicara.      

Wajah Brandon Allen pun semakin pucat mendengar perkataan Anne, ia tak menyangka Anne memiliki kartu as Giselle yang sama sekali tak ia sangka-sangka.      

Jack yang sejak tadi diam perlahan bangun dari kursinya dan berjalan ke sisi meja yang berada di dekat Brandon. "Menurutmu hukuman apa yang harus aku lakukan untuk menghukum putrimu, apa kau ingin aku memberikan hukuman yang sama seperti yang aku berikan pada Shopia?"     

Bruk     

Seluruh tubuh Brandon Allen bergetar hebat mendengar pertanyaan Jack, secara tiba-tiba ia langsung berlutut di hadapan Anne.     

"Ampuni putriku, ampuni putriku Nyonya...ampuni Giselle. Aku mohon, berikanlah ampunan untuk putriku. Aku berjanji akan mendidiknya lebih keras lagi,"tangis Brandon Allen sambil berlutut sambil memegangi kaki Anne.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.