I'LL Teach You Marianne

'Harimau Siberia betina'



'Harimau Siberia betina'

0Ketika matahari mulai tinggi Jack baru turun dari lantai dua seorang diri, pasalnya Anne menolak untuk turun bersamanya. Anne masih kesal pada Jack pasca Jack menolak untuk pergi ke Luksemburg untuk menjemput Christian, Anne marah pada Jack karena dianggap tak memperdulikan perasaannya.     
0

"Erick, Nicholas dan Alice?"     

"Mereka sudah pergi ke kantor sejak pagi, Tuan."     

Jack menganggukkan kepalanya, ia kemudian meraih gelas air putih yang ada diatas meja dan langsung menenggaknya sampai tandas.     

"Bawakan makan pagi untuk istriku ke kamar, sepertinya pagi ini ia tak akan mungkin turun,"ucap Jack pelan sambil meraih garpu yang ada di samping piringnya.     

"Baik Tu…"     

Ucapan pelayan itu terhenti saat melihat Anne turun dari lantai dua, wajahnya terlihat pucat karena sejak jam dua pagi ia tak tidur lagi pasca menangisi Christian.     

Anne berjalan dengan tenang menuju meja makan, ia tak menjawab sapaan para pelayan yang menyapanya.     

"Aku ingin pancake blueberry,"ucap Anne pelan saat sudah duduk di kursi.     

"B-baik Nyonya, akan kami siapkan."     

Para pelayan yang mendengar permintaan Anne langsung bergegas membuatkan pancake pesanan sang nyonya, sehingga dalam waktu singkat tiga buah pancake blueberry sudah tersedia diatas meja makan.     

Begitu melihat pancake pesanan sudah siap Anne langsung meraihnya menggunakan satu tangan dan langsung memakannya akan tetapi baru satu gigitan saja ia sudah meletakkan pancakenya kembali di atas piring.     

"Kenapa? Apa kau tak suka?"tanya Jack pelan pada Anne.     

"Aku lupa, pancake blueberry adalah salah satu makanan kesukaan Christian hiks... aku tak mungkin memakannya,"jawab Anne lirih dengan air mata yang sudah bergenang di kedua matanya.     

Jack menghela nafas panjang, ia pun bersiap untuk bangun dan mendekati Anne sebelum akhirnya Anne meraih ponselnya yang tiba-tiba berdering.     

"Mommy…"     

Suara lantang Christian langsung terdengar jelas saat Anne menerima panggilan video dari Luis.     

"Baby… kenapa kau pergi tanpa mengajak mommy, sayang?"     

Christian terkekeh. "Aku bersama kakek Luis, Mommy. Hari ini aku baru diajak pergi melihat harimau seperti harimau milik Daddy."     

"Melihat harimau? Melihat harimau dimana, sayang?"     

"At the zoo, There are lots of mommy animals there. I love seeing them. "     

"Kau bersenang-senang, hm?"     

"Yes, I am." Christian bicara lantang dengan mata berbinar.     

Anne terkekeh melihat tingkah sang putra yang menggemaskan itu, segala kekesalan dan kemarahannya lenyap saat melihat tawa Christian yang sangat lepas. Sepertinya Luis dan para pelayan di Luksemburg sangat memanjakannya, obrolannya dengan Christian pun berlangsung selama hampir tiga puluh menit. Selama itu jugalah Jack tak menyentuh makanannya, ia terus saja menatap ke arah Anne yang duduk di sofa yang berada tak jauh dari meja makan.     

"Apa saya bisa bicara dengan anda, Nyonya?"Luis tiba-tiba ikut bicara, menyela pembicaraan Anne dan Christian.     

Anne menatap Luis yang kini sudah muncul di layar ponselnya. "Bicaralah, Luis."     

Luis tersenyum. "Maaf jika saya mengajak tuan muda tanpa izin anda, saya harus segera membawanya ke Luksemburg untuk urusan keluarga, Nyonya."     

"Tapi Christian masih kecil, Luis. Dia tak perlu berurusan dengan aset-aset keluarga, aku ingin Christian tumbuh secara normal seperti anak sebayanya, Luis,"ucap Anne serak menahan tangis.     

"Iya Nyonya, saya tahu. Akan tetapi yang saya lakukan ini adalah hal yang sangat penting, nama Tuan muda harus segera tercantum dalam dokumen penting keluarga Clarke. Sebagai ahli waris keluarga Clarke nama Tuan muda harus sesegera mungkin tercantum di daftar pewaris keluarga ini, selain itu ia juga harus segera menyandang nama Clarke dibelakang namanya bukan menggunakan nama belakang pemberian anda,"sahut Luis serius, kedua matanya menatap tajam ke arah Anne saat berbicara seolah sedang berbicara empat mata secara langsung dengan Anne.     

Anne menghela nafas panjang. "Apakah perlu dilakukan secepat itu, Luis?"     

"Harus Nyonya, semakin cepat semakin baik. Saya harus memastikan semua hak Tuan muda menjadi miliknya meski saat ini ia masih belum mengerti semua itu, sebenarnya hal semacam ini tak harus terjadi kalau seandainya dulu anda menerima saran saya untuk langsung menyematkan nama belakang Clarke dibelakang nama Tuan muda,"jawab Luis kembali tanpa jeda.     

Anne menggigit bibir bawahnya, ia kembali mengingat soal email yang Luis kirimkan padanya beberapa hari setelah Christian lahir. Saat itu Luis memang sudah mengingatkan padanya untuk segera menyematkan nama Clarke di belakang nama Christian, namun saat itu Anne yang sedang marah pada Jack lebih memilih untuk memasangkan nama belakang ayahnya kepada Christian.     

"Tapi Christian tidak dibawa kemana-mana bukan?"tanya Anne pelan mencoba mengalihkan pembicaraan.     

Luis tersenyum. "Tentu saja tidak, saya hanya membawa Tuan muda ke kantor pengacara untuk melakukan dokumentasi dan penggantian nama belakangnya. Serta membawanya ke makam Tuan besar, untuk memberitahukan Tuan besar kalau cicit yang sangat ia nantikan sudah lahir. Pewaris keluarga Clarke sudah hadir ditengah-tengah keluarga."     

Tiba-tiba saja dada Anne terasa sesak mendengar perkataan Luis, Anne tahu sekali kalau semasa hidupnya dulu mendiang sang kakek memang menginginkan dia segera hamil dan melahirkan pewaris untuk keluarga Clarke sebelum ia meninggal. Akan tetapi belum tempat keinginannya itu terwujud, sang kakek sudah pergi selama-lamanya menyusul keluarga yang selama ini sangat ia rindukan.     

"Terima kasih Luis."     

Luis langsung menaikkan satu alisnya mendengar perkataan Anne. "Maaf Nyonya, anda bicara apa?" Luis mencoba memastikan apa yang Anne ucapkan karena takut salah dengar.     

"Terima kasih sudah membawa Christian ke makam kakek, setidaknya meski tak bertemu secara langsung kakek pasti senang Christian datang ke rumahnya,"ucap Anne pelan dengan air mata yang sudah menetes membasahi wajahnya, membahas sang kakek membuatnya sedih.     

Luis terperanjat, ia terdiam beberapa saat karena tak percaya mendengar kata-kata yang Anne ucapkan. Sungguh Luis tak menyangka Anne akan berkata seperti itu, padahal ia mengira Anne akan marah jika Christian dibawa ke pemakaman.     

"Anda tak marah, Nyonya?"     

Anne tersenyum saat menyeka air matanya. "Untuk apa aku marah? Hal yang kau lakukan itu benar, sudah seharusnya untuk Christian tahu siapa leluhurnya."     

Di ujung telepon Christian semakin tak bisa berkata-kata, ia tak percaya Anne akan bicara seperti itu. Meski tahu Anne adalah wanita yang baik namun tetap saja Luis tak percaya akan mendengar kalimat bijaksana seperti itu dari sang nyonya.     

"Ya sudah kalau begitu Christian boleh tinggal di Luksemburg selama beberapa hari ini, masih banyak tempat yang harus dikunjungi bersamamu. Jaga anakku baik-baik Luis, jangan sampai harimau siberia betina ini murka. Karena percayalah kau takkan bisa menghandlenya,"imbuh Anne kembali sambil tersenyum.     

"A-anda serius Nyonya?"tanya Luis tergagap, dalam seumur hidupnya baru kali ini seorang mantan polisi khusus terbaik Luksemburg yang selalu berhasil menjalankan tugasnya bicara dengan gagap. Dihadapan seorang wanita, pula. Damn!     

Anne tersenyum. "Iya, ya sudah aku mau makan. Perutku lapar, ingat pesanku baik-baik Luis. Jaga anakku dengan baik, kalau ada sedikit saja kulitnya terluka maka kau akan berurusan denganku."     

Setelah berkata seperti itu seperti tanpa dosa Anne langsung mematikan panggilan masuk dari Luis dan bangun dari sofa untuk bergabung dengan Jack di meja makan, Jack yang sejak tadi menjadi pendengar yang baik tanam paksa sangat terkejut melihat perubahan sikap Anne yang drastis.     

"Anne…"     

"Berikan aku daging yang sama seperti yang dimakan suamiku, aku lapar sekali." Anne bicara lantang memotong perkataan Jack sambil tersenyum.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.