I'LL Teach You Marianne

Lawan seimbang?



Lawan seimbang?

0"Dimana istriku?" Jack terdengar lantang bertanya pada pelayan ketika baru saja turun dari mobil.     
0

"Nyonya ada di taman, Tuan."     

Tanpa mengucapkan terima kasih Jack langsung bergegas pergi menuju taman untuk menyusul sang istri, seperti yang dikatakan para pelayan padanya. Kedua mata Jack menyipit saat melihat Anne yang sedang duduk di ayunan bulat seorang diri, dadanya langsung hangat saat melihat Anne yang ternyata sedang tidur ditemani alunan musik beethoven yang diputar melalui ponsel pintarnya. Semua kemarahannya karena Chester Llyod pun hilang saat melihat sang istri.     

"Ludwig Van Beethoven lagi,"ucap Jack pelan saat sudah duduk di samping Anne.     

Anne menipiskan bibirnya tanpa membuka kedua matanya. "Lagu ini membuatku lebih rilex."     

"Apa saja yang sudah kau lakukan hari, sayang?"tanya Jack pelan dengan terus menatap Anne yang masih memejamkan kedua matanya.     

Perlahan Anne membuka kedua matanya dan menoleh ke arah Jack yang sudah duduk disampingnya. "Membaca buku, bersantai-santai dan menikmati musik seperti ini. Bukankah ini yang kau inginkan?"     

Jack terkekeh. "Iya, tapi kalau kau ingin pergi shopping aku tak akan melarangmu. Kartu kredit tanpa limit milikmu sudah jadi, kau bisa menggunakannya sesuka hatimu."     

"Memangnya aku harus berbelanja apa lagi? Tiga perempat isi lemari ku belum tersentuh dan kini kau memintaku berbelanja lagi, kau ingin membuatku membuka butik?"     

Tawa Jack semakin lebar. "Kalau kau suka aku akan mewujudkannya."     

"Jack!!"     

"Haha...aku hanya bergurau sayang, jangan marah. Kau terlihat sepuluh kali lebih cantik saat marah dan aku tak bisa menjaga diriku lebih lama saat melihatmu yang sedang sangat cantik itu,"ucap Jack dengan cepat.     

Wajah Anne terasa panas saat mendengar perkataan suaminya, dengan cepat Anne pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.     

"Cepat sekali kau sudah pulang, memangnya di kantor tidak sibuk?"tanya Anne pelan mengalihkan pembicaraan.     

"Aku punya ratusan pegawai yang berkompeten dan beberapa asisten terbaik, kalau aku masih berada di kantor mereka nanti tidak bisa bekerja dengan maksimal. Jadi lebih baik aku pulang supaya mereka bisa bekerja dengan fokus tanpa harus terganggu dengan keberadaan ku di kantor,"jawab Jack asal bicara.     

"Dasar menyebalkan, ya sudah lebih baik kau mandi segarkan tubuhmu setelah itu bergabunglah denganku disini kalau kau mau,"ucap Anne kembali sembari memejamkan kedua matanya kembali, alunan musik dari Beethoven benar-benar membuat Anne mudah mengantuk.     

"As your wish ma'am,"jawab Jack dengan cepat.     

Setelah berkata seperti itu, Jack kemudian mendaratkan sebuah kecupan di kening Anne. Jack memutuskan untuk tak mengganggu waktu bersantai sang istri dengan membahas pertemuannya dan Chester beberapa saat yang lalu, Jack merapikan selimut kecil yang menutupi tubuh Anne sebelum akhirnya kembali ke dalam rumah untuk menyegarkan tubuhnya seperti yang diperintahkan Anne padanya.     

Anne pun kembali tidur saat Jack sudah pergi, hembusan semilir angin dan udara yang bersih membuat Anne nyaman berada di taman. Apalagi ditambah dengan lagu favoritnya, salah satu lagu yang pernah dimainkan oleh sang ibu saat ia masih kecil dulu. Karena itulah Anne sangat menyukai symphony 9 milik Ludwig Van Beethoven yang sangat terkenal.     

Saat baru melangkahkan kaki ke dalam rumah Jack sudah memerintahkan beberapa pelayan untuk pergi ke taman, menemani Anne yang sedang tidur di ayunan. Setelah memastikan para pelayan menghampiri sang istri, Jack kemudian pergi ke lantai dua untuk pergi ke kamarnya. Suasana rumah menjadi sangat senang sekali dengan ketidakberadaan Christian, namun Jack merasa tenang karena ada Anne disampingnya tak seperti dua tahun yang lalu dimana ia sangat kesepian tanpa kehadiran anak dan istrinya.     

Begitu sampai di kamar Jack langsung meneruskan langkahnya menuju kamar mandi, ia tak membuka pakaiannya ketika berdiri di bawah shower yang mengalirkan air dingin. Jack sengaja memilih mandi menggunakan air dingin untuk meredakan otaknya yang panas, Jack kembali mengingat kata-kata Chester Llyod.     

"Fuck, beraninya dia memintaku bercerai dari Anne. Dasar pria brengsek, jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan istriku,"umpat Jack kesal sambil memukul dinding yang ada di hadapannya     

Karena kerasnya pukulan Jack tak menyadari tangannya sudah terluka, ucapan Chester Llyod benar-benar sangat mengganggu. Apalagi pria itu dengan terang-terangan menunjukkan kalau ia menginginkan Anne untuk dijadikan istri, Jack kini pun sudah memutuskan untuk membenci semua orang yang memiliki mata hazel. Pasalnya Shopia dan kedua orang tuanya, Edmund dan ayahnya Jhonny juga memiliki mata hazel. Bahkan Giselle juga ternyata memiliki mata hazel, satu hal yang tak Jack sadari karena selama ini Giselle memakai softlens untuk membantunya melihat. Dan kini Chester Llyod orang yang baru ia kenal ternyata juga memiliki warna mata hazel yang sebentar sangat langka, akan tetapi kelangkaan itu justru dimiliki oleh orang-orang yang pernah membuat masalah dalam hidup Jack.     

Beruntung Christian mewarisi warna matanya, padahal sebenarnya Christian bisa mewarisi warna mata Anne. Pasalnya Anne memiliki spektrum warna pada kedua matanya yang bisa menurunkan warna mata apapun pada anaknya, tapi rupanya gen dalam tubuh Jack lebih besar sehingga Christian mewarisi warna matanya yang mana hal itu sangat Jack syukuri.     

United Nations Office at Geneva, UNOG     

Chester Llyod yang baru kembali ke ruangannya paska mencari kopi di luar nampak terlihat melamun seorang diri, pertemuannya yang tak sengaja dengan Jack membuatnya tidak tenang saat ini. Ia mengingat semua kata-kata yang diucapkan oleh Jack, termasuk ancaman yang ingin melengserkan jabatannya sekarang. Jabatan yang ia raih dengan sangat penuh perjuangan, setelah bertahun-tahun terjun di dunia politik.     

"Sekuat apa pria bernama Jackson Knight Clarke itu, Mike?"tanya Chester pelan pada asistennya yang bernama Michael Angelo.     

"A-anda menanyakan soal Jackson Patrick Muller, Tuan?"tanya balik Michael kepada Chester.     

"Jackson Knight Clarke, Mike. Bukan Jackson Patrick Muller. Memangnya tadi ucapanku belum begitu jelas sampai kau tidak bisa mendengar dengan baik pertanyaanku?" Chester kembali bertanya dengan nada meninggi.     

Michael menelan ludahnya dengan cepat. "Jackson Knight Clarke dulunya bernama Jackson Patrick Muller, Tuan. Pria itu mengganti nama belakangnya atas permintaan kakeknya David Clarke yang merupakan keturunan bangsawan di Luksemburg, kekayaan keluarga Clarke tersebar di berbagai negara yang ada di Eropa, Asia bahkan merambah ke benua Australia. Bahkan info terakhir yang aku dengar mereka mulai menginvasi Amerika, bisa dibilang keluarga itu memiliki kekuasaan yang sangat besar dan sangat berpengaruh, karena itulah banyak orang yang takut sekaligus iri pada mereka. Bahkan saudara kembar Jackson Knight Clarke yang bernama Alan Knight Clarke meninggal karena sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh teman baiknya sendiri, karena ingin merebut harta warisannya. Sampai akhirnya Jack muncul dan membuat dalang dari kecelakaan yang menewaskan saudara kembarnya sudah dihukum seberat-beratnya beberapa tahun yang lalu, kasus kecelakaan saudara kembar Jack sempat ditutup sebelumnya sampai akhirnya Jack muncul dan dibuka kembali setelah mereka mengumpulkan semua bukti. Lebih baik anda jangan mencari masalah dengannya, Tuan. Jackson Knight Clarke memiliki anak buah yang terdiri dari mantan pembunuh bayaran yang semua kasusnya dibersihkan, lebih baik anda menjauhinya kalau tak ingin mendapatkan masalah."     

Chester Llyod mengepalkan kedua tangannya di atas meja, rahangnya mengeras karena kesal. "Sepertinya dia bukan lawan yang mudah untukku,"gumam Chester lirih.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.