I'LL Teach You Marianne

5 week pregancy



5 week pregancy

0"Kondisi bayi dan ibunya sangat sehat, akan tetapi karena usia janin masih sangat muda saya tegaskan pada anda berdua untuk tak bercinta sampai usia janinnya masuk ke tiga bulan. Trimester pertama adalah hal yang cukup rawan untuk seorang wanita hamil apalagi jika wanita itu punya riwayat pernah mengalami keguguran,"ucap seorang dokter wanita yang usianya tak jauh berbeda dengan dokter Caityln pada Jack yang sejak tadi berdiri dengan tegang disamping dokter Caitlyn.     
0

Mendengar ucapan dokter itu wajah Anne langsung merah padam, damn. Ini pasti karena baju tidur seksi yang ia pakai, oh Tuhan.     

"Memangnya berapa minggu usia bayiku?"tanya Jack serius.     

"Berdasarkan keterangan Nyonya tadi yang menyebutkan hari pertama haid terakhirnya saya bisa mengira-ngira usia bayi anda saat ini sekitar lima minggu,"jawab dokter wanita yang bernama Olivia itu dengan cepat.     

Jack terdiam, ia sedang mengingat-ingat sesuatu sampai akhirnya kedua matanya berbinar saat menatap Anne. "Apa saat kita melakukan itu di Aberdeen selama tiga hari, kau baru selesai datang bulan, babe?"     

Damn! Jack sialan.     

Anne yang sejak tadi berusaha menyembunyikan rasa malunya dihadapan dua dokter wanita yang sejak tadi tersenyum itu semakin kehilangan muka, Jack benar-benar membuatnya gila.     

"Perilah keluar, aku perlu bicara serius dengan dokter Olivia dan dokter Caitlyn. Laki-laki dilarang ikut campur,"jawab Anne dengan suara meninggi mengalihkan pembicaraan, kedua pipinya saat ini sudah sangat merah sekali dan Anne yakin sekali dokter Olivia dan dokter Caitlyn sudah puas menertawakannya saat ini.     

"Kenapa kau mengusirku? Aku suamimu, sayang. Aku berhak tahu kondisimu dan anak kita,"ucap Jack spontan, ia tak terima di usir oleh Anne.     

"Ini urusan wanita tak ada hubungannya dengan statusmu sebagai suamiku, cepatlah. Aku perlu privasi berbicara dengan dokter-dokterku,"sahut Anne ketus.     

"Tapi babe..."     

"Hanya lima menit Tuan, kami tak akan lama." Dokter Caitlyn langsung memotong perkataan Jack dengan cepat.     

Jack langsung menoleh dan menatap wajah dokter Caitlyn dengan tajam. "Ok, hanya lima menit tak lebih."     

Dokter Caitlyn mengangguk. "Iya, tak lebih dari lima menit."     

Jack mematung selama beberapa saat sebelum akhirnya pergi dari kamarnya, saat Jack berjalan keluar Anne meminta dokter Caitlyn untuk mengunci pintu kamarnya dari dalam. Anne tak mau Jack menguping pembicaraan mereka jika pintunya tak tertutup rapat.     

"Ok, Anne. Suamimu yang ajaib itu sudah diluar, apa yang ingin kau bicarakan dengan kami?"tanya dokter Caitlyn pelan saat sudah berdiri disamping dokter Olivia kembali.     

Anne tersenyum kemudian menyibak selimut yang sejak tadi ia cengkram dengan kuat. "Kurang ajaib apa jika ia memaksaku memakai pakaian seperti ini di siang hari untuk bertemu dengan anda berdua, dok."     

Dokter Caitlyn dan dokter Olivia terkekeh saat melihat kemolekan tubuh Anne dibalutan baju tidur super seksi yang dipakainya.     

"Wajar saja suami anda seperti itu, Nyonya. Anda sangat cantik,"ucap dokter Olivia sambil tersenyum.     

Anne menurunkan kedua kakinya ke lantai dibantu dokter Caitlyn. "Padahal tujuh tahun yang lalu dia tak segila ini, dia benar-benar membuatku malu dihadapan anda berdua."     

Dokter Caitlyn tersenyum. "Bukankah kau dulu yang membuatnya gila, Anne?"     

Anne menoleh pada dokter Caitlyn yang sedang membantunya bangun. "Anda tahu soal Jack yang dirawat karena depresi, dok?"     

"Sure, tentu saja saya tahu. Meskipun Tuan tak dirawat di Luksemburg tapi kami terus memantau kondisinya, bahkan dokter Olivia yang saat itu sedang mengambil spesialisnya di Amerika saja juga tahu tentang kondisi Tuan,"jawab dokter Caitlyn dengan cepat.     

"Itu menandakan kalau Tuan benar-benar sangat mencintai anda, Nyonya,"ucap dokter Olivia menimpali perkataan dokter Caitlyn.     

Anne tersenyum dan tak berbicara ia kemudian duduk manis disebuah kursi yang cukup nyaman di dalam walk in closet, sementara dokter Caitlyn dan dokter Olivia membatunya mencarikan pakaian yang nyaman. Setelah dua menit Anne nampak sudah jauh lebih nyaman dengan pakaian normalnya, ia juga sudah duduk kembali di ranjang. Anne nampak serius mendengarkan penjelasan dokter Olivia perihal beberapa jenis obat anti mual dan vitamin yang harus ia konsumsi dalam beberpaa minggu ini, meskipun dokter Caitlyn mampu merawat Anne sendiri namun ia lebih memilih untuk membawa dokter Olivia yang lebih berkompeten dalam bidangnya untuk merawat Anne.     

"Kalau obat anti mual ini tak mampu menahan rasa mual anda maka saya akan menggantinya, Nyonya. Tapi harapannya obat ini mampu menahan rasa mual anda yang berlebih,"ucap dokter Olivia lembut.     

"Memangnya kenapa kalau obat ini tak mampu menahan rasa mual saya dok?"tanya Anne penasaran.     

"Obat ini memiliki dosis yang paling rendah, karena itu saya menganjurkan anda mengkomsumsi obat ini, Nyonya,"jawab dokter Olivia kembali sambil tersenyum.     

"Oh begitu, baiklah saya paham dan satu lagi dok, bagaimana peluang temanku untuk bisa hamil?"     

Dokter Olivia dan dokter Caitlyn saling pandang, keduanya tak mengerti kemana arah pembicaraan Anne.     

Menyadari kesalahannya Anne lantas buru-buru menjelaskan soal Linda dan Paul yang saat ini menjalani program IVF dengan rumah sakit keluarga Clarke.     

"Oh jadi nyonya Belinda itu teman anda, Nyonya?"tanya dokter Caitlyn terkejut.     

Anne tersenyum. "Bukan hanya sekedar teman, dia sudah seperti saudara bagiku. Linda dan Paul-lah yang sudah membantuku bertahan selama tiga tahun lalu, dok."     

"Persahabatan yang luar biasa, anda tak usah khawatir Nyonya. Setelah Nyonya Belinda sembuh dari operasinya maka kami bisa melanjutkan langkah selanjutnya, yang jelas tingkat keberhasilan progam ini sangat menjanjikan,"ucap dokter Olivia dengan cepat mencoba menjelaskan kondisi Linda pada Anne.     

Kedua mata Anne langsung berkaca-kaca. "Syukurlah dok, aku tahu benar betapa besar keinginan Linda memiliki anak. Karena itu aku percayakan dia pada anda berdua dan tolong jangan beritahukan soal kehamilanku padanya, aku tak mau membuatnya sedih."     

Dokter Caitlyn dan dokter Olivia menganggukkan kepalanya dengan bersamaan.     

"Siap Nyonya, anda tak usah khawatir,"ucap dokter Olivia lembut.     

"Iya Anne, sahabatmu itu akan kami bantu dengan maksimal. Kau tak usah khawatir, Tuhan tak akan membiarkan hambanya sedih terlalu lama. Apalagi untuk wanita-wanita baik seperti kau dan temanmu itu." Dokter Caitlyn menimpali perkataan dokter Olivia sambil tersenyum.     

"Amin, sejak pergi datang ke Inggris orang pertama yang baik padaku adalah Linda. Aku kira dia akan seperti teman-temanku yang dulu, yang hanya mengambil keuntungan atas kebodohanku. Tapi ternyata dugaanku salah, Linda benar-benar tulus padaku. Karena itulah aku ingin membuatnya tersenyum, Linda dan Paul sudah menikah cukup lama dan mereka selalu merindukkan anak untuk melengkapi kehidupan mereka."     

Dokter Olivia dan dokter Caitlyn kembali tersenyum, sang nyonya yang saat ini dalam perawatan mereka benar-benar bukan wanita sembarang. Karena itulah mereka kini tahu apa yang menyebabkan sang tuan sampai hampir gila saat ditinggal pergi olehnya, Anne bukan hanya memiliki kecantikan diwajah saja. Ketulusan dan kebaikkan hatinya sangat murni dan jarang ditemui pada wanita manapun saat ini.     

Karena tugasnya sudah selesai kedua dokter itupun berpamitan pada Anne. Akan tetapi pada saat keduanya keluar dari kamar, mereka berdua dihadang oleh Jack sudah berdiri dengan aura membunuh dengan kuat dengan tatapan tajam pada kedua dokter wanita itu.     

"Apa yang sudah kalian lakukan pada istriku? Kalian tak sedang mempengaruhinya untuk pergi meninggalkan aku, bukan?"tanya Jack dingin.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.