I'LL Teach You Marianne

Saudara tak sedarah



Saudara tak sedarah

0Anne memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit, ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat di ponsel sang suami. Anne tak percaya ia akan melihat dan berkenalan secara langsung dengan wanita yang tak punya urat malu seperti Giselle.     
0

"Maaf jika aku mengejutkanmu, tapi aku harus memberitahukanmu hal ini supaya kau tak salah paham padaku, Anne. Sumpah demi Tuhan aku tak memiliki sedikitpun perasaan pada Giselle, karena itu aku memberitahukanmu soal ini,"ucap Jack pelan sambil terus mencengkram tangan Anne yang lain dengan kuat.     

"Siapa yang menemukan ini?"tanya Anne lirih tanpa merubah posisi tangannya dari kening.     

"Alice, dia menemukannya setelah merombak ulang ruangannya yang sebelumnya dipakai Giselle selama dua tahun. Secara tak sengaja ia menemukan flashdisk itu di laci meja bagian dalam, diantara tumpukkan dokumen,"jawab Jack pelan sambil terus menatap Anne penuh cinta.     

Anne menghela nafas panjang. "Dia bukan hanya mencintaimu Jack, dia sudah terobsesi padamu."     

"Aku tahu, maka dari itu aku mengatakan semuanya padamu. Aku tak mau jika suatu saat wanita itu menyerangmu dengan sisi liarnya ini."     

Anne menatap Jack dengan tajam. "Lalu apa yang akan kau lakukan padanya?"     

"Menjauhkannya dari kita, darimu terutama. Aku tak mau dia berbuat nekat dan menyakitimu, karena itu untuk sementara waktu k..."     

"No!! Aku tak mau hidup terpisah darimu, bukankah tadi kau sudah mengatakan tak akan membiarkan aku menjalani kehamilan ini sendirian? Tapi kenapa sekarang kau ingin meninggalkan aku di Luksemburg? Aku tak mau Jack!!!"pekik Anne histeris.     

Jack tersenyum, dengan penuh cinta ia menyentuh pipi Anne mencoba untuk menenangkannya. "Jangan biasakan memotong pembicaraan seseorang babe, lagipula siapa yang ingin meninggalkanmu di Luksemburg sendiri, hm?"     

Anne menggigit bibir bawahnya dengan kuat, oh God Anne lupa bahwa sejak dulu Jack tak bisa menahan dirinya dan benar saja. Dalam hitungan detik setelah Anne melakukan kebiasaan lamanya itu Jack sudah mendaratkan ciuman mautnya di bibir Anne, melumatnya dengan rakus tak memperdulikan tempat dimana mereka berada saat ini. Dan Nicholas yang sejak tadi berdiri memperhatikan mereka harus turun tangan, tanpa berbicara Nicholas berbalik badan dan meminta semua orang termasuk para pelayan yang ada di dalam restoran itu untuk menundukkan wajahnya dan tak melihat ke arah sepasang suami istri itu.     

Jack baru melepaskan ciumannya saat Anne mendorongnya, Anne sudah kehabisan oksigen sehingga mau tak mau ia harus menjauhkan Jack darinya.     

"Kau akan menjadi ibu dari dua anak luar biasa, babe. Jadi tolong hilangkan kebiasaanmu itu atau aku akan memberikan hukuman ini terus menerus padamu,"ucap Jack pelan sambil menyentuh bibir Anne yang kini terlihat sedikit bengkak karena ciumannya.     

Anne menatap kesal pada Jack. "Akh itu hanya alasanmu saja untuk bisa menciumku, bukan?"     

Jack terkekeh. "Tidak juga, aku benar-benar tak suka melihatmu seperti tadi. Aku tak mau ada pria lain yang menggila melihatmu seperti tadi."     

Pipi Anne terasa panas mendengar ucapan sang suami. "J-jadi kapan kita ke rumah sakit? Aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan Linda, aku sudah tak sabar,"ucap Anne pelan mengalihkan pembicaraan.     

"Setelah kita makan, aku tak mau kau kelaparan. Ingat saat ini kau tak sendiri, ada si kecil dalam perutmu. Jadi kau harus memperhatikan semua asupan makananmu."     

Anne mengibaskan rambutnya kebelakang. "Iya aku tahu, ya sudah mana makanannya? Aku lapar."     

Jack menjentikkan jarinya, memberikan kode pada para pelayan untuk mengantarkan makanan ke meja mereka. Tak butuh waktu lama, makanan lezat bergizi tinggi yang sudah dipilih secara langsung oleh Jack sudah terhidang diatas meja mereka. Anne yang tak sabar langsung menikmati makanan-makanan lezat yang dimasak oleh koki profesional itu dengan lahap, saat makan Anne akhirnya sadar kalau perubahan nafsu makannya disebabkan kehadiran si kecil dalam dirinya dan Anne sedang karena ia tak mengalami mabuk parah seperti saat mengandung Christian dulu.     

"Pelan-pelan, babe. Aku tak akan meminta,"ucap Jack pelan sambil menyeka pipi Anne dari sisa saus.     

"Bukan aku, ini karena anakmu. Dia yang sudah tak sabar, dia sudah sangat kelaparan. Jadi jangan salahkan aku,"jawab Anne asal bicara mencari alasan.     

Jack tersenyum. "Jadi karena si kecil kau begini?"     

Anne menganggukkan kepalanya dengan cepat, ia tak bisa membuka mulutnya karena saat ini mulutnya sudah penuh dengan makanan. Karena tak mau mengganggu Anne, akhirnya Jack memilih untuk melanjutkan minum kopi tanpa gula favoritnya. Selama tiga tahun terakhir kopi pahit tanpa gula adalah favorit Jack yang baru.     

Setelah hampir 45 menit berada direstoran Jack pun mengajak Anne pergi untuk meneruskan perjalanan menuju rumah sakit keluarga Clarke dimana Linda dan Paul berada, kedua sahabat Anne itu sedang mencoba melakukan program hamil dengan dokter-dokter terbaik di rumah sakit. Selama perjalanan menuju rumah sakit Jack memberitahu semuanya pada Anne soal program yang sedang dilakukan Linda dan Paul, awalnya Anne terkejut saat mendengar soal keputusan Linda yang menolak untuk melakukan program bayi tabung namun setelah dijelaskan berkala oleh tim dokter akhirnya Linda pun setuju.     

"Jadi awalnya Linda mengira sel telur dan sperma Paul akan ditanam di rahim wanita lain, karena itulah ia menolak. Namun setelah diberi penjelasan akhirnya Linda mengerti dan saat ini ia sedang menikmati ketenangan di sebuah apartemen yang berada dekat rumah sakit bersama Paul,"ucap Jack pelan.     

"Wait, jadi Linda tak ada dirumah sakit saat ini? Jadi untuk apa kita..."     

"Apartemen tempat Linda dan Paul tinggal berada dekat sekali dengan rumah sakit babe, selain dari bertemu dengan Linda dan Paul kau harus bertemu dokter Caitlyn untuk memeriksakan kandunganmu."     

Anne langsung menutup mulutnya saat menyadari kesalahannya.     

"Linda memiliki sedikit masalah pada rahimnya yang membuatnya sulit hamil dengan cara normal." Jack kembali memberikan penjelasan pada Anne.     

Anne langsung menatap Jack dengan serius. "Ada apa dengan rahim Linda?"     

"Linda memiliki endometriosis,"jawab Jack singkat.     

Endometriosis merupakan kondisi dimana jaringan endometrium terdapat di luar rongga rahim seperti di ovarium, saluran telur (tuba fallopi), sampai di luar rahim. Sementara itu endometrium adalah selaput yang berguna melapisi rahim yang juga berperan penting dalam mengontrol siklus haid wanita. Selain membuat organ reproduksi berubah menjadi tidak normal, endometriosis juga diketahui dapat menurunkan kualitas dan juga cadangan sel telur.     

Anne langsung menutup rapat mulutnya menggunakan kedua tangannya.     

"Tapi kau tenang saja, itu bukan hal yang terlalu berbahaya. Linda sudah melakukan operasi pertamanya dan saat ini sedang melakukan penyembuhan di apartemen dengan dukungan penuh dari Paul, setelah ia sembuh dan kondisinya prima maka proses IVF akan bisa dilanjutkan kembali,"imbuh Jack kembali dengan suara pelan, Jack tak mau membuat Anne sedih karena tahu kondisi Linda yang cukup serius. Jack tahu Linda lebih dari sekedar sahabat untuk sang istri, karena itu ia memperlakukannya dengan sangat baik.     

Anne diam, ia tak merespon perkataan Jack. Sampai akhirnya tiba-tiba Anne mencengkram tangan Jack dengan kuat.     

"Ada apa sayang?"tanya Jack lembut.     

"Jangan beritahukan soal kehamilanku pada Linda, aku tak mau ia sedih. Aku tahu sekali betapa besar keinginannya untuk hamil, Jack. Aku tak tega bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini, Jack. Aku tak mau melukai hati Linda,"jawab Anne serak dengan kedua mata berkaca-kaca.     

Jack tersenyum. "Kau yakin tak mau bertemu dengan Linda?"     

Anne mengangguk dengan cepat. "Linda akan tahu aku sedang hamil, Linda adalah orang yang sangat tahu tentangku. Dia pasti akan menyadari kehamilanku, Jack. Aku tak mau tertawa diatas kesedihannya."     

Jack menyeka air mata yang menggenangi kedua mata Anne dengan lembut, ia tahu Anne pasti akan seperti ini. Karena itulah Jack memilih memberitahu kondisi Linda saat mereka ada dijalan. "As your wish, ma'am."     

Anne kembali menganggukkan kepalanya dengan perlahan sebelum akhirnya tiba-tiba ia menutup mulutnya lagi dan huekkkk...     

Hampir semua makanan yang ia makan di restoran beberapa saat yang lalu kini keluar dan mengotori mobil dan pakaian Jack.     

Well, welcome to the club Jack.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.