I'LL Teach You Marianne

Organisasi terlarang



Organisasi terlarang

0Jack hanya bisa diam saat melihat Anne menikmati makanan yang baru saja selesai dibuat oleh Noah, suasanya disekitar meja makan menjadi sangat dingin dan hening. Tak terdengar suara apapun kecuali suara garpu Anne yang beradu dengan piring. Anne terlihat sangat menikmati Bienenstich yang merupakan kue manis yan adonannya terbuat dari krim vanilla, kacang almond dan madu sebagai pelapis diatasnya. Bienenstich adalah salah satu makanan khas Jerman yang dulu hanya bisa Anne nikmati setiap ada acara saja di gereja, itupun ia hanya bisa makan setelah para pengunjung gereja yang lain selesai menikmatinya. Namun kini setiap kali Anne menyebut nama makanan Noah akan dengan sigap membuatkan untuknya, sungguh betapa mudah Tuhan mengubah derajat hidup seseorang.     
0

"Open your mouth,"ucap Anne pelan sembari menyodorkan Bienenstich ke arah Jack.     

Jack menggeleng. "Aku tak suka makanan manis."     

"Jack tanganku sakit."     

Mendengar perkataan Anne akhirnya Jack mengalah, dengan sedikit kesal Jack membuka mulutnya dan menerima suapan Anne.     

"Bagaimana, enak bukan?"tanya Anne penuh semangat.     

"Biasa saja, banyak makanan yang lebih lezat dari ini yang sudah aku coba,"jawab Jack sedikit sarkas.     

Binar kebahagiaan diwajah Anne pun menghilang, kedua matanya pun mendadak sayu. Dengan senyum kecut yang tertahan Anne mulai menyendokkan kembali garpunya ke Bienenstich miliknya.     

"Kau tak perlu mengatakan itu aku juga tahu, sungguh berbeda denganku yang hanya bisa menikmati makanan lezat ini dari sisa orang lain saat masih kecil dulu,"ucap Anne serak.     

Deg     

Jack langsung menoleh saat menyadari kesalahanya.     

"Babe..."     

"Tolong buatkan aku teh chamomile tanpa gula ya, Noah. Dan tolong bawakan ke kamarku,"ucap Anne dengan lembut pada Noah yang berdiri tak jauh darinya.     

"Baik Nyonya."     

Setelah berkata seperti itu Anne kemudian bangun dari kursi dan bersiap pergi, namun langkahnya terhenti oleh Jack yang sudah mencengkram tangannya.     

"Aku lelah Jack, aku ingin istirahat,"ucap Anne pelan meminta Jack melepaskan tangannya.     

"Tapi Anne.."     

Anne menoleh dan langsung menatap Jack. "Please."     

Jack pun langsung melepaskan cengkraman tangannya dari tangan Anne dan membiarkan istrinya naik ke lantai dua seorang diri, tak lama kemudian Noah terlihat sudah mengekor dibelakang Anne dengan membawa secangkir teh chamomile pesanan Anne.     

Melihat Anne pergi Jack langsung mengacak-acak rambutnya yang sudah rapi dengan kesal, Luis yang sejak tadi hanya diam melihat percakapan Jack dan Anne kemudian mendekati Jack dengan membawa Christian di gendongannya.     

"Menghadapi wanita hamil memang membutuhkan kesabaran tinggi, Tuan,"ucap Luis pelan sambil tersenyum.     

Jack menoleh ke arah Luis dengan malas. "Anne mengusirku keluar dari kamar karena ingin bicara dengan dokter Caitlyn dan dokter Olivia, dia juga memarahiku karena kau bertanya pada kedua dokter itu tentang apa yang mereka lakukan di dalam kamar. Setelah itu kau lihat sendiri kan, dia marah lagi padaku karena kue? Oh jesus.."     

Luis terkekeh. "Ini belum apa-apa, jadi lebih baik anda panjangkan kembali batas kesabaran anda kedepannya."     

"Apa aku harus terus mengalah padanya, Luis?"tanya Jack pelan.     

"Yang bisa menjawab pertanyaan itu anda sendiri, Tuan. Anda sudah pernah berpisah dari Nyonya dan Tuan muda cukup lama, apa anda ingin meraskan hal itu lagi?"     

Deg, sebuah palu tak kasat mata terasa menghantam dada Jack secara tiba-tiba. Perkataan Luis langsung membuatnya sadar.     

Dengan penuh kesabaran Luis menyeka air liur yang menetes dari bibir Christian yang masih sangat senang bermain-main dengan kumisnya itu. "Ingat Tuan, saat ini emosi Nyonya sedang tidak stabil. Jadi anda harus lebih sabar menghadapinya, percayalah mengandung seorang bayi itu tidak mudah. Seorang wanita harus rela membagi semua asupan yang ada ditubuhnya dengan sang bayi, belum lagi dengan perubahan bentuk tubuhnya yang sangat drastis. Beruntung Nyonya adalah wanita yang tak mempermasalahkan tubuhnya, coba anda lihat di luar sana. Banyak sekali wanita yang tak mau hamil dan menyusui anaknya karena takut tubuhnya berubah. Saran saya adalah perpanjang lagi kesabaran anda, anda tentu tak mau bukan kehilangan moment berharga anda dengan bayi kedua anda, bukan?"     

Jack tak menjawab perkataan Luis, lidahnya terasa kelu. Ia hampir saja membuat kesalahan yang sama seperti tiga tahun yang lalu, beruntung Luis langsung menyadarkannya. Dengan tubuh lemas Jack duduk di kursinya kembali mengabaikan Luis yang kembali bermain dengan putranya, sejak Christian berada di Luksemburg Luis sudah mendominasi anak tampan itu. Christian sendiri terlihat nyaman bersama Luis yang sangat memanjakannya.     

Kehadiran Noah dilantai satu membuat lamunan Jack buyar.     

"Apa yang dilakukan istriku, Noah?"tanya Jack dengan cepat.     

"Nyonya berbaring di sofa sambil memijat kepalanya, Tuan."     

Satu alis Jack langsung naik. "Memijat kepalanya?"     

Noah mengangguk perlahan. "Iya, tapi nyonya menolak bantuan dua pelayan wanita yang ingin membantunya. "     

Mendengar perkataan Noah membuat Jack tersenyum, tanpa bicara Jack langsung berbalik badan dan berlari menuju tangga untuk naik ke lantai dua meninggakan Noah yang terlihat bingung. Sementara dari tempatnya bermain dengan Christian dilantai yang sudah dialasi permadani Luis nampak menggelengkan kepala.     

"Dasar anak muda,"ucap Luis lirih, mengomentari tingkah Jack.     

***     

Sejak pagi Erick dan Alice sudah dibuat sibuk oleh hilangnya data-data penting perusahaan, saat sedang menikmati makan pagi dirumah Erick mendapatkan telepon oleh tim IT yang melaporkan bocornya data perusahaan. Tanpa menyelesaikan sarapannya Erick pun bergegas pergi kekantor bersama Alice menggunakan helikopter untuk menghemat waktu.     

Beruntung Erick sedikit paham soal pengolahan data seperti itu, sehingga ia langsung membantu tim IT untuk membantu mengamankan data-data perusahaan paling penting. Akan tetapi karena Erick bekerja sendiri alhasil sejumlah rekening tak terselamatkan beserta isinya dan beberapa data penting klien yang masih memiliki tunggakan hutang pada Muller Finance Internasional.     

"Apa kau sudah tahu kemana uang-uang itu masuk, Alice?"tanya Erick khawatir.     

"Belum, berikan aku tambahan waktu, Erick. Pihak bank juga masih bekerja keras untuk melacak perginya uang-uang itu,"jawab Alice dengan suara bergetar, baru kali ini Alice terlihat takut.     

Erick menggaruk rambutnya yang tak gatal, ia terlihat bingung saat ini harus memberitahu Jack atau tidak. Pasalnya yang punya kuasa lebih banyak adalah Jack sebagai CEO, Erick benar-benar dilema berat.     

"Kabari Tuan, dia harus tahu masalah ini, Erick. Ini bukan hal kecil,"ucap Alice lirih dengan mata berkaca-kaca menatap layar monitor yang menunjukkan jumlah uang yang terus berkurang.     

Mendengar perkataan Alice akhrinya Erick pun memutuskan untuk menghubungi Jack, beruntung mereka masih berada dalam wilayah Schengen yang memudahkan perjalanan internasional tanpa paspor sehingga memudahkan Jack kalau ia harus kembali ke Swiss saat ini juga.     

"Calm down, aku sedang bekerja dari sini, Erick. Hubungi pihak bank untuk membekukan uang-uang yang sudah bocor itu, aku sedang melacak kemana aliran dana itu saat ini. Lebih baik kau dan Alice segera pergi ke bank saat ini juga untuk membuat laporan ini, sehingga kalaupun uang itu sudah sampai tiba ditangan hacker pastikan uang-uang itu tak dapat digunakan,"ucap Jack dengan tegas.     

"Baik Tuan dan..."     

"Dan jangan bicara maaf lagi, ini bukan salahmu. Ini salah kita bersama karena tak memeriksa sistem keamanan kita, jadi jangan minta maaf lagi. Cepat pergi Erick, waktu terus berjalan." Jack langsung memotong perkataan Erick dengan cepat.     

"Siap Tuan."     

Begitu Erick selesai bicara Jack kemudian kembali fokus dengan dua laptop canggihnya yang sedang menampilkan angka dan lafabet dalam program rahasia milik perusahaannya yang sedang coba diretas oleh Hacker, beruntung hanya uang yang para hacker itu ambil. Bukan data penting, Jack sedikit tenang saat mengetahui berkas-berkas penting yang tersimpan dalam bentuk softcopy masih aman. Tanpa berpikir dua kali Jack lalu mengundung semua berkas itu supaya tak bisa diambil oleh hacker.     

Jack yang sebelumnya ingin mendatangi Anne dikejutkan dengan telepon Erick yang membawa kabar buruk, tanpa pikir panjang ia pun langsung bergegas turun ke ruangan kerjanya yang ada dilantai satu dan langsung bekerja seorang diri. Menjadi CEO sebuah perusahaan besar memang membuat Jack harus selalu dekat dengan komputer-komputer canggihnya, apalagi Muller Finance Internasional adalah perusahaan pendanaan terbesar di Eropa saat ini. Jack yang sedang bahagia karena bisa berkumpul lagi dengan Anne lengah karena tak fokus pada perusahaannya sehingga hal semacam ini terjadi. Namun bukan Jackson Knight Clarke namanya jika tidak berhasil mengurus masalah itu, dalam waktu yang sedikit lama Jack dan tim IT di Swiss berhasil memutus peretasan yang dilakukan salah satu hacker paling berbahaya itu.     

Akan tetapi senyum Jack tak berlangsung lama, pasalnya saat ia melihat layar monitornya yang lain wajahnya langsung berubah pucat saat berhasil menemukan kemana tujuan uang-uangnya pergi.     

"Fuck!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.