I'LL Teach You Marianne

Mysterious woman



Mysterious woman

0Setelah lima menit di luar akhirnya Luis masuk kembali kedalam mobil, untuk melaporkan apa yang terjadi pada Jack.     
0

"Bagaimana Luis?"tanya Jack tak sabar ketika Luis masuk kembali ke dalam mobil.     

"Hanya orang yang salah alamat, Tuan. Dia mengira mansion ini adalah mansion salah satu kerabatnya,"jawab Luis dengan cepat.     

"Benarkah? Tapi kenapa orang itu seperti sedang menunggu kita tadi?" Anne yang penasaran ikut bertanya.     

Luis tersenyum pada Anne dan mulai menceritakan apa yang terjadi beberapa saat yang lalu, selama Luis bicara Anne nampak menganggukkan kepalanya berkali-kali. Sejak kejadian terakhir di luksemburg dua bulan lalu Anne menjadi takut sekali jika bertemu dengan orang asing, apalagi ditambah saat ini usia kandungannya sudah menginjak tujuh bulan. Anne takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan pada sang bayi yang kehadirannya sangat dinantikan itu.     

"Syukurlah kalau hanya orang yang mencari alamat,"ucap Anne penuh syukur.     

Jack tersenyum dan membelai rambut Anne dengan lembut. "Percayalah tak akan kubiarkan hal-hal buruk terjadi lagi, jadi kau tak usah takut. Apa yang terjadi di Luksemburg dua bulan lalu tak akan terulang lagi, aku berjanji."     

"Hu'um, aku percaya padamu, Daddy."     

Jack meraih tangan Anne dan menciumnya dengan lembut, setelah semua anggota the warrior masuk ke dalam mobil akhirnya pintu gerbang pun dibuka. Satu persatu mobil-mobil mewah itu masuk kedalam halaman mansion, ketika sudah memasuki area mansion Anne membuka kaca jendela yang ada di sampingnya. Anne menghirup udara segar di sekitar rumahnya yang ia tinggalkan sejak enam bulan yang lalu, meski sudah sering melakukan video call dengan Alice namun Anne tetap rindu pada gadis itu. Setidaknya keberadaan Alice membuat Anne sedikit terhibur dan melupakan kesedihan atas apa yang menimpa Linda. Linda akhirnya berhasil hamil setelah proses yang lama dan panjang, akan tetapi pada usia kehamilannya yang ke dua bulan ia harus rela kehilangan bayinya karena ternyata bayinya tak tumbuh dengan sempurna di dalam rahimnya. Berita duka itu juga lah yang akhirnya membuat Jack memutuskan untuk membawa Anne kembali ke Luksemburg, meskipun operasi pengangkatan janin yang terjadi pada Linda bukan karena salah Linda namun tetap saja Linda sangat begitu pula dengan Paul dan hal itu pun berpengaruh besar pada Anne.     

Karena itulah Jack memutuskan untuk membawa Anne kembali tinggal di Swiss, pasalnya saat hari dimana Linda di operasi hal buruk hampir menimpa Anne. Saat ia dan anggota the warrior ingin menjenguk limbah di rumah sakit tiba-tiba terjadi hal yang tak diinginkan, di depan rumah sakit tiba-tiba terjadi peristiwa perampokan yang dilakukan dua orang narapidana yang melarikan diri dari penjara. Dan salah satu dari narapidana itu harus ditembak mati oleh salah satu anggota the warrior karena dianggap membahayakan nyawa Anne, pasalnya saat itu narapidana itu akan menjadikan Anne sebagai sandera di bawah todongan senjata api. Beruntung salah satu anggota the warrior yang baru saja kembali dari toilet tak dilihat oleh narapidana yang sudah mengacungkan senjatanya pada Anne saat itu, sehingga ia berhasil melumpuhkan penjahat itu dengan langsung menembak di bagian kepala dari arah belakang yang otomatis membuat narapidana itu langsung tewas seketika.     

Setelah kejadian itu Anne menjadi sangat takut jika melihat orang asing atau pria dengan topi berwarna hitam, Anne menjadi takut untuk keluar rumah meski dengan Jack.     

"Kenapa sepi sekali, aku tak melihat siapapun dari tadi, Jack. Kita tak salah alamat bukan?"tanya Anne pelan saat sadar kalau sejak tadi ia tak melihat satupun orang, bahkan di gerbang depan juga tak dijaga oleh siapapun.     

Jack menahan tawa. "Benarkah? Perasaanmu saja, babe. Ini jam makan siang, sepertinya para pelayan sedang makan siang."     

"Benarkah? Tapi aku merasa atmosfer di tempat ini sangat berbeda, aku merasa seperti ada yang janggal, Jack. Bagaimana menurutmu, Luis?"     

Luis yang sedang bermain dengan Christian nampak terkejut. "A-anda bicara dengan saya, Nyonya?"     

"Akh lupakan saja, bukan hal penting, Luis,"jawab Anne pelan sambil mengibaskan tangannya di udara.     

Dari tempat duduknya Jack tersenyum, sepertinya Anne sudah semakin pintar. Ia menjadi lebih waspada setelah apa yang terjadi padanya dua bulan yang lalu dan Jack menyukai hal itu, tak lama kemudian sang driver pun menghentikan laju mobilnya. Jack pun bergegas keluar terlebih dahulu dan berjalan ke sisi mobil yang lain untuk membantu Anne keluar dari mobil, karena perutnya yang sudah besar Anne sedikit mengalami kesulitan untuk bergerak.     

Setelah berdiri di luar Anne merasa semakin janggal ketika rumah besar itu seperti tak ada penghuni, sungguh sepi sekali dan menyeramkan.     

"Ayo masuk,"ajak Jack pelan.     

Anne justru semakin berdiri dengan tegak dan tak bergerak. "Aku takut, kita ke hotel saja ya."     

Jack tersenyum. "Takut apa? Ini rumah kita, babe. Lihatlah Luis saja sangat tenang, kalau ada yang mencurigakan Luis pasti sudah waspada."     

Anne menoleh dan menggigit bibir bawahnya dengan kuat, sungguh sulit sekali mendeskripsikan perasaannya saat ini. Yang jelas ia benar-benar merasa tak tenang saat ini, namun karena Jack terus memaksanya akhirnya Anne pun pasrah dan memberanikan diri melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang suasananya sangat hening itu.     

Saat sudah hampir tiba di pintu tiba-tiba…     

Duar...byarrr…     

Terdengar bunyi confetti dengan keras sebelum akhirnya disusul suara tepuk tangan yang cukup keras disertai siulan dari beberapa orang pelayan yang tiba-tiba muncul secara bersamaan dari dalam rumah yang dibuat gelap gulita.     

"Welcome home, Nyonya Clarke."     

Anne yang sangat terkejut langsung menutup mulutnya dengan rapat, ia tak percaya kalau mendapatkan sambutan yang sangat meriah seperti itu.     

Beberapa pelayan terus mengucapkan sambutan selamat datang kepada Anne, Alice yang berada paling depan pun sudah memeluk Anne dengan erat. Ia langsung menyentuh perut buncit Anne dengan hati-hati.     

"Selamat datang, Nyonya,"ucap Alice kembali sambil meraba perut Anne.     

"Apa ini, Alice?"tanya Anne bingung.     

Alice tersenyum. "Ini bukan apa-apa, Nyonya. Ayo masuk kedalam, kita lihat di dalam."     

Seperti anak kecil yang patut Anne kemudian berjalan dengan hati-hati bersama Alice masuk kedalam rumah, langkah kaki Anne langsung terhenti saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini. Puluhan bunga mawar terhampar luas dari depan pintu sampai ke anak tangga, belum lagi dengan hiasan balon berwarna pink dan merah yang mendominasi dekorasi ruangan itu. Semuanya benar-benar sangat luar biasa indah, Anne tak percaya akan mendapatkan sebuah penyambutan yang istimewa seperti ini. Belum hilang kekagetan Anne tiba-tiba satu buah bouquet bunga mawar besar muncul di hadapannya.     

"Welcome home, Mrs Clarke,"ucap Jack lembut saat menyodorkan bouquet bunga mawar itu sambil tersenyum penuh cinta.     

Tanpa bicara Anne langsung menerima bouquet bunga pemberian Jack itu dan langsung memeluknya. "Jangan bilang semua ini sudah kau rencanakan, Jack."     

Jack tersenyum. "Memang aku yang punya ide, tapi mereka semua lah yang bekerja keras atas ini semua,"jawab Jack pelan sambil menggeser tubuhnya sembari menggerakkan tangannya dan menunjuk ke arah semua orang yang sedang berdiri di belakangnya.     

Anne pun langsung menoleh ke arah Erick, Alice dan semua pelayan yang sudah bekerja keras dalam mempersiapkan pesta sambutan untuk Anne. Saat sedang melihat ke semua orang tiba-tiba muncul dari belakang seseorang yang baru Anne lihat.     

"K-kau, bukankah kau orang yang…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.