I'LL Teach You Marianne

Kelaparan



Kelaparan

0Anne terbangun karena cacing-cacing dalam perutnya berdemo minta diisi setelah seharian kemarin hanya dua sendok cake saja yang masuk ke dalam mulutnya, menikah dan melakukan resepsi secara bersamaan membuat rasa laparnya hilang karena gugup dan baru terasa pagi ini. Perlahan Anne membuka kedua matanya dan langsung menyadari kalau ada yang salah dengan posisi tidurnya, Anne mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam sebelum tidur.     
0

Deg     

"I-ini bukan di sofa,"ucap Anne lirih saat menyadari kalau saat ini ia bukan berbaring di sofa, tapi diranjang dengan sebuah tangan besar yang melingkar diatas perutnya.     

"Aaa.....hmmpp."     

Anne menutup mulutnya dengan rapat saat menyadari kalau ia sudah berpindah ke ranjang dengan Alan yang sedang memeluknya erat, tanpa menoleh Anne bisa tahu kalau pria yang sudah menjadi suaminya itu tengah berbaring di sampingnya.  Deru nafasnya bisa Anne rasakan di lehernya, terasa panas dan membuat Anne tak tenang.     

Dengan hati-hati Anne pun mencoba melepaskan diri dari Alan, satu demi satu Anne mengangkat jemari Alan dari atas perutnya sampai akhirnya seluruh tangan besar itu bisa sepenuhnya terlepas dari atas tubuhnya. Segera setelah berhasil lepas dari pelukan sang suami Anne pun langsung turun dari ranjang, ia mencoba sehati-hati mungkin agar tak menimbulkan suara ketika turun agar tak membangunkan Alan.     

"Thanks God,"gumam Anne lirih ketika berhasil menginjakkan kakinya di lantai.     

Tanpa pikir panjang Anne pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum pergi ke dapur untuk mencari makanan, rasa lapar diperutnya mengalahkan semua perasaan malu dan tidak enak dari dalam dirinya saat ini. Anne benar-benar sudah tidak peduli dengan statusnya yang baru masuk sebagai menantu dari keluarga Clarke, yang tahu ia saat ini adalah harus segera makan karena cacing-cacing di perutnya sudah tidak bisa diajak berkompromi lebih lama lagi. Dengan menggunakan mini dress selutut bernuansa bunga musim tropis Anne kemudian keluar dari kamar, meninggalkan Alan yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur sambil memeluk dua buah bantal yang sebelumnya sudah ditata sedemikian rupa oleh Anne saat ia beranjak turun dari tempat tidur. Hal itu ia lakukan supaya Alan tak menyadari kalau ia sudah tidak ada ditempat tidur lagi.     

Karena hari masih sangat pagi belum semua pelayan melakukan aktivitas rutin masing-masing, mereka masih bersiap-siap dengan peralatan kerjanya di tempat penyimpanan sebelum akhirnya pergi ke pos masing-masing untuk melakukan tugasnya. Kecuali para juru masak yang sudah sejak 1 jam yang lalu berada di dapur untuk membuat makanan pagi untuk sekitar 20 orang pegawai yang bekerja di kediaman keluarga Clarke, saat beberapa pelayan akan mulai bekerja mereka terkejut sekali melihat Anne menuruni anak tangga.     

"Nona…"     

"Ssst... jangan kaget ini aku, nanti Alan bangun. Aku ingin menyiapkan makan pagi untuknya,"ucap Anne secara spontan saat bertemu dengan beberapa pelayan yang hampir berteriak saat melihatnya.      

"Jadi anda ingin memberikan kejutan pagi untuk tuan muda?"     

Anne langsung menganggukan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum menyembunyikan rasa gugupnya, mengetahui rencana sang nona beberapa pelayan wanita nampak cekikikan karena tak menyangka ternyata nona baru mereka sangat perhatian kepada suaminya. Anne benar-benar merasa canggung ditatap oleh 6 orang pelayannya itu, keadaan itu pun akhirnya berakhir saat Noah muncul dari arah belakang. Saat sedang memeriksa kondisi dapur samar-samar ia mendengar percakapan beberapa pelayannya yang baru saja ia tugaskan untuk membersihkan area taman yang tadi malam dijadikan tempat minum-minum bersama oleh sang pengantin pria dan teman-temannya, dengan cepat Noah pun langsung mendatangi para pelayan itu dan berniat untuk menegur mereka. Akan tetapi saat melihat ternyata ada Anne yang sedang berdiri di tangga bercakap-cakap dengan para bawahannya itu, niatnya pun langsung sirna seketika karena tahu para pelayan itu berbincang dengan istri tuan mudanya.      

"Pagi nona,"sapa Noah dengan suara seraknya mengagetkan para pelayan yang berdiri di hadapan Anne, karena menyadari kesalahannya para pelayan itu pun bergegas pergi meninggalkan Anne untuk melakukan pekerjaan yang sudah diberikan oleh Noah sebelumnya.      

Anne hanya tersenyum tipis saat melihat para pelayan yang sebelumnya berbicara dengannya itu pergi begitu saja karena ketakutan pada Noah, mereka langsung berlari menuju area taman belakang untuk membersihkan sisa-sisa pesta tadi malam tanpa berani menoleh ke belakang.     

"Bukan salah mereka Noah, aku yang mengajak mereka berbincang,"ucap Anne pelan mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.      

"Oh begitu, pantas saja mereka tak langsung mulai bekerja. Tapi nona, kenapa sepagi ini anda sudah bangun?"Noah langsung memberikan pertanyaan pada Anne.      

"Akh iya, itu aku ingin membuat sarapan pagi untuk Alan,"jawab Anne masih berbohong.     

"Kenapa anda harus repot-repot nona? Di rumah ini memiliki juru masak sebanyak lima orang dan mereka adalah para koki handal yang dipilih secara langsung oleh Tuan besar melalui seleksi yang ketat. Jadi anda tak perlu bersusah payah seperti itu Nona, semuanya sudah dikerjakan oleh orang-orang ahli yang tidak membutuhkan bantuan siapapun. Saya juga tidak mau membuat Tuan muda marah kepada saya karena tak melarang istrinya menyentuh area dapur,"ucap Noah panjang lebar melarang untuk pergi ke dapur.      

Anne pun merutuki pertemuannya dengan Noah yang membuat dirinya tak bisa menjalankan rencananya untuk mencari makanan di dapur, karena yang dikatakan Noah memang benar. Kediaman keluarga Clarke memang sudah memiliki beberapa juru masak profesional yang tentunya tidak akan membutuhkan bantuannya, apalagi posisinya adalah menantu baru di keluarga Clarke yang merupakan istri dari satu-satunya penerus keluarga Clarke sang tuan muda yang sangat ditakuti oleh semua pelayan di kediaman itu.     

"Jadi aku benar-benar tak boleh menyentuh area dapur Noah?"tanya Anne pelan kepada Noah menyembunyikan rasa frustasinya.     

"Tidak Nona, mohon maaf. Saya tak mau membuat Tuan muda murka,"jawab Noah kembali dengan tegas.     

"Tapi Noah aku…"     

"Sekali lagi mohon maaf nona, saya benar-benar tak berani mencari masalah dengan Tuan muda Nona. Apa anda tak kasihan pada kami Nona? Bagaimana kalau kami langsung dipecat oleh Tuan muda karena sudah membiarkan anda menyentuh peralatan masak di dapur Nona, kami punya keluarga yang harus di beri nafkah Nona. Apa anda tidak kasihan pada orang miskin seperti kami jika kehilangan pekerjaan Nona? Apalagi di zaman seperti ini sangat sulit sekali mencari pekerjaan yang nyaman seperti di kediaman keluarga ini Nona,"ucap Noah dengan cepat memotong perkataan Anne.      

Mendengar perkataan Noah membuat Anne serba salah, ia tentu saja tak mau membuat masalah untuk para pelayan di kediaman keluarga Clarke. Akan tetapi di lain sisi ia benar-benar tak bisa menahan rasa laparnya lebih lama lagi, secara tiba-tiba Anne duduk di tangga sambil menunduk. Suara tangisnya pun langsung terdengar sehingga membuat Noah panik.     

"Nona anda kenapa? Apa ada yang salah dengan perkataan saya Nona? Kalau memang saya sudah menyakiti anda tolong maafkan saya Nona tapi saya mohon jangan menangis Nona... saya tak mau…"     

"Aku lapar Noah hikssss...aku sebenarnya lapar sekali, dari kemarin aku tak makan apa-apa. Jadi aku kelaparan saat ini huhuhu."     

Deg     

"Jadi a-anda kelaparan Nona?"tanya Noah kaget.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.