I'LL Teach You Marianne

Bunga cinta untuk Rose



Bunga cinta untuk Rose

0Aaron yang tahu Rose menyukai boneka teddy bear sengaja membawa boneka itu sebagai kejutan lain untuk Rose selain keberadaannya sendiri tentunya.      
0

"Aku tak menyangka kau mau datang ke tempat sedingin ini Aaron,"ucap Rose kembali sambil memeluk boneka pemberian Aaron.     

"Memangnya orang sepertiku tak boleh datang ke tempat ini?"tanya Aaron pura-pura sedih.     

"Bukan begitu, hanya saja aku tak percaya orang sibuk sepertimu bisa punya waktu datang ke tempat seperti ini. Biasanya kan orang-orang sepertimu akan disibukan dengan pekerjaan yang menggunung,"jawab Rose dengan cepat.      

"Aku juga manusia Rose, jangan lupa itu. Lagipula rasanya sudah lama sekali aku tak pergi ke tempat seperti ini, terlalu fokus pada pekerjaan membuatku kehilangan banyak momen indah,"ucap Aaron jujur.     

Rose tersentak mendengar perkataan Aaron, entah mengapa Rose merasa Aaron sangat kesepian. Padahal pria seperti Aaron seharusnya hidup dalam kebahagiaan, seperti pada pengusaha-pengusaha lainnya.      

Perlahan Rose meraih tangan Aaron dan menggenggamnya dengan erat. "Tak ada kata terlambat Aaron, kau masih bisa menikmati semua ini seperti yang lain. Aku akan menemanimu pergi ke tempat-tempat yang kau suka disini."     

"Tapi aku tak tahu harus pergi kemana, aku tak tahu tempat indah di Tromso,"jawab Aaron jujur.     

"It's ok, ada aku disampingmu Aaron,"sahut Rose lembut.     

"Kau serius? Kau mau menemaniku pergi ke tempat-tempat indah di Tromso?"pekik Aaron tak percaya. "Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu?"     

"Aku sudah bekerja selama empat hari tanpa libur, jadi malam ini dan besok aku bebas. Aku akan menjadi tour guide spesial untukmu dalam waktu dua hari ini Aaron,"jawab Rose lembut.     

Aaron tersenyum mendengar perkataan Rose, hatinya pun mendadak hangat melihat Rose tersenyum tulus kepadanya. Tak lama kemudian mereka pun mulai menikmati makanan yang baru saja datang, selama makan Aaron dan Rose terus tertawa. Sehingga membuat Daniel yang duduk tak jauh dari kursi Aaron tersenyum haru, ia senang melihat Aaron kembali tersenyum setelah mengenal Rose pasca ditolak oleh Anne dua tahun yang lalu.      

"Semoga gadis ini bisa menjadi obat atas luka yang kau dapatkan bos,"ucap Daniel lirih mendoakan Aaron dengan tulus.      

Meski Aaron dikejar banyak gadis cantik seperti Candice Skyriver dan Kimberly Henderson namun entah mengapa Daniel  merasa bahwa gadis-gadis itu tidak cocok dengan Aaron. Karena itulah selama ini ia berusaha sekuat tenaga untuk menjauhkan para gadis itu dari Aaron, meskipun gadis-gadis itu tak henti-hentinya mencari celah agar bisa dekat dengan Aaron.      

Amarah Daniel karena dibawa pergi ke Norwegia pun sirna saat melihat Aaron bersama Rose, niatnya untuk melanjutkan pekerjaan di Norwegia pun hilang. Ia ingin ikut menikmati liburan singkatnya kali ini.      

London, Inggris     

Candice Skyriver yang baru saja kembali dari pemotretan marah besar saat mengetahui Aaron pergi, ia kesal sekali karena tak ada yang mengabarinya perihal kepergian Aaron dalam musim dingin kali ini.     

"Kalian tahu siapa aku kan? Aku Candice Skyriver kekasih Aaron Sean Connery atasan kalian, berani-beraninya kalian tidak memberitahuku kemana Aaron pergi hah!!"pekik Candice menggila.      

"Maaf nona, kami benar-benar tidak tahu. Bukan tak mau memberitahu anda,"jawab seorang resepsionis dengan sopan.     

"Fuck!!! Kau kira aku anak kecil yang akan percaya kata-kata murahan seperti itu? Kalian adalah pegawai di kantor ini, mana mungkin kalian tidak tahu di mana bos kalian berada saat ini,"ucap Candice kesal, ia benar-benar marah besar kali ini karena merasa diabaikan Aaron. Padahal ia sudah sengaja mengambil cuti untuk bisa menghabiskan waktu bersama Aaron.      

"Betul Nona Skyriver, tak ada satupun yang tahu kemana Tuan pergi. Kami bicara jujur,"ucap seorang manajer keuangan berusaha menenangkan Candice.     

Prank     

Candice menjatuhkan vas bunga yang ada diatas meja secara tiba-tiba.     

"Aku tak percaya, kalian pasti bohong!!"jeritnya kembali dengan suara serak karena kerasnya suara yang ia keluarkan.      

Marissa dan Kimberly Henderson yang berada diantara para pegawai yang mengerubuti Candice yang menggila nampak tersenyum, dengan langkah tenang Marissa mendekati Candice.      

"Marah-marah seperti itu tak akan menyelesaikan masalah nona Skyriver,"ucap Marissa lembut, berusaha mengambil hati Candice     

Candice yang sedang marah berat lalu menoleh ke arah Marissa dengan tatapan penuh kemarahan. "Siapa kau!!"     

"Saya Marissa Henderson manager pemasaran Connery Corporation nona,"jawab Marissa mengenalkan diri.      

"Seorang pegawai rendahan rupanya, jangan bicara denganku. Aku tak mau bicara dengan orang sepertimu,"sahut Candice dengan sombong menolak keberadaan Marissa.     

Mendengar perkataan Candice membuat amarah Marissa mendidih, akan tetapi karena saat ini ia sedang berada dikantor dan harus menjaga citranya sebagai seorang wanita anggun maka Marissa berusaha menahan diri untuk tidak marah.     

"Semua bisa dibicarakan baik-baik nona, meskipun saya tidak tahu keberadaan Tuan Aaron saat ini. Akan tetapi saya tahu di mana Tuan Daniel berada,"ucap Marissa kembali setengah berbisik pada Candice yang baru saja melewatinya.      

Deg     

Candice langsung menghentikan langkahnya mendengar perkataan Marissa, ia kemudian menatap Marissa tanpa berkedip.     

Melihat Candice menghentikan langkahnya Marissa tersenyum, ia kemudian menganggukan kepalanya memberikan isyarat pada Candice untuk mengikutinya. Tanpa bicara Candice pun mengikuti langkah Marissa yang berjalan menuju toilet.      

"Katakan apa maksud perkataanmu tadi?"tanya Candice tidak sabar.     

Marissa menatap Candice dengan tatapan tajam, meski keluarganya sudah bangkrut akan tetapi jiwa sombongnya masih ada dalam diri Marissa. "Aku akan mengatakannya kalau anda bersedia membayarku, informasi itu sangatlah berharga Nona."     

Mendengar perkataan Marissa membuat Candice tersenyum tipis, alih-alih melakukan apa yang diminta oleh Marissa seorang Candice yang angkuh justru berjalan lebih dekat ke arah Marissa dan tiba-tiba.     

Plak     

Candice Skyriver melayangkan tangannya ke wajah Marissa dengan sangat kuat sehingga membuat Marissa terhuyung ke belakang karena kerasnya pukulan Candice, bahkan dari sudut bibirnya terlihat mengeluarkan bercak darah segar.      

"Wanita rendahan, beraninya kau berkata seperti itu dengan calon nyonya Connery. Tanpa bantuan darimu aku akan bisa mendapatkan informasi dimana Aaron berada, jadi jangan kau pikir kau bisa menguras uangku dengan cara murahan seperti itu,"hardik Candice penuh emosi, ia benar-benar melampiaskan kemarahannya pada Marissa kali ini. Terbukti dengan terciptanya telapak tangannya di pipi Marissa.      

Setelah melampiaskan kekesalannya Candice pun segera pergi dari hadapan Marissa, ia terlihat sibuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang untuk mencari tahu keberadaan Daniel sang tangan kanan Aaron.      

Sementara itu Kimberly yang sejak tadi bersembunyi di belakang dinding langsung berlari menghampiri sang kakak yang baru ditampar Candice.     

"Kak, kau berdarah!!"ucap Kimberly panik.     

"Tenang Kim, aku tak apa-apa. Aku akan balas model sampah itu lebih dari ini, lihat saja,"jawab Marissa penuh dendam sambil menyeka bibirnya yang mengeluarkan darah akibat tamparan yang sangat kuat dari Candice Skyriver, wanita yang pernah mengkhianati Aaron.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.