I'LL Teach You Marianne

You're mine



You're mine

0Alan yang sudah selesai bersiap nampak tengah menunggu kedatangan sang istri di di meja makan bersama tuan David Clarke sang kakek, mereka belum mulai makan karena menunggu Anne turun. Karena sudah menunggu cukup lama Luis akhirnya naik ke lantai dua untuk memanggil Anne agar bisa secepatnya turun.     
0

"Bagaimana Luis?"tanya Alan dengan cepat saat melihat Luis turun dari tangga.     

"Sudah tuan, nona Anne akan turun sebentar lagi,"jawab Luis singkat.     

Tuan David Clarke yang sedang membaca beberapa file di ponsel pintarnya tersenyum mendengar perkataan sang cucu, perlahan ia meraih tangan Alan dan menggenggamnya erat. "Sabar Alan, wanita itu lebih lama persiapannya. Banyak hal yang harus mereka lakukan sebelum pergi, kau harus membiasakan diri akan hal itu."     

"Tapi kita sudah menunggunya lebih dari 15 menit kek,"jawab Alan ketus.     

"Baru 15 menit, belum ada 50 menit. Sabarlah, kalau kau sudah lapar makanlah terlebih dahulu,"ucap tuan David Clarke kembali sambil tersenyum.     

"Ah kakek ini selalu saja membelanya, cucu kakek itu aku bukan Anne,"protes Alan dengan cepat.     

"Anne yatim-piatu sejak kecil, ia tumbuh seorang diri menjadi wanita yang luar biasa Alan. Meskipun ia tak memiliki keluarga namun Anne bisa bertahan dan bahkan bisa memiliki sebuah toko kecil dan melanjutkan pendidikannya lagi, coba kau pikir baik-baik. Mana ada orang yang bisa mencapai posisinya saat ini Alan, apalagi dia seorang wanita. Bisa saja ia menjual dirinya saat masih muda untuk bertahan hidup seperti wanita-wanita diluar sana, tapi nyatanya tidak bukan? Kau akan menyesal jika menyia-nyiakan wanita sehebat itu Alan, mungkin kau bisa mendapatkan 100 wanita yang lebih cantik dari Anne tapi kakek jamin pasti wanita-wanita itu tak akan bisa sebaik istrimu itu. Bukankah kau sudah membuktikan sendiri betapa luar biasanya istrimu itu minggu lalu, kakek berani bertaruh Anne pasti wanita pertama yang kau sentuh dalam keadaan masih suci tak seperti wanita-wanitamu terdahulu."     

Alan tak bisa berkata-kata mendengar perkataan sang kakek, pasalnya semua yang dikatakan kakeknya itu sepenuhnya benar. Anne memang wanita pertama yang ia tiduri dalam keadaan masih perawan.     

Melihat perubahan air muka sang cucu tuan David Clarke tersenyum, ia lalu kembali meraih tangan Alan dan menepuknya perlahan. "Percayalah pilihan kakek untukmu ini tepat nak, Anne wanita terbaik untuk meneruskan silsilah keluarga kita."     

"Stop kek, kenapa kakek selalu bicara seperti itu. Kakek masih hidup aku juga masih ada disini, jadi stop bicara tentang penerus keluarga atau apapun itu,"sahut Alan jengkel sambil menarik tangannya dari cengkraman sang kakek.     

"Alan...kau belum mengerti juga rupanya, maksud kakek adalah…"     

"Aku tahu kek, kakek ingin aku segera memberikan cucu bukan. Aku tahu kek, hanya saja aku baru saja menikah dengan Anne. Aku belum mau membagi Anne dengan siapapun termasuk dengan bayi-bayi yang akan merusak kemesraanku dengan…"     

Perkataan Alan terhenti saat melihat Anne turun dari tangga, dengan menggunakan rok selutut yang dipadukan dengan blouse model turtleneck Anne terlihat kuat biasa. Ia nampak seperti wanita bangsawan dengan pakaian yang saat ini sedang ia pakai, tuan David Clarke yang penasaran kenapa tiba-tiba sang cucu diam lalu melihat ke arah yang sama dengan cucunya itu dan tersenyum saat mengetahui apa yang membuat Alan tak bisa menerima perkataannya. Ia kini semakin yakin kalau cucunya itu sudah jatuh cinta lagi kepada Anne dan hal itu membuatnya bahagia, setidaknya rencana pertamanya menyatukan sang cucu dengan wanita yang ia cintai berhasil.     

Begitu melihat mendatang para pelayan yang berbaris di belakang langsung melakukan tugasnya, mereka menarik kursi dan mempersilahkan Anne duduk. Akan tetapi Anne menolak, ia tak mau duduk disamping Alan. Anne lebih memilih duduk disamping tuan David Clarke yang otomatis menjadi berhadapan dengan Alan, melihat tingkah istrinya Alan hampir meledak akan tetapi tuan David Clarke langsung bertindak cepat. Ia langsung meletakkan potongan daging sapi terbaik diatas piring Anne sehingga membuat semua orang terkejut, pasalnya baru pertama kali ini mereka semua melihat sang tuan besar melayani orang lain di meja makan.     

"Makanlah Anne, kau harus banyak makan protein. Kau terlihat lebih kurus kakek perhatian, apa makanan dirumah ini tak sesuai seleramu,"ucap tuan David Clarke lembut bertanya pada Anne.     

Anne yang masih meletakkan kedua tangannya di paha lalu meraih pisau dan garpu yang ada di samping piring, perlahan ia mengiris daging yang baru saja diberikan tuan David Clarke dan langsung memasukkannya ke dalam mulut.     

"Enak tuan, semua makanan di rumah ini enak,"jawab Anne singkat.     

Tuan David Clarke tersenyum mendengar perkataan Anne, ia lalu meraih tangan Anne dan menyentuhnya dengan lembut "Panggil kakek, kau sekarang adalah istri Alan cucuku. Jadi kau harus memanggilku kakek juga, jangan panggil Tuan lagi."     

Anne menatap tuan David Clarke dengan tatapan sendunya, meskipun Anne sudah mengompres kedua matanya cukup lama dikamar mandi akan tetapi sisa-sisa sembab bekas menangis sebelumnya masih terlihat.     

"Aku mengerti kek." Anne menjawab lirih mencoba menguatkan diri untuk tak menangis.     

"Nah begitu, ya sudah ayo makan. Lebih baik kau isi perutmu terlebih dahulu sebelum pergi ke Norwegia, kakek tahu ini pasti terlalu cepat bagimu. Akan tetapi hal seperti ini adalah hal yang wajar Anne, sepasang pengantin baru memang harus pergi bersama untuk saling menguatkan cinta mereka,"ucap tuan David Clarke penuh semangat, ia mencoba untuk membahas hal lain supaya Anne tidak bersedih terlalu lama. Sebelum makan tuan David Clarke sudah mendapatkan laporan dari Luis yang mengatakan kalau cucunya baru saja bertengkar dengan istrinya itu, karenanya ia berusaha mengalihkan pembahasan lain supaya Anne tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.     

Akhirnya sepanjang acara makan siang berlangsung Alan tak berbicara dengan siapapun, ia hanya menjadi pendengar yang baik untuk sang kakek yang sedang berbincang dengan istrinya. Meskipun tak mengatakan secara langsung namun dalam hati Alan terus menerus memuji istrinya, ia tak menyangka Anne akan menjadi orang yang berbeda ketika sudah menggunakan pakaian bagus dan makeup. Alan benar-benar memuja Anne sepenuh jiwanya, ia bersumpah tak akan melepaskan Anne sedetikpun mulai hari ini.     

"Hati-hati selama berada di Norwegia Alan, jaga istrimu dengan baik. Ingat itu negara orang, kau tak bisa berbuat semaumu,"ucap tuan David Clarke ketika Alan dan Anne akan berangkat menuju bandara.     

"Aku tahu kek, tenang saja. Lagipula aku membawa Nicholas dan beberapa bodyguard, jadi aku dan Anne akan tetap aman selama di Norwegia,"jawab Alan dengan cepat menegaskan pada sang kakek kalau dia sudah buat persiapan dengan sangat matang.     

"Baguslah dan Anne kau jangan sungkan kepada kakek, kalau seandainya Alan berbuat hal-hal yang sudah membuatmu sedih langsung hubungi kakek. Maka kakek detik itu juga akan menjemputmu dari Norwegia dan memberikan Alan pelajaran,"imbuh tuan David Clarke kembali.     

Anne mengulas senyum mendengar perkataan sang kakek, tak lama kemudian Alan pun membimbing Anne masuk ke dalam mobil untuk segera berangkat ke bandara karena pesawat jet yang akan mengantar mereka ke Norwegia sudah siap.     

"Semoga dengan ini kau bisa mulai mencintai suamimu Anne, meskipun saat ini jack masih memakai ingatan Alan tapi kakek berharap kau bisa mencintainya Anne,"ucap tuan David Clarke dalam hati saat menatap mobil sang cucu bertolak dari halaman rumahnya menuju ke jalan raya.     

Luis yang sejak tadi berdiri dibelakang tuan David Clarke tersenyum, ia lalu menepuk pundak sang tuan dan berkata. "Tenanglah Tuan, mereka pasti akan baik-baik saja."     

"Aku harap begitu Luis,"sahut tuan David Clarke penuh harap.     

Di dalam mobil Alan tak melepaskan tangannya sama sekali dari pinggang Anne, ia benar-benar ingin menunjukkan pada Anne bahwa dirinya adalah milik Alan saat ini.     

"Please…"     

"Jangan menolak atau nanti di pesawat jet aku akan membuatmu tak bisa bangun,"ucap Alan dengan cepat mengancam Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.