I'LL Teach You Marianne

Permainan Takdir



Permainan Takdir

0Alan berdiri dengan tidak tenang sambil terus mengawasi dokter pribadinya yang sedang memasang jarum infus ditangan kiri Anne, beberapa saat yang lalu saat Alan berhasil merangsek masuk ke dalam kamar mandi ia terkejut saat melihat Anne sudah berbaring di lantai kamar mandi tak sadarkan diri dengan air shower yang masih mengucur deras membasahi tubuh telanjangnya. Tanpa pikir panjang Alan pun langsung membawa tubuh Anne keluar dari kamar mandi dan membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Dalam gerakan cepat Alan segara menghubungi dokter pribadinya untuk datang ke villa, setelah itu Alan juga memerintahkan Nicholas masuk ke dalam villa bersama seorang pelayan wanita yang akan ia perintahkan untuk memakaikan Anne pakaian.     
0

Karena villa tempatnya berada saat ini sering digunakan untuk bersenang-senang dengan para wanita cantik yang pernah menjadi kekasih kontraknya, alhasil Alan tak kesulitan untuk mencarikan pakaian baru untuk Anne. Nicholas yang membantunya mengatur villa sudah menyiapkan semuanya dengan rapi, termasuk keperluan mandi wanita dan yang lain.     

"Bagaimana dok?"tanya Alan tak sabar.     

"Nona ini demam, nanti saat panasnya turun ia akan sadar. Tapi dia...luka ditubuhnya..."     

"Aku yang membuatnya."potong Alan dengan cepat.     

Salah satu dokter pribadi keluarga Clarke itu terkejut, ia lalu menatap Alan tanpa berkedip.     

"Aku hilang kendali saat bercinta dengannya, puas kau!!"ucap Alan kembali menambahkan kalimatnya yang sebelumnya.     

Deg     

"Tuan muda anda..."     

"Jangan coba-coba mengguruiku, cepat katakan secara detail kondisinya padaku,"sahut Alan kembali memotong perkataan sang dokter.     

Dokter wanita setengah baya itu pun kemudian menjelaskan kondisi Anne yang sebenarnya kenapa Alan dan selama sang dokter bicara Alan ikut mendengar dengan serius.     

"Kalau nona ini adalah salah satu kekasih kontrak anda dan ia bisa demam seperti ini setelah kalian bersama tadi malam, alangkah lebih baiknya jika kita membawa nona ini ke rumah sakit tuan,"ucap sang dokter dengan lembut menutup penjelasannya.     

Alan menaikkan satu alisnya. "Rumah sakit? Kenapa harus membawa wanitaku ke rumah sakit."     

"Supaya kita bisa merawatnya dengan baik tuan, kita juga bisa mengetahui apakah nona ini memiliki riwayat..."     

"Dia perawan, aku yang pertama kali menyentuhnya. Jadi hilangkan pikiran jelekmu itu saat ini juga, dia tak mungkin punya penyakit seks menular seperti yang sedang kau pikirkan saat ini,"hardik Alan kesal.     

Dokter wanita yang bernama Caitlyn itu langsung menutup mulutnya secara spontan menggunakan telapak tangannya, ia sangat terkejut mendengar perkataan Alan.     

"Tuan anda…"     

"Jangan banyak bicara dokter, kau bekerja untuk keluargaku. Jadi lakukan apa yang aku perintahkan padamu, obati dia dengan baik dan katakan apa yang terjadi padanya,"hardik Alan kembali memotong perkataan sang dokter.     

Menyadari kemarahan Alan dokter Caitlyn pun memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan baik, sebagai sesama perempuan ia merasa iba atas apa yang terjadi pada Anne saat ini.     

"Kau cantik sekali nona, pantas saja Tuan muda tergila-gila padamu,"batin dokter Caitlyn saat sedang menyeka keringat di kening Anne.     

Alan yang berdiri dibelakang salah satu dokter pribadi keluarganya itu tak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Anne, hatinya merasa sangat sakit melihat Anne terkulai tak berdaya seperti itu. Pipinya yang biasa merona merah kini terlihat pucat, seperti tak ada darah yang mengalir di area itu.     

Dokter Caitlyn yang sudah selesai memeriksa Anne lalu bangun dari ranjang dan menatap Alan dengan tajam "Semoga sebelum infusnya habis nona ini sudah sadar, tapi ingat satu hal Tuan. Anda tak bisa melakukan hal itu lagi kepadanya, ia membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat. Karena jika sampai anda tak bisa menjaga diri anda dan memaksakan kehendak anda lagi pada nona ini yang belum benar-benar sembuh maka nona ini akan sakit lagi dan jika hal itu terjadi maka anda sendiri yang akan mendapatkan kerugian Tuan."     

"Fuck!!!"     

"Tapi semuanya kembali lagi pada anda Tuan, seperti yang saya katakan tadi,"imbuh dokter Caitlyn kembali, ia sengaja berkata seperti itu ada Alan karena merasa kasihan pada Anne. Karena itulah ia meminta Alan untuk tak menyentuh Anne lagi sementara waktu.     

Alan hanya diam tak memberikan jawaban apapun pada dokter Caitlyn, ia tak tahu harus bicara apa saat ini. Namun satu hal yang pasti saat ini adalah ia tak mau berjauhan dari Anne, karena itulah ia meminta dokter Caitlyn untuk segera pergi setelah selesai melakukan tugasnya. Dokter Caitlyn tak memberikan obat minum pada Anne karena sudah memasukkan semuanya sekaligus ke botol infus yang sekarang terpasang di tangan Anne, dokter Caitlyn pun akhirnya pergi dari kamar Alan. Ia pergi keluar diantar oleh Nicholas untuk menuju mobil, tak lama kemudian terdengar suara mobil milik dokter Caitlyn dihidupkan dan akhirnya berjalan pergi meninggalkan villa pribadi milik Alan Knight Clarke.     

Setelah dokter Caitlyn pergi Alan kemudian duduk di ranjang, tepat di samping Anne yang masih tak sadarkan diri. Dengan lembut Alan menyentuh bibir tipis Anne yang pucat. "Kenapa kau harus sakit seperti ini Anne? Padahal banyak hal yang harus kita lakukan bersama.".     

Detak jantung Alan berpacu dengan sangat cepat saat berada sedekat itu dengan Anne, meskipun sudah berhasil mendapatkan Anne secara utuh namun ada rasa takut dalam diri Alan. Ia takut jika Anne akan meninggalkan dirinya, apalagi sebelumnya Anne menolak untuk membubuhkan tanda tangannya diatas surat kontrak yang ia berikan.     

Ketika Alan masih meraba-raba wajah Anne pintu kamarnya yang tak tertutup sempurna, kembali terbuka dari luar dan masuklah Nicholas yang membawa beberapa lembar kertas. "Ini yang ada minta Tuan,"ujarnya pelan.     

"Apa itu?"     

"Semua informasi yang berkaitan dengan Nona Anne,"jawab Nicholas dengan cepat.     

"Letakkan di meja, nanti setelah mandi aku akan membacanya. Dan mengenai teman-teman kuliah Anne bagaimana?"Alan kembali bertanya pada Nicholas.     

"Aman, sesuai petunjuk anda saya sudah mengatur semuanya dengan baik. Anda tak usah khawatir Tuan, saya sudah menyewa seorang fotografer profesional untuk menggantikan tugas nona Anne mengambil gambar. Jadi selama ia berada di villa ini semua pekerjaan kampusnya akan diurus dengan baik oleh fotografer itu,"Nicholas langsung menjawab dengan cepat melaporkan semua tugas yang sudah ia selesaikan dan berharap mendapat pujian dari Alan seperti sebelumnya.     

Namun harapan Nicholas tak terjadi, tak terucap kata-kata apapun dari bibir Alan. Ia hanya menganggukkan kepalanya saja tanpa mengubah ekspresi datarnya yang mengerikan itu.     

"Bagus, untuk saat ini ini cukup itu saja. Selanjutnya akan kupikirkan nanti, yang jelas pastinya kau akan memiliki banyak pekerjaan kedepannya Nick. Jadi kau bersiap saja,"ucap Alan lirih.     

"Siap Tuan, saya akan dengan senang hati melakukan semua pekerjaan yang anda berikan,"sahut Nicholas penuh semangat dengan suara keras.     

Seketika Alan pun menatap ke arah Nicholas dengan mata yang berapi-api. "Wanitaku sedang beristirahat dan kau berteriak seperti itu Nick?!"     

Deg, Nicholas langsung menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya saat menyadari sebuah kesalahan besar yang baru saja ia lakukan.     

"Maaf Tu.."     

"Pergi, tinggalkan kami. Aku tak ingin kau merusak kemesraan kami!"usir Alan dengan cepat sambil berkacak pinggang.     

Nicholas pun langsung keluar dari kamar sang tuan tanpa diperintah dua kali, ia tak mau mencari masalah pada sang tuan yang terlihat sangat marah itu. Setelah Nicholas pergi kemarahan Alan perlahan menghilang, ia lalu menatap ke arah Anne kembali. Tatapan matanya pun berubah sendu seketika saat menatap Anne.     

"Aku tak akan membiarkanmu kembali lagi ke London, kau milikku Anne. Hidup matimu ada di tanganku, tak akan kubiarkan Profesor itu mengusik kita." Alan bicara dengan suara parau dengan pipi yang terasa panas, ia merasa kesal saat Nicholas membahas soal perkuliahan Anne. Karena itulah tadi ia marah pada Nicholas.     

Kediaman Clarke     

"Apa? Alan membawa seorang wanita dari Inggris ke villa?"pekik tuan David Clarke dengan keras saat asisten pribadinya Luis melaporkan apa yang terjadi di villa pribadi Alan.     

"Dan wanita itu bukan sembarang wanita Tuan besar, dia adalah wanita yang dicintai tuan muda Jack,"imbuh Luis kembali, Luis berhasil mendapatkan informasi detail tentang data diri Anne yang saat ini dibawah kekuasaan Alan.     

Deg     

"Wa-wanita yang menjadi kekasih Jack cucuku selama di Inggris?!"     

"Betul Tuan, mereka sepasang kekasih,"     

"Ce-ceritakan secara detail tentang gadis itu padaku Luis, aku mau mendengar semua hal tentangnya,"pinta tuan David Clarke penuh semangat, dengan mata berbinar-binar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.