I'LL Teach You Marianne

Penolakan Alan



Penolakan Alan

0Mendengar perkataan Anne membuat Alan tak bisa bicara, ia terpaku akan kata-kata yang baru saja diucapkan oleh wanita yang sangat ia puja itu.      
0

"Anne...aku…"     

"Aku tak mau berurusan lagi denganmu!" Anne langsung memotong perkataan Alan spontan dengan wajah yang bersemu merah karena marah.     

"Kau milikku Anne, kau harus pulang bersamaku kerumah kita. Aku sudah menyiapkan segalanya disana untuk kita berdua, jadi sekarang kau ikut aku pulang,"sahut Alan dengan suara meninggi.      

Deg      

Jantung Anne berpacu sangat cepat saat ini. Ingatan akan malam mengerikan beberapa hari yang lalu kembali melintas dalam benaknya, saat mendengar perkataan Alan yang ingin mengajaknya pulang ke rumah tempat dimana Alan merenggut kesuciannya.      

"No!!! Aku tak mau pergi bersamamu, aku tak mauuu!!"jerit Anne keras, air matanya pun langsung membanjir wajahnya yang kini sepucat kertas.     

Melihat Anne histeris dokter Caitlyn pun langsung bertindak, dengan cepat dokter itu memeluk Anne. Berusaha untuk menenangkan Anne yang kembali teringat akan malam kelamnya itu, sebagai seorang dokter senior dokter Caitlyn paham apa yang dirasakan oleh Anne saat ini.      

"Anne…"     

"Jangan mendekat tuan muda, aku mohon,"pekik dokter Caitlyn keras, melarang Alan mendekat.     

"Tapi, aku…"     

Tuan David Clarke yang berada disamping Alan langsung meraih tangan sang cucu kesayangannya itu. "Ikut kakek sebentar.".     

"Kek…"     

"Percaya kakek, ini demi kebaikanmu juga Alan,"sahut tuan David Clarke memotong perkataan Alan, senyumnya mengembang saat berbicara sehingga akhirnya berhasil membuat Alan tunduk.      

Tanpa bicara Alan pun pergi meninggalkan ruang makan dan pergi menuju ke taman yang berada disamping ruang makan, tempat dimana ia dan sang kakek berdebat. Melihat Alan pergi ke taman tuhan David tersenyum, ia kemudian menganggukan kepalanya ke arah dokter Caitlyn memberikan kode pada dokter itu untuk mengurus Anne dengan baik.     

"Saya mengerti Tuan besar,"ucap dokter Caitlyn lirih sambil tersenyum.      

Tuan David Clarke tersenyum mendengar perkataan sang dokter, ia kemudian meminta Luis untuk mendorongnya pergi ke taman menyusul sang cucu. Setelah semua orang pergi, dokter Caitlyn pun mengajak Anne masuk ke kamar. Dengan air mata yang masih mengalir deras Anne berjalan bersama dokter Caitlyn menuju kamarnya, dari kaca yang membatasi taman dan ruang makan Alan masih bisa melihat Anne. Hatinya terasa sakit sekali saat ini ketika melihat Anne seperti itu, ia ingin sekali memeluk Anne dan menenangkannya.     

Ketika tuan David Clarke keluar, ia terkejut ketika melihat ada sepeda motor tergeletak begitu saja di halaman rumahnya.      

"Aku yang membawa, jangan tanya kenapa sepeda motor itu hancur sekarang,"ucap Alan tanpa rasa bersalah..     

"Kau naik motor? Berapa kali kakek sudah bilang untuk jangan mengendarai motor lagi Alan, apa kau tidak ingat dengan kecelakaan mobil yang sudah menimpamu 2 tahun yang lalu!"hardik tuan David Clarke dengan suara meninggi, rasa khawatir terlihat jelas dalam kata-kata yang ia lontarkan.      

Alan melipat kedua tangannya di dada. "Kakek yang memintaku untuk melakukan ini, jadi jangan salahkan aku."     

"Kenapa kau menyalahkan kakek?"tanya tuan David Clarke bingung.      

"Kalau saja para pengawal kakek di depan tidak melarangku untuk masuk, maka aku tidak akan sampai berbuat nekat seperti ini,"jawab Alan ketus, kedua matanya berkilat menatap penuh dendam pada Luis. Ia yakin para pengawal yang melarangnya masuk atas perintah Luis.     

Tuan David Clarke tak bisa berkata-kata lagi, karena yang dikatakan cucunya itu benar. Namun ia tak menyangka Alan akan berbuat sejauh itu untuk menembus pertahanan yang sudah dibuat oleh Luis,  supaya Alan tidak bisa masuk ke dalam rumah.     

"Apa maksud kakek? Kenapa kakek membantu Luis menculik wanitaku?"tanya Alan tanpa basa-basi pada sang kakek yang baru saja duduk di hadapannya bersama Luis.      

"Kakek tak menculik siapapun,"jawab tuan David Clarke singkat.      

"Kakek memerintahkan Luis untuk masuk kedalam villaku dan membuat kekacauan di sana lalu membawa pergi Marianne dari tempatku, itu apa namanya kalau bukan penculikan! Kenapa kakek melakukan hal itu? Bukankah selama ini kakek tak mempermasalahkan kesenanganku itu, tapi kenapa sekarang kakek ikut campur dalam urusanku? Tenang saja kek, aku tak akan membuat kakek dalam masalah,"ucap Alan dengan cepat.      

"Karena kali ini kau sudah berbuat salah besar nak, Marianne... dia bukan seperti gadis-gadis yang kau kenal sebelumnya. Dia gadis baik-baik, kalau kau memperlakukannya sama seperti kau  memperlakukan para kekasihmu terdahulu maka kau salah besar Alan. Sejak kecil Marianne sudah hidup dalam kesulitan karena tumbuh besar tanpa kedua orang tuanya, sampai akhirnya ia merantau pergi ke Inggris untuk bekerja dan kuliah. Menuntaskan pendidikannya dengan usahanya sendiri sampai memiliki sebuah toko bunga dan mempekerjakan dua karyawan, kalau kau sampai mempermainkan dirinya maka dia akan hancur Alan. Dia gadis baik-baik nak, kalau kau memang menyukainya maka nikahi dirinya. Kakek setuju kalau kau menikah dengan Marianne, dia pantas mendampingimu nak,"jawab tuan David Clarke panjang lebar.      

"Menikahlah Alan, usiamu sudah sangat matang untuk menikah,"imbuh tuan David Clarke kembali.      

Mendengar perkataan sang kakek membuat Alan terkejut, ia benar-benar tak menyangka kakeknya justru akan memintanya menikah dengan Anne. Wanita yang benar-benar membuatnya gila selama beberapa minggu terakhir ini.     

"Kenapa aku harus menikah?"tanya Alan tanpa sadar.     

"Karena kau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu pada Marianne nak, gadis itu hancur. Benar-benar hancur saat kau merusak masa depannya, dokter Caitlyn sudah mengatakan semuanya pada kakek. Termasuk pengakuanmu saat kau merenggut kesuciannya, apa kau tega membiarkan gadis sebaik itu hidup dalam penderitaan seumur hidup karena perbuatanmu nak? Apa kau pikir Marianne akan bisa hidup secara normal lagi setelah apa yang kau lakukan ini? Tidak Alan, dia pasti tidak bisa. Kakek tegaskan sekali lagi Marianne tak sama dengan gadis-gadis lainnya Alan, jadi kau harus menikahinya,"jawab tuan David Clarke penuh semangat, ia harus berhasil membujuk Alan untuk menikahi Marianne. Setidaknya dengan itu rasa bersalahnya akan berkurang karena ia adalah orang yang sudah memisahkan mereka berdua secara tak langsung, karena itulah tuan David Clarke berusaha sekuat tenaga untuk menikahkan mereka berdua.      

"Aku tak mau menikahinya kek, dia bukan tipeku,"ucap Alan dengan cepat sambil melipat kedua tangannya didada.     

"What!!! Apa kau bilang, kenapa kau bisa berkata seperti itu nak? Kau bahkan sudah…"     

"Aku akan membayarnya, aku yakin dengan memberikan uang yang banyak padanya ia tak akan menolak. Tak ada satupun wanita yang menolak uang kek, sudahlah kakek jangan ikut campur. Aku tak mau menikah saat ini, lagipula pekerjaanku di kantor masih banyak. Aku tak mau menambah beban pikiranku lagi dengan mempunyai istri." Dengan angkuh Alan langsung memotong perkataan sang kakek.      

"Alan…"     

Kreett     

Alan bangun dari kursinya secara tiba-tiba sehingga membuat tuan David menghentikan perkataannya.      

"Lagipula dia tak mencintaiku kek, jadi mana mungkin aku menikahinya. Ada pria lain dalam hatinya dan itu bukan aku,"ucap Alan pelan sambil berlalu.      

"Tapi Alan…"     

Alan yang sudah berjalan menuju motornya langsung menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah sang kakek dan berkata, "Kalau kakek terus memaksaku untuk menikahinya lebih baik aku pulang, aku tak mau berdebat lagi dengan kakek. Seperti yang aku katakan sebelumnya tadi, aku tak mau menikah sekarang aku masih ingin bebas."      

Saat bicara kedua mata Alan memberikannya tatapan lain yang tak bisa dibaca, setelah berkata seperti itu Alan pun bergegas meninggalkan kediaman sang kakek menggunakan sepeda motornya kembali yang ia gunakan sebelumnya untuk menerobos masuk pertahanan yang dibuat oleh Luis.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.