I'LL Teach You Marianne

Perasaan yang sama dengan pria yang sama



Perasaan yang sama dengan pria yang sama

0Dengan sangat posesif Alan merangkul pinggang ramping Anne dalam pelukannya sepanjang pesta dansa berlangsung, sebagai pengantin baru mereka diminta untuk melakukan dansa pertama di hadapan semua tamu undangan yang otomatis membuat keduanya menjadi pusat perhatian selama pesta dansa berlangsung.      
0

"Kau menggodaku hmm,"     

Anne yang sejak tadi tak tenang dan tak fokus kaget mendengar perkataan Alan, dengan gugup ia mengangkat wajahnya sedikit dan menatap Alan yang sudah resmi menjadi suaminya.      

"Aku? Kenapa aku menggodamu?"tanya Anne lirih.     

"Baju, parfum dan lipstik yang kau gunakan ini, semuanya pasti kau pikirkan dengan baik bukan. Kau tau kan kalau aku…"     

Bug      

"Anne!!"jerit Alan kaget saat Anne tiba-tiba saja memukul dadanya.     

"Baju ini bukan salahku, dari semua baju yang desainer itu bawa hanya ini yang paling tertutup. Memangnya kau mau aku memakai baju yang menunjukkan setengah payudaraku di hadapan banyak orang, atau menunjukkan setengah punggung belakangku? Dan untuk make-up ini pekerjaan dokter Caitlyn, beliau yang me-retouch make up ku. Kemudian parfum, dari dulu aku penyuka aroma vanilla dan itu menjadi aroma favoritku yang jelas-jelas tak ada hubungannya denganmu. Jadi stop mengatakan kalau aku menggodamu, punya niat saja aku tidak pernah!!"ucap Anne ketus, baru kali ini Anne berani bicara panjang lebar pada Alan setelah ia selalu takut berhadapan dengan pria yang sudah menjadi suaminya itu.      

Deg      

"Kau menyukai aroma vanilla dari dulu?"Alan kembali bertanya tanpa sadar.     

"Ya, kenapa memangnya? Apa aku mengingatkanmu pada seseorang? Wanita yang pernah kau tiduri sebelumnya?"tanya balik Anne ketus.     

Alan hanya diam mendengar perkataan Anne, tak ada satu katapun yang terucap dari bibirnya.      

"Aku…"     

"Ok, sekarang giliran pengantin wanita berdansa dengan keluarga dari pihak pria,"ucap sang MC dengan keras secara tiba-tiba mengagetkan Alan dan juga Anne.      

Suara tepuk tangan pun terdengar sangat keras begitu sang MC selesai bicara, semua tamu sangat antusias sekali pada sang pengantin wanita. Terutama rekan kerja Alan yang berharap bisa berdansa dengan Anne karena mereka bagian dari keluarga pengantin pria, para pria itu terlihat gugup saat Anne berjalan ke arah mereka. Mereka sama sekali tak menyadarinya ada sepasang mata tajam yang mengawasi setiap gerak gerik mereka, sampai akhirnya semua orang itu terkejut karena Anne justru berlutut di depan kursi roda tuan David Clarke.      

"Anne."     

"Bolehkah?"tanya Anne lembut.     

"Tapi bagaimana mungkin, berdiri saja aku tak bisa. Lalu bagaimana aku bisa berdansa nak,"jawab tuan David Clarke sambil tersenyum.     

"Benar nona, tuan David Clarke tak mungkin bisa berdansa. Bagaimana kalau saya gantikan saja?"Brandon Rex salah satu rekan kerja Alan menawarkan diri tanpa rasa malu.      

Segera setelah Brandon Rex bicara para tamu yang lain langsung menyorakinya dan membuat suasana menjadi ramai, Anne pun hanya tersenyum melihat tingkah teman-teman suaminya itu. Setelah Brandon Rex mencoba merayu Anne para pria yang lain pun menawar diri sebagai pengganti tuan David Clarke, akan tetapi semuanya tiba-tiba diam saat Alan datang ke arah mereka. Tatapan mata Alan yang penuh aura kegelapan membuat Brandon Rex dan yang lain langsung diam seketika, Anne yang bingung melihat para pria dihadapannya diam pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Dan pada saat ia menoleh ke belakang akhirnya Anne tahu apa yang membuat mereka diam, Alan Knight Clarke lah orang yang mampu membuat para pria itu langsung menutup rapat mulutnya.      

Belum hilang keterkejutannya Anne tiba-tiba ia kembali dikejutkan tindakan Alan yang meraih tubuh tuan David Clarke dari kursi roda, bukan hanya Anne yang terkejut. Akan tetapi semua orang yang hadir, termasuk Luis yang sejak tadi berdiri disamping tuan David Clarke.     

"Alan…"     

"Ayo, kau bilang ingin berdansa dengan kakek ku,"ucap Alan tanpa dosa saat berhasil membuat tuan David Clarke berdiri lagi dengan cara memeluknya dengan erat.     

Anne menutup mulutnya secara spontan karena kaget, ia tak menyangka Alan akan berbuat seperti itu. Begitu juga dengan semua tamu undangan, mereka tak menyangka seorang Alan Knight akan membuat kakeknya bangun dari kursi roda dengan cara seperti itu.      

Anne akhirnya tersadar, perlahan ia mendekati suami dan kakeknya itu. Alih-alih langsung berdansa Anne justru berlutut dan meraih kaki tuan David Clarke untuk diletakkan diatas kedua kaki Alan. Anne mempermudah Alan membuat kakeknya bergerak, dengan cara itu maka tuan David Clarke akan mengikuti semua gerakan Alan. Setelah memastikan kedua kaki tuan David Clarke bertumpu dengan baik diatas kaki Alan, Anne lalu bangun dan mulai memeluk tubuh tuan David Clarke yang dipeluk Alan. Saat musik dimulai kembali dengan perlahan kaki Alan pun mulai bergerak yang otomatis membuat tuan David Clarke ikut bergerak, sontak melihat hal itu semua orang terharu. Mereka tak menyangka Alan akan membuat kakeknya berdansa dengan cara seperti itu, dari belakang tubuh tuan David Clarke yang dipeluk erat oleh sang suami Anne mengulas sedikit senyum. Rasa hangat yang aneh pun mulai merasuk dalam dirinya.      

Suasana pun berubah penuh haru saat melihat pria pengusaha kota Luksemburg yang sudah lumpuh bertahun-tahun kini mampu berdiri lagi dan berdansa di pesta pernikahan sang cucu, Luis bahkan sampai mengangkat wajahnya ke atas mencoba untuk menyembunyikan air mata harinya agar tidak dilihat oleh orang lain. Namun apa yang dilakukan oleh Luis terlambat, pasalnya Nicholas sudah melihat pria itu terlebih dahulu meneteskan air mata. Nicholas sendiri pun tak menyangka kalau sang tuan muda yang ia layani bertahun-tahun akan melakukan hal seperti itu, padahal selama ini ia sangat tahu sekali kalau tuan mudanya itu adalah orang yang sering membangkang ucapan kakeknya. Suasana pun bertambah hangat saat para tamu yang membawa pasangannya masing-masing mulai berdansa mengikuti sang pengantin yang berdansa bersama kakeknya tak terkecuali dengan keluarga Nelson Lim, Nelson Lim berdansa dengan sang istri meninggalkan Cassandra sang putri yang terus berdiri menatap kearah Alan tanpa berkedip sambil terus mencengkeram erat gelas wine yang ada di tangannya.     

"Seharusnya aku yang ada di posisi itu bukan perempuan asing ini," ucap Cassandra Lim penuh dendam.     

Setelah acara dansa selesai Alan pun membantu kakeknya untuk duduk kembali di kursi roda dan berpelukan beberapa saat sebelum meninggalkan kakeknya bersama Luis, Alan masih ingin menghabiskan waktu bersama Anne di lantai dansa. Meskipun pada awalnya Anne keberatan namun akhirnya ia tak bisa menolak ajakan itu, walau bagaimanapun mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah dimata hukum dan negara saat ini.      

Selama berdansa Anne merasa sangat aneh, perasaannya pun berubah-ubah seperti roller coaster saat ini. Setelah sebelumnya menolak dengan keras menikah dengan pria yang sudah merebut kesuciannya itu, kini ia merasa sangat nyaman sekali berada di pelukan Alan dan tidak memikirkan soal Jack sama sekali. Padahal sebelum upacara pengucapan janji suci dimulai, ia menyebut nama Jack kurang lebih dari 50 kali berharap pria itu datang dan membawanya pergi dari kediaman keluarga Clarke.     

"Perasaan apa ini Tuhan kenapa si monster ini membuatku merasa nyaman," ucap Anne dalam hati saat bertatapan mata dengan Alan yang terus menatapnya tanpa berkedip.     

Anne pun langsung menolehkan wajah ke arah lain karena merasa tak nyaman terus ditatap seperti itu oleh Alan, pada saat Anne berusaha untuk mengalihkan pandangannya tiba-tiba Alan meraih wajahnya dan melumat bibirnya tanpa aba-aba.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.