I'LL Teach You Marianne

Malam Pertama



Malam Pertama

Anne berada di kamar pengantinnya setelah pesta usai, ia benar-benar sangat lelah pasca berdiri selama hampir acara berlangsung. Saat akan membuka gaun pestanya tiba-tiba pintu kamar pengantinnya diketuk dari luar, seketika Anne pun membatalkan niatnya untuk pergi mandi. Anne yakin yang masuk bukan suaminya yang gila itu, karena suaminya itu tak mungkin mengetuk pintu.     

"Apa aku mengganggumu Nak?""tanya tuan David Clarke lembut.     

Anne langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak kek, mana mungkin mengganggu. Aku juga baru akan mulai menghapus makeup saja, ayo masuk kek jangan diluar."     

"Tidak, kakek tak bisa masuk. Ini kamar pengantinmu dan Alan, kakek hanya ingin memberikan hadiah kecil atas pernikahanmu dan ucapan selamat datang ke dalam keluarga Clarke,"ucap tuan David Clarke kembali.     

"Hadiah??"     

"Iya nona, terimalah hadiah turun-temurun untuk para menantu keluarga ini,"jawab Luis dengan cepat sembari mengulurkan sebuah kotak kayu yang cukup tua pada Anne.     

"Tapi saya tak pantas untuk…"Anne pak dapat menyelesaikan perkataannya karena tiba-tiba Luis memaksanya untuk menerima kotak kayu itu.     

Tuan David Clarke tersenyum saat melihat pemberiannya sudah berada di tangan Anne. "Kau adalah menantu di keluarga ini setelah berpuluh-puluh tahun, jadi tolong jangan tolak pemberian itu Anne."     

Kedua mata Anne berkaca-kaca mendengar perkataan tuan David Clarke yang sudah menjadi kakeknya itu, ia benar-benar tak bisa menolak perkataan tuan David Clarke karena tak tega membuat pria tua itu bersedih. Setelah memastikan pemberiannya diterima baik oleh sang cucu menantu, tuan David Clarke pun kembali ke kamarnya bersama Luis yang selalu setia menemaninya kemanapun.      

Tak lama setelah sang kakek pergi Anne lalu masuk ke dalam kamar pengantinnya dengan membawa kotak kayu yang berada dalam pelukannya, perlahan Anne meletakkan kotak kayu itu di atas meja yang berada di samping sofa. Karena masih bisa mendengar suara tawa Alan yang masih bersama teman-temannya di taman, Anne pun membuka kotak kayu pemberian sang kakek. Tanpa kesulitan Anne berhasil membuka kotak kayu itu dan terkejut ketika melihat isinya, satu set perhiasan indah dengan batu super langka dan mahal berhasil Anne temukan dari kotak kayu itu. Kedua tangan Anne bergetar saat membawa perhiasan-perhiasan itu keluar dari kotaknya, perhiasan yang bertahtakan blue diamond itu terlihat sangat menggiurkan siapapun yang melihatnya. Pasalnya blue diamond adalah salah satu batu berlian paling mahal yang ada di dunia, batu itu termasuk batu yang sangat langka dan hanya dimiliki oleh keluarga-keluarga yang memiliki status sosial tinggi saja di masyarakat. Sehingga tak heran jika keluarga Clarke memiliki satu set perhiasan bertahtakan blue diamond itu.      

Namun untuk Anne yang tidak silau dengan perhiasan-perhiasan seperti itu justru merasa takut, ia merasa tidak pantas untuk mendapatkan hadiah super mewah seperti itu karena ia menyadari bahwa ia tidak seharusnya berada di tengah-tengah keluarga Clarke dengan menjadi istri Alan. Karena baginya pernikahan yang baru saja ia jalani itu adalah sebuah pernikahan dijalani karena sebuah keterpaksaan yang tidak didasari oleh perasaan cinta, maka dari itulah ia merasa tidak pantas untuk mendapatkan hadiah yang sangat luar biasa itu. Tanpa berpikir dua kali Anne lalu memasukkan kembali satu persatu perhiasan super mewah itu ke dalam kotaknya tanpa berpikir untuk mencobanya sama sekali, setelah memastikan perhiasan itu aman Anne selalu membawa kotak kayu itu kembali dan meletakkannya di dalam lemari besar yang kini menjadi lemari pakaiannya. Dalam lemari itu juga sudah terisi banyak sekali baju-baju mewah dari berbagai desainer terkenal yang dibeli secara khusus untuk Anne, Anne hanya tersenyum tipis melihat deretan baju-baju super mahal itu.      

"Ok, lebih kalian disitu. Besok pagi aku akan mengembalikan kalian kepada kakek,"ucap Anne lirih saat menatap kotak kayu yang kini berada di lemari pakaiannya itu.      

Karena sudah sangat lelah dan mengantuk Anne akhirnya memutuskan untuk pergi mandi, tanpa membawa pakaian ganti dan langsung masuk kedalam kamar dengan masih memakai gaun pestanya. Tanpa kesulitan Anne berhasil melepas gaun pesta yang membuat banyak orang terpukau padanya itu dalam waktu singkat, dengan hati-hati Anne menyimpan gaun itu di dalam laundry bag yang berada di kamar mandi. Setelah itu Anne pun langsung mandi di bawah kucuran shower, ia tak mau mengambil resiko dengan berendam terlebih dahulu.      

Anne tak mau memberi kesempatan pada sang monster yang sangat ia benci itu untuk kembali menyentuhnya, karena itulah ia memilih untuk mandi dengan cepat tanpa melakukan ritual ritual yang biasa dilakukan oleh para pengantin baru di malam pernikahan mereka. Karena bagian Anne ini bukanlah sebuah pernikahan yang ia inginkan, jadi ia tak memiliki kewajiban untuk melakukan hal-hal manis yang biasa dilakukan para pengantin wanita di malam pernikahannya.      

Setelah merasa cukup segar Anne pun menyudahi kegiatannya, ia lalu meraih piyama mandi yang sudah tertata rapi di sebuah rak khusus yang ada di dalam kamar mandi tak jauh dari shower tempatnya berada. Dengan menggunakan handuk kecil menggulung rambut panjangnya sebelum dikeringkan menggunakan hair dryer, setelah Jack dinyatakan meninggal Anne tidak pernah lagi memotong rambutnya sehingga setelah 2 tahun lebih berlalu rambutnya kini sudah kembali panjang seperti sedia kala. Rambut panjang yang disukai oleh Jack.      

"Luis benar-benar hebat,"ucap Anne lirih saat melihat deretan produk skincare di atas meja riasnya.      

Seluruh produk skincare yang berada di atas meja riasnya itu merupakan produk yang biasa ia pakai dan semuanya baru dibelikan oleh Luis atas perintah tuan Alan tentunya.      

Tanpa menunggu lama Anne kemudian mengaplikasikan satu demi satu produk yang biasa ia pakai itu ke wajahnya, meskipun jarang menggunakan make up namun Anne tidak pernah lupa untuk memberi makan kulit wajahnya. Karena itulah wajahnya terlihat sangat sehat dan bebas dari segala macam masalah, ketika sudah melakukan ritual wajibnya Anne kemudian melepaskan handuk kecil yang melilit rambut panjangnya itu untuk dikeringkan menggunakan hair dryer. Anne benar-benar sudah mirip seorang putri raja yang semua kebutuhan pribadinya sudah tersedia tanpa harus ia minta dan hal itu semakin membuatnya merasa tidak pantas berada di sisi Alan.      

"Wow... istriku sudah siap rupanya!!" Alan yang tiba-tiba masuk dalam keadaan mabuk langsung mengomentari Anne yang sudah selesai mandi.      

Deg      

Anne pun langsung bangun dari kursi dan meletakkan hair dryer di atas meja rias, kedua matanya menatap tajam kearah alam yang berjalan terhuyung mendekatinya. Aroma alkohol tercium sangat kuat dari tubuh Alan.      

"Jangan takut sayang, aku tidak akan sekasar saat pertama kali melakukannya. Kali ini aku akan melakukannya dengan lembut dan kau bisa menikmati permainanku,"ucap Alan asal bicara.      

"Kau mabuk Alan, lebih baik kau cepat masuk kamar mandi, bersihkan tubuh dan tidur."Anne memberanikan diri menjawab perkataan Alan.      

Alan pun langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan sang istri, dengan langkah yang tak tegap Alan berhasil meraih tubuh Anne dan membawanya ke ranjang. Meskipun dalam kondisi mabuk namun tenaga alam masih sangat kuat dan tak mampu Anne lawan, Anne yang belum memakai apapun di balik piyama mandinya merasa sangat ketakutan saat sudah ditindih kembali oleh Alan.      

"Kau mabuk Alan…"     

"Aku mencintaimu Anne, aku sudah menyukaimu dari pertama kali aku melihatmu. Kau ini siapa sebenarnya, Kenapa kau terus-menerus berada dalam ingatanku Anne?"Alan langsung memotong perkataan Anne dengan cepat.      

"Le-lepaskan aku dulu...nanti aku jawab siapa aku ini,"jawab Anne mencoba untuk mengulur waktu dan membebaskan diri dari Alan.      

"No...aku tak perlu tahu siapa dirimu sekarang, karena kau adalah istriku. Kau adalah milikku dan…."     

Alan yang mabuk berat akhirnya terjatuh di atas tubuh Anne, ia tertidur di malam pengantinnya karena dicekoki banyak minuman oleh Brandon Rex dan yang lain. Anne yang sudah ketakutan Alan akan menyentuhnya lagi pun bersyukur saat mendengar suara dengkuran yang cukup keras dari Alan, dengan sekuat tenaga Anne mendorong tubuh Alan menjauh dari tubuhnya. Namun sialnya saat ia mendorong Alan tali piyama mandinya tertarik Alan, sehingga tubuhnya kembali terekspos.      

"Oh my God!!"jerit Anne panik.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.