I'LL Teach You Marianne

The first meeting



The first meeting

0Sama seperti minggu sebelumnya Anne langsung mengerjakan berbagai pekerjaan yang sudah menunggu untuk diperiksa, biasanya hari senin adalah hari yang paling sibuk untuknya. Karena itulah ia langsung membuka laptopnya dan mulai bekerja, meskipun jam kerjanya masih satu jam lagi. Saat Anne sudah selesai melakukan pengecekan beberapa video Edward yang baru datang langsung masuk ke ruangannya dengan membawa dua cangkir kopi kesukaan Anne.     
0

"Untukmu Anne,"ucap Edward pelan saat meletakkan satu cangkir kopi di meja Anne.     

"Thanks Edward, you are my hero. Oh iya tolong segera periksa emailmu, aku baru saja mengirimkan beberapa file padamu. Koreksi dulu ya setelah itu berikan lagi padaku."     

Edward meminum kopi yang ada di tangannya dengan perlahan, "Aku baru datang Anne, kau sudah langsung membahas pekerjaan saja. Santai Anne, waktu kita masih banyak. Lagipula ini masih sangat pagi untuk langsung bekerja,"ucapnya pelan menyindir Anne.     

"Lebih cepat selesai lebih baik Edward, lagipula ada banyak pekerjaan lain yang harus kita selesaikan. Memangnya kau mau bekerja sampai malam karena pekerjaanmu tak selesai? Ingat Jack, lembur adalah sebuah aib dari seorang pekerja yang tak mampu mengatur waktu kerjanya dengan baik,"sahut Anne datar tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.     

Edward tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Anne, ia lalu duduk di kursi yang ada di depan meja Anne dengan santai.     

Tok     

Tok     

Tok     

Edward mengetuk meja kerja Anne dengan perlahan dan berkata, "Permisi Nona, bukankah yang sering lembur adalah anda sendiri beberapa waktu yang lalu? Lalu kenapa bisa anda bicara seperti itu?"     

Anne mengangkat wajahnya perlahan dan menatap Jack dengan tanpa berkedip.     

"Bukankah benar Nona?"tanya Jack kembali penuh ejek.     

"Aku lembur? Kapan?"tanya balik Anne bingung.     

"Lho kau tak sadar dengan apa yang kau lakukan ini Anne? Tiap pagi sebelum jam kerja dimulai kau pasti sudah langsung mulai bekerja, padahal karyawan lainnya masih sibuk mengisi perut atau bersantai sejenak sebelum mulai jam kerja. Tapi kau tidak, seperti ini saja contohnya. Jam kerja akan dimulai sekitar 25 menit lagi, akan tetapi kau sudah sibuk dengan laptopmu. Ini namanya apa kalau bukan lembur Nona,"jawab Edward panjang lebar sambil tersenyum sehingga deretan gigi putihnya terlihat jelas.     

Wajah Anne memerah seketika mendengar perkataan Edward, ia tak sadar kalau selama ini ia sudah melakukan sebuah kesalahan yang sebenarnya ingin sekali ia hindari.     

"Aku hanya ingin menyelesaikan semuanya tepat waktu Edward, aku tak mau berlama-lama di kantor. Karena itulah tiap hari aku memilih datang lebih cepat untuk mulai bekerja lebih cepat juga supaya tak harus tetap stay di kantor sampai malam,"ucap Anne pelan, kedua matanya berkaca-kaca tanpa sadar. Anne tak mau menjadi saksi perbuatan tak senonoh Steffi dan Leon lagi seperti waktu itu lagi.     

"Kau tak salah Anne, apa yang kau lakukan benar. Akan tetapi kalau kau ingin melihat seberapa besar kemampuanmu dalam mengatur waktu saat bekerja lebih baik kau mulai bekerja di jam yang sudah ditentukan, karena dengan itu kau akan tahu bagaimana skill mu yang sesungguhnya. Lagipula kau juga harus berbaur dengan staf lainnya Anne, meskipun kita adalah pekerja paruh waktu disini akan tetapi kita harus bisa menyesuaikan diri dan berteman baik dengan semua orang. Sehingga nanti saat kita sudah keluar dari kantor ini seandainya kita bertemu dengan mereka diluar sana kita masih bisa bertegur sapa,"sahut Edward kembali.     

"Bagaimana aku bisa berbaur dengan staf lainnya dan ikut berbincang dengan mereka kalau yang dibahas seputar rumah tangga Edward, sementara aku belum menikah. Ikut bergabung dengan mereka membuatku seperti makhluk asing di planet bumi yang beda server,"jawab Anne ketus.     

Edward tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Anne, ia lupa kalau staf yang sering datang lebih pagi justru para wanita yang sudah menikah dan para staf yang masih single justru akan tiba di kantor saat jam kerja sudah hampir dimulai. Anne akhirnya meninggalkan pekerjaannya dan berbincang dengan Edward membahas hal lain yang tak berhubungan dengan pekerjaan.     

"Aku sudah rindu kuliah,"ucap Anne pelan sesaat setelah Edward menyinggung soal profesor Gilbert yang baru saja memiliki anak ketiga.     

"Aku juga, tapi nikmati saja apa yang sedang kita jalani ini Anne,"sahut Edward singkat.     

Anne kembali meminum kopi yang sebelumnya dibawakan oleh Edward. "Oh iya aku hampir lupa, bukankah seharusnya ada mahasiswa lain yang bergabung dengan kita ya?"     

"Iya, sepertinya mereka akan mulai masuk hari ini. Mereka akan masuk ke divisiku Anne,"jawab Edward datar.     

"Ke divisimu? Memangnya siapa yang akan bergabung dengan kita disini?"tanya Anne kembali.     

"Isabel dan Gabriella, entahlah aku juga bingung kenapa harus kedua gadis itu yang masuk. Dan yang anehnya adalah Gabriella itu kan satu jurusan denganmu, lalu kenapa dia harus masuk ke divisiku. Aku benar-benar tak mengerti dengan keputusan profesor Gilbert ini, tadi malam saat aku mau bertanya hal ini profesor Gilbert tiba-tiba dipanggil istrinya. Alhasil pembicaraan kami belum selesai."     

"Serius? Gabriella akan masuk ke divisi musik? Bagaimana bisa?"     

Edward mengangkat kedua bahu dan tangannya secara bersamaan, ia bingung dan tak tahu harus bicara apa saat ini. Pasalnya profesor Gilbert belum bicara banyak padanya tadi malam, karena terlalu asik berbicara mereka tak menyadari kalau jam kerja sudah dimulai. Edward pun pergi meninggalkan ruangan Anne untuk pergi ke ruangannya sendiri, langkahnya terlihat gontai karena mengingat ada dua teman kuliahnya yang akan bergabung dengannya menjadi anak buahnya. Edward tak terlalu suka pada Isabel dan Ella, kedua gadis itu adalah tipe gadis yang tak bisa bekerja dan hanya memanfaatkan nama besar keluarga dan penampilan fisik saja. Karena itulah Edward sedikit tak bersemangat hari ini, akan tetapi Edward senang karena kedua gadis itu masuk ke divisinya karena dengan itu mereka tak akan mengganggu Anne.     

Seperti yang dikatakan oleh Edward sebelumnya tak lama kemudian datanglah seorang wanita dari bagian human resource bersama Isabel dan Gabriella yang sangat berpenampilan mencolok pagi ini, Anne yang baru keluar dari ruangannya hampir menjatuhkan berkas yang ada di tangannya saat melihat make up kedua teman kuliahnya yang mencolok itu.     

"Ok kalian berdua ikut saya, saya akan membawa kalian ke ruangan kalian,"ucap sang staff HR pada Isabel dan Gabriela dengan lembut.     

"Baiklah, kami... Anne!!" pekik Isabel kaget saat melihat Anne berdiri tak jauh dari tempatnya berada saat ini.     

Sang staff HR yang bernama Pricilia itu tersenyum saat mendengar perkataan Isabel. "Oh iya kau pasti mengenal Anne juga kan, di kantor ini ia memegang bagian penting. Nanti pekerjaan kalian akan berhubungan juga dengannya jadi saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik, bukan begitu Anne."     

Anne menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan sang staff HR yang kini sudah sangat ramah itu tak seperti saat ia berjumpa pertama kali, ia lalu meneruskan langkahnya mendekati Isabel dan Gabriella yang terlihat sangat kaget melihatnya keluar sebuah ruangan yang bertuliskan Head Illustration dibagian pintu.     

"Selamat bergabung, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik,"sapa Anne ramah pada kedua rekan kuliahnya itu sambil tersenyum.     

Isabel dan Gabriella tak merespon sapaan dari Anne, mereka bahkan mengabaikan tangan Anne yang sudah berada didepan wajah mereka sehingga membuat Pricilia tak enak pada Anne. Anne menyipitkan satu matanya saat menyadari kalau saat ini kedua teman kuliah itu mengabaikan dirinya, perlahan Anne menggerakkan tangannya dan mendarat di pundak Isabel.     

"Tak peduli siapa keluargamu atau banyaknya uangmu, di kantor ini kita sama. Sama-sama pekerja dan harus mengikuti peraturan yang berlaku, jadi aku harap kalian bisa segera menyesuaikan diri,"bisik Anne pelan tepat disamping Isabel yang juga didengar oleh Gabriella, setelah bicara seperti itu Anne pun meneruskan langkah untuk pergi kebagian editor.     

Wajah Isabel dan Gabriella memerah mendengar perkataan Anne, mereka sangat kesal sekali karena Anne ternyata memiliki posisi tinggi di Ganke Inc Production. Pricilia yang tersenyum mendengar perkataan Anne pun akhirnya mengajak kedua gadis itu pergi keruangan Edward, sang atasan untuk kedua gadis cantik itu.     

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, Anne sibuk mengoreksi video bersama para editor dan Edward di ruang meeting sampai akhirnya mereka tak menyadari kalau Leon sang CEO sampai di kantor. Leon datang lebih cepat hari ini karena memiliki jadwal penting untuk bertemu dengan dua orang penting yang berhasil bergabung dengan perusahannya itu, karena itulah saat ini ia sedang berdiri di sekitar ruangan meeting memberikan instruksi pada seorang office boy untuk segera merapikan ruangan meeting begitu Anne dan yang lain selesai meeting.     

Tepat setelah Anne dan yang lain keluar dari ruangan meeting tiba-tiba lift berbunyi dan masuklah seorang pria yang sangat Anne kenal.     

"Selamat datang tuan Aaron Connery, selamat datang di Ganke Inc Production." Leon berteriak sangat keras saat menyambut kedatangan Aaron, ia bahkan terlihat berlari kecil menuju ke depan lift.     

Saat Leon hampir sampai dan akan mengulurkan tangannya pada Aaron, tiba-tiba lift lainnya berbunyi dan keluarlah seorang pria berkacamata hitam yang memiliki jambang halus bersama asisten dan sekretaris pribadinya.       

"Wahh anda juga datang Tuan, selamat datang Tuan Jack Muller. Selamat datang di Ganke Inc Production." Suara Leon kembali terdengar sangat keras saat menyambut datangnya tamu kedua yang saat ini sedang melepaskan kacamatanya itu.     

Dari depan ruangan meeting Anne mematung saat melihat ada dua pria yang sangat ia kenal sedang berhadapan dengan Leon.     

Brakk     

Beberapa berkas yang ada di tangan Anne pun terjatuh karena tiba-tiba tangan Anne terasa lemas.     

"Anne, are you ok?" tanya Edward kaget.     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.