I'LL Teach You Marianne

Mencari rahasia



Mencari rahasia

Setelah apa yang terjadi di taman Anne mendapatkan demam, berada di luar ruangan dalam kondisi udara dingin yang cukup lama membuat Anne tumbang. Beruntung Jack bertindak cepat, begitu merasakan ada yang salah dengan kondisi tubuh Anne yang tiba-tiba menggigil, Jack langsung memanggil dokter pribadinya.     

"Minum obat, makan tepat waktu dan istirahat yang cukup. Tiga hal ini yang akan membuat nona Anne cepat sembuh, tidak ada hal lain yang harus terlalu dikhawatirkan Tuan." Dokter Pierre menjawab pertanyaan dari Jack untuk yang kedua kalinya saat akan pulang dengan sabar.     

"Dia benar-benar hanya demam saja kan dok?"     

"Iya Tuan, tapi kalau memang nona Anne belum menunjukkan kemajuan saya akan datang dan memeriksanya lagi,"jawab dokter Pierre.     

Jack menghela nafas panjang mendengar perkataan sang dokter pribadi, ia lalu memerintahkan Erick untuk mengantar sang dokter pulang supaya tak mendapatkan banyak masalah ketika melewati banyak penjagaan saat keluar dari apartemen. Alice yang baru keluar dari kamar Anne setelah mengganti pakaian Anne terlihat mendekati Jack yang masih berdiri di ruang tamu.     

"Saya sudah selesai Tuan,"ucap Alice sopan.     

"Terima kasih Alice,"jawab Jack singkat. "Oh ya bagaimana Anne, apakah panasnya sudah turun?"     

"Sudah jauh lebih baik Tuan, kak Anne sudah tak menggigil lagi. Demamnya juga sudah turun, saat ini ia sedang tertidur pulas. Sepertinya infus yang dipasang oleh dokter Pierre mulai bekerja,"jawab Alice pelan menjelaskan kondisi Anne.     

Jack menghela nafas panjang. "Syukurlah kalau begitu, ya sudah lebih baik kau beristirahat juga. Mungkin sebentar lagi makanan yang aku pesan akan datang."     

Alice menganggukan kepalanya merespon perkataan Jack, ia lalu bergegas menuju ke pantry untuk membuat teh hangat. Menyeka tubuh Anne menggunakannya handuk basah dan menggantikannya pakaian bener-bener menghabiskan banyak energinya, sebenarnya Jack tadi ingin membantu Alice untuk mengurus Anne namun niat baik Jack langsung ditolak mentah-mentah oleh Alice. Alice tahu Anne akan marah besar jika hal itu terjadi, maka dari itu ia melarang Jack membantunya. Alhasil selama hampir tiga puluh menit Alice berjuang seorang diri mengurus Anne yang tak sadarkan diri, sebagai sesama wanita ia ingin menjaga tubuh Anne dari pandangan pria yang belum resmi menjadi suaminya.     

Saat Jack sedang duduk melamun, memikirkan laporan Erick tak lama kemudian pintu apartemen Anne yang baru terbuka dan masuklah Erick bersama dua orang pria yang membawa makanan. Kedua pria itu pun langsung menuju meja makan mengikuti Alice untuk menata makanan, sementara Erick berdiri disamping Jack.     

"Kau yakin kalau nama asli Shopia adalah Selma?"tanya Jack pelan pada Erick.     

"Yakin Tuan, Robert dan Hannah Higgins mengganti nama Shopia saat ia berusia sembilan tahun. Dimana waktu itu adalah awal karir Shopia sebagai pianis dimulai,"jawab Erick serius.     

"Sebenarnya mengganti nama seseorang bukanlah suatu hal yang besar Erick, apalagi untuk seorang artis, penyanyi atau siapapun yang ingin bekerja di industri hiburan. Hal itu adalah sesuatu yang wajar, karena jika mereka merasa nama aslinya tidak menjual mereka akan mengganti dan menggunakan nama baru yang dirasa cukup untuk menarik. Namun aku tetap memintamu untuk menyelidiki alasan kenapa Robert dan Hannah Higgins mengganti nama Shopia, cari tahu apakah ini ada hubungannya dengan Anne atau tidak. Apalagi seperti yang kau katakan sebelumnya bahwa Anne melihat mereka di restoran, perhatikan semua hal. Informasi sekecil apapun itu. Aku ingin kau mendapatkan semua jawaban ini secepatnya supaya aku bisa bertindak dengan cepat, aku tahu betapa gilanya Robert dan Hannah Higgins. Dan untuk kedepannya mungkin aku akan menjauhi Anne sementara waktu supaya keluarga itu tak tahu bahwa Anne adalah wanitaku sekarang, aku tak mau mereka menyakiti Anne. Jadi aku mau kau menyelesaikan semua ini secepatnya,"pinta Jack serius.     

"Siap Tuan, saya akan menyelesaikan semua ini secepatnya. Kalau begitu saya permisi untuk ijin berangkat ke kantor." Erick langsung berpamitan pada Jack untuk segera berangkat kekantor.     

Jack menganggukan kepalanya menjawab perkataan Erick tanpa membuka mulutnya, setelah berkata seperti itu Erick pun langsung berangkat menuju ke kantor untuk menjalankan perintah Jack. Sepeninggal Erick, Jack kemudian masuk kembali ke kamar Anne. Ia berdiri di samping ranjang menatap Anne yang masih belum sadarkan diri dengan tatapan penuh cinta.     

"Rahasia apa lagi yang kau simpan rapat dariku Anne?"     

Tok     

Tok     

"Permisi Tuan, makanan sudah siap." Dari depan pintu Alice berbicara sopan memberitahukan bahwa makanan yang sebelumnya dipesan Jack sudah selesai disajikan di atas meja.     

"Kau makan saja sendiri Alice, aku belum lapar,"jawab Jack singkat.     

Alice menghela nafas panjang, ia kemudian melangkahkan kakinya masuk ke kamar Anne kemudian mencengkram tangan Jack dengan kuat.     

"Jangan menambah pekerjaanku lagi bos, kak Anne belum sembuh jadi anda jangan membuatku bertambah lelah,"ucap Alice datar sambil menarik Jack keluar dari kamar Anne.     

Jack diam, ia tak merespon perkataan sekretaris pribadinya itu. Melihat Anne tiba-tiba sakit membuat harinya benar-benar kacau, seperti anak kecil Jack patuh sekali saat Alice memerintahkannya untuk duduk dan mulai makan makanan yang sudah ada di meja. Jack menikmati makanannya tanpa suara, sementara Alice yang sebenarnya tak begitu lapar hanya minum teh hangatnya saja.     

"Kau hari ini tak usah ke kantor Alice, rawat dan jaga Anne saja. Nanti aku akan meminta orang untuk mengurus semua pekerjaanmu di kantor,"ucap Jack pelan saat sudah selesai menikmati makanannya.     

"Anda serius?"     

"Jackson Patrick Muller tak pernah berbohong Alice, aku ingin kau tetap berada disamping Anne selama beberapa hari kedepan. Tenang saja, gajimu aku naikkan dua kali lipat bulan ini,"jawab Jack datar.     

Brakk     

Alice langsung bangun sambil menggebrak meja saat mendengar gajinya akan dinaikkan dua kali lipat oleh Jack.     

"Siap, saya akan menjalankan perintah anda dengan senang hati Tuan,"pekik Alice dengan keras, kedua matanya berbinar penuh semangat.     

Setelah berkata seperti itu Alice lalu berjalan dengan cepat menuju kamar Anne meninggal Jack seorang diri di meja makan, Alice butuh banyak uang untuk membelikan ibunya sofa dan ranjang baru yang harganya tidak murah. Karena itu ia bersemangat sekali saat Jack ingin menaikkan gajinya dua kali lipat, meskipun gajinya saat ini sudah besar namun tetap saja tawaran dua kali lipat gaji itu sangat menggiurkan.     

Melihat Alice pergi ke kamar Anne, Jack lalu berjalan menuju sofa dimana laptopnya berada. Setelah menyalakan laptopnya Jack kembali fokus pada email yang Erick berikan padanya, email yang berisi laporan tentang keluarga Higgins yang sudah mengganti nama Shopia. Meskipun penggantian nama untuk seseorang itu adalah hal wajar namun entah mengapa Jack merasa ada yang janggal, mengingat sepak terjang Robert dan Hannah Higgins selama ini membuat Jack semakin penasaran. Ia yakin sekali ada hal besar yang suami itu sembunyikan dibalik penggantian nama Shopia.     

"Anne adalah wanitaku, kalau sampai kalian melukainya maka jangan salahkan aku jika aku akan berbuat kasar pada kalian,"ucap Jack dingin tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop yang sedang menampilkan foto keluarga Higgins yang muncul di internet.     

Bersambung     

Note :     

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.     

Hadiah pulsa / ovo/ gopay senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.