I'LL Teach You Marianne

Luka mendalam



Luka mendalam

0Sepanjang jalan menuju hotel Robert dan Hannah Higgins tak bersuara sama sekali, begitu pula dengan Shopia yang terlihat menjadi lebih pendiam dari pada sebelumnya. Bahkan wajahnya pun terlihat sangat pucat dengan keringat yang membasahi keningnya, pasca membaca tulisan tangan yang diberikan oleh pelayan di restoran.      
0

"Gadis miskin itu… itu tak mungkin dia kan? Dia tak mungkin ada di Inggris kan?"     

"Bagaimana bisa gadis itu ada di Inggris sekarang, dia miskin. Tak mungkin dia bisa tinggal di Inggris."     

"Bagaimana kalau dia sampai membocorkan rahasia itu Mom, mau dikemanakan nama baikku?"     

Hannah yang duduk di kursi depan langsung menoleh ke arah kursi belakang menatap putrinya. "Tenang nak, selama Mommy masih hidup Mommy tak akan membiarkan hal itu terjadi. Tak mungkin anak miskin itu bisa mengganggu dirimu, dia sangat tak sepadan denganmu. Kau tenang saja."     

"Tapi catatan itu, hanya gadis miskin itu yang tahu kalau…"     

"Kau jangan khawatir, kalau dia berani macam-macam Daddy akan menolongmu. Kau jangan khawatir sayang, gadis miskin itu tak mungkin berani macam-macam. Dia bukan levelmu, jadi kau tak usah takut."Robert Higgins memotong perkataan Shopia dengan keras.     

Shopia hanya bisa menangis dalam diam mendengar perkataan sang ayah, ia benar-benar takut sekali jika Marianne teman masa kecilnya itu muncul di hadapan semua orang dan membongkar rahasia yang selama ini ia tutup rapat. Karena jika hal itu terjadi maka nama baiknya sebagai pianis akan hancur, mencuri sebuah karya dari orang lain adalah aib yang paling memalukan. Dan Shopia tak mau jika hal itu terjadi, ia tak mau nama baiknya hancur karena hal itu. Apalagi rahasia ini sudah sangat lama sekali ia simpan dengan rapat.      

Melihat putrinya diam Robert dan Hannah pun terlihat menghela nafas panjang, mereka berdua terlihat bingung dan tak tahu harus melakukan apa karena sangat terkejut sekali. Pasalnya suami istri itu mengira kalau gadis miskin yang karyanya sudah mereka curi itu sudah meninggal, apalagi setelah tahu kalau orang suruhan mereka sudah berhasil membuat ayah Marianne meninggal.      

Sesampainya di hotel Shopia langsung masuk kekamar dan menguncinya dari dalam, ia tak memperdulikan perkataan ayah dan ibunya yang ingin berbicara lagi dengannya. Yang Shopia ingin lakukan saat ini adalah bersembunyi sejauh mungkin, rasa takutnya pada Marianne sangat besar. Apalagi saat mengingat pertemuan terakhirnya dengan Marianne puluhan tahun yang lalu.      

"Honey, buka pintunya honey. Mommy ingin bicara denganmu nak." Hannah terus menggedor-gedor pintu kamar Shopia yang terkunci dari dalam.      

"Stop, jangan lanjutkan istriku. Biarkan Shopia tenang, aku yakin dia pasti sangat terkejut sekali saat ini,"ucap Robert pelan mencoba untuk menghentikan tindakan istrinya.      

"Kita tak bisa seperti ini Robert, kau tahu kan Shopia anak kita satu-satunya. Aku tak mau kalau terjadi hal buruk padanya, aku benar-benar takut sekali kalau terjadi hal buruk padanya. Apalagi saat ini ia belum benar-benar sembuh atas apa yang terjadi padanya terakhir kali,"jawab Hannah lirih.      

Robert menghela nafas panjang, ia kemudian memeluk istrinya dengan erat. "Percaya padaku, biarkan Shopia tenang. Sementara itu kita cari jalan keluarnya terlebih dahulu, aku yakin gadis miskin itu pasti sudah mati. Aku yakin yang menulis pesan itu bukanlah dia…"     

"Kalau bukan dia lalu siapa? Bukankah yang tahu tentang lagu itu hanya kau, aku dan Shopia saja!!"Hannah langsung memotong perkataan Robert dengan penuh berapi-api.      

Menyadari istrinya bicara dengan sangat keras Robert lalu menutup mulut istrinya dengan cepat. "Jaga ucapanmu, ingat dinding juga punya telinga Hannah!!!"     

Hannah Higgins langsung mengunci rapat bibirnya saat menyadari kalau sudah melakukan kesalahan yang besar, ia lalu menganggukkan kepalanya perlahan penuh penyesalan. Robert pun bergegas mengajak istrinya masuk kedalam kamar, ia tak mau ada yang mengetahui rahasia masa lalu Shopia. Robert yakin sekali kalau gadis miskin pemilik lagu yang membuat putrinya populer itu sudah meninggal.      

Sementara itu Anne terlihat masih duduk di taman yang ada disampingn mall, kedua kakinya masih sangat lemas untuk melangkah. Ia masih tak percaya kalau baru saja melihat Selma dan kedua orangtuanya yang sombong, dengan memejamkan mata Anne mengingat lagi apa yang orangtua Selma lakukan padanya.      

"Tendangan yang kau berikan masih sangat begitu terasa tuan Robert, bahkan rasa sakit diperutku masih sangat terasa sekali,"ucap Anne lirih, tangannya meraba perutnya yang pernah ditendang oleh Robert Higgins, saat ia berusaha berbicara dengan Selma yang belum berganti nama menjadi Shopia puluhan tahun yang lalu itu.      

Melihat lagi keluarga pencuri lagunya setelah bertahun-tahun Anne kembali hancur, ia sangat sedih sekali saat ini. Anne tak memperdulikan dinginnya udara diluar saat ini, yang ingin ia lakukan adalah bisa bernafas dengan tenang melepaskan semua sesak didadanya saat ini. Anne terus menangis tanpa mengetahui kalau ponselnya terus berdering, panggilan masuk dari Jack tak terdengar sama sekali olehnya. Perlakuan jahat yang ia terima dari keluarga Higgins yang kejam kembali berputar dalam memorinya, seorang anak umur 8 tahun yang tak memiliki kuasa apa-apa harus pasrah saat lagunya diambil dan diakui oleh keluarga kaya yang memanfaatkan dirinya. Belum lagi kekerasan fisik yang juga ia terima waktu itu, Anne terus menangis tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang dihadapannya.      

***     

"Anne, kau dimana? Sudah hampir senja, kenapa kau tak pulang!!"     

"Erick, cepat cari dimana Anne. Aku tak tenang Erick!!!"     

"Oh Tuhan Anne, kau dimana dihari sedingin ini."      

Jack bicara sendiri didalam mobil sambil terus berusaha menelfon Anne yang tak kunjung diangkat, sementara Erick berusaha mencari keberadaan Anne menggunakan sinyal ponsel Anne. Karena sinyal ponsel Anne lemah ia sedikit kesulitan untuk mencarinya, apalagi ditambah dengan cuaca buruk yang membuatnya semakin sulit mencari keberadaan Anne.      

"Got it, nona Anne ada di Westfield London. Meskipun sinyalnya lemah namun aku yakin kalau dia ada ditempat itu,"ucap Erick dengan keras.     

"Tunggu apa lagi!! Cepat kemall itu, Anne tak pernah seperti ini. Ia tak pernah tak mengangkat teleponku, Anne tak mungkin berani menghiraukan aku."      

"Baik Tuan." Erick menjawab dengan cepat perkataan Jack, ia lalu memacu mobil menuju ke Westfield London tempat dimana ia menemukan keberadaan sinyal ponsel Anne.     

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit mobil yang dibawa Erick akhirnya tiba di tempat tujuan, Jack pun langsung melompat turun dari mobil dan masuk kedalam mall untuk mencari keberadaan Anne. Namun karena banyaknya orang di mall akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruang CCTV, ia ingin langsung meminta bantuan pada para pengawas malu untuk mencari keberadaan Anne.      

Jack hampir putus asa karena tak kunjung mendapatkan keberadaan Anne, kedua mata elangnya menatap tajam layar monitor.      

Deg     

"Stop, tolong back. Ke arah taman yang ada banyak kursi itu!!"Jack langsung menjerit dengan keras.      

Tanpa diminta dua kali seorang petugas yang sedang berada di ruang pengawasan langsung melakukan permintaan Jack, ia kembali memutar rekaman yang baru ia putar.      

"Ok, terima kasih atas bantuannya,"ucap Jack dengan keras, ia yakin kalau gadis yang sedang menangis ditaman itu adalah Anne.      

Tanpa berpikir dua kali Jack langsung berlari menuju taman, meskipun senang mengetahui keberadaan Anne namun ia khawatir sekali saat ini. Langkah Jack terhenti saat melihat Anne yang masih tertunduk sambil menutup wajahnya menggunakan tangan.      

Dengan perlahan Jack menggerakkan tangannya ke arah pundak Anne. "Anne…"      

Anne yang sedang larut dalam perasaannya lalu mengangkat wajahnya dengan perlahan saat mendengar suara Jack, bibir pucat Anne bergetar saat melihat Jack. Suaranya tak keluar saat menyebut nama Jack, air matanya pun mengalir lebih deras saat menatap Jack.      

Melihat Anne seperti itu hati Jack hancur, tanpa bicara ia langsung berlutut dan memeluk Anne dengan erat.      

"Jangan bicara, jangan bicara lagi Anne."     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.