I'LL Teach You Marianne

Meminta pekerjaan



Meminta pekerjaan

0"Nona Anne berdiri di depan sebuah restoran mewah, tempat dimana Shopia dan kedua orang tuanya sedang menikmati makan bersama. Saya yakin sekali kalau nona Anne menatap keluarga Nona Shopia, pasalnya dari tempat Nona Anne berdiri hanya ada keluarga itu yang terlihat Tuan." Erick bicara secara sopan mencoba menjelaskan apa yang ia temukan pada Jack.      
0

Jack terdiam mendengar perkataan Erick, ia tahu kalau Erick tak akan bohong namun entah mengapa ia merasa ada yang janggal dari ucapan asistennya itu.      

"Saya akan mencari tahu lebih lanjut ada hubungan apa antara Nona Anne dan keluarga Higgins Tuan,"imbuh Erick dengan cepat mencoba untuk menenangkan Jack.      

"Bagus, ya sudah kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu Erick,"jawab Jack pelan.      

"Siap Tuan."      

Jack lalu menyimpan ponselnya setelah sambungan teleponnya dengan Erick terputus, ia lalu berbalik dan menatap Anne yang sudah tertidur lelap. Dengan perlahan ia duduk kembali di samping Anne, tangannya bergerak perlahan membelai wajah Anne dengan lembut.      

"Rahasia apalagi yang belum aku ketahui darimu Anne,"ucap Jack pelan dengan tatapan penuh kasih. "Bagaimana bisa kau mengenal keluarga itu Anne?"     

Rasa kantuk pun mulai menghampiri Jack, ia lalu merebahkan tubuhnya di samping Anne. Melingkarkan tangannya di atas perut Anne dengan posesif tanpa berganti pakaian ataupun mengganti pakaian Anne, melihat Anne menangis dan akhirnya tertidur di pelukannya tak ayal membuatnya juga ikut mengantuk. Tak lama kemudian suara dengkuran halus dari Jack pun terdengar saat ia mulai berlayar di alam mimpi menyusul Anne.      

Connery Corporation     

Aaron yang hari ini sangat senang karena rencananya untuk mendekati Leonardo Ganke berhasil terlihat masih duduk di ruangannya, menatap layar monitor yang masih menunjukkan beberapa pekerjaan yang belum selesai.      

"Meskipun kau juga bergabung dengan Ganke Inc Production tapi aku yakin Leonardo Ganke pasti akan lebih dulu aku taklukkan,"gumam Aaron pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor.     

"Jangan terburu-buru bos, jangan sampai membuat pria itu curiga pada anda. Yang terpenting saat ini ada sudah mempunyai akses yang lebih mudah untuk mendekati Nona Anne Tuan,"ucap Daniel dengan cepat merespon perkataan Aaron.      

Aaron menoleh ke arah Daniel secara perlahan. "Aku tahu Daniel, kau tak usah khawatir. Yang terpenting saat ini adalah aku bisa menemui Anne dengan lebih mudah."     

"Iya, walau bagaimanapun Leonardo Ganke adalah mantan suami nona Anne dan rasanya sangat tidak mungkin sekali kalau pria itu sudah benar-benar melupakan Nona Anne. Jadi anda harus sangat berhati-hati sekali bos,"imbuh Daniel kembali.     

Aaron menganggukan kepalanya perlahan sambil tersenyum, setelah itu ia pun bangun dari kursinya dan berjalan mendekati Daniel dengan membawa sebuah foto yang baru ia ambil dari balik laci.      

"Marissa dan Kimberly Henderson, dua wanita ini sepertinya mulai mengincarku Daniel. Urus kedua wanita ini, meskipun yang menjadi umpan adalah adiknya yang bernama Kimberly tapi aku yakin sekali kalau semua ini pasti ide Marissa Henderson yang mata duitan itu. Aku mau kau menjauhkan mereka dariku, aku tak mau ada yang mengusikku disaat aku berusaha untuk mendapatkan Anne."      

Daniel menyipitkan matanya, ia lalu meraih foto yang baru saja diberikan oleh Aaron. "Cih kedua wanita ini lagi, mereka benar-benar tak pernah berhenti mencari pria kaya. Anda tak usah khawatir Tuan, kedua wanita ini akan menjadi tanggung jawabku."     

"Aku percaya padamu, ya sudah kalau begitu sekarang kau ikut aku ikut aku ke sebuah tempat. Kita harus merayakan hari bahagia ini Daniel,"ucap Aaron pelan sambil meremas pundak Daniel dengan cukup kuat.      

Daniel pun menganggukan kepalanya, ia lalu bangun dari kursinya dan berjalan mengikuti Aaron yang sudah keluar dari ruangannya terlebih dahulu. Langkah Aaron dan Daniel langsung terhenti di lobby saat melihat Marissa dan Kimberly Henderson yang baru saja selesai berbicara dengan seorang resepsionis.      

"Tuan Connery!!!"pekik Marissa dengan keras.      

"Tuan…"     

"Tenang Daniel, aku bisa menghadapi mereka." Aaron langsung memotong perkataan Daniel dengan cepat.     

Marissa pun langsung berjalan dengan cepat menuju tempat Aaron berdiri sambil mencengkram tangan Kimberly sang adik yang terlihat kesulitan saat berjalan, Daniel yang sudah mendengar nama besar Henderson bersaudara itu terlihat tak bersahabat menyambut kedatangan kedua gadis yang terkenal sebagai wanita pengejar laki-laki kaya itu. Daniel yakin sekali kalau kedua kakak beradik itu sedang menargetkan sahabat sekaligus bosnya itu.      

"Aku kira kami tak akan bisa bertemu dengan anda Tuan,"ucap Marissa pelan.     

"Kan aku sudah bilang kak, tuan Connery sibuk. Lebih baik kita jangan menganggunya saat ini."Kimberly langsung menyahut perkataan Marissa dengan cepat. "Tuan Connery pasti banyak pekerjaan."     

"Iya, tapi kita datang kemari bukan tanpa sebab Kim. Tuan Connery harus tahu…"     

"Tahu apa?" Daniel memotong perkataan Marissa dengan cepat, ia sudah tak tahan dengan kedua wanita itu.      

Marissa menoleh ke arah Daniel, ia kemudian menarik nafas panjang dan mulai bercerita atas apa yang terjadi pada Kimberly kemarin di sebuah pusat perbelanjaan. Marissa bercerita dengan nada yang dibuat sedih sambil sesekali menepuk pundak Kimberly yang tengah menunduk.     

"Sebenarnya saya malu mengatakan ini semua, namun saya tak ada pilihan lagi selain datang ke tempat ini mencari tuan Connery,"ucap Marissa pelan mengakhiri penjelasannya, kedua matanya pun terlihat memerah saat bicara.      

"Kalau memang nona Kimberly terluka anda bida membawanya ke dokter nona, untuk apa anda membawa adik anda ke kantor kami?"tanya Daniel ketus.      

"Perusahaan ayah kami bangkrut dan baru saja diakuisisi oleh orang lain, jadi kami tak memiliki kuasa untuk bebas ke rumah sakit semau kami seperti dulu tuan. Dan jujur saja saat ini kami hikss...kami tak punya apa-apa, kemarin saat kami ke supermarket juga sebenarnya karena ingin membeli makanan untuk persediaan di apartemen selama satu minggu kedepan namun ternyata takdir Tuhan berkata lain," jawab Marissa dengan berlinang air mata.      

Kimberly yang sedang berdiri di samping kakaknya pun terlihat menundukkan wajahnya tanpa mengeluarkan suara apapun, Aaron yang tak percaya dengan perkataan Marissa lalu melihat ke arah kaki Kimberly yang kini terbalut kain kasa.      

"Kalau memang begitu, lebih baik anda ke rumah sakit Nona. Untuk semua biaya rumah sakit Nona Kimberly akan saya tanggung, walau bagaimanapun ini adalah kesalahan saya dan…"     

"Aku tak butuh perawatan mahal dirumah sakit Tuan, aku akan sembuh tanpa harus mendapatkan perawatan dirumah sakit. Yang aku butuhkan adalah pekerjaan, berikan aku pekerjaan Tuan. Aku perlu bekerja untuk menyambung hidup." Kimberly tiba-tiba memotong perkataan Aaron dengan cepat tanpa mengangkat wajahnya.      

"Pekerjaan?"     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak     

*Maaf telat update kakak-kakak, Thor sedang berduka. Nenek Thor meninggal dan saat ini masih di kampung, sinyal agak sulit. Tapi Thor janji akan usahakan untuk tetap update.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.