I'LL Teach You Marianne

Rencana pembalasan Edmund



Rencana pembalasan Edmund

0Bandar Udara Internasional Zurich, Swiss     
0

Sebuah pesawat jet pribadi warna hitam dengan logo huruf M besar terlihat mendarat di bandar udara internasional Zurich yang merupakan bandara terbesar di Swiss, setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 40 menit akhirnya rombongan anak buah Jack yang mengantar keluarga Higgins tiba.      

"Anda masih bisa menempati rumah yang sekarang masih ada tempati Tuan Higgins, akan tetapi dalam waktu lima hari dari sekarang rumah itu harus dikosongkan,"ucap salah seorang bodyguard Jack pada Robert, ia menyampaikan pesan dari Erick.      

"A-apa maksudnya? Rumah itu adalah milik putriku, ia mendapatkan rumah itu sebagai hadiah pertunangannya dengan…"     

"Akan tetapi pertunangan itu sudah batal, Tuanku sudah tak bertunangan lagi dengan putri anda sejak beberapa tahun yang lalu. Jadi secara otomatis rumah itu ditarik lagi oleh perusahaan, rumah itu baru akan menjadi milik nona Shopia Higgins saat ia resmi menjadi Nyonya Muller. Tapi kenyataannya adalah saat ini Tuan Jack dan nona Shopia sudah berpisah jadi secara otomatis rumah itu kembali menjadi milik Muller Finance Internasional."Bodyguard itu kembali memotong perkataan Robert dengan cepat.      

Robert Higgins benar-benar sangat terkejut mendengar perkataan salah satu bodyguard Jack itu, ia tak menyangka kalau rumah yang selama ini ia tempati akan diminta oleh Jack kembali. Padahal ia mengira kalau rumah itu sudah menjadi milik putrinya, pasalnya saat dulu Shopia bertunangan dengan Jack nyonya Catriona Muller memberikan rumah yang mereka tempati saat ini sebagai hadiah. Karena itu ia sangat terkejut saat ini ketika mengetahui harus meninggalkan rumah mewah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun itu.      

Karena tugasnya sudah selesai beberapa orang bodyguard Jack pun pergi meninggalkannya keluarga Higgins untuk beristirahat, sebelum besok harus kembali lagi ke London seperti perintah sang tuan. Saat sedang dilanda kebingungan tiba-tiba Robert Higgins dikejutkan dengan kedatangan seorang pria yang pernah menjalin asmara dengan putri semata wayangnya, pria itu adalah Edmund. Sang sepupu jauh dari Jack yang sudah di depak dari silsilah keluarga Muller karena Jack membongkar rahasianya yang tak ada hubungan apapun dengan keluarga Muller.      

"Tenang, jangan menangis lagi. Ada aku Shopia,"ucap Edmund pelan pada Shopia yang sedang ia peluk.      

"Karirku hancur Edmund, aku sudah hancur huhuhuhu…"     

"Ssttt ...jangan bicara yang tidak-tidak. Lebih baik ikut aku pulang, kita bicarakan semuanya dirumah." Edmund langsung memotong perkataan Shopia dengan cepat.      

Shopia menganggukan kepalanya penuh semangat mendengar perkataan Edmund, ia kemudian berjalan bersama Edmund menuju mobil mewah Edmund yang sudah terparkir di depan lobby bandara. Robert dan Hannah Higgins pun akhirnya mengikuti langkah putrinya bersama pria yang tak mereka sukai itu karena dianggap tak sekaya Jack, namun kali ini mereka tak punya pilihan lain lagi selain mengikuti Edmund pulang. Pasalnya nama mereka benar-benar jelek sekali saat ini, tadi ketika baru saja turun dari pesawat ada beberapa orang yang mengenali Shopia dan langsung mengumpatnya dengan berbagai kalimat kasar. Karena itulah saat ini Robert dan Hannah Higgins pasrah mencari perlindungan dari Edmund.      

Setelah berkendara cukup lama iring-iringan mobil Edmund akhirnya tiba di rumah besar Edmund yang tentu saja ia dapatkan karena mengkorupsi beberapa proyek yang Jack berikan padanya, namun Edmund mengatakan kalau rumah yang ia tempati saat ini adalah rumah hasil kerja kerasnya yang tak ada hubungannya dengan Muller Finance Internasional atau Jack. Melihat mobil anaknya datang, Jhonny yang berada di balkon langsung turun menyambut kedatangan tamunya.      

"Robert Higgins." Jhonny langsung menyapa Robert dengan cukup keras saat sedang menuruni tangga.     

"Jhonny,"desis Robert lirih.     

Jhonny pun berjalan menuju Robert yang tubuhnya penuh luka memar, ia langsung memeluk pria itu dengan erat. Meskipun tubuhnya penuh luka namun Robert masih bisa membalas pelukan Jhonny.      

"It's ok, ada kami yang akan membantumu membalas dendam Robert. Kau tenang saja,"bisik Jhonny pelan saat masih memeluk Robert.     

"I-iya, aku percaya padamu Jhonny,"jawab Robert terbata.      

Tak lama kemudian Jhonny pun melaporkan pelukannya dari Robert karena mencium bau darah dari tubuh Robert dan benar saja luka Robert kembali terbuka karena pelukan Jhonny yang kuat, mereka pun bergegas membawa Robert kedalam kamar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara itu Shopia saat ini sudah ada di kamar Edmund,  Edmund sengaja mengajak Shopia ke kamarnya karena ia rindu pada wanita cantik itu. Sebagai pria yang mendapatkan kesucian Shopia beberapa tahun yang lalu, Edmund belum bisa melupakan Shopia. Ia bahkan masih memiliki perasaan yang sama pada gadis bertubuh seksi itu.       

"Edmund no, jangan lakukan itu,"tolak Shopia langsung saat Edmund akan memeluknya.     

"Aku hanya ingin memelukmu saja Shopia,"jawab Edmund jujur.     

"Aku masih shock atas apa yang baru saja terjadi, berikan waktu padaku untuk mencerna semua ini. Aku tak percaya karir yang aku bangun bertahun-tahun hancur begitu saja, aku benar-benar sangat sedih saat ini Edmund. Jadi tolong berikan waktu untukku sendirian,"ucap Shopia lirih menahan tangis.      

Edmund terdiam, ia tersenyum mendengar perkataan Shopia. Tanpa ragu ia lalu memeluk Shopia kembali dengan erat meskipun Shopia kembali menolaknya, namun karena tenaganya lebih besar dari Shopia akhirnya ia pun berhasil memeluk wanita cantik yang ia rindukan itu.      

"Kau tenang saja, aku akan membantumu mengembalikan semua yang kau miliki. Aku bisa membuat semuanya kembali normal, kau jangan takut. Kau masih memiliki aku Shopia,"ucap Edmund pelan.     

Deg, kedua mata Shopia membulat sempurna. Ia lalu berontak, berusaha melepaskan diri dari pelukan Edmund.      

"A-apa maksudnya kau bisa mengembalikan semua yang aku miliki Edmund?"tanya Shopia tergagap.      

Edmund menggerakkannya tangannya ke arah wajah sembab Shopia, ia menyeka tetesan air mata yang tersisa di sekitar pelupuk mata Shopia dengan lembut.      

"Semuanya, mulai dari nama baikmu sebagai seorang pianis dan kepopularitasanmu," jawab Edmund penuh percaya diri.      

Shopia yang gak mengerti dengan maksud Edmund terlihat bingung, ia tak mengerti dengan arah pembangunan Edmund.      

"Bagaimana caranya?"tanya Shopia tanpa sadar, kedua matanya berbinar penuh harap.      

"Dengan cara yang sama seperti yang kau lakukan tadi, membuat pernyataan secara langsung didepan semua orang,"jawab Edmund penuh semangat.     

Wajah Shopia pun langsung memucat, ia sangat terkejut saat mendengar rencana Edmund. Pasalnya ia masih sangat shock dengan apa yang baru ia lakukan beberapa jam yang lalu di rumah Jack dan kini ia tak mungkin bisa melakukan hal yang sama, meskipun hanya berbicara di akun media sosialnya secara langsung. Namun beban yang harus ia tanggung sangat berat dan Shopia tak mau melakukan hal itu lagi.      

"Aku tahu kau melakukan pernyataan Itu pasti di bawah tekanan seorang Jackson Patrick Muller bukan? Karena itulah kita menggunakan cara yang sama untuk membalik keadaan, aku akan membuatmu menjadi seorang yang tak bersalah dalam masalah ini. Tentu saja kau harus membantuku dalam hal ini dan peran kedua orang tuamu sangat penting disini, karena itulah kau harus yakin padaku sekarang Shopia,"ucap Edmund lembut.      

"Aku tak mengerti Edmund, memangnya apa yang harus Mommy dan Daddy ku lakukan sekarang?"     

Edmund tersenyum, ia kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Shopia dan mengatakan semua rencana yang akan ia lakukan saat ini secara detail. Saat Edmund bicara secercah harapan terlihat jelas dikedua mata Shopia, senyumnya pun kini sudah terlihat.      

"Kau mengerti?"tanya Edmund pelan saat sudah selesai bicara.     

Shopia menatap Edmund dengan tatapan hangat. "Aku mengerti Edmund, aku percaya padamu,"jawabnya pelan.     

"Good girl, aku siapkan semuanya sekarang."      

Shopia mengangguk merespon perkataan Edmund, tak lama kemudian Edmund pun pergi dari kamarnya untuk menyiapkan semua rencananya.      

"Kau tak bisa menyingkirkan aku semudah itu Jacky, aku akan datang lagi padamu dan menyingkirkan gadis miskin itu. Kau bukan sainganku Marianne, kau boleh tertawa sekarang karena semua orang menghujatku. Tapi lihat saja setelah apa yang akan dilakukan Edmund sesaat lagi semua orang pasti akan bersimpati padaku,"ucap Shopia penuh keyakinan, kedua matanya berkilat menunjukkan kemarahan yang besar pada Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.