I'LL Teach You Marianne

Cincin



Cincin

0Dengan kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga Muller, rencana yang dibuat oleh Edmund dan Robert Higgins akhirnya sia-sia saja. Pasalnya semua media elektronik dan media cetak yang memuat berita pernyataan Robert dan Hannah Higgins tentang lagu Symphony Of Life yang diklaim milik Shopia sudah menurunkan semua artikel yang sebelumnya mereka rilis, bahkan beberapa media elektronik membuat pengumuman secara jelas bahwa mereka telah membuat sebuah kesalahan besar karena mendukung seorang pencuri karya dari pencipta aslinya dan mengambil banyak keuntungan dari itu. Meskipun Robert Higgins mengatakan kalau peristiwa itu terjadi saat Shopia masih kecil yang tak tahu apa-apa, namun tetap saja mereka mengatakan bahwa apapun yang dilakukan oleh Shopia dan keluarganya itu adalah sebuah kesalahan besar yang tak dapat di tolerir. Apalagi perbuatan itu sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu dimana seharusnya jika memang Shopia ingin meminta maaf seharusnya ia bisa melakukannya sejak awal, karena itulah para pengamat lagu dan pencipta lagu lainnya mendukung sebuah organisasi untuk memblok Shopia Higgins untuk bisa tampil dan berkarya lagi.      
0

Di ruang kerjanya Edmund tak bisa berbuat apa-apa saat melihat semua serangan datang lagi pada Shopia dan kedua orangtuanya, ia tak bisa berbuat apa-apa karena apa aksesnya untuk keluar dan muncul di ruang publik sangatlah kecil. Apalagi ia bukanlah bagian dari keluarga Higgins dan seandainya ia memaksakan diri untuk keluar maka citranya yang baru saja ia bangun kembali itu akan hancur lebur.      

"Bagaimana ini nak?"Jhonny bertanya pada anaknya pelan, kedua matanya masih menatap layar tv yang menampilkan para pengunjuk rasa yang menuntut label musik tempat Shopia bernaung untuk memboikot Shopia.      

"Aku tak bisa berbuat apa-apa dad, semua yang kita lakukan kemarin sia-sia. Aku yakin pasti ada orang besar yang menyetir semua ini, tak mungkin orang biasa bisa mempengaruhi banyak media massa untuk menarik beritanya lagi seperti itu,"ucap Edmund datar, ia terlihat sangat marah sekali saat ini. Edmund merasa jengkel karena rencana yang ia baru susun sudah hancur berantakan sebelum dilaksanakan.     

Jhonny menghela nafas panjang. "Entah mengapa aku menduga kalau orang dibalik semua ini adalah Jack, hanya dia yang mampu melakukan semua ini nak. Kau tahu kan betapa besar pengaruhnya pada media-media massa seperti itu."      

Edmund menganggukan kepalanya merespon perkataan sang ayah, tangannya terkepal menunjukkan betapa marahnya ia saat ini. "Aku rasa pun begitu, hanya si bajingan itu saja yang mampu mengatur pemimpin media massa dan media cetak di negeri ini."      

"Tenang nak, jangan terbawa emosi. Aku yakin Jack pasti akan senang jika kau tiba-tiba muncul ke permukaan untuk membela Shopia, kita jangan terpancing oleh umpan yang ia pasang saat ini. Yang terpenting adalah kita mengamankan diri terlebih dahulu sambil mencari jalan keluar lain, lagipula sebenarnya gadis itu tak penting nak. Apakah tak lebih baik kau mengabaikan dia saja? Masih banyak wanita lain yang jauh lebih cantik dari gadis itu, apalagi dia adalah mantan tunangan Jack. Apa kau tak masalah berhubungan dengan mantan tunangan pria yang sudah membuat kita kehilangan segalanya ini?"     

Rahang Edmund mengeras, giginya bahkan terdengar jelas saat saling beradu. "Namanya Shopia dad, bukan gadis itu. Lagipula kenapa memangnya kalau dia mantan tunangan Jack? Toh aku adalah pria yang berhasil mendapatkan kesuciannya dan aku yakin si brengsek Jackson itu pasti akan sangat marah jika tahu hal itu."     

"Kau dan dia…"     

"Ya dad, aku dan Shopia saling mencintai. Dan aku bersumpah akan membantunya mendapatkan popularitasnya lagi." Edmund langsung memotong perkataan sang ayah dengan cepat..     

Setelah berkata seperti itu Edmund lalu bangun dari kursinya dan langsung berjalan pergi meninggalkan sang ayah yang masih berada diruang kerjanya, dan tanpa sepengetahuan Edmund dan Jhonny rupanya dibalik pintu Shopia mendengar semua percakapan ayah dan anak itu. Awalnya Shopia sangat marah saat mengetahui rencananya gagal, namun setelah tahu Edmund ternyata sangat mencintainya kini semangatnya kembali membara.      

Dengan senyum tersungging Shopia lalu pergi meninggalkan ruang kerja Edmund, ia tak mau ayah Edmund mengetahui keberadaannya. Shopia ingin memberitahukan apa yang baru saja ia dengar pada ayah dan ibunya yang masih beristirahat dilantai dua, ia kini punya pegangan lain yang bisa digunakan untuk mencapai tujuannya menghancurkan Jack dan Anne. Kebenciannya pada Anne makin memuncak saat ini, apalagi setelah tahu kalau kalau Jack ternyata punya hubungan dengan Anne.      

"Kalau aku tak bisa menjadi Nyonya Muller, maka siapapun tak akan bisa mengisi posisi itu. Hanya akulah yang pantas dan aku tak akan berhenti menyerah sebelum aku berhasil duduk di tempat itu,"ucap Shopia dalam hati penuh tekad, meskipun Jack sudah menolaknya namun ia belum mau berhenti untuk mendapatkan Jack.      

****     

Muller Finance Internasional, London     

Jack tersenyum saat melihat hasil kerja anak buahnya di Swiss, ia senang karena apa yang dilakukan Shopia dan kedua orangtuanya berujung tanpa hasil.      

"Sudah dapat dipastikan bahwa setelah ini karir Nona Shopia akan berhenti Tuan." Erick melaporkan kembali hasil kerjanya pada Jack yang duduk di sofa.     

"Good, aku ingin kau terus mengawal ini semua Erick. Ingat aku tak mau memberikan sedikitpun celah padanya,"pinta Jack penuh intimidasi yang tak berharap akan mendapatkan penolakan      

"Baik Tuan, saya mengerti," jawab Erick sopan.     

Setelah melaporkan hasil kerjanya Erick pun undur diri, ia masih harus melakukan pekerjaan yang lain. Pekerjaan utama sebagai wakil Jack di Muller Finance Internasional yang ada di London ini mengharuskannya pintar membagi waktu antara mengurus urusan pribadi Jack dan urusan kantor, namun demikian seorang Erick tak pernah mengeluh. Ia dengan senang hati melayani semua kepentingan Jack.      

Sepeninggal Erick sang tangan kanan kepercayaan Jack tiba-tiba merasa kesepian, ia rindu pada Anne yang hari ini sudah bekerja kembali. Jack awalnya menolak permintaan Anne untuk bekerja, namun karena Anne terus memaksa dan memberikan banyak alasan akhirnya Jack tak bisa bertahan. Ia pun memberikan izin pada Anne untuk bekerja lagi di kantor Leonardo Ganke yang sangat ia benci, seorang pria yang sudah membuat Anne sulit percaya pada lelaki lain. Cinta pertama yang hadir dalam hidup Anne sekaligus orang pertama yang menorehkan luka di dalam hati Anne, karena itulah Jack sangat membenci Leon. Karena secara tidak langsung Anne lebih mengingat Leon dibanding dirinya dan Jack sadar akan hal itu.      

Tanpa menunggu lama Jack lalu menghubungi Anne, ia menelpon Anne dengan penuh semangat berharap wajah Anne segera muncul di layar ponselnya. Akan tetapi harapan Jack hanya tinggal harapan, pasalnya Anne malah menolak panggilannya dengan mengirimkan pesan otomatis yang mengatakan kalau ia sedang meeting saat ini bersama asisten Leon yang baru. Membaca pesan itu Jack awalnya ingin marah, namun setelah ia berpikir panjang akhirnya Jack mencoba berdamai dengan dirinya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya, mencoba untuk menghilangkan kerinduannya pada Anne dari dalam otaknya. Dan pada saat Jack sedang melihat-lihat beberapa file di tablet miliknya yang sedang ia pegang, tiba-tiba Jack melihat sebuah foto dirinya dan Anne yang diambil secara tak sengaja oleh kamera cctv di rumahnya yang memang sengaja ia atur untuk menangkap momen-momen tertentu saat sedang bersama Anne. Kedua mata elang Jack menangkap suatu hal yang mengusik kesabarannya, saat ini Jack sedang menatap foto Anne yang sedang berada ditangga dengan membawa gelas dan dijari manisnya tak terpasang cincin sama sekali. Cincin yang ia pasangkan pada hari manis Anne di Naze tower.      

      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.