I'LL Teach You Marianne

St Mary's Hospital



St Mary's Hospital

0Leon terlihat marah saat melihat cctv, dalam rekaman cctv itu terlihat jelas Anne pergi begitu saja tanpa berbicara dengan siapapun.     
0

"Apa sering ia pergi tanpa keterangan seperti ini?"tanya Leon dingin pada staf HR yang ia panggil untuk ikut melihat rekaman cctv saat mencari Anne.     

"Tidak Tuan saya baru melihatnya melakukan ini, padahal yang saya tahu Nona Anne adalah seorang pekerja yang sangat disiplin dan rajin. Saya benar-benar tidak menyangka kalau ia bisa melakukan hal seperti ini,"jawab Pricilia sang staff HR jujur.     

Brak      

"Cari tahu dia dimana, perintahkan dia untuk kembali ke kantor. Dia tak bisa berbuat seenaknya seperti itu, kantor ini punya aturan dan setiap orang harus mematuhi setiap peraturan yang dibuat." Rahang Leon mengeras saat berbicara.     

Dengan wajah pucat Pricilia mengiyakan perintah CEO nya itu, tak lama kemudian ia pun pergi dari ruangan Leon untuk melakukan perintah yang baru ia terima. Aaron dan Daniel yang belum selesai meeting dengan Leon bisa mendengar semua perkataan Leon dengan stafnya, ia bahkan saat ini sedang berusaha menghubungi Anne untuk yang kesekian kalinya. Namun tak juga diangkat oleh Anne, meskipun ia berusaha tenang namun hatinya juga sangat gelisah dan Daniel menyadari itu.      

"Tenang, aku akan membantumu melacak keberadaannya,"bisik Daniel tiba-tiba.     

Aaron yang sejak tadi fokus pada ponselnya pun langsung menoleh ke arah Daniel dengan mata yang langsung berbinar.     

"Do it right now Daniel!!!"     

"Yes, sir!!"     

Setelah menjawab perkataan Aaron dengan cepat, Daniel kemudian mengeluarkan laptopnya kembali dan mulai melacak keberadaan Anne melalui satelit. Ia mencari Anne dengan melacak keberadaan sinyal ponsel Anne, namun karena daya baterai ponsel Anne saat ini sangat ia lemah karena terus menerus menerima telepon dari staf HR Ganke Inc Production akhirnya Daniel agak mengalami sedikit kesulitan. Dan akhirnya sinyal ponsel Anne benar-benar hilang dari jangkauan Daniel.      

"Bagaimana Daniel?"tanya Aaron penasaran.     

"Fail bos, sepertinya ponsel Nona Anne mati,"jawab Daniel dengan cepat.     

Aaron memejamkan kedua matanya secara spontan untuk menutupi kekecewaan yang teramat sangat, namun tiba-tiba ia kembali membuka kedua matanya kembali.      

"Taksi, cepat cari taksi yang digunakan Anne pergi. Dari taksi itu kita bisa tahu Daniel!"ucap Aaron cukup keras karena terlalu girang.     

"Akhhh kenapa aku tak memikirkan hal itu!!!"pekik Daniel kaget.     

"Come on Daniel, cari keberadaan Anne melalui taksi. Lihat melalui cctv kantor ini, aku yakin taksi yang membawa Anne pergi pasti terekam jelas."     

Daniel pun kembali sibuk dengan laptopnya, ia berusaha meretas cctv perusahaan Leon untuk mencari tahu dimana Anne berada saat ini. Sementara itu di ruangannya Leon masih berusaha menenangkan diri, emosi benar-benar menguasai dirinya saat ini. Beruntung ada Wayne yang sedang berusaha mencari tahu dimana Anne, karena laptop yang ia pasang program ilegal tak dibawa oleh Anne pergi Wayne sedikit kesulitan. Namun ia tak kehabisan akal, dengan menggunakan teknologi tinggi yang ia kuasai Wayne berupaya mencari keberadaan Anne menggunakan pemindai wajah dengan bantuan cctv yang terpasang di jalanan London. Ia berharap akan menemukan keberadaan Anne dengan cepat menggunakan cara itu, begitu pula dengan Daniel. Ia masih berupaya menembus sistem keamanan cctv Ganke Inc Production, untuk mencari taksi yang Anne pakai. Kedua orang itu berupa melakukan tugas yang diberikan sang tuan dengan baik yang sama-sama sedang mencari satu wanita yang sama, yang membedakan adalah Leon ingin tahu keberadaan Anne karena dipenuhi amarah dan berbagai tuduhan tak beralasan pada Anne. Sementara Aaron sangat khawatir pada Anne, melihat betapa pucat dan cemasnya wajah Anne saat pergi tadi ia merasa ada hal buruk yang sedang menimpa Anne. Karena itulah Aaron berusaha untuk mencari keberadaan Anne agar bisa langsung mendatanginya, pernah berpikir yang tidak-tidak pada Anne sebelumnya membuat Aaron tak mau mengulangi hal yang sama. Ia ingin memperbaiki semuanya dan memulai hubungan baru dengan Anne dari awal, tanpa melihat status Anne yang saat ini.     

Sementara itu di St Mary's Hospital operasi Paul berjalan lancar, luka tusuk di perutnya berhasil ditangani dengan baik oleh dokter. Meskipun masih berada di ruang IGD namun Paul sudah bisa dijenguk.     

"Beruntung pria ini langsung cepat dibawa ke rumah sakit, entah apa yang akan terjadi kalau ia terlambat dibawa ke tempat ini,"ucap seorang dokter wanita yang menolong Paul dengan lembut pada Anne.     

"Ta-tapi tadi anda mengatakan kalau luka tusuknya tak mengenai organ vital dan tak terlalu dalam dok, tapi sekarang kenapa anda bicara seperti itu?"tanya Anne tergagap, ia tak percaya akan mendengar kalimat seperti itu dari dokter paruh usia yang ada di hadapannya saat ini.      

"Memang lukanya tidak terlalu dalam dan tidak mengenai organ vital, akan tetapi pasien ini bisa kehabisan darah karena luka di perutnya yang cukup lebar yang bisa membuatnya kehabisan darah. Beruntungnya nona ini segera membawanya kerumah sakit, karena jika telat sedikit saja kami akan mengalami masalah besar. Pasalnya darah dari pasien termasuk jenis darah langka dan stok di rumah sakit kami sangat terbatas,"jawab sang dokter ramah kembali menjelaskan pada Anne mengenai kondisi Paul yang sebenarnya.     

"Thank you God, aku senang mendengarnya. Sekali terima kasih dok atas bantuannya." Anne dengan tulus kembali mengucapkan terima kasih pada dokter yang sudah menolong Paul.     

"Tak perlu berterima kasih Nona, ini sudah bagian dari pekerjaan saya. Ya sudah kalau begitu saya permisi dan satu lagi saat ini pasien masih tidur karena pengaruh infus jadi anda tak usah khawatir, beritahukan pada kekasih pasien itu yang sejak tadi tak berhenti menangis itu,"ucap sang dokter lembut sambil tersenyum ramah.     

Anne melebarkan senyumnya. "Tentu dok, saya akan memberitahukan teman saya itu."      

Dokter ramah itu pun pergi setelah berbicara dengan Anne, ia harus melanjutkan pekerjaannya yang lain. Anne pun masuk kembali ke ruang IGD dan langsung terduduk lemas disamping Linda yang tak melepaskan tangan Paul sama sekali.     

"Aku kira aku akan kehilangan Paul hikss...aku hampir gila tadi Anne,"ucap Linda lirih, air matanya masih mengalir deras membasahi wajahnya.     

"Jangan bicara yang tidak-tidak, ingat Linda ucapan adalah doa. Kau tak mau kan apa yang terucap dari bibirmu didengar Tuhan?"jawab Anne ketus.     

"Huaaa tentu saja tidak Anne!!!"     

Linda kembali menangis dengan cukup keras dan membuat Anne tersenyum, Anne tak mau mengganggu Linda. Ia tahu kalau sahabatnya itu pasti masih sangat shock saat ini, karenanya Anne memilih untuk menenangkan dirinya. Melihat Linda terus menangis membuatnya ikut stress.      

Karena Paul sudah diperbolehkan pulang setelah sadar Anne memutuskan untuk membayar biaya perawatannya, ia tak mungkin membiarkan Linda yang membayar. Anne tak mau membuat Linda bertambah banyak pikiran dan karena Anne tak membawa uang cash cukup banyak ia akhirnya membayar menggunakan kartu debit yang membuat transaksinya terbaca oleh Jack secara langsung, Jack sengaja menautkan pemberitahuan penggunaan uang Anne langsung ke ponselnya tanpa sepengetahuan Anne.      

Setelah melakukan pembayaran Paul pun sudah bangun, ia sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik dan berniat untuk langsung pulang apalagi setelah tahu biaya rumah sakit dibayar Anne. Ia tak mau merepotkan Anne terlalu banyak, meskipun Anne melarangnya untuk pulang terlebih dahulu.      

Akhirnya Anne tak bisa berbuat apa-apa karena Paul dan Linda tetap bersikeras untuk pulang, setelah mengurus sisa administrasi yang harus diselesaikan Anne lalu mengajak Paul dan Linda untuk pergi dari St Mary's Hospital menuju apartemen Linda menggunakan taksi kembali. Dan pada saat taxi yang dipakai oleh Anne dan teman-temannya itu keluar dari area rumah sakit, sebuah mobil nampak masuk ke dalam area St Mary's Hospital. Yang mana ternyata mobil itu adalah mobil Aaron yang dikendarai Daniel, rupanya Daniel berhasil menemukan keberadaan Anne melalui pelacakan taksi yang dipakai oleh Anne sebelumnya untuk pergi ke rumah sakit itu. Namun mereka tak bisa bertemu, karena Anne sudah keluar dari rumah sakit bersama Linda dan Paul yang sebelumnya bersisipan jalan dengannya di depan halaman rumah sakit.     

Brakk     

"St Mary's Hospital, apa yang dilakukan Anne ditempat itu!!!! Cepat cari tahu Erick."      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.