I'LL Teach You Marianne

Hari terakhir 2



Hari terakhir 2

0Begitu sampai di lantai tujuan Anne langsung keluar dan berjalan menuju ruangannya tanpa mampir ke pantry untuk mengisi air minum seperti biasanya, ia sudah membawa air minum yang berada di dalam tasnya. Setelah melihat Anne pergi Steffi berjalan dengan cepat menuju ruangan Leon suaminya, meskipun gagal mendapatkan alamat tinggal Anne namun ia berhasil mendapatkan sesuatu yang lebih besar. Dengan terburu-buru Steffi masuk ke dalam ruangan kerja sang suami, meskipun ia sudah mendapat larangan dari Leon untuk datang ke kantor selama-lamanya namun Steffi tak mempedulikan ancaman dari Leon itu. Steffi ingin membuat Anne hancur kali ini, maka dari itu ia melanggar aturan Leon. Steffi tak mau hasil kerjanya selama beberapa minggu terakhir ini sia-sia, hasil pengintaian nya selama beberapa hari terakhir ini harus segera dilihat oleh Leon.      
0

Ketika Steffi masuk, ruang kerja Leon masih kosong. Hanya ponsel, dompet dan laptop saja yang berada di atas meja. Karena memang saat ini Leon sedang meeting bersama Wayne Scott di ruangan editor untuk memeriksa hasil kerja para editor kemarin, namun hal itu justru membuat Steffi senang. Karena dengan itu untuk ia bisa lebih maksimal menyiapkan segala sesuatunya, termasuk menyalakan laptopnya untuk memutar sebuah video yang menarik.     

"Jadi kalau tak ada halangan jadwal rilisnya bisa sesuai dengan target yang anda sudah tetapkan Tuan,"ucap Wayne serius saat sedang membuka pintu ruangan untuk Leon yang sedang sibuk membaca kertas laporan dari para editor.     

"Good, aku suka. Pastikan jangan sampai ada miss ataupun …."     

"Surprise." Tanpa rasa takut Steffi langsung berdiri dengan merentangkan kedua tangannya menyambut Leon yang baru masuk.      

Wayne yang tak menyadari keberadaan Steffi nampak sangat terkejut, begitu pula dengan Leon yang sampai menjatuhkan kertas di tangannya. Kedua matanya memerah menunjukkan kalau ia sangat marah saat ini.      

"Steffi!! Apa yang kau lakukan di ruanganku? Bukankah aku sudah bilang padamu untuk jangan pernah datang lagi ke kantorku, kenapa kau mengabaikan ucapanku. Apa kau sudah mulai bosan menyandang gelar sebagai Nyonya Ganke?"hardik Leon dengan sangat keras, beruntung Wayne sempat menutup ruangan Leon sehingga suara teriakan Leon tak terdengar oleh para karyawan lain.     

Steffi sedikit merasa gentar mendengar ancaman dari Leon, namun ia berusaha untuk tenang supaya bisa menyampaikan apa yang ingin ia katakan pada suaminya itu. Steffi tak ingin rencana yang sudah ia buat selama beberapa hari terakhir ini hancur berantakan karena ia tak bisa menguasai diri.      

"Aku datang kemari karena ingin menunjukkan padamu suatu hal yang sangat penting, setelah aku selesai memberitahukan apa yang ingin aku tunjukkan ini maka aku akan langsung pergi tanpa kau perintah suamiku,"jawab Steffi dengan cepat.      

Leon yang sudah malas pada Steffi lalu menoleh ke arah Wayne. Ia memberikan kode pada tangan kanannya itu untuk mengusir Steffi, Wayne yang paham pun langsung berjalan menuju Steffi untuk melakukan perintah sang tuan. Namun karena Steffi sudah bersiap ia langsung menekan tombol play pada laptop yang ia bawa dan seketika video yang memang ia siapkan untuk Leon langsung berputar.      

"Lihat ini, setelah kau melihatnya aku akan pergi,"ucap Steffi panik berusaha menghindari jamahan Wayne yang ingin menyeretnya keluar dari ruangan Leon.      

"Wayne stop."      

Suara lantang Leon membuat Wayne menghentikan perbuatannya seketika, ia lalu berjalan mendekati laptop milik Steffi yang sedang memutar sebuah video yang menampilkan Anne dan Jack yang sedang berpelukan, bergandengan tangan dan bahkan berciuman di depan apartemen mewah Anne yang diberikan oleh Jack.      

"Apa ini?!"     

"Itu, lihatlah...itu adalah Marianne rubah betina, pelacur murahan yang merupakan mantan istrimu itu suamiku. Ternyata selama ini ia menjalin hubungan dengan Jackson Patrick Muller yang merupakan CEO dari Muller Finance internasional yang berasal dari Swiss, mereka bahkan sudah tinggal dalam satu atap yang sama di apartemen mewah di pusat kota London. Apartemen itu merupakan apartemen kalangan atas dan tidak semua orang bisa membelinya karena di apartemen itu sangat dijaga sekali privasinya, bahkan untuk orang yang berkunjung saja harus menyertakan data diri yang sangat lengkap kalau ia tak bisa menunjukkan bukti bahwa ia adalah orang terdekat dari penghuni di tempat itu. Karena untuk masuk ke tempat itu orang asing harus melalui pemindaian retina mata terlebih dahulu dan kau tahu kan hanya apartemen apartemen mewah sajalah yang mempunyai sistem keamanan seperti itu." Steffi langsung bicara panjang lebar menjelaskan video yang sedang dilihat Leon.      

"Aku sebenarnya ingin menyudahi semuanya dan menyerah padamu karena aku tahu kau sudah tidak mencintaiku lagi semenjak kau bertemu dengan Marianne, aku merasa sangat menyesal dengan apa yang sudah aku lakukan dulu pada Marianne. Aku berniat untuk membiarkanmu kembali padanya dan sore itu aku ingin menemuinya di kantor untuk berbicara empat mata dengan Marianne tiba-tiba aku melihat sebuah mobil mewah menjemput Marianne tak jauh dari kantor, karena penasaran aku mengikutinya dan menemukan ini semua. Pada hari pertama saat aku melihat apa yang dilakukan oleh Marianne dengan pria kaya itu aku hanya berpikir kalau mereka adalah rekan bisnis atau partner kerja saja dan dia diperintahkan oleh mu untuk menemuinya di luar kantor, namun ketika melihat kemesraan mereka di restoran aku langsung yakin kalau mereka pasti memiliki hubungan yang spesial. Oleh karena itu aku selama beberapa hari ini mengikuti terus pergerakannya dan menemukan semua ini, kalau aku hanya menunjukkan foto saja mungkin kau menganggapku sedang berbohong akan tetapi dengan video-video ini kau akan tahu sendiri apakah aku berbohong atau tidak. Dalam video ini jelas sekali di mana mereka bertemu dan apa yang sedang mereka lakukan, niatku untuk menemui Marianne adalah karena aku tulus ingin menyudahi segala pertikaian kita suamiku dan aku sudah merelakanmu kembali padanya. Karena itulah aku ingin berbicara langsung dengan Marianne namun setelah melihat semua ini aku tidak rela, aku tidak rela kau kembali kepadanya. Sampai mati pun lebih baik aku mendampingimu, menerima semua siksaan fisik darimu daripada aku menyerahkanmu pada seorang wanita yang memang hanya mengincar harta dari pria-pria kaya saja. Jackson Patrick Muller bukanlah orang biasa dia adalah orang kaya yang sangat terkenal di negara asalnya dan aku benar-benar tidak menyangka seorang Marianne yang sangat lugu, lembut, lemah dan pemalu itu ternyata adalah seorang wanita yang sangat pintar mencari mangsa,"ucap Steffi kembali dengan mata berkaca-kaca, Steffi berakting menunjukkan rasa sedihnya.      

Melihat video yang diputar Steffi kedua tangan Leon langsung terkepal, ditambah lagi dengan semua perkataan Steffi yang langsung terngiang-ngiang di kepalanya. Belum lagi ia melihat dengan kedua mata kepalanya Jackson Patrick Muller melingkarkan tangan di pinggang wanita yang sedang ia kejar dan memeluknya dengan erat setelah memberikan sebuah ciuman di bibir tepat di depan apartemen mewah yang disebutkan oleh Steffi sebelumnya, rasa marah, cemburu, kecewa bercampur jadi satu didalam diri Leon saat ini. Wayne yang berdiri dibelakang Leon pun memastikan kalau video dan foto-foto yang tersebar di atas meja adalah asli bukan sebuah editan.      

"Suamiku…"     

"Pulanglah Steffi, aku ingin meeting dengan Wayne berdua dan terima kasih infonya. Aku berhutang Budi padamu." Leon langsung memotong perkataan Steffi dengan cepat.      

Dengan mata berkaca-kaca Steffi langsung menubruk Leon dan memeluknya dengan erat. "Maafkan aku suamiku, aku melakukan ini tanpa sepengetahuanmu. Aku hanya ingin berbuat baik saja, namun aku tak menyangka jika akan melihat semua ini dan aku rela mendapatkan hukuman darimu atas kelancanganku ini honey."     

Leon menggerakkan tangannya, mendorong Steffi menjauh dari tubuhnya. "Pulanglah, kita akan bicara lagi dirumah. dan kau tak perlu minta maaf padaku karena yang kau lakukan ini benar."     

"Benarkah? Jadi kau tak marah padaku?"pelik Steffi dengan mata berbinar.     

"Iya, sekarang kau pulang tunggu aku di rumah,"jawab Leon singkat.      

Tanpa diperintah dua kali Steffi kemudian meraih tasnya dan bergegas keluar dari ruangan sang suami setelah sebelumnya ia memberikan kecupan pada pipi Leon, senyum penuh kemenangannya tersungging di wajah cantik dengan make up tebalnya itu.      

"Tamat riwayatmu pelacur, sudah aku bilang kau bukan lawanku. Posisi nyonya Ganke adalah milikku dan jalang murahan sepertimu tak akan pantas menyandang gelar itu,"ucap Steffi dalam hati saat berjalan tepat di depan ruangan Anne, yang mana saat ini Anne sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.