I'LL Teach You Marianne

Tidur bersama pertama



Tidur bersama pertama

0Jack berdiri mematung di hadapan tumpukan pakaian dalam milik Anne yang baru ia buka dari laci lemari kecil khusus penyimpanan pakaian dalam milik Anne, sebagai laki-laki dewasa yang sudah tidak asing dengan perlengkapan wanita seperti itu seharusnya Jack biasa saja. Namun entah kenapa kali ini ia justru tidak tenang, ketika melihat tumpukan celana dalam dan bra berbagai warna yang ada dihadapannya saat ini. Padahal Jack bukanlah pria suci tanpa noda yang tak pernah bercinta, sehingga seharusnya ketika melihat pakaian dalam milik wanita seperti ini ia biasa saja. Tapi nyatanya tidak, jantungnya berdegup kencang. Bibirnya pun mengunci rapat, suara teriakan Anne yang terdengar samar akhirnya menyadarkan Jack dari lamunannya.     
0

Perlahan Jack menggerakkan tangannya, mencari celana dalam sesuai permintaan Anne. Ia menelan ludahnya perlahan, saat menyentuh tumpukan bra yang lembut itu. Butuh waktu sekitar dua menit bagi Jack untuk menemukan celana dalam ada di sebelah kanan tumpukan bra berbagai warna yang sangat menggemaskan itu, ketika akan turun ke lantai satu untuk memberikan celana dalam dan pakaian tidur yang sudah ada dalam genggaman tangannya tiba-tiba langkah Jack terhenti.     

Rasa penasaran Jack membuatnya membalikkan tubuh dan menatap kembali tumpukan pakaian dalam yang ada di depan matanya, dengan cepat Jack menggerakkan tangannya kembali untuk mencari sesuatu yang sejak tadi ia temukan.     

"Sudah kuduga, Anne memang yang terbaik,"ucap Jack lirih setelah selesai mengacak-ngacak pakaian dalam milik Anne.     

Tanpa rasa bersalah Jack pun menutup kembali laci tempat penyimpanan pakaian dalam itu dengan perlahan, tanpa merapikan tumpukan pakaian dalam yang sudah tak berbentuk lagi itu.     

Anne yang masih berdiri dibalik pintu kamar mandi sudah sangat gelisah, ia tak nyaman sekali saat ini. "Kenapa lama sekali Jack?"tanya Anne dengan cepat saat melihat Jack turun dari lantai dua.     

"Aku kesulitan mencari pakaian tidurmu Anne,"jawab Jack berbohong.     

"Pakaian tidur? Bukankah aku sudah bilang sebelumnya pakaian tidurku ada lemari disebelah kiri, aku menjadikan satu semuanya disana dan…"     

"Ya sudah jangan dibahas, yang penting aku sudah berhasil membawakan pakaian bersih untukmu. Cepat ganti, aku yakin kau pasti sudah tak nyaman." Jack memotong perkataan Anne dengan cepat sembari mengulurkan tangannya yang membawa pakaian tidur dan celana dalam milik Anne ke arah si empunya.     

Anne pun langsung meraih pakaiannya dari tangan Jack dan menutup pintu kamar mandi dengan cepat, sementara itu Jack hanya tersenyum melihat tingkah Anne. Karena tak tega melihat Anne kesakitan Jack lalu pergi ke pantry untuk memanaskan air, tadi saat menaiki tangga tak sengaja Jack melihat ada sebuah kantung kompres air hangat berwarna pink yang tergeletak begitu saja di atas sofa. Maka dari itu ia berniat memasukkan air panas dalam kantung kompres itu untuk membantu mengurangi sakit perut Anne, Jack pernah membaca sebuah artikel yang berisi tentang masalah seputar datang bulan.     

Sepuluh menit kemudian Anne pun keluar dari kamar mandi, ia sudah berganti pakaian bersih. Namun wajahnya masih sangat pucat, rambutnya pun terlihat basah karena terkena keringat.     

"Duduklah dan pakai ini diperutmu, kau akan merasa lebih nyaman,"titah Jack pelan saat melihat Anne berdiri menatapnya dari depan pintu kamar mandi.     

"Memakai apa?"tanya Anne bingung.     

"Ini,"jawab Jack singkat sambil mengangkat alat kompres yang kini sudah ia isi dengan air panas.     

"Darimana kau terpikir ide seperti itu Jack?"tanya Anne kaget, ia tak menyangka Jack akan mengetahui salah satu cara untuk membantu meredakan nyeri haid tanpa minum obat.     

"Jangan banyak tanya, cepat lakukan perintahku." Jack menjawab ketus dan berjalan menuju sofa dengan membawa alat kompres yang terbuat dari silikon itu dengan hati-hati.     

Dengan tersenyum Anne berjalan mendekati Jack yang sudah menunggunya di sofa, alih-alih duduk seperti perintah Jack sebelumnya Anne justru memilih untuk ikut berbaring di sofa.     

"Berikan padaku,"pinta Anne pelan seraya mengulurkan tangannya ke arah Jack.     

"Hati-hati, agak sedikit panas Anne,"ucap Jack pelan saat memberikan kantung kompres itu pada Anne.     

Anne tersenyum mendengar perkataan Jack, ia lalu meletakkan alat kompresnya diatas perut tanpa membuka pakaian tidurnya. Satu menit kemudian Anne pun terlihat lebih lebih tenang, ia merasa lebih nyaman saat ini. Melihat perubahan air muka Anne membuat Jack tersenyum, ia senang ternyata apa yang ia lakukan berhasil.     

"Darimana kau tahu cara seperti ini Jack?"tanya Anne kembali memecah keheningan.     

"Aku adalah seorang pria pintar yang hobi membaca, jadi kau tak usah bertanya dari mana aku tahu cara-cara seperti ini Anne,"jawab Jack menyombongkan diri.     

Anne tersenyum tipis. "Benarkah? Bukan karena pernah melakukannya dengan mantan kekasihmu dulu?"     

Dua alis Jack langsung bertautan mendengar perkataan Anne, "Kenapa bisa bicara seperti itu?"Jack bertanya dengan ketus.     

"Bukan begitu, hanya aneh saja kalau seorang pria bisa tahu cara seperti ini yang hanya diketahui oleh seorang wanita yang mengalami nyeri haid. Dan rasanya sangat tidak mungkin kalau tadi kau mengatakan bahwa kau mengetahui cara ini dari hasil membaca sebuah artikel, Jackson Patrick Muller membaca artikel seputar datang bulan seorang wanita? Rasanya itu sangat tidak mungkin,"jawab Anne pelan mengeluarkan asumsinya sendiri.     

Jack menyunggingkan senyum mendengar perkataan Anne yang sudah sok tahu itu.     

"Shopia Higgins, mantan kekasihku yang terakhir dan paling lama menjalin hubungan denganku karena kami berdua dijodohkan oleh kedua orangtua kami. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk melepaskannya, saat ia memilih seorang pemain sepak bola. Dan sangat tidak mungkin seorang Sophia Higgins akan melakukan cara-cara tradisional seperti ini untuk meredakan nyeri haid seperti yang sedang kau lakukan saat ini, kalau hal ini terjadi padanya mungkin ia sudah pergi ke rumah sakit untuk meminta bantuan dokter. Karena tidak ada dalam kamus seorang Shopia Higgins menahan rasa sakit seperti ini lebih lama,"ucap Jack pelan mencoba untuk menyakinkan Anne.     

"Kau masih mencintainya Jack?"     

"Aku? Mencintainya? Hahaha, mana mungkin seorang Jackson Patrick Muller bisa mencintai lagi wanita yang sudah menghianatinya, di luar sana masih banyak wanita yang mengantri ingin menjadi kekasihku. Jadi jangan pernah bertanya pertanyaan konyol seperti itu,"jawab Jack dengan cepat sambil tertawa lebar.     

Anne membasahi bibir bawahnya yang kering menggunakan lidah secara tak sengaja, ia lupa bahwa pria yang sedang berada di hadapannya saat ini adalah seorang pria kaya, tampan dan memiliki kekuasaan yang sangat tidak sebanding dengan dirinya yang bukan apa-apa itu.     

"Saat ini di dalam hatiku hanya ada satu wanita yang sudah mencuri perhatianku sejak pertama kali aku melihatnya dan wanita itu bernama Marianne Ariella yang tak seperti wanita lainnya, seorang wanita keras kepala yang pekerja keras dan…"     

"Dan apa?"potong Anne dengan cepat.     

"Dan seorang wanita aneh yang tak memiliki g-string, padahal aku rasa hampir semua wanita yang ada di dunia ini memiliki pakaian dalam seksi seperti itu di dalam lemari pakaiannya sebagai koleksi,"ucap Jack dengan cepat tanpa rasa bersalah.     

Blush     

Wajah Anne langsung bersemu merah mendengar perkataan Jack, jantungnya juga berdetak dengan sangat cepat saat ini.     

"K-kau tahu dari mana kalau aku tak memiliki pakaian dalam seperti itu?"tanya Anne terbata.     

"Apakah kau lupa tadi kau memerintahkanku untuk melakukan apa?"tanya balik Jack dengan enteng.     

"Aku hanya minta untuk mengambilkan celana dalam saja bukan memintamu untuk mencari pakaian seperti itu di dalam lemari pakaianku Jack," jawab Anne lirih sambil menggigit bibir bawahnya secara perlahan menahan rasa malu yang luar biasa.     

Jack tersenyum melihat tingkah Anne, perlahan ia menggeser tempat duduk dan mendekati Anne dengan tersenyum dan berbisik, "Aku tak masalah kau tak memiliki g-string Anne, karena bagiku kau lebih sempurna ketika tak memakai apa-apa."     

Deg.     

"Jangan gila Jack!!!!"jerit Anne dengan keras secara spontan.     

Melihat Anne marah-marah membuat Jack tertawa lebar, ia senang saat melihat Anne sudah bisa marah. Karena itu berarti Anne sudah jauh lebih baik.     

Tanpa rasa bersalah Jack merebahkan tubuhnya dan memeluk Anne yang masih berbaring. "Aku rindu padamu Anne, dua hari tak melihat mu membuat ku merasa sangat gelisah. Lebih baik kita tidur sekarang, aku sangat mengantuk Anne,"ucapnya pelan tepat di telinga kanan Anne.     

"Tidur di sofa? Tapi ini sempit Jack, aku yakin kau tak nyaman tidur dalam posisi seperti ini,"tanya Anne terbata.     

"Aku bisa tidur di mana saja asal bersamamu. Lagipula sofa ini cukup nyaman untuk tidur berdua seperti ini, sudahlah jangan bicara lagi. Aku sudah tak punya tenaga untuk berbicara, lebih baik kita tidur. Sudah hampir jam tiga pagi Anne,"jawab Jack dengan suara yang hampir tak terdengar.     

Anne terdiam mendengar perkataan Jack, ia menoleh ke arah jam yang ada di atas meja TV. Hari memang sudah sangat larut dan perlahan Anne pun memejamkan kedua matanya, senyumnya tersungging secara tidak sadar ketika akhirnya benar-benar tertidur pulas dalam pelukan Jack.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.