I'LL Teach You Marianne

Resmi pindah



Resmi pindah

0Setelah selesai sarapan Anne berganti pakaian dengan pakaiannya sendiri yang sudah dibawakan oleh Erick, saat ini ia sedang duduk di sofa melihat para pelayan Jack merapikan satu kamar yang ada di lantai dua yang akan menjadi kamarnya sementara waktu. Jack yang tak pernah melakukan pekerjaan berat kini terlihat sangat bersemangat membantu para pelayannya mengatur kamar untuk Anne, Erick yang awalnya ingin membantu ditolak mentah-mentah oleh Jack. Sehingga kini ia berdiri di samping Anne menjadi mandor melihat sang tuan bekerja bersama para pelayan.     
0

"Selama lima tahun lebih aku bekerja dengannya aku belum pernah melihatnya seperti ini nona, anda beruntung melihatnya mau melakukan ini semua nona." Erick bicara pelan setengah berbisik pada Anne mengomentari Jack yang sedang mengatur posisi standing mirror untuk Anne, Jack tahu akhir-akhir ini para wanita sangat menyukai standing mirror yang besar untuk kamarnya. Karena itulah ia sengaja memindahkan standing mirror miliknya ke kamar baru Anne itu.       

"Ini semua sangat berlebihan Erick, aku juga hanya sebentar disini. Nanti kalau aku sudah mendapatkan tempat tinggal yang baru aku pasti akan pindah dari tempat ini."     

"Aku rasa hal itu tak akan mungkin nona." Erick menyela perkataan Anne dengan cepat. "Mengenalnya lebih dari dua tahun aku rasa anda sudah hafal dengan sifat tuan, jadi mungkin lebih baik mulai dari sekarang anda menyesuaikan diri untuk tinggal ditempat ini."     

Deg     

Anne langsung mengangkat wajahnya menatap Erick yang berdiri tepat di sampingnya, ekspresi Anne saat ini sangat tidak terbaca.     

"Mana mungkin aku bisa tinggal disini selamanya Erick, hubunganku dan Jack belum sampai ke tahap itu. Kami hanya teman biasa tak lebih dan..." Anne diam tak melanjutkan perkataannya, ia bingung mau bicara apa. Hubungannya dengan Jack memang belum ada ikatan yang jelas meskipun Jack sudah berkali-kali mengajaknya menikah.     

Erick tersenyum simpul melihat Anne yang sedang bingung, ia kini sedikit mengerti kenapa Jack tergila-gila pada Anne. Anne memang berbeda dengan gadis-gadis yang dikencani Jack sebelumnya, Anne yang naif dan menggemaskan itu benar-benar memiliki daya magnet yang luar biasa besar sehingga berhasil membuat seorang Jack memujanya.     

"Anne, masuklah." Dari dalam kamar Jack memanggil Anne sambil melambaikan tangannya, kedua matanya berbinar menunjukkan betapa bersemangatnya ia pagi ini.     

Karena namanya dipanggil Anne pun beranjak bangun dari sofa, langkahnya tegas saat berjalan masuk menuju kamar barunya yang sudah Jack bantu rapikan. Aroma vanilla langsung terhirup oleh Anne ketika ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar itu, kedua matanya pun langsung disuguhkan pemandangan yang sangat menyenangkan hatinya. Bagaimana tidak kamar baru yang diatur sedemikian rupa oleh Jack dan beberapa pelayan terlihat sangat indah dan cantik, meskipun tidak semua furniture berwarna pink seperti warna kesukaannya akan tetapi perpaduan berbagai furniture yang di tata oleh Jack terlihat sangat indah dengan perpaduan beberapa warna pastel yang menyejukkan hati. Jack tahu kalau Anne adalah penyuka seni, karena itulah ia turun tangan secara langsung.      

"Bagaimana bisa kau menata dengan seindah ini Jack?"tanya Anne tanpa sadar, ia benar-benar terpesona dengan semua yang ada di dalam kamar barunya itu.     

"Bukankah aku sudah bilang padamu sebelumnya Anne, bahwa aku sangat mengenalmu. Jadi untuk hal-hal semacam ini bukan masalah besar bagiku,"jawab Jack singkat dengan wajah terangkat penuh kebanggaan karena Anne menyukai apa yang ia lakukan.     

Anne yang masih tak percaya dengan apa yang ia lihat lalu beranjak masuk kedalam kamar, ia menyentuh beberapa spot yang menurutnya sangat menarik. Anne benar-benar terpesona dengan susunan bantal-bantal lucu berbagai bentuk di atas karpet yang terdapat standing mirror yang cukup besar di samping lemari, belum lagi dengan pilihan lampu tidur yang bergaya abad pertengahan itu yang akan membuat siapapun berdecak kagum melihat keindahannya.     

"Jack…"     

Jack yang sudah menduga Anne akan meminta penjelasan padanya tersenyum. "Semua barang-barang yang ada di kamar baru ini sudah aku beli beberapa waktu yang lalu di pelelangan, sebenarnya aku berniat ingin memberikannya padamu secara langsung. Akan tetapi aku selalu lupa untuk membawanya ketika datang ke tempatmu,"ujarnya pelan mencoba memberitahukan asal muasal barang-barang vintage yang sangat mahal itu.      

"Iya tapi maksudnya kenapa kau membeli semua barang-barang ini? Ini terlalu mewah dan berlebihan Jack, i-ini ini semua seharusnya terpasang di museum untuk dipamerkan bukan justru berada di kamar ini." Anne tergagap saat mengomentari sebuah jam saku yang cukup mahal tergeletak di atas kotak kayu yang beralaskan bantal kecil di dalamnya di atas nakas tepat di samping ranjang, Anne bisa menebak kalau jam saku yang sedang ia lihat itu memiliki harga yang fantastis. Pasalnya dulu saat ia masih kecil hanya orang-orang kaya sajalah yang memiliki jam saku seperti milik Jack itu.     

"Jam itu aku dapatkan dari seorang kolega sebagai cenderamata bukan membelinya dengan menggunakan uangku dan karena kau adalah seorang mahasiswa seni yang mengerti dengan barang-barang seperti itu, jadi aku berpikir untuk meletakkannya di kamar ini saja supaya kau bisa menikmatinya. Daripada aku simpan didalam koper begitu saja, lebih baik aku letakkan disini supaya nilai sejarah dalam jam itu bisa dinikmati ahlinya secara langsung,"jawab Jack panjang lebar.      

"Aku bukan ahli, aku hanya menyukainya saja. Lagipula ini sangat bernilai Jack, lihatlah ukuran tahun dibelakang jam ini. Lebih baik kau simpan ditempat yang baik Jack, jangan kau letakkan begitu saja di kamarku. Aku terbebani dengan keberadaan benda bernilai historis ini,"ucap Anne lembut saat menunjukkan jam saku itu pada Jack, terlihat jelas angka 1840 pada bagian belakang jam saku berwarna emas itu. "Untuk ukuran jam yang sudah berumur 180 tahun seperti ini, harganya pasti sangat mahal Jack. Aku tak mau barang mahal ini ada di dekatku."      

Jack terlihat tidak percaya dengan harga sebuah jam saku yang diberikan salah satu koleganya beberapa tahun yang lalu itu, karenanya ia meraih ponsel yang berada di saku celananya dan mulai mencari tahu harga jam saku merk Patek Philippe Star Caliber 2000 yang ternyata berasal dari Swiss. Sama seperti dirinya yang berasal dari negara indah itu.     

"Oh USD 4 juta, lumayan mahal untuk sebuah jam saku seperti ini,"gumam Jack pelan saat membaca sebuah artikel yang menunjukkan merk dan harga jam saku yang sedang ia pegang.      

Anne tersenyum sinis setelah mendengar perkataan Jack yang sangat arogan itu, dalam ketenangan yang menahan amarah ia berkata, "Untuk orang kaya sepertimu memang mungkin USD 4 juta bukanlah jumlah yang besar Jack, akan tetapi untuk orang miskin sepertiku itu adalah jumlah yang sangat besar. Jadi jangan pernah bicara seperti itu di hadapan orang yang tidak sepadan denganmu, karena itu sama saja kau merendahkan dirinya."      

Jack terkejut mendengar perkataan Anne, seketika ia melemparkan jam saku antik nan mahal itu ke atas ranjang dan menatap Anne dengan tajam.     

"Aku tidak sedang merendahkan siapapun Anne, termasuk merendahkanmu. Jadi jangan bicara omong kosong seperti itu!"     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus You Are Mine, Viona! Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS You Are Mine, Viona mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Misseealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.