I'LL Teach You Marianne

Pencarian Aaron



Pencarian Aaron

0Mobil yang dikendarai Aaron akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa menunggu lama ia pun langsung turun dari mobilnya dan bergegas menuju ke dalam gedung dengan membawa kantong belanjaan yang berisi berbagai perlengkapan untuk melakukan barbeque bersama Anne untuk menghabiskan akhir pekan. Akan tetapi baru saja sampai di lobby apartemen ia mendengar beberapa security yang sedang berbincang membahas soal pindahnya salah satu penghuni apartemen mereka yang ada di lantai sepuluh, lantai dimana unit Anne berada.     
0

"Sayang sekali Nona sebaik itu harus pindah dari apartemen kita."     

"Iya kau benar, apalagi Nona itu sangat ramah dan juga tidak segan menegur kita terlebih dahulu yang hanya pekerja rendahan ini. Pasti rasanya akan sangat berbeda sekali, saat nona itu sudah benar-benar meninggalkan apartemen kita."     

"Tapi begitulah hidup, segala sesuatunya pasti silih berganti. Para penghuni datang dan berpindah tempat seperti ini, kita yang hanya sebagai pekerja hanya bisa melihat dan menjaga keamanan tempat ini agar terus kondusif siapapun penghuninya nanti."     

"Semoga saja Nona baik hati itu mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik lagi daripada tempat ini dan dimanapun ia tinggal aku rasa ia tak akan mengalami banyak kesulitan, orang baik pasti selalu dilindungi Tuhan."      

"Amin."     

Keempat security itu menyudahi perbincangannya saat mengucapkan amin bersama-sama, keringat dan peluh terlihat membasahi wajah mereka meskipun saat ini masih musim dingin. Karena penasaran Aaron pun mendatangi para petugas keamanan itu.      

"Maaf, kalau saya boleh tahu siapa nona cantik yang anda semua sedang bicarakan itu?"tanyanya pelan.     

"Nona Marianne, penghuni kamar no 10672 lantai 10 yang cantik dan baik hati itu." Seorang security yang sedang duduk menjawab pertanyaan Aaron dengan cepat.     

Brakk     

Barang-barang yang dibawa Aaron langsung jatuh berhamburan di lantai saat mendengar nama Anne disebut, ia pun langsung berlari menuju lift yang kebetulan sedang terbuka karena beberapa penghuni turun. Melihat Aaron pergi begitu saja, beberapa orang security yang berdiri di dekat Aron langsung merapikan barang-barang yang sudah berserakan di lantai untuk dikembalikan pada Aaron saat ia nanti turun ke lobby lagi.      

"No Anne, aku yakin itu bukan kau. Kau tak mungkin pindah dari apartemen ini tanpa memberitahukanku terlebih dahulu, aku yakin itu bukan kau. Aku yakin sekali."      

Aaron bicara dalam hati, meyakinkan diri bahwa yang baru saja di dibicarakan oleh para security itulah bukan Anne yang ia kenal. Ia yakin Marianne yang mereka bahas bukan Mariannenya, karena arah naik seorang diri alhasil lift tidak berhenti di lantai manapun sehingga ia lebih cepat sampai di lantai sepuluh. Begitu lift yang membawanya tiba di lantai sepuluh, Aaron langsung berlari dengan cepat menuju ke unit apartemen yang ada di ujung lorong. Jantungnya berdetak sangat cepat ketika melihat beberapa orang pria baru keluar dari unit apartemen Anne dengan membawa beberapa kardus yang cukup besar, para pria itu adalah petugas dari sebuah perusahaan penyedia jasa pindahan. Terlihat dari seragam yang mereka kenakan saat ini.      

"Permisi, apakah penghuni kamar ini pindah?"Aaron bertanya dengan suara bergetar.     

"Ia Tuan, penghuni kamar ini sudah pindah dan meminta kami untuk mengosongkan apartemen ini secepatnya,"jawab seorang pria bertubuh gempal menjawab pertanyaan Aaron dengan sopan.      

"Pin-pindah kemana?"     

"Untuk pindah kemana kami kurang tahu Tuan, kami hanya diminta untuk memindahkan barang-barang yang ada di kamar ini ke kantor karena nanti akan ada orang yang membawa barang-barang ini dari kantor kami Tuan. Kalau boleh tahu anda siapanya penghuni kamar ini Tuan?" Seorang pria setengah baya yang merupakan manajer dari para petugas itu menjawab pertanyaan dari Aaron dengan cepat.      

Wajah Aaron seketika memucat, bak kehilangan semua darah. Ia bahkan hampir jatuh saat mundur kebelakang, beruntung refleksnya cepat sehingga ia bisa bersandar pada dinding beberapa saat sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan tempat itu menuju lift. Aaron pun terlihat langsung mengeluarkan ponselnya, berusaha menghubungi Anne. Namun panggilannya tertolak karena sepertinya Anne mematikan ponselnya, namun Aaron tak peduli akan hal itu. Ia terus menerus mencoba menghubungi Anne dan berharap Anne mengangkat, meskipun sejak pertama ia menghubunginya sudah terdengar suara mesin penjawab otomatis yang menandakan kalau si empunya telepon memang menonaktifkan ponselnya.      

Setelah mencoba menghubungi Anne lebih dari lima kali dan tak tersambung, Aaron akhirnya memutuskan untuk menggunakan cara lain. Ia lalu menghubungi beberapa anak buahnya untuk mencari Anne sampai ketemu, foto-foto cantik Anne pun ia kirimkan pada anak buahnya yang sudah diberi tugas untuk mencari Anne. Ketika lift tiba di lobby sudah ada dua orang security yang menunggu kedatangan Aaron.      

"Maaf Tuan ini barang-barang anda yang tadi…"     

"Ambil saja, kalian bisa menikmati bersama untuk makan malam." Aaron menjawab dengan cepat perkataan sang security sambil mengangkat tangannya ke udara tanpa menoleh ketika berjalan menuju ke area parkir dimana mobilnya berada.      

"Terima kasih Tuan, terima kasih." Kedua security itu memekik cukup keras untuk berterima kasih pada Aaron, mereka senang karena mendapatkan makan malam gratis yang enak.      

Di dalam mobilnya Aaron kembali berbicara dengan beberapa orang anak buahnya. "Waktu kalian hanya sampai besok, aku mau kalian menemukan tempat tinggal wanitaku secepatnya. Jangan kecewakan aku."      

Setelah selesai bicara Aaron lalu melempar ponselnya ke kursi yang ada di sampingnya dengan kesal, kedua tangannya mencengkram kuat setir mobil mewahnya dengan mata yang terbuka lebar menahan amarah.     

"Kau milikku Anne, aku sudah memutuskan untuk memilikimu. Jadi kau tak bisa pergi begitu saja setelah berhasil mengacak-acak hatiku, aku akan menemukanmu Anne. Aku bersumpah,"gumam Aaron lirih, ia pun menginjak gas mobilnya dengan kuat untuk menambah laju kecepatan mobilnya membelah jalanan yang masih penuh salju.      

Dirumah Jack yang besar Anne masih merengek pada Jack agar diizinkan pulang ke apartemennya, ia bersikeras ingin merapikan sendiri barang-barangnya. Anne merasa risih kalau barang-barang pribadinya disentuh orang lain, apalagi jika seorang pria yang menyentuh pakaian-pakaiannya.      

"Jack, ayolah...aku hanya sebentar. Hanya mempacking pakaian saja, setelah itu aku kembali lagi ke rumahmu dan…"     

"Rumah kita." Jack menyahut ketus perkataan Anne, ia langsung memotong perkataan Anne tanpa rasa bersalah.      

Anne menghembuskan nafas panjangnya dengan perlahan, berbicara dengan Jack menguji batas kesabarannya.      

"Jack, please. Hanya sepuluh menit saja, aku tak suka pakaianku disentuh orang lain Jack. Memangnya kau mau kalau pakaian dalamku disentuh pria lain?!"jerit Anne dengan keras saat Jack terlihat akan meraih ponsel pintarnya yang tergeletak diatas meja.      

Blush, spontan pipi Jack memerah mendengar perkataan Anne.      

Dengan cepat Jack berjalan mendekati Anne yang berdiri tak jauh dari tempatnya berada, tangannya terangkat ke udara seperti akan memukul. Melihat sikap Jack yang sangat tak terduga itu Anne pun menciut, ia langsung mengangkat kedua tangannya berusaha melindungi diri dari pukulan Jack.      

"Akh Jack!!!"     

Plakk     

"Diam atau aku akan menghukummu lebih berat dari ini Anne." Jack bicara dengan ketus setelah ia memukul bokong Anne, yang sedang ia gendong di pundaknya seperti sedang membawa sekarung beras tanpa kesulitan.      

Anne yang sedang berada di pundak Jack menahan diri untuk tak membuka mulutnya lagi, bukan takut akan ancaman Jack. Akan tetapi ia menahan mual karena posisinya yang sangat tidak nyaman, perutnya yang penuh makanan kini tertekan kuat ke pundak Jack yang keras. Sehingga rasanya semua makanan yang ada di perutnya seperti akan keluar kembali, karena itulah Anne menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Ia menahan diri untuk tak muntah sekarang, muntah di pakaian Jack untuk kesekian kali.     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus You Are Mine, Viona! Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS You Are Mine, Viona mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.