I'LL Teach You Marianne

Try to be obedient



Try to be obedient

0Anne sudah selesai bersiap sejak sepuluh menit yang lalu terlihat duduk di sofa menanti Jack yang masih ada dikamar, ini adalah hari pertamanya kembali bekerja setelah libur akhir pekan yang ia habiskan untuk merapikan barang-barang pribadinya pasca pindah ke apartemen yang baru. Langkah sepatu Jack membuat Anne yang baru saja selesai menghabiskan teh hijau hangatnya menoleh ke arah sumber suara.      
0

"Kau sudah siap?"tanya Jack tanpa rasa bersalah.     

"Seharusnya aku yang bertanya itu padamu,"jawab Anne ketus.      

Tangan Jack bergerak, mendarat di kepala Anne dan mengacak-acak rambut Anne yang sudah disisir rapi oleh Anne. Sehingga membuat Anne berteriak keras.      

"Nah, sekarang kau yang belum siap,"ucapnya pelan sambil tersenyum penuh kemenangan.     

Anne melipat mulutnya, ia kesal namun saat ini ia memilih untuk diam tak merespon perbuatan usil Jack karena tak mau mengulur waktu lebih lama berangkat ke kantor. Dalam diam Anne merapikan rambutnya kembali menggunakan jemarinya, mengatur sedemikian rupa agar lebih rapi. Jack akhirnya duduk tenang di kursinya, menikmati sandwich buatan Anne dengan segelas teh hijau hangat dengan lahap. Padahal sebenarnya Jack tak terlalu menyukai teh hijau, namun karena teh itu adalah buatan Anne tanpa ragu Jack meminumnya sampai habis.      

Mereka pun akhirnya berangkat bekerja bersama setelah selesai makan, ketika keluar dari pintu apartemen secara tak sengaja Anne melihat dua orang wanita seksi yang cantik tengah memapah seorang pria berperut buncit masuk ke salah satu kamar yang berada tak jauh dari kamar Anne. Sementara seorang wanita cantik lainnya nampak sedang membawa sebuah koper dan jas yang sepertinya milik si pria yang sudah dibawa masuk ke kamar itu, Jack yang sedang merapikan pakaiannya tersenyum saat menyadari apa yang sedang Anne lihat. Tanpa bicara ia meraih pinggang Anne dan langsung mengajaknya berjalan menuju lift.      

"Jangan ikut campur dengan urusan orang lain Anne, biarkan saja. Lupakan dan anggap saja kau tak melihat apapun tadi." Jack bicara pelan penuh peringatan pada Anne yang sedang ia peluk.      

"Aku tahu Jack,"     

"Good girl,"ucap Jack singkat sembari mendaratkan sebuah kecupan di pucuk kepala Anne.      

Saat sudah sampai di lift mereka langsung masuk dan hanya berdua saja di dalam lift, namun tetap saja Jack tak melepaskan tubuh Anne dari rengkuhannya. Ia harus berjaga-jaga, bersiap seandainya ada orang yang masuk ke dalam lift. Maka dari itu Jack masih memeluk Anne dengan erat yang sebenarnya membuat Anne risih, Jack baru melepaskan tangannya dari tubuh Anne saat lift tiba di basement. Namun Jack tak benar-benar melepaskan Anne, pasalnya tangannya masih mencengkram kuat lengan Anne saat berjalan menuju mobil.     

      

Anne baru benar-benar lepas dari Jack saat sudah berada di mobil, meskipun masih ada didekat Jack akan tetapi Anne sedikit tenang karena ada jarak yang memisahkan mereka saat ini.      

"Apa jadwalmu hari ini Anne?" tanya Jack tiba-tiba memecah keheningan saat mereka sedang berhenti di lampu merah.      

"Seperti biasa memeriksa pekerjaan dari anggota tim lalu mengirimkannya ke atasan dan melakukan meeting lalu mengoreksi kembali lalu bekerja lagi dan ya seperti itu saja, seperti hari-hari yang biasa,"jawab Anne dengan cepat.     

"Maksudku apakah kau ada jadwal untuk keluar kantor seperti meeting diluar atau makan siang bersama klien di luar begitu?"tanya Jack kembali lebih detail.     

Anne tersenyum mendengar pertanyaan Jack. "Aku bukanlah orang yang berurusan dengan klien baik itu mengenai kerjasama ataupun yang lain, aku adalah orang dibalik layar yang mengurus jalannya proses pembuatan film ini jadi untuk hal-hal seperti itu sepertinya tidak akan mungkin terjadi. Kecuali kalau misalkan timku mendadak diminta harus melakukan presentasi di hadapan para investor yang ingin melihat sebagaimana jauhnya perkembangan film itu dibuat saat ini, hal itu baru bisa terjadi."     

"Ok aku paham,"ucap Jack singkat.      

Anne mengangkat satu alisnya ke atas dan menatap Jack penuh curiga. "Kenapa kau bertanya seperti itu Jack?"     

"Nothing, just ask. Aku harus tahu apa yang calon istriku lakukan hari ini di kantor singa brengsek itu, jadi aku bisa tenang bekerja di kantor. Setidaknya aku bisa mengira-ngira apa yang kau lakukan,"jawab Jack datar tanpa ekspresi.      

"Hanya itu saja?"     

"Yes, aku harus memastikan Steffi dan orang-orangnya tak bisa menyentuhmu. Karena jika kau ada di luar kantor, aku harus ikut bersamamu mengawasimu dari jauh. Dan setidaknya jika kau berada di dalam kantor itu aku merasa sedikit tenang, karena aku yakin Steffi pasti tidak akan mungkin berani berbuat macam-macam padamu di kantor yang mana banyak sekali orang. Belum lagi ditambah dengan keberadaan Leon yang pasti akan membuat Steffi takut jika ingin melakukan hal-hal yang berbahaya padamu,"jawab Jack dingin, menyebut nama Steffi membuat moodnya langsung jelek. Apalagi saat mengingat rencana busuk Steffi yang ingin menghancurkan Anne dengan cara paling menjijikan.      

Pipi Anne bersemu merah mendengar jawaban Jack, ia tak menyangka Jack sudah memikirkan keamanan dirinya sampai sejauh itu.      

"Siapapun yang berani berbuat macam-macam kepadamu maka orang itu akan berurusan denganku secara langsung, tak peduli itu laki-laki, wanita, dewasa maupun anak-anak. Selama mereka berani melukaimu maka orang itu akan mendapatkan balasan yang setimpal dari ku,"imbuh Jack kembali dengan cepat.     

Anne menahan senyum, ia berusaha untuk tenang saat ini. Meskipun di dadanya sudah sangat bergemuruh akibat kata-kata yang Jack ucapkan. "Aku akan baik-baik saja Jack, kau tenang saja. Seandainya memang aku harus keluar kantor aku pasti akan langsung melaporkannya padamu." Suara Anne terdengar sedikit bergetar saat bicara, ia benar-benar menahan dirinya untuk tenang agar tak mengganggu konsentrasi Jack mengendarai mobil.      

Jack menganggukkan kepalanya mendengar perkataan Anne, ia kemudian kembali fokus mengendarai mobil menuju ke Ganke Inc Production tempat dimana Anne bekerja saat ini. Karena hari masih cukup pagi dan belum padat oleh para pekerja ataupun pelajar, Jack tak membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di kantor mantan suami Anne itu. Ia menghentikan mobilnya cukup jauh dari kantor atas permintaan Anne, Anne tak mau ada yang melihat dirinya turun dari mobil mewah Jack. Ia belum siap untuk mengekspos hubungannya dengan Jack saat ini, setelah Anne turun dari mobil tak lama kemudian Jack pun memacu mobilnya kembali menuju jalan raya. Begitu mobil Jack tak terlihat lagi Anne langsung melepaskan cincin berlian yang melingkar di jari manisnya dan ia pasang menjadi liontin di kalung yang sedang ia pakai saat ini.      

"Aman, untuk saat ini lebih baik seperti ini. Akan sangat rentan kalau misalkan banyak orang yang melihatku memakai cincin berlian semahal itu, huftt...tak semua orang akan bahagia dengan kebahagiaan yang kita dapatkan saat ini bukan. Ok Anne, semangat….hari ini akan panjang untukmu. Fighting!!!" Anne bicara dalam hati menyemangati dirinya sendiri, seperti yang sering ia lakukan. Karena ada beberapa staf yang sudah mulai masuk kedalam kantor Anne pun mempercepat langkah kakinya menuju kantor.     

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missrealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.