I'LL Teach You Marianne

Spesial



Spesial

0Daniel langsung menginjak rem mobil secara spontan saat mendengar perkataan Aaron yang mengajaknya pergi ke kantor polisi.      
0

"Fuck, kau mau membunuhku Daniel?!"jerit Aaron dengan keras saat ia hampir jatuh terjerembab ke depan karena tak memakai sabuk pengaman di tubuhnya ketika Daniel berhenti secara mendadak.      

Daniel menoleh ke arah belakang menatap Aaron, "Apa yang kau katakan tadi bos?"      

"Wah, kau benar-benar ingin membunuhku rupanya. Kau cari masalah Daniel, kau sudah membuatku…"     

"Bukan itu, sebelumnya. Kau bicara apa tadi sebelumnya?"Daniel memotong perkataan Aaron dengan cepat.     

"Yang mana brengsek, aku lupa!!"     

Daniel menarik nafas panjang dan memegang dadanya. "Tadi aku dengar kau memintaku untuk ke kantor polisi, apa maksudnya?"      

Kemarahan Aaron pun langsung sirna ketika Jack menyinggung soal kantor polisi, ia langsung teringat kembali dengan Anne.      

"Ia lebih baik kita ke kantor polisi saja saat ini untuk melaporkan perihal hilangnya Anne, aku rasa hanya polisi lah satu-satunya tempat untuk kita meminta tolong saat ini Daniel. Dengan bantuan polisi aku yakin kita bisa lebih cepat menemukan keberadaan Anne,"jawab Aaron penuh semangat.     

"Apa kau gila bos? Kau tak bisa melakukan itu, Nona Anne hanya pindah tempat tinggal bukan diculik. Lagipula seseorang tak bisa dikatakan hilang atau diculik sebelum keberadaannya tak diketahui lebih dari 24 jam,"sahut Daniel dengan suara meninggi.      

Aaron merasa tertampar mendengar perkataan Daniel, ia terlihat menundukkan kepalanya sambil mencengkram jemarinya. "Aku benar-benar khawatir padanya Daniel, aku belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Anne berbeda sekali dengan wanita yang aku kenal, ia memiliki daya tarik yang tak bisa aku jelaskan. Yang pasti saat ini aku sudah jatuh cinta padanya Daniel, aku benar-benar menyukainya. Aku kira cinta pada pandangan pertama itu hanya ada di dunia film dan novel romantis saja, akan tetapi setelah aku merasakan hal itu kini aku percaya. Aku percaya kalau cinta pada pandangan pertama itu nyata dan itu semua karena Anne."     

Daniel diam mendengar perkataan Aaron, ia belum pernah melihat Aaron bersikap seperti ini selama ia ikut dengan Aaron. Bahkan ketika ia mengalami masa paling rendah dalam hidupnya pun, Aaron tak seperti saat ini.      

"Kau benar-benar menyukainya bos?" Daniel bertanya kembali dengan lirih.     

"Bukan hanya menyukainya Daniel, aku sudah jatuh cinta padanya. Jatuh cinta pada Anne, aku tak perduli ia janda atau bukan. Perawan atau tidak, semua itu tak penting lagi bagiku. Aku sudah tak peduli dengan pandangan masyarakat jika aku menikahi seorang janda, selama Anne ada di sampingku semuanya akan baik-baik saja,"jawab Aaron dengan cepat tanpa jeda.      

Sebuah senyum penuh kebanggaan mengembang diwajah Daniel. "Baiklah kalau begitu untuk saat ini lebih baik kita tenang, jangan terlalu tergesa-gesa. Kalau sampai besok keberadaan nona Anne belum diketahui baru kita minta bantuan polisi, sekarang lebih baik kita pulang. Malam sudah semakin larut, lagipula aku juga belum makan malam. Berdiri di luar rumah Jack selama berjam-jam membuat cacing-cacing dalam perutku berontak dan minta diisi saat ini." Daniel bicara dengan nada memelas sembari memegangi perutnya.      

"Ya sudah ayo kita cari makan, aku juga lapar. Marah membuat energiku cepat habis,"jawab Aaron pelan.      

"Yes!!! Ok, ayo kita cari tempat makan." Daniel memekik kegirangan merespon perkataan Aaron, ia pun kembali duduk dengan tenang dan memacu mobilnya kembali menuju ke sebuah restoran untuk mengisi perut.      

Aaron yang duduk di bangku belakang sepanjang jalan menuju ke restoran hanya diam, ia mencoba berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk mengisikan pikiran-pikiran buruk tentang Anne. Semenjak tahu kalau Leonardo Ganke adalah mantan suami Anne, Aaron menjadi sangat tidak tenang. Ia takut kalau Anne akan kembali pada mantan suaminya itu, meskipun tahu kalau Leon memiliki istri namun Aaron memiliki keyakinan kalau Leon masih memiliki perasaan pada Anne. Belum selesai ia menyingkirkan Jack kini muncul Leon, kedua orang inilah yang membuatnya tak tenang sekali saat ini.      

"Aku harap kau akan tahu kalau aku benar-benar tulus padamu Anne,"ucap Aaron dalam hati penuh harap. Seumur hidupnya, baru kali ini Aaron mencintai seorang wanita sedalam dan sebesar mencintai Anne.     

***     

Mendengar perkataan Jack membuat Anne hampir berteriak keras, apalagi saat melihat Jack berlutut di hadapannya dengan membawa cincin.     

"Jack…"     

"Yes or no Anne, aku hanya ingin mendengar kalimat itu saat ini. Jangan alihkan pembicaraan." Jack langsung memotong perkataan Anne, kedua matanya menatap tajam ke arah Anne.     

"Aku belum siap Jack… aku belum siap menikah, aku juga masih kuliah. Aku ingin mencapai cita-citaku terlebih dahulu Jack, aku tak mau direndahkan lagi Jack. Setidaknya dengan aku memiliki gelar akademis orang-orang yang melecehkan aku dulu tak akan bisa menyindirku lagi,"jawab Anne lirih dengan mata yang banjir dengan air mata.     

Jack tersenyum, ia tak marah mendengar perkataan Anne. Iya sudah menduga akan mendengar kalimat seperti ini dari Anne, perlahan Jack bangun dan berdiri kembali dihadapkan Anne.     

"Aku tak mengajakmu menikah sekarang saat ini juga Anne, aku hanya ingin membuat status kita lebih serius. Aku ingin mengikatmu dalam status yang lebih jelas Anne. Setidaknya dengan kau menerima lamaranku maka aku tenang, aku tenang dan tak akan khawatir lagi kau direbut oleh Aaron ataupun di singa brengsek itu,"ucap Jack lembut. "Aku akan menikahimu saat kau sudah siap dan aku akan sabar menunggu saat itu tiba, menunggu tiga tahun lagi bukan masalah untukku Anne. Aku mampu melakukannya, yang penting saat ini adalah kita memiliki status yang lebih jelas."      

"K-kau mau menungguku? Apa itu tidak terlalu lama? Di luar sana masih banyak wanita cantik yang mengantri untuk mendapatkanmu Jack, wanita sepadan yang satu level denganmu yang berasal dari keluarga kaya juga yang memiliki status tinggi di masyarakat yang…hmmmppp,"     

Anne tak dapat menyelesaikan perkataannya saat tiba-tiba Jack mendaratkan ciuman di bibirnya, Anne yang tak menyangka akan dicium tak dapat menolak. Bahkan ketika ia berusaha untuk melepaskan diri, pelukan Jack terasa jauh lebih kuat di tubuhnya. Sehingga Anne hanya bisa pasrah dan menerima ciuman Jack yang semakin panas, karena merasa tak mendapatkan perlawanan lagi Jack semakin liar memainkan lidahnya dalam mulut Anne. Sampai akhirnya Jack melepaskan ciumannya saat Anne mulai menepuk-nepuk dadanya.      

"Aku hanya menyukaimu Anne, jangan bicara omong kosong lagi. Kalau sampai aku mendengarnya kau bicara seperti itu lagi maka aku akan menghukummu,"bisik Jack lirih di telinga Anne dengan bibir yang masih basah karena terkena salivanya sendiri dan Anne.      

Dengan wajah memerah Anne menjawab, "Kau bisa bicara seperti itu karena belum bertemu dengan wanita-wanita seperti itu Jack, bagaimana nanti kalau seandainya rekan kerjamu menjodohkan anaknya denganmu untuk sebuah perjanjian bisnis. Dan…"     

"Sssttt sssttt jangan bicara lagi, bicaramu semakin aneh. Tak akan ada hal seperti itu dalam kamus hidupku Anne, Jackson Patrick Muller tak akan mungkin melakukan kesalahan yang sama dua kali. Cukup sekali aku menuruti kemauan kedua orang tuaku dulu, namun sekarang hal itu tak akan terjadi lagi. Jackson yang ada dihadapanmu saat ini adalah pria yang kuat baik secara fisik atau financial, tak akan ada orang yang bisa menekanku untuk hal-hal semacam itu. Uangku banyak Anne, tak mungkin lah aku akan menerima sebuah kerjasama yang menggunakan tubuh seorang wanita untuk jaminan. Itu tak masuk dalam perhitunganku, bagiku bisnis adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan. Bukan dengan menghasilkan anak dari wanita yang dijual padaku, apa kau mengerti sekarang?" Jack bertanya dengan cepat pada Anne setelah bicara panjang lebar.      

"Aku tak mengerti,"jawab Anne jujur.      

Jack terkekeh mendengar jawaban Anne. Tanpa meminta izin lagi Jack tiba-tiba memasangkan cincin yang ia pesan secara khusus itu dan mencium tangan Anne, setelah ia berhasil memasangkan cincin cantik yang memiliki desain oval dengan tambahan berlian berwarna pink dan pita emas mawar yang unik itu.     

"Jack…"     

"Cincin spesial untuk wanita spesial, jangan pernah melepasnya. Kalau tidak aku akan membuatmu terus berada di ranjangku selama satu pekan,"sahut Jack dengan cepat mengancam Anne.      

Bersambung     

Note :      

Jangan lupa dengan giveaway yang Thor adakan ya kakak-kakak, vote terus I'LL Teach You Marianne. Versi bahasa Inggris.      

Hadiah pulsa / ovo/ gopay  senilai 100.000 akan ada untuk tiga orang pemenang tiap Minggu saat PS I'LL Teach You Marianne. mencapai 1000, belum juga akan ada tambahan hadiah berupa buku volume pertama dari The alchemist milik kak Vina atau yang lebih terkenal dengan nama pena Missreealitybites.     

So jangan sampai ketinggalan event ini ya kakak-kakak      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.