I'LL Teach You Marianne

Bahasa tubuh



Bahasa tubuh

0Jack duduk tenang tanpa dosa di sofa sambil menikmati keripik kentang yang ia ambil sendiri di lemari penyimpanan makanan kecil di pantry setelah selesai makan malam, sementara Anne masih sibuk di pantry mencuci piring bekas makan malam mereka berdua. Setelah melihat seluruh tubuh Jack yang tanpa pelindung apapun Anne kembali masuk kedalam kamar mandi, Jack sendiri lalu naik ke lantai dua untuk memakai pakaian tidurnya yang ia tinggal beberapa hari yang lalu. Sehingga saat ini ia sudah nyaman dengan pakaiannya sendiri.     
0

"Anne, kemarilah. Acara favoritmu sudah mulai." Teriak Jack dengan keras untuk kesekian kalinya memanggil Anne.     

"Aku sedang mencuci piring Jack,"jawab Anne dengan cepat.     

"Mencuci piring? Kau sudah mencuci piring lebih dari lima menit Anne, padahal piring yang kau cuci hanya hanya dua. Cepat kesini atau aku yang kesana dan memaksamu untuk kesini,"sahut Jack kembali.     

Anne langsung menoleh ke arah Jack dan menatapnya tanpa berkedip, Anne kesal kesal sekali pada Jack yang senang sekali mengancam. Padahal Anne sengaja berlama-lama di pantry karena ingin menenangkan diri pasca melihat apa yang tak seharusnya ia lihat, akan tetapi Jack justru malah sengaja membuatnya agar selalu ada disamping pria menyebalkan itu.     

Setelah meletakkan piring yang sudah ia cuci lebih dari dua kali ditempat pengeringan, Anne lalu berjalan pelan menuju sofa mendekati Jack yang terlihat sedang tersenyum menatapnya tanpa berkedip.     

"Dasar gumiho,"ucap Anne dalam hati mengutuk Jack, gumiho adalah makhluk yang muncul pada cerita rakyat dan legenda Korea. Menurut cerita tersebut, rubah yang hidup ribuan tahun berubah menjadi gumiho.     

Jack lalu menggeser tempat duduknya dan mempersilahkan Anne duduk di sampingnya dengan tersenyum lebar, Jack sudah tak sabar ingin memeluk Anne.     

Anne yang malas duduk bersebelahan dengan Jack memilih duduk di ujung sofa. "Aku duduk disini saja,"ucapnya pelan sambil melipat kedua tangannya di dada.     

Melihat Anne membuat jarak dengannya, Jack lalu meletakkan keripik kentang yang sejak tadi ia peluk di atas meja. Setelah membersihkan tangannya menggunakan tisu Jack langsung mendekati Anne, ia bahkan tanpa sungkan langsung memeluk Anne yang sudah terpojok.     

"Kau yang memintaku melakukan ini Anne,"bisik Jack dengan suara yang hampir tak terdengar ditelinga Anne.     

"Jack...lepaskan aku, jangan begini. Duduklah dengan benar,"pinta Anne pelan, sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Jack. Anne merasa tak nyaman dipeluk oleh Jack seperti itu.     

Jack tersenyum. "semakin banyak kau bergerak maka semakin cepat pula dia terbangun Anne." Jack kembali mengucapkan kalimat sensual di telinga Anne.     

"Si-siapa yang terbangun? Bukankah kita...glek."     

Anne tak dapat melanjutkan kalimatnya ketika langsung mengerti dengan maksud perkataan Jack, wajahnya pun langsung memerah seketika saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu ketika Jack tak memakai selembar benangpun di depan kamar mandi ketika ia keluar.     

"Wajahmu merah Anne, makin cantik dan menggemaskan. Bolehkah aku…"     

"No!!!" Meskipun Jack belum selesai bicara Anne langsung memotongnya dengan cepat, ia juga berhasil mendorong Jack menjauh dan berpindah duduk di sofa lain sambil memeluk bantal kecil.     

"Anne, Anne..kau ini benar-benar. Kemarilah, duduk di sebelahku aku tak akan memakanmu,"ucap Jack pelan sambil melambaikan tangannya meminta Anne untuk duduk kembali disisinya.     

"Aku tak mau duduk denganmu, kau jahat,"tolak Anne tanpa ragu.     

Jack menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan. "Kau mau duduk di sampingku atau aku yang duduk bersamamu di kursi sempit seperti itu silahkan pilih."     

"Ish menyebalkan, dasar pemaksa,"sengit Anne kesal saat berpindah tempat duduk ke samping Jack kembali.     

Begitu Anne duduk kembali di sampingnya Jack langsung melingkarkan tangannya di pinggang Anne, Anne yang sebelumnya berontak kini hanya pasrah saat Jack memeluknya seperti itu. Tak lama kemudian acara favorit Anne pun dimulai, acara perlombaan masak antar negara yang diadakan oleh salah satu saluran tv yang ada di Inggris. Saat acara dimulai Anne menjadi sangat fokus, ia tak memperdulikan lagi pelukan Jack di pinggangnya. Sesekali sebuah senyum tersungging di wajah cantiknya sehingga lesung pipinya terlihat dan membuat Jack semakin terhanyut akan pesonanya, Jack pun bahkan sudah benar-benar melupakan apa yang sudah ia lalui hari ini. Segala kekesalannya hilang begitu saja ketika sudah melihat senyum Anne, wanita yang ia putuskan akan menjadi ibu dari anak-anaknya itu.     

"Anne…"     

"Huum,"     

"Aku lelah, bolehkan aku tidur dipangkuanmu?"     

"Tentu saja,"jawab Anne tanpa ragu sambil menepuk pahanya, Anne belum menyadari kalau yang bicara seperti itu adalah Jack. Ia masih fokus pada layar tv yang menampilkan babak semifinal acara masak para koki amatir itu.     

Begitu mendapatkan izin dari Anne, Jack langsung merebahkan kepalanya di paha Anne. Tak lama kemudian ia pun benar-benar tidur, aroma vanilla dari tubuh Anne membuatnya langsung terlelap. Sementara itu Anne yang belum menyadari kalau Jack sudah tertidur pulas di pahanya masih menikmati jalannya acara di salah satu TV kabel favoritnya itu, beberapa kali ia terlihat bertepuk tangan saat melihat salah satu koki amatir favoritnya berhasil memenangkan challenge yang diberikan oleh dewan juri sekaligus pembawa acara dalam ajang pencarian bakat para koki amatir.     

"Akh, andai aku bisa sepandai itu mengolah Foie gras pasti sangat menyenangkan. Apalagi kalau bisa ikut audisi acara seperti ini, sayangnya aku tak terlalu pandai masak,"ucap Anne pelan saat acara favoritnya selesai, episode kali ini adalah tentang bagaimana cara para finalis mengolah makanan dari hati angsa yang merupakan salah satu makanan mewah.     

"Aku haus Jack, kau mau minum apa? Biar aku ambil…" Anne menghentikan perkataannya saat menyadari ada salah, kedua matanya membulat sempurna saat melihat Jack sudah tidur di pahanya. "Bagaimana dia bisa tidur di pahaku? Sejak kapan ia tidur, kenapa aku tak menyadarinya?"     

Berbagai pertanyaan muncul di dalam benak Anne saat melihat Jack tidur dipangkuannya, ia benar-benar bingung saat ini. Karena belum yakin Jack benar-benar tidur, Anne melambai-lambaikan tangannya kedepan wajah Jack berkali-kali. Anne bahkan juga menyentuh kedua mata Jack yang tak merespon sentuhannya, yang mana artinya Jack benar-benar sudah tidur.     

"Bagaimana bisa aku tak menyadarinya, akh Anne kau benar-benar terlalu bodoh,"umpat Anne dalam hati memaki dirinya sendiri.     

Karena rasa pegal sudah mulai datang, Anne lalu berusaha membebaskan dirinya dari Jack. Dengan perlahan Anne mengangkat kepala Jack dan berusaha untuk menggeser pahanya, ia juga sudah meraih bantal untuk dijadikan pengganti pahanya. Setelah hampir sepuluh menit Anne akhirnya bisa terbebas dari Jack, dengan peluh yang membasahi keningnya Anne duduk di karpet. Ia menatap Jack yang sudah tertidur pulas. "Ternyata bulu matamu sangat panjang untuk ukuran seorang pria Jack,"gumam Anne tanpa sadar.     

Karena sudah lelah dengan apa yang sudah ia lalui hari ini Anne pun mengantuk, ia lalu merebahkan kepalanya di sofa tepat di samping Jack yang sedang tidur. Beruntung saat ini Anne memakai piyama model celana panjang sehingga ia tak terlalu mengalami kedinginan, apalagi karpet yang ia duduki juga cukup tebal. Tak lama kemudian Anne pun akhirnya tidur dalam posisi duduk tepat di depan wajah Jack dalam posisi yang tak nyaman, ia belum menyadari perasaannya sendiri sampai saat ini bahwasanya ia sudah nyaman dengan kehadiran Jack. Anne masih berusaha menyangkal perasaannya, karena masih takut memulai hubungan meskipun tubuhnya memberikan respon lain pada Jack.     

Bersambung     

Note :     

Give away You Are Mine, Viona versi bahasa Inggris     

Hadiah per minggu:     

3 pulsa masing-masing Rp 100.000 utk 3 orang pemenang     

2 buah buku cetak The Alchemist Vol 1 untuk 2 orang pemenang     

*buku cetak The Alchemists: Cinta Abadi, volume 1, terdiri dari 2 buku masing-masing tebalnya 500 halaman, dengan nilai seharga Rp 150.000     

Cara ikut Give away ini hanya dengan mengirim power stone ( vote ) ke novel Thor yang berjudul You Are Mine, Viona ( yang bahasa Inggris) event ini untuk perminggu selama satu bulan, undian akan dimulai saat Viona ( bahasa Inggris ) mendapatkan power stone 1000 ya kakak-kakak, jadi jangan vote ke Viona bahasa Indonesia....     

semangat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.