I'LL Teach You Marianne

Data diri Anne



Data diri Anne

0Anne bangun lebih pagi hari ini meskipun tadi malam tidur jam dua malam, setelah mengeluarkan semua isi hatinya pada nyonya Delila dan nyonya Riley di laundry kemarin sore Anne merasa jauh lebih baik. Pundaknya terasa lebih ringan apalagi kini rambutnya sudah dipotong pendek sekali. Anne yang tak pernah memiliki rambut pendek sebelumnya merasa agak aneh awalnya saat melihat dirinya sendiri di kaca, setelah ia mengubah rambutnya menjadi model bob sepanjang leher dengan sentuhan sedikit layer di bagian bawah.     
0

Anne sengaja memotong rambutnya sependek mungkin, ia benar-benar ingin menjadi Anne yang baru dan lebih berani. Karena selama ini ia terkesan sebagai gadis lemah yang butuh perlindungan dengan rambut panjangnya yang ia potong biasa.      

"Ok, kau siap Anne. Ingat Anne, kau berhak bahagia. Jangan dengar perkataan orang lain, semangat Anne." Anne bicara pada dirinya sendiri sambil menatap kaca di kamarnya setelah selesai berpakaian, karena hari ini jam kuliahnya dimajukan satu jam lebih awal Anne memilih untuk bergegas berangkat ke kampus.      

Dengan memakan sepotong roti Anne memacu mobilnya menuju kampus, karena hari masih sangat pagi tak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Sehingga Anne dengan mudah sampai di kampus, Anne yang biasanya membutuhkan waktu sekitar empat puluh sampai lima puluh menit kali ini hanya membutuhkan waktu dua puluh lima menit saja. Anne menduga kalau dirinya adalah orang pertama yang sampai di kampus, akan tetapi ia salah. Karena ternyata ketika ia sampai di kampus area parkir bagian depan sudah penuh terisi mobil para mahasiswa yang lain, rupanya bukan hanya kelas Anne saja yang menambah jam pelajaran hari ini. Kelas dari jurusan lain rupanya juga melakukan hal yang sama seperti profesor Gilbert yang memajukan jamnya satu jam lebih awal sebagai persiapan menghadapi ujian akhir semester yang tinggal satu minggu lagi itu.      

"Jangan heran nona, kampus ini memang seperti ini. Setiap akan ujian akhir semester para profesor pasti akan menambah jam pelajaran untuk para mahasiswanya, jadi pemandangan seperti ini tidak aneh lagi," ucap seorang security dengan ramah.     

"Benarkah pak? Pantas saja sepagi ini parkiran sudah penuh, ya sudah kalau begitu saya permisi pak. Terima kasih infonya," jawab Anne pelan.      

"Silahkan nona." Sang security menjawab ramah perkataan Anne, tak lama kemudian ia pun kembali melanjutkan pekerjaannya lagi memeriksa mobil para mahasiswa.      

Hanya mobil yang memiliki sticker khusus sajalah yang bisa menggunakan area parkir, yang tak memiliki sticker khusus itu tak boleh parkir dan hanya boleh menurunkan penumpang saja di depan lobby kampus setelah itu mobil itu diwajibkan untuk keluar area kampus kecuali tamu. Kalau tamu dipersilahkan masuk dan parkir di area khusus, hal ini dilakukan oleh kampus supaya mengurangi jumlah mahasiswa yang menggunakan mobil ke kampus supaya tak terlalu banyak kendaraan di area kampus.     

Anne berjalan dengan tenang karena tak ada mahasiswa yang berkumpul seperti hari biasanya, pasalnya jika banyak mahasiswa yang berkumpul beberapa diantara mereka akan bersiul menggodanya saat berjalan didepan mereka dan itu membuat Anne risih. Mungkin untuk mahasiswi lain senang dipuji seperti itu namun untuk Anne tidak, ia merasa nyaman jika sedang berjalan dijadikan lelucon seperti itu oleh para mahasiswa.     

"Ok, belum ada yang datang. Lebih baik aku duduk dibangu paling belakang saja," ucap Anne pelan saat sampai di kelasnya yang sudah bersih dan wangi, tanpa menunggu lama Anne lalu berjalan dan duduk dibangku paling belakang. Dengan memakan roti yang ia bawa Anne membaca buku dengan serius sembari menunggu teman-temannya datang.     

Tak lama kemudian satu persatu teman-teman sekelas Anne berdatangan, mereka lalu duduk di kursinya masing-masing dan mulai mempersiapkan laptop serta buku untuk menerima pelajaran. Saat waktu sudah hampir menunjukkan pukul tujuh pagi Anne sedikit gelisah karena belum melihat keberadaan Linda di kelas, ia juga tak berhasil menghubungi Linda. Dan ini membuatnya sedikit khawatir, pasalnya tadi malam Linda mengatakan ingin berangkat ke kampus sendiri tanpa dijemput oleh Anne. Maka dari itu tadi pagi ia langsung berangkat ke kampus tanpa mampir ke apartemen Linda.     

Namun tak lama kemudian Linda terlihat berdiri di pintu dengan terengah-engah, ia baru saja berlari dari depan karena hampir telat. Melihat Linda datang membuat Anne lega, ia lalu melambaikan tangannya ke arah Linda memberitahukan keberadaannya. Melihat lambaian tangan Anne membuat Linda tersenyum, dengan perlahan ia berjalan menuju meja paling belakang dimana Anne duduk.     

"Kenapa duduk disini?"tanya Linda pelan dengan terputus-putus.     

"Cari suasana baru," jawab Anne pelan sembari memberikan air minum pada Linda.      

"Oh begitu, ya sudah lah. Tak apa disini juga, tempatnya enak," sahut Linda singkat sambil membuka botol minuman dari Anne, tak lama kemudian ia menenggak air dalam botol itu dengan cepat tanpa sisa.     

"Haus sekali non?"tanya Anne pelan menggoda Linda.     

"Aku berlari dari depan Anne, kau bayangkan saja sendiri." Linda menjawab ketus pertanyaan dari Anne.     

Melihat Linda marah membuat Anne terkekeh, tak kawm kemudian obrolan mereka pun berhenti karena profesor Gilbert masuk kedalam kelas tepat pukul tujuh pagi. Beberapa mahasiswa yang datang telat langsung berlari dan duduk dibangku dengan cepat untuk mengikuti pelajaran yang baru dimulai itu, setelah pelajaran dimulai sekitar tiga puluh menit Linda akhirnya menyadari kalau Anne baru saja memotong pendek rambutnya. Linda yang kaget saat melihat rambut pendek Anne membuat sedikit keributan di bangku paling belakang dan membuat profesor Gilbert berdehem memberikan peringatan.     

"Fokus Linda,"bisik Anne lirih sambil terus menatap ke arah profesor Gilbert.     

"Kenapa kau potong sependek ini Anne?"tanya Linda tak kalah pelan.     

"Supaya tak banyak menghabiskan banyak shampo," jawab Anne pelan asal bicara.     

Linda terlihat menggigit bibir bawahnya dengan kuat supaya tidak tertawa karena mendengar jawaban Anne, karena tak mau membuat profesor Gilbert marah Linda akhirnya mencoba fokus. Ia tak mau mencari masalah pada dosennya itu walaupun sebenarnya masih banyak yang ingin ia tanyakan pada Anne perihal rambut Anne yang dipotong pendek.     

Berlin, Jerman     

Aaron yang sudah sampai di Berlin sejak tadi malam, pagi ini sudah datang ke kantor catatan sipil yang ada di kota itu untuk mencari tahu tentang Anne. Sebenarnya untuk orang asing sangat tidak diperkenankan untuk masuk ke kantor catatan sipil untuk mengetahui tentang status seseorang, namun karena Daniel mengatakan kalau Aaron adalah bukan orang sembarangan akhirnya para karyawan di kantor catatan sipil itu mempersilahkan dan memperlakukan Aaron dengan baik     

"Menurut data ini nona yang bernama Marianne ini masih single Tuan, ia belum menikah apalagi bercerai. Jadi sangat mustahil kalau misalkan anda mengatakan dirinya adalah seorang janda," ucap seorang petugas catatan sipil kepada Aaron saat menunjukkan data diri Anne yang masih tercatat sebagai warga negara Jerman.      

"Kau serius?"tanya Aaron dingin.     

"Iya Tuan, kalau anda tak percaya silahkan lihat sendiri saja di…"     

"Cetaklah data dirinya di kertas, aku ingin membacanya dengan teliti," ucap Aaron dengan cepat memotong perkataan sang petugas catatan sipil yang sudah dibayar oleh Daniel itu.     

"Baik Tuan tunggu sebentar," jawab sang petugas itu kembali.     

Aaron yang duduk di ruangan pribadi itu terlihat menahan amarah, ia kesal karena merasa dibohongi oleh Anne. Tak lama kemudian data diri Anne yang lengkap pun ia pegang, terlihat jelas di kertas kalau Anne masih single dan belum pernah menikah.      

"Ayo kembali ke London Daniel dan persiapkan pernikahanku, aku mau menyeret Anne ke altar untuk menikah," ucap Aaron pelan dengan tangan terkepal penuh emosi.      

"Anda serius mau menikah dengan…"     

"Menurutmu kurang serius apa aku Daniel?!" hardik Aaron dingin sambil berbalik badan dan menatap Daniel dengan tajam.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.