I'LL Teach You Marianne

Ketetapan Jack



Ketetapan Jack

0Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen Anne, Jack tak melepaskan tangannya dari pinggang Anne sama sekali. Meskipun Anne menolak dan berkali-kali melepaskan tangan Jack dari pinggangnya namun ia kembali memposisikan tangannya ke pinggang Anne kembali. Karena itulah Anne memilih untuk membiarkan Jack melakukan apa yang ia senangi selama masih dalam batas wajar dan tidak melakukan hal-hal yang diluar batas wajar itu sendiri.     
0

"Ayo turun Jack,"bisik Anne pelan pada Jack yang sedang bersandar padanya ketika Erick yang menjadi driver mereka menghentikan mobilnya di area parkir apartemen, sedangkan mobilnya dikendarai oleh anak buah Jack yang mengikuti dari belakang.      

Jack yang masih enggan melepaskan pelukannya dari tubuh Anne pura-pura tak mendengar apa yang dikatakan oleh Anne, ia masih memejamkan kedua matanya dengan tanpa merubah posisi tangannya dari pinggang Anne.     

"Jack,"erang Anne lirih." Kalau kau mau seperti ini terus maka aku akan marah ya, jangan salahkan aku kalau aku akan pergi lagi dan tak..akhhh."     

Anne memekik dan menghentikan perkataannya, saat Jack secara tiba-tiba mendorongnya ke arah kanan berbaring diatas kursi mobil dengan Jack yang kini ada diatasnya. Ditindih seperti itu oleh Jack membuat Anne tak bisa bergerak.      

"Jangan coba-coba melarikan diri lagi dariku Anne, kau adalah milikku. Kalau hal itu terjadi maka, jangan salahkan aku jika mematahkan kakimu dan membuatmu hanya bisa berbaring diatas ranjang melayaniku." Jack langsung bicara dengan suara datar penuh amarah, kedua matanya berkilat langsung menusuk tajam ke mata Anne. Nafasnya pun terasa berat dan panas, menunjukkan kalau ia benar-benar marah saat ini.     

"Jack, jangan begini, ada Erick,"pinta Anne memelas.      

"Get out Erick!!!"usir Jack dengan keras begitu menyadari Erick masih ada di kursi depan.     

Erick yang sadar diri langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Jack, ia pun keluar dari mobil tanpa bicara. Erick menyadari kalau Jack saat ini sedang sangat marah memiliki untuk segeralah pergi menjauh dari mobil, ia tak mau terkena imbas dari kemarahan sang tuan.     

Begitu Erick keluar dari mobil, tanpa menunggu lama Jack langsung melancarkan aksinya. Jack yang selama ini sudah berusaha sabar menghadapi Anne, malam ini tak ingin menunda lagi apa yang selama ini ingin ia lakukan pada Anne. Dengan cepat Jack mendaratkan sebuah ciuman di leher Anne, ia memberikan tanda kepemilikan pada Anne setelah dua tahun ini berusaha untuk tak melakukannya. Anne yang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Jack berteriak dengan keras pada awalnya, namun setelah ciuman Jack terasa lebih kuat di lehernya Anne menangis. Dan isakan tangis itulah yang membuat Jack akhirnya menyudahi perbuatanya.      

"Anne, maaf Anne." Jack yang sudah tersadar akan kesalahannya langsung meminta maaf pada Anne yang tengah menangis dan menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya.     

Dengan wajah terurai air mata Anne berkata," Kau jahat Jack, bukankah kau bilang tak akan menyentuhku seperti ini hiks."      

"Maaf Anne, aku kelepasan. Aku dikuasai amarah Anne, aku benar-benar tak bisa menahan diri saat kau mengancamku ingin pergi lagi tadi. Kau tau kan kalau aku paling tak suka diancam,"jawab Jack pelan berusaha untuk membantu Anne untuk duduk kembali dengan baik.      

Anne yang masih marah tak merespon perkataan Jack, ia juga masih menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya. Rasa sakit di lehernya sudah tak berasa bersamaan dengan saat Jack melepaskan pagutannya.      

"Anne…"     

"Jangan ajak aku bicara Jack, aku tak mau bicara denganmu." Anne menjawab ketus, memotong perkataan Jack     

"Maafkan aku dulu, setelah itu kau boleh marah lagi,"sahut Jack dengan cepat, ia tak mengerti definisi arti kata marah yang benar itu seperti apa.      

Anne yang sangat kesal tak menghiraukan perkataan Jack, ia justru berusaha untuk keluar dari dalam mobil Jack. Namun pada saat tangan kanannya meraih handle mobil, Jack dengan sigap meraih tangan Anne. Menghentikan perbuatannya itu.      

Jack kembali mendekati Anne dan membuatnya terpojok lagi." Hilangkan kebiasaan melarikan dirimu ini Anne, kalau kita bertengkar bicara, selesaikan saat itu juga. Cari jalan keluarnya, jangan kabur seperti itu. Kita sudah dewasa Anne, bukan anak kecil lagi. Mau sampai kapan kau seperti itu terus?"      

"Aku tak mau bicara denganmu!"jawab Anne ketus, ia berusaha melihat ke arah lain menghindari kontak mata dengan Jack yang menatapnya tanpa berkedip.     

"Kalau dimasa depan, setelah kita menikah. Disaat kita bertengkar lalu kau pergi dan kabur seperti tadi apa itu baik Anne? Tidak Anne, itu bukanlah jalan keluar. Maka dari itu mulai dari sekarang biasakan untuk merubahnya, kau harus bicara baik-baik untuk menyelesaikan masalah. Bukan main kabur seperti tadi, itu bukan jalan keluar yang baik Anne!" Jack menyahut ketus merespon perkataan Anne yang sebelumnya, kedua matanya pun berusaha menatap Anne yang sedang berupaya untuk menghindari kontak mata dengannya.      

"Menikah? Siapa yang mau menikah?"     

"Kita, kau sudah kutetapkan menjadi milikku. Dan kau hanya diperbolehkan menikah denganku, jika ada yang berupaya merebutmu dariku maka aku tak akan segan untuk menghancurkannya,"jawab Jack serius.      

Anne tidak merespon perkataan Jack, ia justru menundukkan kepalanya tanpa suara. Berada sedekat itu dengan Jack benar-benar membuatnya sangat tidak nyaman, apalagi ditambah mendengar perkataan Jack yang mengintimidasi itu.      

"Ingat Anne, hilangkan kebiasaan jelekmu tadi. Aku tak mau harus mengejar-ngejarmu ketika nanti kita bertengkar, aku lebih suka kau berargumentasi denganku. Berdebat denganku di atas meja sampai kau marah padaku, bukan seperti ini Anne. Melarikan diri dari masalah bukan sebuah jalan keluar, itu justru akan menambah masalah lagi Anne,"ucap Jack kembali dengan nada yang lebih lembut, jarinya meraih ujung dagu Anne dan mengangkatnya ke atas untuk menghadap ke arahnya.      

"Aku tidak lari, aku hanya menghindari masalah saja,"jawab Anne pelan berusaha menegaskan bahwa apa yang ia lakukan sebelumnya bukanlah untuk melarikan diri dari masalah.      

Jack yang sangat hafal dengan Anne hanya tersenyum, ia tahu Anne adalah seorang gadis yang keras kepala. "Apapun itu namanya, tetap saja salah Anne. Mulai saat ini biasakanlah untuk tak melarikan diri tiap kita bertengkar, kau mengerti kan?"      

"Iya aku tahu." Anne menjawab dengan singkat pertanyaan dari Jack.     

Dengan perlahan Jack merengkuh Anne, memeluknya lebih dalam. "Good girl." Jack bergumam lirih.      

"Lepaskan aku, aku lelah Jack. Aku mau segera istirahat." Suara Anne terdengar serak saat meminta dilepaskan oleh Jack, karena terbiasa tidur cepat selama tiga hari tinggal ini Anne kini merasa mengantuk. Padahal selama ini ia terbiasa tidur diatas jam dua belas malam, akan tetapi karena pola tidurnya dirumah Jack sangat diatur kini kebiasaan itu terbawa.      

Jack yang tau Anne belum benar-benar pulih kemudian melepaskan pelukannya, ia kemudian merapikan rambut Anne yang sedikit berantakan menggunakan jemarinya. "Aku harap rambut ini akan memanjang lagi dengan segera,"      

"Aku lebih suka rambut pendek Jack, kepalaku terasa ringan. Rambut pendek tak memerlukan banyak perawatan." Anne menyahut ketus perkataan Jack.      

"Aku bisa mencarikan hair stylist pribadi untukmu Anne, kau tak usah khawatirkan itu,"jawab Jack pelan dengan nada penuh penekanan yang meminta Anne untuk memanjangkan rambutnya kembali seperti sediakala.     

Anne pun menutup mulutnya dengan cepat, ia memilih menyudahi perdebatannya dengan Jack karena ia yakin tak akan bisa menang. Tak lama kemudian Jack pun membuka handle pintu mobilnya yang ada di sebelah kiri dan mendorongnya dengan perlahan, setelah turun dari mobil mewahnya Jack lalu mengulurkan tangannya ke arah Anne yang masih duduk didalam mobil.      

"Aku bisa sendiri…"     

"Anne."     

Anne menghela nafas panjang mendengar perkataan Jack, ia lalu meraih tangan Jack dan mulai bergeser untuk turun dari mobil. Begitu kakinya menyentuh paving block Jack langsung melingkarkan tangannya kembali di pinggang Anne dengan posesif.      

"Mulai saat ini, beginilah cara kita berjalan,"ucap Jack lirih tanpa rasa bersalah dan mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemen Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.