I'LL Teach You Marianne

Terima kasih Luka



Terima kasih Luka

0Anne masih berdiri di jendelanya ketika Jack pergi bersama Erick meninggalkan area apartemennya, setelah memastikan Jack benar-benar pergi Anne lalu berjalan dengan cepat menuju kamar mandinya yang sudah tiga hari ini tak ia sentuh.     
0

"Akhh kenapa sebesar ini, Jack menyebalkan." Anne mendengus kesal saat melihat kissmark yang dibuat oleh Jack beberapa saat yang lalu didalam mobil, tanda merah keunguan itu terlihat jelas di leher sebelah kanan Anne tepat di bawah telinganya.     

Karena kulit tubuhnya yang putih bersih tanda kepemilikan yang dibuat oleh Jack itu terlihat jelas dan akan sulit ditutupi karena letaknya berada agak jauh diatas pundak, jadi misalkan ia mengenakan baju model turtle neck sekalipun tanda kissmark itu akan tetap terlihat. Begitupun jika ia menggunakan scarf, jalan satu-satunya adalah harus ditutupi dengan foundation dan masalahnya Anne tak memiliki Foundation. Ia hanya memiliki bb cream dan itu tak akan bisa mengcover bekas ciuman yang ada di lehernya.     

"Sudah jam sebelas malam, tak mungkin ada toko kosmetik yang masih buka jam segini,"ucap Anne lirih saat menyadari hari sudah sangat malam untuk ia membeli foundation di toko kosmetik.     

Anne akhirnya menyerah, ia sudah terlalu lelah untuk memikirkan tanda merah keunguan yang ada di lehernya. Yang ingin ia lakukan saat ini adalah tidur, kedua matanya sudah tak bisa diajak kompromi lagi. Karena kakinya masih terasa sedikit sakit Anne memutuskan untuk tidur di sofa, ia menggunakan boneka hello kitty sebagai bantal. Anne sengaja berkata kalau kakinya sudah tak terasa sakit sama sekali supaya diizinkan pulang oleh Jack, Anne yang merasa sudah sangat tak nyaman tinggal di rumah Jack terpaksa sedikit berbohong. Ia tak mau nama baiknya akan jelek jika ada orang yang tau ia tinggal satu rumah dengan seorang pria tanpa ada ikatan pernikahan, Anne tak mau status jandanya menjadi semakin jelek dimata orang lain. Meskipun Leon sudah menghapus status pernikahan mereka di kantor catatan sipil Berlin namun Anne tetap was-was, apalagi saat ini Leon dan Steffi tinggal satu kota bersamanya.     

Di dalam mobilnya Jack terlihat sedang sibuk memainkan ponselnya, berkali-kali ia menghubungi Anne namun tak ada satupun panggilannya yang berhasil tersambung dengan Anne. Ia bahkan meminta Erick untuk mencoba menghubungi Anne, namun hasilnya tetap sama nomor Anne terlihat masih sibuk dan menolak panggilan masuk dari Jack dan Erick.     

"Ayo kembali Erick, aku ingin tau dia sedang berbicara dengan siapa saat ini sampai tak menerima panggilanku seperti ini." Jack mendengus kesal, ia yakin sekali Anne saat ini sedang sibuk berbicara dengan pria lain.     

Erick memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku bajunya. "Jangan Tuan, aku yakin nona Anne pasti sudah tidur. Anda lihat sendiri kan betapa merahnya kedua mata nona Anne tadi, jadi mungkin saat ini nona Anne sudah tidur,"jawab Erick pelan mencoba untuk menangkan Jack.     

"Tak mungkin Erick, tak mungkin dia sudah tidur. Buktinya dia tak menerima panggilan dariku, dia pasti sedang berbicara di telepon saat ini. Pantas saja ia terus memaksa minta pulang padaku,"sahut Jack ketus, baru berpisah dengan Anne selama tiga puluh menit Jack sudah tak tenang.     

"Kalau nada seperti itu biasanya si pemilik ponsel mematikan ponselnya Tuan." Sang driver yang bernama Tyga ikut bicara, ia merasa kasihan pada Anne yang dituduh-tuduh seperti itu oleh Jack.     

Jack yang sedang menatap layar ponselnya yang menunjukkan dua puluh kali panggilan masuk itu terlihat mengangkat wajahnya dan menatap ke arah sang driver yang ikut bicara, "Kau yakin kalau "Anne mematikan ponselnya? Tau dari mana kau Tyga." Jack bicara dengan nada sarkas yang penuh ejek, ia tak percaya dengan perkataan sang driver.     

"Biasanya nada seperti itu adalah nada ponsel yang sedang dimatikan tuan, berbeda dengan nada sibuk,"jawab Tyga tanpa rasa takut.     

Jack yang tak mudah percaya lalu meminta ponsel Erick yang duduk disamping Tyga, ia lalu mulai mencoba melakukan apa yang Tyga katakan. Setelah mencoba hampir dua kali jack barulah percaya, karena pada saat ia menghubungi ponsel Erick yang di nonaktifkan nada sama persis dengan nada ponsel Anne.     

Tanpa bicara Jack kemudian menyerahkan ponsel Erick kembali, ia lalu terlihat duduk dengan tenang. Berbeda sekali dengan beberapa menit yang lalu saat uring-uringan, setelah memastikan kalau emang mematikan ponselnya Jack akhirnya bisa duduk dengan tenang.      

Jack duduk dengan tenang menatap jalan raya yang mulai sepi, secara tiba-tiba sebuah senyum tersungging di wajah tampan Jack saat mengingat apa yang baru ia lakukan pada Anne. Bahkan saat ia akan pulang tadi, ia melihat dengan jelas bekas ciumannya di leher jenjang Anne. Mengingat hal itu membuat Jack bahagia,"Itu baru ciuman kecil Anne, setelah ini seluruh tubuhmu akan aku cium tanpa ada yang terlewatkan," ucap Jack dalam hati.      

Anne benar-benar sudah membuatnya gila, sejak bertemu Anne dua tahun lalu ia sudah melupakan Shopia yang sudah berselingkuh dengan pemain sepak bola. Padahal dulu sewaktu Sophia meninggalkan dirinya dan memilih pemain sepak bola yang bernama Esteban Shevchenko itu Jack sangat hancur, ia pesimis bisa jatuh cinta lagi karena sudah menganggap semua wanita sama hanya akan suka pada pria muda yang terkenal. Namun sejak Anne masuk dalam kehidupannya secara tidak sengaja, Jack mulai merasa ada yang berbeda dengan dirinya. Apalagi saat ia mengetahui cerita hidup Anne yang sangat menyedihkan, diceraikan oleh suaminya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Karena itulah Jack merasa sangat cocok dengan Anne, sama-sama pernah dikhianati oleh pasangan membuatnya yakin kalau Anne adalah jodohnya.      

Sebenarnya hubungan Jack dan Shopia Higgins juga sebuah ketidaksengajaan, waktu itu orang tua Jack yang sedang melangsungkan ulang tahun perusahaan mengundang Shopia yang merupakan pemain piano terkenal saat itu. Karena terpesona dengan cara bermain Shopia akhirnya orang tua Jack mulai mencoba mendekatkan Jack dengan Shopia, apalagi saat itu orang tua Shopia juga tak keberatan. Alhasil setelah pertemuan di perusahaan, Jack dan Shopia menjadi dekat. Sampai akhirnya keduanya memutuskan untuk bertunangan, Jack memilih langsung bertunangan saat ia baru mengenal Shopia empat bulan. Dan keputusan Jack sangat didukung orang tuanya, sampai  akhirnya hubungan Shopia dan Jack mulai meregang saat kematian kedua orang tua Jack yang meninggal dalam kecelakaan tunggal. Dimana kecelakaan itu disebut-sebut sebagai sebuah sabotase dari musuh-musuh bisnis perusahaan Muller Finance Internasional, namun karena saat itu Jack masih terlalu muda dan terlalu naif ia menyerahkan semua kasusnya pada polisi.      

Sehingga setelah tiga tahun berlalu akhirnya diketahui kalau kecelakaan mobil yang menimpa kedua orang tua Jack adalah sebuah sabotase yang terselubung, karena ditemukan sebuah sayatan pada kabel rem kampas mobil yang dikendarai oleh tuan dan nyonya Muller saat itu yang akan menghadiri sebuah acara besar di mana waktu itu seharusnya orang tua Jack menerima penghargaan sebagai CEO of the year karena berhasil memimpin Muller Finance Internasional ke top 3 perusahaan pendanaan paling besar di Eropa.      

Kehilangan kedua orang tua secara tiba-tiba ditambah ditinggal Shopia yang berselingkuh Jack menjadi hancur, untung saja saat itu ada Erick yang mau mengurus perusahaan selama Jack down. Sehingga ia tak kehilangan posisinya sebagai CEO, pun saat Jack memilih tinggal di Newcastle Upon Tyne. Erick menggantikan posisi Jack sementara waktu sebagai CEO karena ia tahu waktu itu Edmund berusaha untuk mencuri posisi dari Jack.      

"Terima kasih luka, aku yakin kalau dulu kau tak hadir dalam hidupku aku tak akan mungkin bisa bertemu dengan Anne,"gumam Jack lirih dengan senyum yang masih menghiasinya wajahnya yang dipenuhi bulu-bulu halus di pipi dan dagunya.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.