I'LL Teach You Marianne

Saling jujur



Saling jujur

0Anne akhirnya berpisah dengan Paul dan Linda yang memutuskan untuk kembali ke apartemen menggunakan bus, karena hari sudah siang bus yang menuju ke apartemen mereka masih cukup banyak meski salju mulai menutupi jalan raya. Setelah memastikan toko benar-benar terkunci Anne lalu melangkahkan kakinya menuju mobil kesayangan yang terparkir di depan toko, beberapa toko kecil lainnya yang berada tak jauh dari toko Anne juga sudah mulai menutup tokonya. Mereka baru akan beroperasi ketika musim dingin berakhir seperti Anne, dengan hati-hati Anne melangkah menuju mobilnya. Ia tak mau kaki kirinya terluka lagi.      
0

Pada saat Anne akan membuka pintu tiba-tiba ada tangan besar yang langsung menarik tangan kanannya dengan kuat, dan hampir membuat Anne berteriak kencang kalau saja si pemegang tangannya yang ternyata adalah Aaron langsung menutup mulutnya.      

"Ini aku Anne,"ucap Aaron pelan sambil membuka jaket yang menutupi bagian mulutnya.     

"Kenapa kau seperti ini Aaron, kau hampir membuatku pingsan,"sahut Anne kesal.     

Aaron tersenyum mendengar perkataan Anne, dengan lembut ia merapikan rambut Anne yang keluar dari topi bobble yang ia pakai.      

"Aku rindu padamu,"ucap Aaron lirih, kedua matanya menatap sayu ke arah Anne yang berada di depannya.      

"Jangan bicara seperti itu Aaron, banyak orang yang melihat kita saat ini,"jawab Anne pelan sembari berusaha melepaskan tangan Aaron yang masih memegang tangannya.      

Aaron menyunggingkan senyumnya kembali saat tangannya dilepas oleh Anne."Kau berubah Anne,"ujarnya lirih.     

"Berubah? Berubah bagaimana?"     

"Kau menolakku, kau memperlakukan aku seperti orang asing."Aaron langsung mempertegas perkataannya.      

"Bukan begitu Aaron, aku hanya tak suka kau memelukku seperti tadi. Aku merasa tak nyaman, apa kau sudah lupa tentang statusku?" Anne berusaha mencoba mengingatkan kembali tentang statusnya pada Aaron, Anne masih penasaran kenapa Aaron marah besar padanya waktu ia mengakui statusnya yang sebenarnya.      

Bibir Aaron kembali menipis, ia kemudian mengeluarkan sebuah kertas yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari dari dalam saku bajunya. Tanpa bicara Aaron menyerahkan kertas yang sudah terlipat itu pada Anne.      

Melihat Aaron mengulurkan kertas padanya Anne lalu menerimanya dan membuka lipatan kertas itu dengan perlahan, kedua matanya pun langsung membulat sempurna saat membaca kertas yang baru saja diberikan oleh Aaron.     

"Ini…"     

"Ya, ini adalah keterangan tentang status kependudukanmu yang aku minta dari kantor catatan sipil di Berlin. Tahukah kau Anne, aku sampai datang ke Jerman untuk mencari tahu tentang statusmu yang sebenarnya. Dan kertas keterangan yang diterbitkan kantor catatan sipil Berlin ini tak mungkin palsu, kenapa kau berbohong tentang statusmu Anne? Apa kau ingin mengujiku? Tak begini caranya Anne. Aku siap melakukan apapun untukmu tapi tidak dengan bermain-main seperti ini, kau tahu kan aku sangat tak menyukai hal-hal seperti ini." Aaron dengan cepat memotong perkataan Anne, kedua matanya menatap Anne dengan tajam tanpa berkedip. "Apa alasanmu berkata bohong padaku kemarin Anne?"     

"Aku sebenarnya juga tak tahu kenapa kantor catatan sipil di Berlin bisa menunjukkan tentang statusku yang masih single seperti ini, tapi percayalah Aaron aku sebenarnya…"     

Aaron yang sudah kesal dan gemas pada Anne tak menahan dirinya lagi, tanpa permisi ia langsung menarik Anne ke pelukannya dan langsung mencium bibir Anne yang dingin dengan cepat. Diserang seperti itu oleh Aaron membuat Anne tak bisa menghindar, saat Aaron sedang menikmati bibir Anne tiba-tiba Aaron melepaskan ciumannya karena Anne terus memukul dadanya. Dan secara tiba-tiba Anne melayangkan tangannya dengan kuat dan mengenai pipi Aaron yang memang tak menghindar.     

"Aku benci padamu Aaron, kau seenaknya menciumku seperti itu. Memangnya kau anggap aku apa? Aku bukan wanita murahan Aaron dan sejak awal aku tak berbohong padamu, aku janda Aaron. Aku hanya menikah satu tahun dengan mantan suamiku sebelum akhirnya kami memutuskan untuk bercerai, aku juga tak tahu bagaimana catatan sipil di Berlin masih mencantumkan statusku yang single. Akan tetapi aku tegaskan kembali padamu bahwa aku adalah seorang janda Aaron, aku mengatakan ini karena aku tak mau ada rahasia yang tertinggal. Karena aku tak mau memulai sebuah hubungan apapun baik pertemanan atau percintaan dengan sebuah kebohongan, karena itulah aku mengatakannya padamu. Hanya orang gila yang mengaku kalau dirinya seorang janda Aaron, bukankah lebih banyak orang yang mengaku masih single daripada orang yang mengaku janda. Jadi pikirkan kembali kalau kau ingin dekat denganku, bukankah kau  sudah meninggalkan aku kemarin saat aku mengaku sebagai janda Aaron? Lalu kenapa kau datang lagi dengan membawa kertas catatan sipil yang sudah dimodifikasi itu Aaron? Sebenarnya apa tujuanmu!!"ucap Anne dengan suara keras penuh emosi, Anne merasa dilecehkan oleh Aaron yang langsung menciumnya seperti itu ditambah lagi Anne mengingat bagaimana Aaron mengusirnya turun dari mobil waktu itu saat ia mengaku sebagai janda.      

Aaron yang baru saja ditampar oleh Anne hanya diam, ia justru tersenyum."Tak mungkin ada sebuah instansi yang berani mengeluarkan pernyataan palsu seperti yang kau bilang itu Anne, aku percaya pada apa yang tertulis di kertas catatan sipil yang sedang ada di tanganmu itu. Jadi jangan membuat pengakuan bodoh lagi untuk menolakku Anne, apakah kau sangat menyukai Jackson Patrick Muller itu Anne?"tanya Aaron pelan.     

"Untuk apa membawa-bawa Jack dalam pembicaraan ini, pembahasan ini tak ada hubungannya dengan Jack," jawab Anne dengan ketus.      

"Sebegitu cinta kah kau padanya Anne? Sampai aku menyebut namanya sekali saja kau semarah ini, apa yang ada pada dirinya yang tak aku miliki Anne? Aku kaya Anne, aku tampan, aku terkenal dan aku…"     

"Egois, kau adalah orang paling egois yang aku kenal Aaron. Kau suka memaksakan kehendak, kau hanya menilai orang lain dari luarnya saja. Kau menyuruhku pergi saat aku mengatakan statusku padamu dan sekarang kau datang lagi padaku dengan membawa kertas yang sudah dimanipulasi itu, sebenarnya apa maumu Aaron. Kalau kau benci padaku karena statusku seharusnya kau tak usah sampai mencari tahu sedetail itu, karena apa yang aku katakan adalah sebuah kejujuran. Aku tak mungkin bicara bohong jika menyangkut tentang statusku Aaron,"sahut Anne dengan cepat memotong perkataan Aaron penuh emosi.     

"Apa yang aku lakukan itu karena aku benar-benar sangat mencintaimu Anne, aku sampai rela datang jauh-jauh ke Berlin demi untuk mencari tahu kebenaran tentang statusmu. Kau penasaran kan kenapa aku sangat membenci janda? Baik aku akan katakan semuanya padamu, sekarang kau ikut aku." Aaron menjawab penuh emosi, tanpa bicara ia menarik tangan Anne dan membawanya ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari mobil Anne.      

"Aaron kau mau membawaku kemana? Lepaskan aku Aaron. Aaron jangan sampai aku berteriak, cepat lepaskan aku." Anne menahan tubuhnya agar tak masuk ke dalam mobil sesuai kemauan Aaron yang berdiri di belakangnya.     

"Kau ingin tahu kan kenapa aku membenci janda? Tunggu Anne aku akan menunjukkan sesuatu padamu,"sahut Aaron ketus sambil memaksa Anne masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibuka oleh Daniel.      

Karena kalah tenaga Anne akhirnya masuk ke dalam mobil, Aaron pun juga ikut masuk begitu Anne masuk. Tak lama kemudian Daniel berlari ke arah depan dan masuk ke dalam mobil duduk di kursi driver.      

"Hoop Lane Cemetery,"ucap Aaron pelan pada Daniel yang baru saja memasang sabuk pengaman.     

"Baik Tuan." Daniel menjawab dengan cepat.     

Mendengar nama tempat yang disebut Aaron membuat Anne merinding, ia merasa nama tempat itu sedikit menyeramkan.     

"Kau akan tahu semuanya setelah sampai disana Anne." Aaron berkata pelan tanpa ekspresi menatap ke arah jalan raya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.