I'LL Teach You Marianne

Shock



Shock

0Tangan dingin Anne yang dengan perlahan menyentuh tangan Aaron yang sedang berada di pipinya, Anne menurunkan tangan Aaron dari wajahnya dan menggenggamnya erat.      
0

"Apa yang aku katakan kemarin bukanlah sebuah kebohongan Aaron, aku tidak sedang mengada-ada atau membuat sebuah alasan palsu untuk menolakmu. Aku benar-benar sudah pernah menikah saat usiaku masih sangat muda, usia pernikahanku hanya berlangsung satu tahun saja karena mantan suamiku berselingkuh dengan seorang wanita yang aku selamatkan dari jalan. Mereka bukan hanya berselingkuh dibelakangku saja, akan tetapi secara terang-terangan mereka menunjukkan kemesraannya padaku. Bahkan seluruh pelayan yang ada di rumah mantan suamiku pun justru menganggap aku sebagai wanita lain bukan sebagai Nyonya rumah yang harus mereka hormati, hal itu terjadi karena mantan suamiku menganggapku hanya sebagai wanita mata duitan yang hanya mengejar hartanya saja sehingga mau menikah dengannya. Aku minta maaf karena baru mengatakannya padamu setelah kita kenal begitu lama Aaron, sebenarnya aku juga tak mau membahas hal ini karena aku sudah melupakan semua cerita itu sejak aku berpisah dengan mantan suamiku. Namun karena kau kemarin mengatakan kalimat seperti itu maka mau tak mau aku harus mengatakan semuanya padamu, aku tak mau menyimpan rahasia apapun darimu. Supaya kau tahu siapa aku yang sebenarnya dan tak menyesal jika kau memang ingin menjalin hubungan denganku, aku tidak sedang berbohong Aaron. Aku bicara jujur padamu saat ini. Dan untuk hasil laporan yang kau dapatkan di kantor catatan sipil di Berlin aku juga tidak mengerti kenapa statusku masih single, namun aku yakin ini semua adalah hasil karya mantan suamiku yang tak mau status pernikahan kami terpublikasi ke umum maka dari itu Ia membuat status ku tetap menjadi single supaya tak ada yang tahu kalau kami pernah menikah." Anne bicara panjang lebar dengan jujur, kedua matanya pun menatap Aaron dengan tajam.      

Wajah Aaron memucat mendengar kalimat demi kalimat yang terucap dari bibir Anne, begitu pula dengan Daniel. Ia bahkan sampai tak bisa berbicara saat Anne berbicara panjang lebar seperti itu, ia tak menyangka kalau Anne benar-benar sudah pernah menikah sebelumnya.      

Anne melepaskan tangan Aaron yang ia genggam."Aku tak pernah berniat untuk menipu siapapun, maafkan aku Aaron. Aku juga tak bisa memaksamu untuk tak membenci janda lagi, apalagi setelah aku mendengar ceritamu tadi. Siapapun memang berhak tak suka atas status orang lain, namun aku ingin mengatakan satu hal padamu Aaron. Tak semua janda sama seperti janda yang sudah merusak keluargamu, jangan salahkan statusnya. Salahkan pribadinya, orangnya. Kau tak bisa memukul rata semua janda sama seperti wanita jahat itu, aku tak sedang membela diri atau membuatmu agar tak membenci janda karena aku seorang janda. Akan tetapi tolong gunakan logikamu Aaron, meskipun ada satu ikan buas di lautan tak semua ikan buas. Jadi kau tak bisa menyamaratakan semuanya, maaf jika aku sudah bicara sepanjang ini. Aku tak ada maksud untuk mengguruimu Aaron." Anne kembali bicara panjang lebar menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Aaron yang tak menyangka akan mendengar semua perkataan itu dari Anne terlihat sangat shock, padahal sebelumnya ia sudah sangat senang saat mendapat penjelasan dari kantor catatan sipil yang ada di Berlin mengenai status Anne. Karena ia yakin organisasi sebesar itu tak mungkin memanipulasi data apapun, apalagi data tentang status seseorang. Sebab jika hal itu terjadi maka kredibilitas kantor fasilitas publik itu akan tercoreng.      

"Kenapa kau baru mengatakan ini semua Anne?" Aaron bertanya lirih tanpa sadar.     

"Aku bukan baru mengatakan sekarang Aaron, aku memang tak mau mengatakan apapun sebelumnya karena aku sudah berniat untuk mengubur kisahku ini karena aku tak mau mengingat-ingat lagi. Hanya saja karena kau kemarin kekamarku maka dari itu aku terpaksa mengatakan semuanya, aku tak mau mengawali sebuah hubungan dengan sebuah rahasia besar. Aku lebih baik mengatakannya secara jujur padamu sejak awal daripada kau tahu dari orang lain dan menganggapku sebagai pembohong karena tak mengatakan apa-apa padamu,"jawab Anne pelan mencoba untuk menjelaskan alasannya kenapa baru mengatakan semuanya sekarang.     

Semua harapan Aaron langsung hancur seketika saat mendengar pengakuan Anne, niatnya membawa Anne ke makam kedua orang tuanya adalah untuk memberitahukan alasannya sangat membenci janda dan membuat Anne menyudahi leluconnya yang mengaku sebagai janda. Karena selama ini Aaron yakin Anne hanya sedang bergurau dan tak benar-benar serius dengan ucapannya, namun saat Anne mulai bercerita lagi kata demi kata mau tak mau Aaron harus percaya. Meskipun saat ini ia sedang emosi dan kecewa berat namun akal sehatnya masih berfungsi dengan baik, Aaron tahu kalau tak ada orang yang mau mengaku sebagai janda kalau ia tak benar-benar janda. Karena fakta di lapangan saat ini adalah justru terjadi yang sebaliknya, banyak orang yang sudah menikah mengaku masih single. Karena itulah Aaron kini yakin apa yang terucap dari bibir Anne adalah sebuah kebenaran.      

Aaron yang sangat kecewa tiba-tiba melangkahkan kakinya menuju ke jalan setapak yang ada di belakang Anne, perlahan namun pasti ia berjalan pergi dari area makam kedua orangtuanya. Melihat Aaron pergi begitu saja tanpa suara membuat Daniel bingung, ia tak tahu harus mengikuti siapa. Pasalnya ia tahu kalau Anne takut dengan makan dan ia tak mungkin meninggalkan Anne sendirian , sementara itu Aaron adalah teman sekaligus bosnya.      

Saat sedang bingung seperti itu tiba-tiba Anne bicara. "Pergilah Daniel, susul Tuanmu,"katanya lirih.     

"Tapi Nona, bagaimana dengan anda?"tanya Daniel singkat.     

"Aku juga akan pergi tentu saja." Anne menjawab pelan mencoba untuk tegar.     

"Bukankah anda takut pada…"     

"Aku baik-baik saja Daniel, pergilah susul Aaron. Aku tak mau kau mendapat masalah karena aku." Anne memotong perkataan Daniel dengan cepat, meskipun Anne sangat takut pada makam akan tetapi ia tak mau jika Daniel mendapat masalah karenanya. Oleh karena itu Anne meminta Daniel pergi menyusul Aaron.     

Dengan penuh rasa bersalah dan kebingungan Daniel akhirnya memilih pergi menyusul Aaron, ia menepuk pundak Anne dua kali untuk meminta Anne segara pergi dari makam. Setelah Anne menganggukan kepalanya perlahan dan mengatakan akan pergi dari makam barulah Daniel pergi, ia berjalan dengan cepat menyusul Aaron yang sudah tak terlihat lagi.      

Sepeninggal Daniel hawa di makam terasa semakin mencekam untuk Anne, namun ia berusaha untuk tetap tenang dan tak panik. Ia percaya masih ada Tuhan yang akan melindunginya, saat akan melangkahkan kakinya pergi dari depan makam kedua orang tua Aaron tiba-tiba Anne membatalkan niatnya. Ia lalu berdiri dengan sikap sempurna dan menyatukan kedua tangannya di dada sambil memejamkan mata, Anne mendoakan kedua orang tua Aaron agar mendapat ketenangan di sisi Tuhan. Setelah selesai berdoa untuk kedua orang tua Aaron yang tak ia kenal itu, Anne lalu mulai melangkahkan kakinya satu demi satu meninggalkan area makam yang masih terawat itu menuju pintu keluar yang mana ia harus melewati deretan makam yang sudah rusak.      

"Lindungi aku Tuhan, lindungi hamba-Mu yang lemah ini. Lindungi aku Tuhan, lindungilah aku." Anne bergumam lirih berdoa pada Tuhan sepanjang jalan menuju pintu keluar.      

Setelah lima belas menit akhirnya Anne bisa keluar dari area makam, meskipun saat ini sedang turun salju akan tetapi keringat dinginnya mengucur deras. Anne tak bisa menyembunyikan ketakutannya sama sekali, karena tak mau berlama-lama di area makam Anne lalu melangkahkan kakinya kembali menuju jalan raya yang cukup jauh. Saat Anne sedang berjalan seorang diri di jalan setapak menuju halte bus tiba-tiba sebuah mobil warna hitam berhenti tepat di depan Anne.      

Bibir pucat Anne menyunggingkan sebuah senyum lega ketika melihat sesosok manusia yang sangat ia kenal keluar dari mobil. "Jackkk…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.