I'LL Teach You Marianne

love is understanding



love is understanding

Sepanjang jalan menuju apartemen Anne tak membuka mulutnya sama sekali pasca ia mengatakan bersedia untuk menikah dengan Jack, sedangkan Jack yang sangat senang terlihat terus mengumbar senyumnya. Ia senang sekali akhirnya bisa menaklukkan Anne yang sangat sulit sekali ia ambil hatinya, meskipun ia harus sedikit memaksa Anne agar menerimanya. Namun bagi Jack ini sudah cukup, setidaknya hubungannya dengan Anne sudah selangkah lebih maju.     
0

Krucuk     

Blush     

Wajah Anne langsung memerah seketika saat bunyi perutnya yang kosong terdengar jelas.     

"Kau lapar Anne?"tanya Jack dengan cepat.     

"Aku baru makan pagi saja."Anne menjawab singkat dengan wajah yang panas karena menahan malu.     

"Ishh gadis bodoh!!!"ucak Jack kesal, tanpa bicara lagi Jack lalu memutar setirnya menuju ke arah restoran yang sudah ia lewati sebelumnya.      

Karena jalanan cukup licin alhasil saat Jack memutar mobilnya dengan cepat terdengar bunyi yang cukup keras dan memekakkan telinga ketika ban mobil Jack beradu dengan aspal, Anne bahkan sampai menjerit cukup keras karena mengira mobil yang sedang ia naiki akan terguling di aspal.     

"Relax Anne aku tak seceroboh itu,"ucap Jack pelan mencoba untuk menenangkan Anne yang masih memegang kuat sabuk pengamannya sambil memejamkan kedua matanya.     

Plak     

Anne memukul lengan Jack dengan cukup keras.     

"Ouch.."     

"Kau ini gila Jack, memangnya kau kira ini sedang di sirkuit!!! Kau bisa membahayakan nyawa orang lain Jack." Anne berteriak keras setelah ia memukul lengan Jack.     

Jack melebarkan senyumnya. "Santai Anne, lihatlah memangnya sejak tadi ada orang lain selain aku? Tak ada bukan, kau tenang saja. Aku bukan orang yang ceroboh Anne, jangan khawatir,"ucapnya santai tanpa rasa bersalah.     

"Tetap saja Jack, apa yang kau lakukan tadi sangat berbahaya,"sahut Anne kesal.     

"Aku rela melewati rintangan apapun untukmu Anne, hal sekecil itu bukan apa-apa Anne. Salah siapa kau tak makan siang,"jawab Jack dengan cepat.      

Deg     

Deg     

Jantung Anne yang sudah tenang kembali berdetak kencang saat mendengar perkataan Jack yang terakhir.     

"Jadi tadi kau.. "     

"Ya itu demi kau, hanya itu satu-satunya cara tercepat agar kita bisa pergi ke restoran. Aku tak mau kau kelaparan,"sahut Jack dengan cepat memotong perkataan Anne.     

Kemarahan Anne langsung pergi seketika, ia tak menyangka Jack akan melakukan hal seperti tadi untuk dirinya."Tetap saja tadi itu bahaya sekali Jack."     

"Kan tadi aku sudah bilang Anne, aku akan melakukan apapun untukmu meskipun harus menembus badai sekalipun." Jack menimpali perkataan Anne kembali.     

"Iya tapi tadi itu... Jack sepertinya kita diikuti polisi Jack." Anne memekik kaget saat menyadari sejak tadi mobil polisi mengikuti mereka dari belakang, awalnya Anne mengira mobil polisi itu sedang melintas saja. Namun pada saat ia melihat mobil polisi itu menyalakan lampu tembak dua kali Anne akhirnya sadar kalau mobil polisi itu sedang mengikuti mereka.      

Jack pun langsung menatap kaca spionnya dan tersenyum saat melihat mobil polisi yang sedang mengikutinya, alih-alih menghentikan mobilnya Jack justru menghubungi Erick yang masih ada di kantor dan memintanya untuk segera datang ke tempat saat ini berada.     

"Ayo berhenti Jack, aku tak mau ditangkap polisi,"rengek Anne berkali-kali meminta Jack untuk menghentikan laju mobilnya.      

"Sebentar Anne, aku harus mencari tempat yang nyaman dulu untuk berhenti,"jawab Jack pelan sambil mulai meminggirkan mobilnya untuk berhenti di dekat taman yang tak jauh dari tempatnya berada saat ini.     

Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Jack pun akhirnya berhenti di dekat taman, Jack baru keluar dari mobil setelah mengirim lokasinya pada Erick yang ia minta untuk datang.      

"Kau didalam saja, di luar dingin."Jack berbisik pelan menahan tangan Anne yang akan membuka sabuk pengamannya.     

"Tapi Jack aku…"     

"Sssstt... patuhlah Anne, aku bisa mengurus para polisi itu. Kau tenang saja,"ucap Jack kembali memotong perkataan Anne.     

Anne akhirnya mengikuti kemauan Jack, ia tetap ada didalam mobil dan membiarkan Jack turun menemui para polisi yang baru berhenti dibelakang mobil Jack. Dari dalam mobil Anne tak bisa mendengar apa yang dikatakan para polisi itu kepada Jack, ia hanya bisa melihat gestur tubuh Jack yang terlihat seperti sedang menjelaskan sesuatu kepada dua orang polisi yang sedang melihat kartu nama Jack. Sampai saatnya Anne menganggukan kepalanya perlahan saat Jack menunjuk ke arah dirinya dengan tersenyum dari dalam mobil, tak lama kemudian Jack pun masuk kembali kedalam mobil setelah Erick datang.      

"Itu Erick?"tanya Anne kaget karena Erik benar-benar datang setelah dipanggil oleh Jack.     

"Yes he is,"jawab Jack singkat.     

"Lalu polisi itu bagaimana?"tanya Anne kembali sedikit panik saat melihat Jack memasang sabuk pengaman di tubuhnya.     

"Ada Erick yang mengurus, lagipula urusanku dengan para polisi itu sudah selesai Anne." Jack menjawab enteng tanpa rasa bersalah.     

"Tapi Jack…"     

"Sudahlah Anne, tak usah dipikirkan. Erick baik-baik saja, lagipula tak ada masalah apa-apa dengan kedua polisi itu. Erick hanya sedang memberikan keterangannya sedikit saja menggantikan aku yang harus segera pergi mengantarmu ke restoran untuk makan, aku tak mau kau sakit karena telat makan Anne,"sahut Jack datar memotong perkataan Anne, setelah berkata seperti itu Jack kemudian menginjak gas mobilnya dan segera pergi meninggalkan Erick dan dua polisi itu untuk menuju restoran.     

Anne yang merasa kasihan pada Erick terlihat berkali-kali menoleh ke arah belakang, untuk memastikan Erick tidak ditangkap oleh polisi. Sampai akhirnya ia kembali melihat ke arah depan saat sudah tak bisa melihat Erick.     

Sepuluh menit kemudian mobil yang dikendarai oleh Jack akhirnya tiba di sebuah restoran yang cukup mewah, karena Jack menggunakan mobil yang mahal ia langsung mendapatkan sebuah area parkir VIP yang dikhususkan untuk para pelanggan yang memakai mobil mahal.      

Anne merasa sedikit aneh pada petugas valet yang mengarahkan mobil Jack ke sebuah area parkir VIP, pasalnya di depan mereka ada sebuah mobil SUV yang mendapatkan parkir di pinggir jalan dan letaknya tidak terlalu mudah dijangkau seperti area parkir yang sedang dipakai oleh Jack saat ini. Dan tentunya area parkir itu tak memiliki atap pelindung sehingga salju langsung mengenai mobil mereka yang parkir di area itu.     

"Ini namanya sebuah privilege Anne, karena dari awal restoran ini memang dikhususkan untuk mereka yang memiliki cukup banyak uang. Jadi kau tak usah heran ketika melihat ada mobil yang tak mendapatkan perlakuan istimewa seperti kita,"ucap Jack pelan sambil melepaskan sabuk pengamannya, rupanya sejak tadi Jack memperhatikan Anne yang terlihat bingung.     

"Tapi kita tidak bisa mengukur kekayaan seseorang hanya dari mobilnya saja Jack." Anne mencoba mematahkan pendapat Jack.     

"I know, tapi tidak dengan orang-orang di restoran ini Anne. Lihatlah tamu-tamu yang ada di restoran ini mereka semuanya rata-rata menggunakan pakaian yang sangat rapi dan dan aksesoris yang mahal, jadi tak heran kalau pihak restaurant sampai membuat kebijaksanaan seperti ini,"jawab Jack kembali mencoba menjelaskan kepada Anne.     

Anne menggelengkan kepalanya perlahan ia tak menyangka akan menemui sebuah restoran yang sangat diskriminatif seperti ini, padahal menurutnya kekayaan seseorang tidaklah dinilai dengan harta saja.      

Jack tersenyum melihat Anne diam, ia kemudian mendekati Anne yang masih diam dan tak melepaskan sabuk pengamannya. Tanpa bicara Jack lalu melepaskan sabuk pengaman yang masih terpasang di tubuh Anne dan hal itu membuat Anne kaget.     

"Jangan memperhatikan orang lain ketika aku sedang ada di sampingmu Anne, aku tak suka itu. Aku cemburu Anne,"ucap Jack pelan.     

"Cemburu, kenapa harus cemburu. Ya sudah ayo turun, aku tau makanan enak dekat restoran ini. Aku tak suka makan ditempat yang sangat diskriminatif seperti ini,"jawab Anne terbata, Anne kemudian mendorong Jack menjauh dan membuka pintu mobil Jack.     

Jack mengangkat satu alisnya ketika mendengar perkataan Anne yang mengatakan tak mau makan di restoran yang sedang mereka datangi saat ini, karena tak mau kehilangan jejak Anne yang sudah keluar dari mobil Jack lalu keluar dari mobilnya dan menyusul Anne yang berjalan melewati deretan restoran mewah yang menggugah selera itu.     

Langkah kaki Anne terhenti tepat di depan sebuah restoran pizza yang berdiri di antara deretan restoran mahal.      

"Pizza?"     

"Yes, pizza. Aku lebih suka makan pizza daripada makan di restoran seperti tadi, ya sudah ayo masuk." Anne menjawab dengan cepat perkataan Jack dengan tersenyum lebar, karena Jack masih berdiri mematung di depan restoran Anne akhirnya mengambil sikap. Ia langsung meraih tangan Jack dan menariknya masuk ke dalam restoran pizza yang cukup sepi itu.      

Wajah bingung Jack hilang seketika saat Anne berinisiatif memegang tangannya terlebih dahulu."Karena kau sudah membawaku masuk maka kau tak akan kulepaskan lagi selamanya Anne,"ucap Jack pelan saat melangkahkan kakinya masuk kedalam restoran pizza.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.