I'LL Teach You Marianne

Let's game begin



Let's game begin

0Mendengar perkataan Jack membuat Anne tersedak, padahal ia tak sendang minum ataupun makan. Baru tadi siang Jack menginginkan dirinya menjadi nyonya Muller, lalu sekarang ia mengajak menikah malam ini juga gara-gara tahu kalau besok pagi dirinya akan bekerja di Ganke Inc Production kantor milik Leon.      
0

"Ja-ngan sembarang bicara seperti itu Jack."Anne langsung merespon perkataan Jack dengan terbata.     

"Aku tak sedang sembarang bicara Anne, aku serius. Yang penting kita sah dihadapan Tuhan Anne, supaya aku yakin dan tak khawatir kau direbut singa brengsek itu,"jawab Jack dengan serius, kedua matanya berapi-api saat bicara seperti itu.     

"Beri aku kepercayaan Jack, aku bukan Anne yang dulu Jack. Yang mau langsung mengiyakan permintaan nenek Chaterine untuk menikah dengan Leon tanpa berpikir panjang, aku tak mungkin melakukan kesalahan yang sama. Kau tahu kan aku pernah gagal dalam pernikahan? Karena itulah aku tak mau mengalami hal yang sama lagi Jack, aku tak mau jatuh di lubang yang sama. Bukan berarti aku meragukan ketulusanmu, bukan itu. Hanya saja aku masih belum siap jika harus menjalani kehidupan rumah tangga lagi, apalagi sekarang aku masih kuliah. Aku tahu kau akan mengijinkan aku tetap kuliah melanjutkan pendidikanku seperti yang kau katakan sebelumnya, akan tetapi itu beda rasanya Jack. Aku ingin meraih cita-citaku dengan usahaku sendiri, dengan jerih payahku. Dan untuk masalah Leon aku tegaskan sekali lagi padamu, dia sudah tak berarti apa-apa di dalam diriku. Dihari saat dia mengkhianati aku dihari itu pula ia menghilang tanpa jejak didalam sini."Anne mengakhiri perkataannya sambil menepuk jantungnya secara perlahan untuk menyakinkan Jack, Anne tahu Jack sangat khawatir namun ia yakin dirinya bisa mengatasi Leon dengan baik. Apalagi saat ini Anne tahu kalau Leon mengejar-ngejar dirinya, akan mudah baginya untuk mengontrol Leon.      

"Kau yakin bisa menghandle singa brengsek itu dengan baik?"tanya Jack dengan suara parau.     

"Yes, trust me."Anne menjawab dengan cepat pertanyaan Jack penuh percaya diri.      

Jack yang pada awalnya ingin mengajak Anne malam ini juga untuk menikah langsung tersenyum ketika mendengar perkataan Anne, ia tak pernah melihat Anne sepercaya diri ini setelah dua tahun ia mengenalnya. Apalagi hal ini menyangkut Leon, yang notabene adalah masa lalu yang paling sulit dilupakan oleh Anne karena sudah membuat luka yang paling dalam di dalam dirinya.      

"Aku percaya padamu, tolong jaga kepercayaanku dengan baik. Ingat Anne, kau saat ini adalah calon istriku. Calon Nyonya Muller, jadi tolong perhatikan sikapmu dan jaga hatimu untukku. Karena hanya aku yang boleh mengisi ruang di dalam hatimu itu dan satu lagi jangan pernah coba-coba memikirkan laki-laki lain, sebab jika hal itu terjadi aku akan sangat marah padamu dan menyeretmu saat itu juga ke altar untuk menikah tak peduli tahu mau atau tidak,"ucap Jack sungguh-sungguh.      

"Iya aku tahu, aku tak mungkin berani melakukan itu. Aku tak mau dipaksa menikah olehmu dengan cara seperti itu,"cicit Anne lirih sambil memajukan bibirnya dan membuatnya terlihat makin menggemaskan karena bertingkah seperti itu.      

Jack yang benar-benar tak kuat menjaga dirinya terus menerus ada di samping Anne, akhirnya memutuskan untuk menyalakan mobilnya kembali dan melanjutkan perjalanan menuju apartemen Anne yang sudah tidak jauh lagi itu. Setelah mengemudikan mobilnya selama sepuluh menit Jack dan Anne akhirnya tiba di depan lobby apartemen, Jack memutuskan untuk langsung pulang. Dan ini adalah pertama kalinya ia menolak untuk diajak masuk oleh Anne ke dalam apartemen, padahal sebelum-sebelumnya Ia pasti akan langsung turun dan ikut Anne masuk ke apartemennya tanpa sungkan. Namun kali ini Jack menolak ajakan Anne karena tak mau membuat dirinya semakin tersiksa, Anne hari sudah berhasil mengacak-acak hatinya dan membuatnya hampir gila. Satu-satunya hal yang ingin Jack lakukan hari ini adalah ingin segera pulang dan mandi menggunakan air dingin untuk meredakan api yang membara di dalam dirinya.     

Setelah mobil Jack tak terlihat Anne lalu masuk ke dalam gedung apartemen, berlama-lama di tengah udara yang dingin yang menusuk membuat hidungnya sedikit berair. Apalagi sebelumnya ia sudah berjalan kaki cukup lama saat meninggalkan area makam kedua orang tua Aaron, dengan sedikit berlari Anne keluar dari dalam lift menuju kamarnya yang berada di ujung lorong. Tanpa menunggu lama Anne masuk ke dalam kamarnya dan langsung menyalakan penghangat ruangan, ia langsung duduk di sofa tanpa melepas kaus kaki dan mantel milik Jack yang masih melekat di tubuhnya.      

"Apakah yang aku lakukan ini benar Tuhan? Apakah aku tak salah jika mulai membuka hatiku untuk Jack? Apakah ini adalah waktu yang tepat untukku bisa memulai hubungan lagi dengan seorang laki-laki Tuhan?" Anne bicara lirih tanpa sadar saat mengingat apa yang dikatakan Jack sebelumnya, dimana Jack sudah memutuskan kalau dirinya adalah milik Jack saat ini.      

Kekesalan Anne yang ditinggal Aaron di makam seorang diri langsung hilang saat bertemu dengan Jack, apalagi Jack memperlakukannya dengan baik sekali di restoran hari ini. Para pelayan restoran bahkan sampai tersenyum saat melihat Jack memperlakukan dirinya bak putri raja yang rapuh tadi di restoran pizza, sebuah perlakuan yang tak pernah ia dapatkan dari pria manapun. Karena memang selama ini ia tak menjalin hubungan asmara dengan pria manapun baik sebelum menikah dengan Leon ataupun setelah bercerai dengannya, oleh sebab itu semua perlakuan Jack hari ini sangat berkesan di dalam dirinya.     

Karena besok pagi ia harus bangun pagi dan pergi bekerja Anne akhirnya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum tidur, setelah memastikan pintu apartemennya terkunci Anne lalu masuk kedalam kamar mandi. Dan tepat setelah Anne masuk kedalam kamar mandi tiba-tiba ponselnya berbunyi, rupanya Aaron menghubungi Anne. Saat ini Aaron sedang ada di bawah apartemen Anne, ia tak turun dari mobilnya karena melihat lampu kamar Anne masih mati. Aaron tahu Anne adalah orang yang takut akan kegelapan, karena itulah ia yakin saat ini Anne belum pulang. Aaron tak mau naik ke apartemen Anne lagi seperti waktu itu, ia tak mau menjadi pusat perhatian tetangga apartemen Anne lagi karena terus menerus mengetuk pintu apartemen Anne.     

"Kau dimana Anne? Kenapa tak angkat panggilanku? Aku mau minta maaf padamu Anne, aku bersalah karena meninggalkanmu di makam tadi. Maafkan aku Anne, please angkat teleponku Anne. Biarkan aku meminta maaf padamu." Jack bicara sendiri di dalam mobilnya sambil terus menatap jendela kamar Anne yang masih gelap.      

Tadi setelah Aaron pergi dari makam tak lama kemudian ia kembali lagi ke makam untuk mencari Anne. Namun saat sampai di makam Leon tak berhasil menemukan Anne setelah ia mencari hampir di seluruh area makam bersama Daniel dan dua petugas penjaga makam selama hampir sepuluh menit, sampai akhirnya Aaron menyerah karena salju turun semakin lebat. Ia yakin Anne sudah pergi meninggalkan makam, karena itulah Aaron memutuskan untuk mencari Anne namun tak berhasil menemukannya sampai semalam ini.      

Setelah menunggu selama hampir dua puluh menit tanpa jawaban Aaron akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan apartemen Anne, hari ini ia sudah sangat lama sekali berada di luar ruangan dan itu sangat tidak baik bagi dirinya karena udara yang sangat ekstrim dan cukup membuatnya mendapatkan flu saat ini. Karena tak mau sakit Aaron pun mengendarai mobilnya menuju rumah mewahnya dengan rasa bersalah yang mendalam.      

"Aku harap setelah kau membaca pesanku, kau kan menghubungiku Anne,"ucap Aaron penuh harap sambil terus memacu mobilnya menembus dinginnya malam.     

Sementara itu Leon yang masih berada di kantornya terlihat sedang melakukan pemeriksaan terakhir di ruangan baru yang besok dipakai Anne, ia benar-benar sudah tak sabar menunggu besok pagi. Tanpa ada yang tahu Leon terlihat meletakkan satu set kotak makeup dari salah satu perusahaan makeup terkenal di Paris di dalam laci meja Anne, ia juga meletakkan sebuah note di atasnya.     

"Aku yakin Marianne pasti akan terkesan dengan semua yang aku siapkan ini." Leon bicara sendiri sambil tersenyum menatap hasil kerja para pekerja kontrak yang ia sewa untuk mendekorasi ruangan baru untuk Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.