I'LL Teach You Marianne

Hari besar untuk Leon



Hari besar untuk Leon

0Hari yang dinantikan oleh Leon akhirnya tiba, hari ini adalah hari pertama Anne dan Edward bekerja di kantornya. Sejak jam lima pagi ia sudah bangun dan langsung pergi menuju kamar khusus tempat penyimpanan pakaiannya, ia memilah-milah pakaian terbaiknya untuk ia pakai bekerja hari ini. Dimana hal ini belum pernah ia lakukan selama ia hidup, Leon benar-benar menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut hari pertama Anne bekerja dengannya.     
0

Dengan tersenyum lebar Leon menatap setelah baju tiga lapis yang baru ia keluarkan dari dalam lemari." Aku yakin dengan ini Marianne akan terpesona melihatku, dia pasti akan mengagumiku lagi seperti dulu ketika pertama kali ia melihatku di restoran. Aku yakin Marianne pasti akan jatuh cinta padaku lagi seperti waktu itu." Leon bicara pada dirinya sendiri penuh percaya diri, ia yakin dengan ketampanannya Anne akan luluh padanya.      

Karena tak mau membuang-buang waktu Leon kemudian pergi ke kamar mandi untuk mandi, ia memilih untuk mandi dan bersiap lebih cepat supaya tiba di kantor lebih awal sehingga ia bisa melihat Anne datang. Steffi yang masih tidur dengan pulas tak menyadari kalau suaminya saat ini sudah berada di kamar mandi, pasalnya setiap hari dialah yang akan menyiapkan semua pakaian Leon. Namun karena hari ini masih sangat pagi ia belum bangun, ia masih pulas dalam tidurnya memeluk sebuah boneka dengan penutup mata. Sehingga ia tak tahu kalau saat ini kamarnya sudah dinyalakan lampunya oleh Leon, yang mana ia pasti akan langsung terbangun jika tidak memakai penutup mata. Steffi tidak bisa tidur dengan lampu yang menyala, karena menurutnya tidur dengan lampu yang menyala akan mengurangi kecantikannya dan membuat garis-garis halus di sekitar matanya muncul. Karena itulah ia selalu tidur dengan menggunakan penutup mata khusus dan lampu yang sudah dimatikan.      

Saat waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi Leon sudah selesai menggunakan pakaian yang sudah ia pilih sebelumnya, saat ini ia sedang berdiri di depan kaca memakai parfum terbaiknya di sekitar leher belakang. Dengan menyisir rambutnya ke belakang Leon terlihat lebih tampan, ia benar-benar menjadi Leon yang baru hari ini.      

"Yakinlah Leon, dengan ketampananmu seperti ini Marianne pasti akan luluh dan jatuh ke pelukanmu lagi. Tak ada wanita di dunia ini yang bisa menolak pesonamu yang sangat luar biasa ini Leon,"ucap Leon dalam hati memuji dirinya sendiri yang saat ini sedang berdiri di depan kaca.      

Dengan menggunakan jam tangan Richard Mille kesayangannya Leon berjalan keluar dari kamar pakaiannya, ia tak menoleh sama sekali ke arah Steffi yang masih tidur. Tadi malam Steffi pulang cukup larut, pasalnya ia baru saja menghadiri acara charity yang ia ikuti. Steffi sudah berhasil menemukan kelompok sosialita yang sesuai dengan seleranya, karena itu ia sudah mulai sibuk dengan kegiatannya yang sama seperti ia lakukan dulu di Berlin. Dimana ia akan membuat banyak koneksi dengan para sosialita untuk membuat dirinya tetap eksis di dunia glamor itu dan membuat suaminya bangga kepada dirinya karena berhasil membuat koneksi seperti itu. Karena itulah saat ini Steffi belum bangun, Leon yang hanya memikirkan Anne sama sekali tak memperdulikan Steffi. Ia langsung meraih ponsel pintarnya yang ada diatas meja dan langsung keluar dari dalam kamarnya menuruni tangga tanpa bicara apa-apa, bahkan saat pelayan yang sedang menyiapkan makan pagi menegurnya pun tak ia jawab. Yang ada dalam pikiran Leon saat ini adalah ingin segera sampai di kantor untuk menyambut kedatangan Anne.     

"Pagi Tuan." Alex sang supir menyapa Leon dengan sopan.     

"Langsung ke kantor Alex."Leon menjawab dengan cepat sapaan Alex.      

"Siap Tuan,"sahut Alex dengan cepat.      

Tak lama setelah Leon masuk ke dalam mobil Alex segera masuk ke dalam mobil, Alex yang sudah terbiasa bangun pagi dan standby saat matahari belum terbit tak mengalami kesulitan saat Leon tiba-tiba berangkat pagi hari ini. Ia memilih menjalankan pekerjaannya dengan baik, tanpa bertanya kenapa hari ini Leon berangkat lebih pagi dari biasanya. Saat Alex fokus mengendarai mobil Leon terlihat memainkan ponselnya, ia menatap layar ponselnya dan melihat pesan yang ia kirimkan tadi malam pada Anne. Dan pesan yang sudah ia kirimkan pada Anne belum dibuka oleh Anne, karena itulah ia merasa sangat gelisah saat ini karena khawatir Anne tidak membaca pesannya atau melupakan jadwalnya hari ini untuk berangkat bekerja. Hal ini lah yang sejak tadi membuatnya membuka ponselnya berkali-kali dan terlihat ragu ingin menelpon Anne atau tidak, pasalnya ia takut kalau sekarang ia menghubungi Anne akan mengganggu aktivitasnya yang sedang bersiap pergi ke kantor.     

Leon akhirnya memutuskan untuk tenang dan berpikiran positif, ia yakin Anne pasti akan datang ke kantornya hari ini. Sebab Anne sudah menandatangani kontrak yang membawa nama kampus UAL dan hal inilah yang membuat Leon sedikit tenang.     

"Kenapa hari ini kau mengendarai mobil jauh lebih lambat dari biasanya Alex?"tanya Leon pelan pada Alex sambil menatap jam ditangan kirinya.     

"Tidak Tuan, saya membawa mobil sesuai dengan kecepatan yang biasanya Tuan. Apalagi hari ini juga kondisi jalan masih sepi, dalam waktu sepuluh menit lagi kita akan sampai kantor Tuan." Alex menjawab pelan pertanyaan bernada komplain dari Leon dengan sopan.      

"Benarkah? Tapi kenapa aku merasa kau jauh lebih lambat Alex,"ucap Leon kembali.     

"Kalau hari ini memang ada meeting penting, apa saya bisa menambah kecepatan lagi Tuan"tanya Alex dengan cepat, ia merasa sedikit bersalah pada Leon karena sudah mengecewakannya.     

"Tidak, tidak usah Alex. Aku yang salah, sepertinya jamku menunjukkan waktu yang salah. Lebih baik begini saja Alex, jalanan sedang licin karena salju. Lebih baik kau hati-hati,"jawab Leon datar, ia mencoba mengalihkan pembicaraan dengan meminta Alex lebih memperhatikan jalan.     

"Siap Tuan."      

Tak lama kemudian mobil pun kembali hening, tak terjadi percakapan apapun antara Leon dan sopir pribadinya. Ia saat ini benar-benar gelisah, memikirkan Anne yang tak kunjung membaca pesan darinya. Seperti yang dikatakan oleh Alex sebelumnya sepuluh menit kemudian mereka akhirnya tiba di kantor Ganke Inc Production, para security langsung berdatangan menghampiri mobil sang tuan yang sudah datang sangat pagi. Bahkan Leon menjadi orang pertama yang tiba di kantor, sebab para karyawan Ganke Inc Production baru akan berdatangan ke kantor saat mendekati pukul delapan pagi.      

Dengan langkah ringan Leon memasuki kantornya, senyumnya tersungging lebar saat berada didalam lift sendirian. Dalam waktu empat puluh lima menit lagi ia akan bertemu dengan Anne, sang mantan istri yang ia coba dekati dan rayu kembali agar mau kembali kepada dirinya. Sejak hari pertama ia melihat Anne di university of the art London Leon sudah bertekad ingin membuat Anne kembali kepada dirinya, karena itulah ia sangat senang akhirnya hari yang ia nantikan akan segera datang di mana ia bisa kembali berdua dengan Anne dan membuat Anne kembali jatuh hati kepada dirinya.     

"Kau akan menjadi istriku lagi Marianne, menjadi istri Leonardo Ganke. Hanya wanita secantik dan sepintar dirimu lah yang pantas menyandang gelar Nyonya Ganke,"ucap Leon lirih saat sedang berdiri tepat di depan ruangan baru Anne yang sangat cantik dan wangi.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.