I'LL Teach You Marianne

Awkward moment



Awkward moment

Sepanjang film diputar Anne sama sekali tak fokus, pasalnya saat ini ia ada dalam pelukan Jack yang memilih berpindah tempat.      

"Aku mengantuk Anne,"ucap Jack lirih.     

"Ayo pulang, kau bisa tidur dengan nyaman dirumah. Mau aku hubungi Erick?"tanya Anne dengan cepat.     

"No, aku mau tidur sambil memelukmu seperti ini. Kalau aku pulang nanti rasa kantuk ku akan hilang."Jack menjawab pelan sambil menguap dan mengeratkan pelukannya pada tubuh Anne.      

"Jack aku tak nyaman, di ruangan ini pasti juga ada kamera inframerah. Aku tak mau apa yang kau lakukan ini dilihat banyak orang Jack, aku tak mau viral masuk ke internet hanya gara-gara…"     

"Aku sudah meminta mereka untuk mematikan kamera infra merah yang ada di dalam ruangan ini, jadi walaupun misalnya kita bercinta sekalipun mereka juga tidak akan bisa melihatnya,"sahut Jack dengan cepat.     

Deg     

Jantung Anne berdetak sangat cepat mendengar perkataan Jack, tanpa ia sadari saat ini Jack juga bisa merasakan detak jantungnya yang berpacu sangat cepat itu.     

"Aku hanya bilang seandainya Anne, aku tak benar-benar mengajakmu bercinta. Jadi kau tak perlu sepanik ini,"bisiknya lirih sambil tersenyum.     

"Panik? Si-siapa yang panik? Aku biasa saja, lagipula aku yakin kau pasti tak akan segila itu untuk melakukan hal yang mengerikan seperti itu di tempat umum seperti ini,"jawab Anne dengan cepat berpura-pura tenang, meskipun ia sedang merutuki kebodohannya saat ini.     

Jack hanya tersenyum mendengar perkataan Anne, ia tahu kalau saat ini Anne sedang tak tenang karena perbuatannya. Namun karena ia benar-benar mengantuk dan ingin tidur bersama Anne, ia tetap memeluk Anne dengan erat tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Jack akhirnya berlayar di alam mimpi, meskipun saat ini di layar besar yang ada di hadapannya sedang menampilkan sebuah film action yang suaranya cukup keras. Suara dengkuran halus terdengar cukup keras ditelinga Anne, ia tak menyangka Jack akan tidur dalam waktu secepat itu di dalam bioskop yang suaranya sangat bising.     

Karena tak mau mengganggu Jack yang terlihat sangat lelah itu Anne akhirnya membiarkan Jack tidur dengan memeluknya, berada sedekat ini dengan Jack membuat Anne bisa mencium aroma maskulin Jack yang membuatnya semakin berdebar.      

"Aku tak menyangka aroma tubuh Jack begitu harum,"ucap dalam hati tanpa sadar, selama hampir satu setengah tahun bekerja bersama Jack di kedai kopinya Anne tak pernah sedekat ini dengan Jack. Jadi ia tak pernah tahu kalau Jack ternyata sangat wangi.     

Rasa kantuk pun akhirnya menghampiri Anne, dipeluk seperti ini oleh Jack membuatnya juga ikut mengantuk. Tak lama kemudian Anne ikut menyusul Jack berlabuh dalam alam buaian, ia melupakan keberadaannya saat ini.      

Linda dan Paul adalah orang yang benar-benar menikmati jalannya film yang sedang mereka tonton, suara tawa mereka berdua terdengar cukup keras di dalam ruangan kedap suara itu saat muncul adegan lucu di film yang mereka tonton. Mereka tak menyadari kalau Anne dan Jack sudah tertidur pulas sambil berpelukan diatas tempat mereka berada, seperti yang dikatakan oleh Jack sebelumnya bahwa kamera infra merah yang ada didalam ruangan itu kini sudah dimatikan. Jadi para petugas bioskop benar-benar tak tahu apa yang sedang terjadi dalam ruangan itu, setelah mengetahui nama besar Jackson Patrick Muller sebagai pemesan ruangan VIP itu mereka tak berani banyak bicara. Meskipun Jack belum terlalu terkenal di Inggris, namun namanya cukup akrab di telinga para pebisnis bioskop dan para pekerjanya. Sebab beberapa kali pengusaha bioskop yang saat ini Jack datangi sempat meminjam dana ke perusahaan Muller Finance Internasional yang ada di Swiss, jadi nama Jack sangat familiar bagi bioskop.      

Sebagai seorang pengusaha yang sukses sebenarnya Jack tak membutuhkan waktu lama untuk tidur, asal tidurnya berkualitas walaupun hanya sebentar itu sudah cukup. Seperti saat ini, setelah tidur selama hampir lima belas menit Jack akhirnya terbangun. Ia cukup terkejut saat melihat Anne ada dalam pelukannya, namun otaknya pun langsung bekerja dan memutar memori yang terjadi beberapa menit yang lalu dimana dia lah orang yang memaksa Anne ada dalam pelukannya. Alih-alih membangunkan Anne yang sudah tertidur pulas, Jack justru meraih ponselnya yang ada diatas meja. Dengan cepat ia lalu mengambil foto dirinya sendiri dan Anne yang sedang tidur dalam pelukannya, beberapa kali foto yang diambil Jack sempat gagal karena ia tak fokus dan tertawa saat melihat betapa lucunya Anne saat tidur. Ia ingin sekali membuka bibir Anne yang sedang tertutup rapat itu, namun karena tak tega Jack akhirnya membiarkan Anne tidur dalam posisi menggemaskan itu.     

"Anne, Anne bangun. Sampai kapan kau akan tidur disini? Film sudah selesai Anne,"ucap Linda pelan mencoba membangunkan Anne yang masih pulas dalam tidurnya.      

Karena film sudah selesai Linda dan Paul bersiap untuk keluar namun mereka terkejut saat melihat Jack melambaikan tangannya, ketika mereka berdua sampai di tempat Jack dan Anne berada keduanya terkejut saat melihat Anne masih tertidur pulas di samping Jack yang sedang bermain ponsel. Tanpa diperintah Linda kemudian berusaha membangunkan Anne, ia merasa kasihan pada Jack yang tangannya digunakan sebagai bantal oleh Anne.      

"Anne, ayo bangun,"bisik Linda kembali tepat ditelinga Anne, ia tak menyangka akan sesulit ini membangunkan Anne.      

"Ya sudah, biarkan saja kalau dia mau tidur. Kita bisa menunggunya sampai bangun, aku baik-baik saja dan kalian bisa memesan makan lagi. Tenang saja selama kita berada di ruangan ini kalian bisa memesan makanan apapun yang ada dalam daftar menu makanan itu sepuasnya,"sahut Jack pelan sambil tersenyum.      

Mendengar perkataan Jack membuat Linda semakin tidak enak, meskipun yang saat ini tidur dalam pelukan Jack adalah Anne namun Linda merasa sedikit bersalah pada Jack. Ia merasa kasihan ada Jack, apalagi Anne sudah tidur dalam pose seperti itu selama hampir empat puluh lima menit. Yang artinya hampir setengah dari film yang mereka tonton Anne sudah tertidur dalam posisi seperti itu dan Linda sangat yakin kalau tangan Jack pasti sangat sakit saat ini, karena itulah ia kembali berusaha membangunkan Anne.     

"Anne, kalau kau masih tidur juga maka jangan salahkan kami kalau meninggalkanmu sendiri di sini ya,"ucap Linda kembali, berusaha membangunkan Anne yang masih pulas.     

Karena Anne masih tak bergeming kesabaran Linda pun habis dengan perlahan ia menaikkan lengan bajunya, Linda berniat ingin menggelitik pinggang Anne agar Anne terbangun. Namun baru tangannya menyentuh pinggang Anne tiba-tiba Jack menahannya.     

"Kenapa?"     

"Biar aku yang mencoba membangunkannya,"ucap Jack pelan sambil tersenyum.     

"Baiklah,"jawab Linda singkat, ia lalu beranjak bangun dan membiarkan Jack melakukan apa yang ingin ia lakukan.      

Setelah Linda bangun Jack lalu mendekati telinga Anne dan berbisik,"Kalau kau masih tidur jangan salahkan aku jika kau terbangun di ranjangku besok pagi dengan tanpa memakai pakaian selembar benangpun Anne." Tangan Jack pun meraba pinggang Anne dengan lembut.      

Sentuhan di pinggang berhasil membuat Anne membuka kedua matanya, menyadari Jack ada didepan matanya Anne langsung mendorong Jack menjauh. "Jack, apa yang kau lakukan!!!"jeritnya panik.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.