I'LL Teach You Marianne

Double date pertama



Double date pertama

0Karena Edward dan Anne masih magang mereka memiliki jam kerja yang lebih pendek dari karyawan yang lain, saat ini mereka sudah bersiap-siap untuk pulang meskipun para karyawan yang lain masih sibuk dengan pekerjaannya.      
0

"Mau pulang bersamaku Anne?"tanya Edward pelan saat sedang berdiri di depan ruangan Anne menawarkan tumpangan.      

"Aku baik bus saja Edward, lagi pula aku sudah janji pada Linda untuk menonton film bersama setelah pulang kerja."Anne menolak dengan halus niat balik Edward.     

Wajah sumringah Edward pun langsung berubah pias, ia terlihat sangat kecewa mendengar jawaban Anne.      

"Ok i'm done, ayo pulang. Ternyata lelah juga selama enam jam menatap layar laptop,"ucap Anne penuh semangat sambil menggendong tas ransel leopard kesayangannya di pundak.     

"Kau harus membiasakannya Anne, kedepannya kita akan sibuk. Apalagi proyek film ini sudah dimulai, jadi aku sarankan kau banyak-banyak mengkonsumsi vitamin supaya daya tahan tubuhmu terjaga,"sahut Edward pelan dengan senyum yang dipaksakan saat melangkahkan kaki menuju lift bersama Anne.     

"Aku tahu, kau tak usah khawatir."Anne menjawab singkat perkataan Edward, senyum cantiknya mengembang yang indah di wajah yang sedikit pucat karena yang tidak memakai make up apapun hari ini.      

Meskipun baru bekerja satu hari bersama Anne, namun Edward sudah merasa sangat nyaman dekat dengan gadis yang selama ini tak pernah merespon dirinya di kampus. Edward baru menyadari ternyata Anne memiliki sifat yang sangat menyenangkan dan sangat berbeda sekali dengan gadis lainnya yang ia kenal, saat bicara Anne terlihat sangat tulus dan tidak berlebihan. Ia juga tidak menunjukkan sifat yang lemah dan mudah ditindas seperti gadis kebanyakan yang mencoba mencari perhatiannya. Anne benar-benar sudah mencuri sedikit celah di dalam ruang hati Edward yang selama ini kosong, karena ia  pernah benar-benar menyukai seorang gadis.     

"Kau yakin tak mau aku antar Anne?"Edward kembali bertanya pada Anne saat mereka sudah keluar dari lift dan berjalan menuju pintu keluar kantor.      

"Iya, aku naik bus saja Edward. Tapi terima kasih atas tawarannya, aku sangat menghargainya,"jawab Anne dengan cepat sambil tersenyum.      

"Tapi di luar sangat dingin dan cuaca masih sangat ekstrem untuk naik bis, apa kau yakin akan menunggu bus di cuaca seperti ini Anne?"Edward masih berusaha untuk meyakinkan Anne agar ikut bersamanya.      

Dengan sebuah anggukan penuh semangat Anne merespon perkataan Edward." Aku sudah biasa Edward, kau tenang saja. Ya sudah sana kalau pulang saja terlebih dahulu, aku masih ingin bertanya pada Linda di mana posisinya saat ini."     

"Tapi Anne aku…"     

"Ya Linda, ok aku akan segera kesana. Kau dan Paul pesan saja tiketnya, hati-hati ya."      

Edward menghentikan perkataannya karena Anne tiba-tiba berbicara dengan Linda di telpon, yang bisa ia lakukan saat ini hanya tersenyum kecut menahan kecewa karena ditolak Anne berkali-kali. Dan ini adalah kali pertama seorang Edward Cole, ditolak oleh seorang gadis. Pasalnya selama ini para gadis justru berlomba-lomba untuk mendekati dan mencari perhatian Edward dengan berbagai cara.      

Karena sudah tak bisa merayu Anne dengan berbagai cara, akhirnya Edward pun menyerah. Ia tak mau terlihat terlalu bersemangat mendekati Anne, karena tak mau membuat Anne benci padanya.     

"Aku pulang dulu ya, ingat Anne kau bisa menghubungi kapanpun jika ingin dijemput dan jangan sungkan. Aku pasti akan langsung datang kembali ke kantor untuk menjemputmu,"ucap Edward pelan saat berjalan mendekati mobilnya yang terparkir tak jauh dari pintu kantor.      

"Iya, kau tenang saja. Kau hati-hati Edward, jalanan licin karena salju. Jangan mengebut, yang penting kau bisa sampai dirumah dengan selamat,"jawab Anne lembut sambil melambaikan tangannya ke arah Edward yang sudah masuk ke dalam mobil kesayangannya.     

"Aku tahu Anne, apa kau yakin akan pulang sendiri? Apa kau tak berubah pikiran untuk…"     

"Sudah-sudah, jangan bicara lagi. Sana pulang, hati-hati dijalan Edward,"sahut Anne dengan cepat memotong perkataan Edward yang masih mencoba untuk menawarkan diri mengantarkan dirinya pulang.      

Dengan penuh kecewa akhirnya Edward pun pergi meninggalkan Anne yang masih berdiri di depan kantor Ganke Inc Production, ia benar-benar tak bisa meluluhkan Anne. Padahal gadis lain pasti tak akan berpikir dua kali untuk naik ke mobil mahalnya, apalagi di cuaca dingin seperti ini.      

Melihat Edward pergi Anne tersenyum lebar, ia lalu meraih ponselnya untuk memeriksa jadwal kedatangan bus yang melintas di depan kantor. Anne memilih tetap berdiri di depan kantor sebelum bus benar-benar datang, Anne tak mau berdesak-desakan di halte bus yang berada tak jauh dari kantor Ganke Inc Production milik Leon.      

Tanpa Anne ketahui sejak tadi di dalam mobilnya Jack melihatnya tanpa berkedip dengan penuh cemburu, ia tak suka Anne tertawa pada pria lain. Jack sengaja tak langsung turun karena ingin memastikan Anne akan ikut dengan Edward atau tidak, karena jika Anne ikut naik ke mobil Edward maka ia akan mengejar dari belakang dan langsung memberikan pelajaran pada Edward karena berani yang membawa Anne tanpa persetujuannya. Namun ternyata ia tak bisa melakukan hal seperti itu karena Anne menolak ajakan Edward, karena merasa kasihan pada Anne yang berdiri di luar dengan cuaca dingin Jack lalu menyalakan mobilnya dan mendekati Anne.      

"Masuk!!!"     

"Jack…"     

"Aku tak suka mengulang perkataanku dua kali Anne!!"Jack memotong perkataan Anne dengan nada meninggi.     

Karena tak mau membuat masalah dengan Jack akhirnya Anne masuk kedalam mobil Jack, tanpa bicara Anne memakai sabuk pengamannya. Setelah memastikan Anne benar-benar memakai sabuk pengamannya Jack lalu menginjak gas mobilnya meninggalkan kantor Leon yang sangat ia benci, Jack masih sedikit kesal pada Anne karena berani tertawa dengan pria lain dibelakangnya. Alhasil sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan yang terjadi antara Jack dan Anne.     

"Aku ingin ke mall bersama Linda dan Paul hari ini Jack, aku sudah membuat janji dengan mereka."Anne akhirnya membuka mulutnya dan berbicara dengan cepat saat menyadari kalau jalan yang diambil Jack bukanlah jalan menuju mall.     

"Bersama Linda dan Paul?"     

"Iya aku sudah berjanji ingin menonton film bersama mereka, saat ini Linda dan Paul juga sudah sampai di mall itu. Mereka bahkan juga sudah memesan tiket, jadi tak mungkin aku tak datang Jack,"jawab Anne tanpa jeda penuh semangat.      

"Tidak, kau pulang bersamaku. Berada di luar dengan cuaca seperti ini akan membuatmu sakit, jadi lebih baik kita pulang,"sahut Jack dengan cepat.      

"K-kau ikut juga denganku, kita double date Jack. A-aku sudah lama tak pergi ke mall dan juga menonton film, pasti sangat menyenangkan kalau bisa melakukan hal itu saat ini,"pekik Anne keras dengan nada yang dibuat memelas saat berbicara, ia juga menunjukkan tatapan penuh harap pada Jack.      

Dengan jantung berdebar kencang Jack berkata,"Double date?"     

"Huum, tapi itupun kalau kau mau. Kalau tak mau ya sudah kita pulang saja, aku bisa tidur dikamar dan mendengarkan cerita Linda dan Paul yang sedang berkencan lagi dan lagi,"jawab Anne dengan nada yang dibuat sedang berputus asa sambil menopang dagunya menggunakan kedua tangan.      

"Si-siapa bilang tak mau? Coba berikan alamatnya, kita langsung kesana,"sahut Jack dengan keras sambil menambahkan kecepatan mobilnya melawan mobil-mobil lain yang berada di depannya.      

Jack yang belum pernah double date sebelumnya terlihat sangat bersemangat kali ini, selama ini ia hanya menikmati makan malam mewah dengan para gadis yang berakhir di ranjang kamar hotel tanpa benar-benar melakukan kencan sesungguhnya seperti anak muda yang lain. Oleh karena itu ia sangat tidak sabar ingin segera sampai di mall tempat dimana Linda dan Paul berada.      

"Aduh sepertinya aku salah bicara ini."Anne bicara dalam hati, ia menyesali sudah menyinggung soal kencan pada Jack.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.