I'LL Teach You Marianne

Terjebak



Terjebak

0Anne langsung membuka kedua matanya saat merasakan ada tangan yang menyentuh kulitnya, seketika ia menjerit dengan keras sehingga membuat Jack sampai menundukkan kepalanya karena kerasnya teriakan Anne ditelinganya.      
0

"Apa yang kau lakukan Jack!!!"     

Linda dan Paul yang sedang berdiri di sampingnya juga terlihat menutup telinga kanannya.      

Jack yang menikmati keintimannya dengan Anne perlahan tersenyum."Kenapa kau tanya padaku? Seharusnya aku yang bertanya padamu Anne, mau sampai kapan kau tidur di lenganku seperti ini? Kalau ingin tidur bersamaku dengan senang hati aku membawamu pulang ke rumah."     

"Tidur di lenganmu? Aku…"     

Deg.     

Wajah Anne langsung memerah seketika saat menyadari ia saat ini benar-benar berbaring di samping Jack dan menggunakan lengannya yang kekar menjadi bantal. Tanpa bicara Anne pun langsung bangun dari kursi bioskop yang super nyaman itu dan langsung berdiri disamping Linda, ia bersikap dengan tenang seperti tak terjadi apa-apa. Padahal sebenarnya detak jantungnya saat ini berpacu dengan sangat cepat.     

"Terima kasih Anne,"ucap Jack pelan menyindir Anne.      

"Terima kasih apa? Ya sudah ayo keluar, filmnya sudah selesai. Kita tak bisa berlama-lama disini." Anne menjawab gugup perkataan Jack sambil menarik tangan Linda untuk menuruni anak tangga menuju pintu keluar.      

Linda yang tak bisa menolak akhirnya hanya bisa menurut ketika ditarik paksa oleh Anne, ia terlambat berpegangan pada Paul yang kini berdiri disamping Jack.     

"Ayo Paul, kita susul gadis kita. Jangan biarkan dua gadis cantik berjalan di tempat ramai seperti ini, banyak mata singa kelaparan yang akan siap menyantap mereka,"ucap Jack pelan sambil mencengkram pundak Paul pelan dan mengajaknya berjalan menyusul Anne dan Linda.     

"Singa? Memangnya ada sirkus di mall ini? Kenapa ada singa juga?"tanya Paul polos.     

"Ada Paul, satu singa brengsek yang selalu mengincar Anne. Maka dari itu aku kini sekuat tenaga menjaga Anne dari incaran singa brengsek itu, kau juga harus hati-hati Paul. Jangan sampai Linda diincar singa juga, karena percayalah jika hal itu terjadi maka kau akan mendapatkan masalah." Jack menjawab pelan pertanyaan Paul dengan penuh kebencian, mengingat Leon membuat emosinya naik.     

Paul yang masih bingung dengan keberadaan singa di mall semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan Jack, bagaimana bisa ada singa yang mengincar Anne di tempat seramai ini. Berbagai pertanyaan pun kini muncul dalam pikirannya, namun karena tak berani bertanya lagi pada Jack akhirnya Paul pun hanya mengikuti langkah Jack keluar dari bioskop menyusul Anne dan Linda.      

Anne yang berjalan bersama Linda tak menghiraukan panggilan dari Jack, ia masih malu pada pria itu pasca Linda menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di bioskop. Dimana ia tertidur di pelukan Jack selama hampir setengah film berlangsung.      

"Bagaimana bisa aku tertidur, jelas-jelas tadi dia yang tidur kan. Akhh kau bodoh Anne, terlalu ceroboh."Anne mengumpat dalam hati merutuki kebodohannya yang sangat besar itu.      

Karena Anne tak fokus ia sama sekali tak mendengar apapun yang dikatakan oleh Linda di sebelahnya, ia masih larut dalam pikirannya yang sangat kacau.     

"Jadi bagaimana Anne? Apa yang akan kau pilih? Mau makan junk food atau makanan berat?" Linda bertanya pada Anne berkali-kali, musim dingin membuatnya mudah lapar. Padahal baru satu setengah jam yang lalu ia makan steak daging sapi terenak dalam hidupnya di bioskop, akan tetapi saat ini sudah lapar kembali.     

Linda akhirnya menyadari kalau sejak tadi Anne tak mendengarkan perkataannya, dengan sekuat tenaga Linda memukul lengan Anne.     

"Linda sakit!!!"Anne menjerit keras sambil memegangi lengannya yang kini terasa panas.      

"Makanya kalau aku bicara perhatikan Anne, jangan melamun seperti itu Anne,"sahut Linda ketus.     

"Aku tidak melamun,"jawab Anne mencoba membela diri.     

"Oh ya? Oke kalau begitu tadi aku bicara apa coba ulangi."Linda menantang Anne untuk mengulang perkataannya yang sebelumnya.      

Anne yang memang sedang tidak fokus tak mendengar apapun yang diucapkan oleh Linda, ia kini terlihat bingung. Yang bisa ia lakukan hanya menyentuh lengannya yang masih terasa panas, Jack dan Paul yang baru saja muncul dari tikungan nampak terkejut saat melihat Anne dan Linda bercengkrama di dekat eskalator turun. Karena khawatir Anne akan mundur secara tak sadar Jack langsung mempercepat langkah kakinya menghampiri Anne.      

"Ayo katakan, tadi aku bicara apa?"tanya Linda pelan untuk yang kesekian kalinya.     

"Itu tadi kau bicara...bicara…"     

"Anne, apa yang kalian bicarakan ditempat seperti ini? Apa kau tak lihat kebelakang ini? Dibelakangmu ada eskalator turun dan ini sangat berbahaya sekali jika kau terus mengobrol disini, memangnya tak ada tempat yang lebih nyaman untuk berbicara?"Jack yang baru muncul langsung memberikan pertanyaan bertubi-tubi pada Anne, ia terlihat sangat marah saat ini. Satu hal yang Jack benci dari Anne adalah jika ia menempatkan dirinya dalam bahaya seperti saat ini.     

"Jackkkk…Linda jahat, tadi dia memukulku. Sakit!!" Anne langsung berteriak dan bergelayut manja di lengan Jack pura-pura kesakitan.     

Deg     

Deg     

Kemarahan Jack yang sedang membuncah langsung redup seketika saat Anne bermanja padanya, sebuah hal yang tak pernah Anne lakukan selama ini.      

Bukan hanya Jack yang kaget dengan perubahan sikap Anne, Linda pun sampai membuka lebar mulutnya karena melihat tingkat Anne yang tak terduga itu.      

"Sakit? Memangnya apa yang Linda lakukan padamu?"tanya Jack pelan dengan suara yang sedikit bergetar.      

Anne langsung mengulurkan lengannya yang sudah dipukul Linda pada Jack dengan wajah memelas.     

"Jangan berlebihan Anne, aku tak sekeras itu memukulmu tadi,"sahut Linda dengan cepat membela diri, ia tak mau membuat Jack marah kepada dirinya.      

"Memangnya kenapa Linda sampai memukulmu? Tak mungkin bukan Linda samamu kalau begitu saja tanpa alasan."Dengan lembut Jack bertanya lagi pada Anne.     

"Hmm itu tadi…"     

"Karena dia melamun, aku menyadarkannya dari lamunan." Linda memotong perkataan Anne menjawab pertanyaan dari Jack.     

"Melamun? Kau berjalan sambil melamun? Di tempat seperti ini!" Jack bertanya ketus sambil menatap tajam ke arah Anne yang ada di pelukannya.     

Anne menelan ludahnya perlahan, ia mengumpat Linda dalam hati saat ini karena sudah membuat Jack marah pada dirinya. "Aku tak sepenuhnya melamun, aku masih bisa berjalan dengan baik,"ucapnya pelan mencoba membela diri agar Jack tak semakin marah padanya.     

Jack yang sudah terlanjur kesal saat tahu Anne melamun di mall kini tak tergoda dengan sikap imut menggemaskan yang ditunjukkan oleh Anne, tanpa bicara apapun Jack lalu mengarahkan lengannya ke pinggang Anne dan mencengkramnya kuat.     

"Akhh Jack sakit…"     

"Mulai saat ini beginilah cara kita berjalan."Jack bicara ketus memotong perkataan Anne.     

"Tapi Jack…"     

"Ayo kita pergi, mood ku sudah jelek. Kita cari tempat lain untuk melanjutkan kencan kita ini,"ucap Jack pelan memotong perkataan Anne sambil menoleh ke arah Linda dan Paul yang sejak tadi hanya diam di samping mereka.     

"A-apa maksudnya dengan melanjutkan kencan?"tanya Linda bingung.     

Jack menipiskan bibirnya mendengar pertanyaan dari Linda."Pulang ke rumahku, kita lanjutkan kencan kita disana. Tadi sebelum tidur Anne menginginkan kencan seperti orang biasa, tidak kencan seperti ini. Jadi aku terpikir untuk melanjutkan kencan di rumahku saja, kita bisa menghabiskan waktu di ruang tamu rumahku sambil bermain game atau bercengkrama. Yang pasti di rumahku akan lebih aman dan Anne tak akan melamun lagi seperti tadi,"jawabnya penuh semangat dengan mata berbinar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.